Anda di halaman 1dari 56

MELAKUKAN

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN
ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI

Oleh:
Wawan Apriyanto, SE, MM
curriculum VITTAE

Office :
• Dinas Koperasi dan UMKM
Kabupaten Karanganyar
• LDP Koperasi Kusuma Utama
Kota Semarang
• Fasilitator Kementerian
Koperasi dan UKM RI
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menginventarisir kebijakan 1. Prinsip-prinsip perkoperasian, ketentuan dan aturan
organisasi dan manajemen dalam organisasi Koperasi diidentifikasi.
Koperasi 2. Kebijakan organisasi dan manajemen Koperasi
didiskusikan.

2. Melaksanakan kebijakan 1. Kebijakan organisasi dan manajemen Koperasi


organisasi dan manajemen berdasarkan prinsip-prinsip p
Koperasi e r k o p e r a s i a n dilaksanakan.
2. Kebijakan organisasi dan manajemen Koperasi
dilaksanakan secara efisien.
3. Prinsip kehati-hatian dilaksanakan.
4. Prinsip mengenal anggota diterapkan.
5. Pelaksanaan kegiatan kebijakan organisasi dan
manajemen Koperasi dievaluasi.

3. Melaporkan hasil pelaksanaan 1. Format laporan disiapkan.


kebijakan organisasi dan 2. Laporan hasil pelaksanaan dasar-dasar manajemen
manajemen Koperasi dibuat dan dilaporkan.
} Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit
kompetensi ini sebagai berikut :
◦ Prinsip-prinsip perkoperasian.
◦ Prinsip-prinsip manajemen.
} Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit
kompetensi ini sebagai berikut :
◦ Menginventarisasi data
◦ Menyusun laporan
◗ Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk
diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini,
sebagai berikut :
◦ 1. Perbedaan persepsi
◦ 2. Konflik kepentingan
◦ 3 . Perubahan kebijakan
Prinsip-Prinsip Perkoperasian,
Ketentuan dan Aturan Dalam
Organisasi
Landasan: Pancasila dan UUD 1945

Azas: Kekeluargaan

Tujuan: Kesejahteraan Anggota

Jati diri : Dari, Untuk dan Oleh Anggota


Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi yaitu:
◗ Kekeluargaan;
◗ Menolong diri sendiri;
◗ Bertanggung jawab;
◗ Demokrasi;
◗ Persamaan;
◗ Berkeadilan; dan
◗ Kemandirian.
1. Kemandirian
2. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
3. Pengelolaan dilakukan secara demokratis Pembagian
4. SHU dilakukan secara adil, sebanding dengan
besarnya jasa masing-masing anggota
5. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerjasama antar koperasi.
} Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan dan sosialnya.
} Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
} Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya
} Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan
dan demokrasi ekonomi.
Teori prinsip-prinsip manajemen menurut George R Terry dalam bukunya
“Principle of Management” adalah :

— Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah kegiatan memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai
kemungkinan yang akan terjadi dalam perancangan tujuan yang hendak dicapai.

— Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah pembagian tugas dari masing-masing unit kegiatan, akan tetapi walaupun
tugasnya berbeda-beda, namun tujuan akhirnya sama, yaitu untuk mencapai tujuan bersama yang telah
direncanakan semula.

— Actuiting (Pengerahan)
Pengerahan adalah bagaimana kerjasama antar unit kegiatan dibimbing oleh pimpinan (leadership).
Jika tidak, maka semua yang menjadi kerabat kerja akan merugi, begitu pula pimpinan dan
perusahaan pada umumnya.

— Controling (Pengawasan)
Pengawasan (Controlling) disebut juga fungsi pengendalian. Suatu proses untuk mengukur atau
membandingkan antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan. Dengan adanya
pengawasan ini, diharapkan jangan sampai terjadi kesalahan atau penyimpangan.
PRINSIP DASAR MANAJEMEN

Rapat
Anggota
Pengurus
Manajemen menunjuk pada orang
Pengawas
(Perangkat Organisasi
Koperasi) Manajer/ Pengelola

Perencanaan/ Planning
Manajemen menunjuk pada proses Pengorganisasian/ Organizing
(Fungsi Manajemen) Kepemimpinan/ Actuating
Pengendalian/ Controlling
STRUKTUR ORGANISASI

RAPAT
ANGGOT
A
PENGURUS PENGAWAS

GENERAL

MANAJER

KEPALA
KEPALA
CABANG/
MANAJER

KABAG DANA KABAG KABAG


PEMBIAYAAN AKUNTANSI

CUSTOME ANALIS PETUGAS


R PENGAWASA
PEMBIAYAA
SERVICES N INTERN
N

JURU JURU JURU


SURVE TAGI
Y H BUKU
KASIR
Menginventarisasi Kebijakan
Koperasi
— Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
— Undang-undang No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
— Peraturan Pemerintah no. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan,
Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
— Peraturan Pemerintah no. 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan
Tatacara Pengesahan Akta Pendirian dan PAD Koperasi Peraturan
— Pemerintah No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan
Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
— Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1998 tentang Modal
Penyertaan pada Koperasi
— Peraturan Menteri KUKM
— Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI *)
— Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Pe
— perasi
} Permen KUKM nomor 9 Tahun 2015 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pengawasan Internal Di Lingkungan
Kementerian KUKM
} Permen KUKM nomor 10 Tahun 2015 Tentang
Kelembagaan Koperasi
} Permen KUKM nomor 11 Tahun 2015 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemupukan Modal Penyertaan Pada Koperasi
Permen KUKM nomor 12 Tahun 2015 Tentang
} Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Sektor Riil
} Permen KUKM nomor 13 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Akuntansi Simpan Pinjam Oleh Koperasi
} Permen KUKM nomor 14 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Akuntansi Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Syariah Oleh KoperasI
} Permen KUKM nomor 15 Tahun 2015 Tentang Usaha
Simpan Pinjam Oleh Koperasi
} Permen KUKM nomor 16 Tahun 2015 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah Oleh Koperasi
} Permen KUKM nomor 17 Tahun 2015 Tentang
Pengawasan Koperasi
} Permen KUKM nomor 18 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Pendidikan dan Pelatihan Bagi SDM Koperasi, Pengusaha
Mikro Kecil dan Menengah
} Permen KUKM nomor 19 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Rapat Anggota Koperasi
} Permen KUKM nomor 20 Tahun 2015 Tentang
Penerapan Akuntabilitas Koperasi - dicabut
} Permen KUKM nomor 21 Tahun 2015 Tentang
Pemeringkatan Koperasi
} Permen KUKM nomor 24 Tahun 2015 Tentang Norma,
Standar, Prosedur dan Kriteria Penyelenggara Inkubator
Wirausaha
} Permen KUKM nomor 11 Tahun 2017 Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Dan Pembiayaan
Syariah Oleh Koperasi
} Permen KUKM nomor 09 Tahun 2018 Tentang
Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian Permen
} KUKM nomor 11 Tahun 2018 Tentang Perizinan Simpan
Pinjam Oleh Koperasi
} Permen KUKM nomor 09 Tahun 2020 Tentang
Pengawasan Koperasi
◦ Wewenang pemberian pinjaman/pembiayaan
◦ Kebijakan akuntansi, meliputi :
– Sistem pembukuan (cash bases atau accrual bases)
– Penyusutan aktiva tetap
– Penyisihan pembiayaan
– Amortisasi aktiva lain - lain
◦ Pemanfaatan cadangan resiko.
◦ Struktur Organisasi
◦ Program Kerja dan RAPB
◦ Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
◦ SOP Pengendalian Intern
◦ Kontrak Kerja
◦ Perlakuan Pengeluaran Biaya
◦ Kebijakan pembiayaan
◦ Likuiditas
◦ Reserve Requirement
◦ si
— Mengidentifikasi
Kebijakan Organisasi dan
Manajemen Koperasi
● Aspek – aspek yang terkait dalam organisasi dan manajemen
Koperasi, meliputi :
● Kelengkapan Organisasi :
● Badan hukum koperasi
● Struktur organisasi dan uraian tugas
● Buku administrasi organisasi Koperasi sebanyak 16 buku

● Kelengkapan Manajemen :
● AD/ART Koperasi
● Perencanaan Strategis/Bisnis plan (minimal 3 Tahun)
● Program kerja dan RAPB tahunan.
● Sarana dan prasarana.
● Kualifikasi SDM Pengelola Koperasi
● dsb.
◗ Mengidentifikasi Data Kebijakan
1) Kebijakan yang terkait dengan anggota.
2) Kebijakan yang terkait dengan karyawan.
3) Kebijakan yang terkait dengan mitra usaha.
4) Kebijakan yang terkait dengan operasional (SOM dan
SOP)
5) Kebijakan yang terkait dengan community social
responsibility/Baitulmaal
1. Buku Daftar Anggota
2. Buku Daftar Pengurus
3. Buku Daftar Pengawas
4. Buku Daftar Karyawan
5. Buku Tamu
6. Buku Simpanan Anggota
7. Buku Saran Anggota Buku
8. Anjuran Pejabat
9. Buku Anjuran Pejabat dari
Instansi
10. Buku lain
Keputusan Rapat Pengawas
11. Buku Keputusan Rapat Pengurus
12. Buku Keputusan Rapat Anggota
13. Buku Kejadian Penting
14. Buku Kas
15. Buku Catatan Inventaris
16. Buku Agenda
} Mempunyai kegiatan usaha
yang berkaitan dengan
1 kepentingan anggotanya.
Koperasi sebagai } Memberikan manfaat yang
lembaga organisasi sebesar-besarnya bagi anggota
ekonomi pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
} Dikelola secara layak, efisien,
sehingga ada nilai tambah yang
dapat dinikmati oleh koperasinya
maupun oleh anggotanya.
} Mempunyai aturan main yang
jelas untuk mendukung
keberhasilan usahanya,
misalnya sistem dan prosedur
manajemennya, akuntansinya
dan sebagainya.
} Keanggotaan bersifat terbuka, tidak
2 diskriminatif.
} Pengelolaan bersifat terbuka
terhadap anggotanya sebagai
Koperasi sebagai lembaga pemilik koperasi.
organisasi } Perlakuan yang adil terhadap
anggotanya sesuai hak dan
kemasyarakatan/ kewajibannya.
sosial } Adanya suatu wadah/forum untuk
menampung aspirasi anggota dan
aspirasi tersebut harus didengarkan.
Mempunyai aturan main yang
} jelas untuk mendukung
keberhasilan demokrasi dalam
pelaksanaan roda organisasi
koperasi.
3 } Merupakan tempat pendidikan idiologi
koperasi, berorganisasi dan
berusaha/bisnis bagi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada
Koperasi sebagai umumnya.
lembaga } Melaksanakan kegiatan khusus yang
organisasi berkaitan dengan pendidikan anggotanya
sesuai dengan kebutuhan.
pendidikan } Memberikan kesempatan (promosi)
kepada anggotanya sesuai dengan
persyaratan untuk menduduki formasi
jabatan yang ada di koperasi.
} Mempunyai aturan main yang jelas untuk
mendukung keberhasilan dibidang
kependidikan/latihan.
Standar Kelengkapan Organisasi

— Koperasi harus mempunyai kelengkapan perangkat organisasi


minimal sebagai berikut :
— Memiliki struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas tentang fungsi, tugas,
wewenang dan tanggungjawab setiap elemen organisasi secara tertulis sesuai dengan
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Koperasi.
— Memiliki kantor Koperasi.
— Memiliki kepengurusan dan pengawas yang dipilih oleh rapat anggota.
— Memiliki bisnis plan yang mencakup :
— Rencana kerja jangka pendek
— Rencana kerja jangka menengah
— Rencana kerja jangka panjang
— Rencana operasional pencapaian
target kerja.
— Memiliki sistem dan prosedur kerja (SOM dan SOP)
— Memiliki kelengkapan dan prosedur tentang administrasi organisasi. Memiliki
— aturan tertulis tentang monitoring dan evaluasi pencapaian target. Memiliki
— sistem dan prosedur tentang pengendalian intern.
Standar Pengambilan Keputusan
— Manager Koperasi tidak dapat mengambil keputusan di luar
kewenangannya, jika terjadi permasalahan dan harus
memutuskan sesuatu di luar kewenangannya maka
permasalahan tersebut harus disampaikan kepada pengurus
untuk dibicarakan dan diputuskan.
— Dalam mengambil keputusan, pengelola Koperasi harus
mengacu pada landasan kerja Koperasi.
— Keputusan yang merupakan wewenang manajer
Koperasi adalah menetapkan kebijakan tentang :
● Bersama pengurus merumuskan syarat dan prosedur pembiayaan.
● Bersama pengurus menentukan besarnya plafond pembiayaan.
● Bersama pengurus menentukan besarnya biaya pembiayaan.
● Menolak, menangguhkan atau mengabulkan permohonan pembiayaan dari
anggota sesuai dengan plafond yang telah ditetapkan.
● Bersama pengurus memutuskan pemanfaatan dana menganggur ke dalam
investasi.
● Bersama pengurus menetapkan produk baru dalam bentuk simpanan dan
pembiayaan
● Bersama pengurus menetapkan penyesuaian tingkat nisbah/margin
pembiayaan maupun simpanan/tabungan anggota.
● Keputusan yang harus mendapat persetujuan rapat anggota :
— Menentukan plafond pembiayaan.
— Menentukan pembagian SHU
— Menentukan sumber dan besarnya
dana tambahan.
Standar Pengelola Koperasi

Pengelola Koperasi harus memenuhi persyaratan


sebagai berikut :
◦ Memiliki akhlak dan moral yang baik.
◦ Mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah
mengikuti diklat Koperasi berbasis kompetensi.
◦ Mempunyai kemampuan dalam kepemimpinan
Standar Penggunaan SHU

— Pembagian SHU Koperasi sesuai dengan anggaran dasar


masing-masing Koperasi dan diputuskan oleh Rapat
Anggota, sebagai berikut :
● Untuk cadangan
● Untuk dibagikan kepada anggota secara proporsional
berdasarkan partisipasi anggota.
● Untuk dibagikan kepada anggota untuk balas jasa yang terbatas
terhadap modal (yang berasal dari simpanan pokok dan simpanan
wajib).
● Untuk membiayai pendidikan dan pelatihan serta peningkatan
ketrampilan bagi pengurus, pengawas, pengelola, karyawan dan
anggota koperasi.
● Untuk dibagikan sebagai insentif bagi pengurus dan pengawas.
● Untuk dibagikan sebagai insentif bagi pengelola.
● Untuk dana sosial.
Standar Pengelolaan Harta Kekayaan Koperasi

Jika ternyata dalam Rapat Anggota setuju kegiatan


usaha Koperasi perlu dikembangkan, maka harta
kekayaan Koperasi tersebut dapat dijadikan jaminan
hutang dengan dibebani hak tanggungan atau
digadaikan sepanjang tidak akan mengganggu tingkat
kesehatan Koperasi.
Pengelola Koperasi melaksanakan prinsip kehati-
hatian (prudential) terutama dalam hal penyaluran
pembiayaan, dengan berpegang kepada :
● Prosedur penyaluran pembiayaan
● penerapan 5 C (Character, Capacity, Capital, Condition of
Economics, Collateral)
● Perbandingan cost and benefit
● Sumber daya yang dimiliki Koperasi
● Aspek manfaat
● Likuiditas Koperasi
● Tingkat resiko dari masing-masing pembiayaan
● Kelangsungan hidup Koperasi
Pengelola Koperasi menggunakan prinsip
mengenali anggota, dengan memperhatikan:
● Pendaftaran Anggota
● Perlakuan Kepada Anggota Baru
● Pemanfaatan Pelayanan Koperasi oleh Anggota
● Prosedur permohonan keluar dari keanggotaan
Pengelola Koperasi melaksanakan sosialisasi
kebijakan manajemen Koperasi, dengan melalui :
◦ Rapat Pengelola
◦ Rapat Kelompok
◦ Rapat Anggota
◦ Papan Pengumuman dan penyebaran informasi kepada
anggota
◗ Standar pelayanan minimum
◗ Trilogi pelayanan prima (pengetahuan,
penampilan dan penyampaian)
◗ Handling complain
◗ Hello effect
Pengelola Koperasi harus memantau
pelaksanaan kebijakan organisasi dan
manajemen, dengan cara :
◦ Pengawasan melekat
◦ Monitoring dan evaluasi
◦ Pengawasan dini
◦ Job desk
● Peranan anggota
Keberhasilan Koperasi adalah didukung oleh
“partisipasi aktif anggota” melalui :
● Melakukan transaksi ekonomi usaha dengan koperasi
secara taat dan berkesinambungan.
● membayar simpanan & kewajiban keuangan lainnya.
● Hadir dalam rapat anggota.
● siap menanggung risiko bila terjadi kerugian sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
● Mengikuti kegiatan ”member education”
● turut serta dalam pengendalian/ pengawasan jalannya
koperasi
Rapat Anggota Biasa
RAPAT a.Rapat Anggota Tahunan
ANGGOTA b.Rapat Anggota Penyusunan
RENJA dan RAPB
Rapat anggota mempunyai
c. Rapat Anggota Pemilihan
peranan penting dalam
Pengurus Dan Pengawas
menentukan maju atau
mundurnya tata kehidupan
Rapat Anggota
koperasi, karena rapat anggota
Khusus
membahas persoalan yang
a.Rapat anggota khusus perubahan
timbul dalam kegiatan koperasi anggaran dasar.
yang kemudian akan dicari jalan b.Rapat anggota khusus
cara penyelesaiannya untuk pembubaran koperasi.
mengatasi persoalan, dalam c.Rapat anggota khusus
membuat program kerja penyatuan/amalgamasi
koperasi harus ditetapkan oleh koperasi.
rapat anggota sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi Rapat Anggota
dalam koperasi. Dalam Keadaan Luar
Penyelenggaraan rapat anggota Biasa
merupakan kewajiban d. Keadaan dimana pengurus tidak
bagi pengurus koperasi mampu atau tidak bersedia
mengadakan rapat anggota.
e. Pengurus tidak ada lagi.
f. Keadaan darurat.
Rapat Anggota Tahunan

• Rapat anggota tahunan koperasi sifatnya wajib


dilaksanakan secara periodik sesudah tutup
tahun buku.
• Rapat anggota tahunan merupakan forum
kekuasaan tertinggi koperasi, yang antara lain
:
1. Menilai pertanggungjawaban pengurus, pengawas dan
partisipasi anggota dalam tahun buku yang lalu.
2. Menetapkan kebijaksanaan pengurus dalam tahun buku yang
akan datang.
3. Menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran
belanja tahun buku yang akan datang.
4. Mengesahkan pembagian SHU
RAPAT ANGGOTA - 3

Rapat anggota penyusunan rencana


kerja dan rencana anggota pendapatan dan
belanja sebagai pencerminan pokok
manajemen koperasi yang baik adalah
dengan program kerja dari koperasi yang
disusun oleh pengurus dan disyahkan oleh
rapat anggota. Program kerja dimaksud
berupa Rencana Kerja dan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja yang
merupakan landasan pelaksanaan
operasional.
RAPAT ANGGOTA - 4

Rapat anggota ini dapat dilaksanakan secara


tersendiri dalam hal adanya kasus pada
koperasi, sehingga untuk menyelamatkan
koperasi perlu segera dilaksanakan rapat
anggota untuk memilih pengurus/pengawas.
Namun apabila koperasi berjalan baik dan
masa jabatan pengurus/pengawas sudah habis,
pemilihan dilaksanakan dalam rapat anggota
tahunan yang merupakan acara tersendiri
RAPAT ANGGOTA - 5

Rapat anggota khusus adalah rapat yang


diselenggarakan oleh koperasi untuk
membahas masalah yang sifatnya sangat
mendasar yang menyangkut Badan Hukum
Koperasi termasuk Anggota Dasarnya, oleh
karena itu dalam pelaksanaannya dibedakan
3 (tiga) jenis yaitu :

1. Rapat anggota khusus perubahan anggaran


dasar.
2. Rapat anggota khusus pembubaran koperasi. Rapat
3. anggota khusus penyatuan/ amalgamasi koperasi.
RAPAT ANGGOTA - 6

Pelaksanaan Rapat Anggota


◗ Perbedaan persepsi
◗ Konflik kepentingan
◗ Perubahan kebijakan;
◦ Undang-Undang
◦ Peraturan Pemerintah
◦ Peraturan Menteri
◦ Perda, Pergub, dst
Pengelola Koperasi harus mengurangi perbedaan
persepsi dalam operasional Koperasi, melalui proses
penyamaan persepsi dengan sosialisasi,
validasi, verifikasi, diseminasi, bimbingan teknis,
pendampingan, dan konvensi.
• Sosialisasi, melakukan penjelasan dan pengenalan sesuatu yang
baru dalam Koperasi terutama menyangkut prinsip- prinsip
pengelolaan organisasi dan manajemen Koperasi
• Validasi, melakukan pengecekan keabsahan sesuatu dengan
membandingkannya sesuai ketentuan yang ada
• Verifikasi, melakukan konfirmasi terhadap suatu hal terhadap
sumber yang dapat dipercaya, sehingga diperoleh informasi yang
akurat dan benar.
• Diseminasi, pemberian penjelasan kepada audien yang terbatas
tentang sesuatu yang menyangkut prinsip-prinsip pengelolaan
organisasi dan manajemen Koperasi
• Bimbingan teknis, upaya pemberian informasi dan cara
melakukan sesuatu operasi/tugas berdasarkan standar
operasional/manual yang ada pada Koperasi
• Pendampingan, pemberian konsultasi terhadap pelaksanaan
pengelolaan organisasi dan manajemen Koperasi
• Konvensi, mengadakan forum penyamaan persepsi secara
paripurna yang dihadiri oleh seluruh stakeholder Koperasi
SEBAGAI BADAN HUKUM DAN BADAN
USAHA KOPERASI TIDAK DAPAT HIDUP
SENDIRI
Ilustrasi Form Laporan Evaluasi
Telah Dilaksanakan
No. Kegiatan Rekomendasi
YA TIDAK

1. Penyesuaian Koperasi dengan regulasi a/d Perundang-undangan √ Sesuai prosedur


dan peraturan yg terkait

2. Penyusunan kebijakan organisasi a/d AD, ART dan peraturan √ Sesuai prosedur
khusus
3. Pengidentifikasian prinsip-prinsip koperasi, ketentuan dan aturan √ Sesuai prosedur
dalam organisasi Koperasi
4. Pelaksanaan pengelolaan Koperasi a/d prinsip-prinsip koperasi √ Sesuai prosedur
dan SOM
5. Pelaksanaan prinsip-prinsip kehati-hatian √ Sesuai prosedur

6. Pelaksanaan prinsip mengenal anggota (know your members) √ Sesuai prosedur

7. Pengidentifikasian kebutuhan √ Di dalam RAPB tidak


Pendidikan perkoperasian bagi anggota dianggarkan

8. Perencanaan pendidikan perkoperasian bagi anggota √ s.d.a

9. Pelaksanaan pendidikan perkoperasian bagi anggota √ s.d.a

...................., ...................................
Mengetahui,

Koperasi ...............................

Pengurus

Manajer
&
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai