Anda di halaman 1dari 9

Ang/04/Kom

BERANI BERBICARA DALAM RAPAT KOPERASI

Tema Dinamika kelompok

Kelompok Sasaran Anggota

Waktu 180 menit

Media  20 set kartu percaya diri


 Bahan pegangan Lampiran 1

Alat Bantu  10 lembar kertas plano


 6 buah spidol
 1 rol pita rekat

I. TUJUAN

BERANI BERBICARA DALAM RAPAT KOPERASI


MODUL PENDIDIKAN ANGGOTA 1
Peserta berani untuk mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi.

II. PENGANTAR

Pengantar Tujuan

 Sampaikan kepada peserta tujuan bahan belajar ini.


 Pastikan bahwa peserta memahami tujuan tersebut.

Jelaskan dengan gaya bahasa Anda.

Pengantar Proses

 Waktu yang dibutuhkan : 180 menit


 Pengantar dan Tujuan : 15 menit
 Kegiatan : 120 menit
 Evaluasi : 30 menit
 Pernyataan Umum : 15 menit

Sampaikan waktu yang dibutuhkan dengan kegiatan utama:


permainan kartu dan diskusi.

III. KEGIATAN

BERANI BERBICARA DALAM RAPAT KOPERASI


MODUL PENDIDIKAN ANGGOTA 2
 Langkah 1 Pembagian dan Pemilihan Kartu

 Bagikan satu set kartu percaya diri kepada setiap peserta.

Jelaskan:
 Tiap kartu berisi satu pernyataan yang berhubungan
dengan kenyataan yang kerap dijumpai dalam
kehidupan berkoperasi.
 Pernyataan yang ada di dalam kartu tidak ada yang
salah, sehingga peserta bebas memilih kartu yang
sesuai dengan dirinya.

 Mintalah setiap peserta memilih 5 kartu yang sesuai dengan


pendapat dan pengalaman mereka.
 Mintalah setiap peserta menyimpan sisa kartu lainnya ke dalam
kantong plastik semula. Kemudian serahkan kepada pemandu.

 Langkah 2 Pembagian Kartu dan Diskusi


Kelompok

 Bagilah peserta dalam 3 kelompok.


 Mintalah setiap kelompok untuk memilih pemimpin diskusi.
Anjurkan untuk memilih perempuan sebagai pemimpin.
 Mintalah setiap kelompok untuk memilih 5 kartu sebagai
aspirasi yang mewakili pendapat mereka.
 Mintalah setiap kelompok menuliskan isi 5 kartu tersebut pada
kertas plano. Tuliskan juga alasan pemilihannya, cukup dengan
kata-kata kunci saja.

Mintalah setiap pemimpin diskusi untuk mendorong anggotanya agar


mau dan berani berbicara untuk mengemukakan pilihannya.

 Langkah 3 Diskusi Pleno

 Mintalah setiap kelompok menempelkan hasil diskusi mereka di


depan.
 Mintalah setiap kelompok untuk memilih juru bicara mereka.
 Mintalah setiap juru bicara menyajikan hasil diskusi
kelompoknya secara bergiliran. Jika ada pernyataan yang sama

BERANI BERBICARA DALAM RAPAT KOPERASI


MODUL PENDIDIKAN ANGGOTA 3
dengan kelompok lainnya, maka pernyataan tersebut tidak perlu
dibahas lagi.
 Berikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi-nya.
 Buatlah beberapa catatan penting selama diskusi ber-langsung.
Jadikanlah catatan tersebut sebagai bahan diskusi bersama
seluruh peserta dengan merujuk pada Lampiran 1.

Catatan:
 Doronglah seluruh peserta agar mau dan berani
mengemukakan pilihan kartunya.
 Rangsanglah agar mereka mau dan berani berdebat
dan berdiskusi dengan hangat.
 Berilah kesempatan yang lebih banyak kepada peserta
yang sulit dan takut berbicara, agar keberanian
mereka muncul.
 Mintalah peserta lain untuk memberikan dukungan
moral, misalnya dengan tepuk tangan.

IV. EVALUASI

 Ingatkan peserta mengenai tujuan bahan belajar ini. Mintalah


mereka merenungkan kembali tentang apa yang telah dipelajari
dalam kegiatan tersebut.
 Galilah dari peserta, hikmah apa yang dapat diperoleh dari
kegiatan tersebut.

BERANI BERBICARA DALAM RAPAT KOPERASI


MODUL PENDIDIKAN ANGGOTA 4
V. PERNYATAAN UMUM

 Ajaklah peserta untuk membuat kesepakatan bersama tentang


rencana tindak lanjut yang harus dilakukan setelah mengikuti
pendidikan ini.
 Pemandu menulis hasil rumusan peserta pada kertas plano.

BERANI BERBICARA DALAM RAPAT KOPERASI


MODUL PENDIDIKAN ANGGOTA 5
Lampiran 1

PENJELASAN ISI KARTU PERCAYA DIRI


Bahan Pegangan

A. Penting bagi saya untuk bertukar pikiran dengan orang lain


Kebiasaan ini sangat positif. Melalui tukar pikiran dengan orang lain, anggota
kelompok dapat saling belajar satu sama lain. Selain itu, di antara anggota kelompok
memungkinkan terjadinya hubungan yang saling mengingatkan. Sehingga yang
dilakukan oleh kelompok, benar-benar berdasarkan kesepakatan bersama dan
merupakan alternatif terbaik yang harus dipilih oleh kelompok.

B. Saya lebih senang bila pendapat saya disampaikan oleh orang lain
Kebiasaan ini mempunyai beberapa sisi. Kemampuan seseorang untuk
berkomunikasi di depan orang banyak sangat beragam. Bagi yang kurang mampu
menyampaikan pendapat di depan orang banyak, cenderung menyampaikan
pendapatnya kepada orang lain yang akrab atau dikenalnya dengan baik. Orang yang
menyampaikan pendapat atau kepentingannya melalui orang lain, cenderung menjadi
malas, tidak bertanggung jawab dan takut dengan resiko.

C. Saya suka berbicara di depan orang banyak


Kemauan ini menunjukkan bahwa seseorang tidak merasa ragu pada saat berbicara di
depan umum. Sehingga kecil kemungkinan untuk melakukan kesalahan dalam
menyampaikan pendapatnya. Hal ini sangat bermanfaat dalam kehidupan
berkelompok dan berkoperasi.

D. Saya senang kalau pendapat saya dikritik


Pendapat ini menunjukkan seseorang yang bersikap terbuka terhadap orang lain. Ia
mau belajar dan menerima pendapat orang lain. Ia senang, bila gagasannya mendapat
tanggapan orang lain.

E. Pendapat saya kurang penting untuk orang lain


Kecenderungan seperti ini muncul bila seseorang tidak terbiasa berbicara di depan
orang lain. Ia mudah putus asa misalnya karena orang lain cenderung sulit menerima
pendapatnya. Pernyataan ini juga mengandung pengertian seseorang yang sudah
tidak peduli, enggan terlibat, kecewa atau rendah diri. Oleh sebab itu perlu ditelusuri
dan dicari penyebab sikap seperti itu.

F. Saya segan berbicara kalau ada pejabat


Sikap seperti ini bisa muncul karena berbagai sebab, antara lain adanya perasaan
rendah diri. Di samping itu, misalnya karena kecenderungan “pejabat” yang sulit
BERANI BERBICARA DALAM RAPAT KOPERASI
MODUL PENDIDIKAN ANGGOTA 6
menghargai dan menerima pendapat masyarakat. Tentu saja, sikap ini kurang baik
bagi kehidupan berkelompok atau berkoperasi.

G. Saya kurang senang bila pendapat saya dibantah orang lain


Pendapat ini menunjukkan sikap keras kepala, tidak kenal kompromi dan tidak mau
menerima pendapat orang lain. Ia beranggapan, bahwa pendapatnya sempurna
sehingga tidak perlu dibantah. Dalam musyawarah kelompok, orang yang bersikap
seperti ini cenderung ditanggapi negatif oleh peserta.

H. Orang lain lebih pintar daripada saya


Anggapan seperti ini menjadikan seseorang enggan untuk berbicara di depan umum.
Mereka takut pendapatnya dianggap salah, tidak bermutu atau kurang pantas
disampaikan di depan orang banyak.

I. Saya akan menyiapkan pokok pembicaraan, sebelum berbicara


Biasanya dilakukan oleh pembicara yang sebelumnya telah ditunjuk. Hal ini belum
terbiasa bagi seseorang yang akan berbicara saat rapat sedang berlangsung. Tapi bila
dilakukan, biasanya orang tersebut ingin berbicara secara terarah, praktis dan tidak
bertele-tele. Sehingga orang lain cepat mengerti apa yang disampaikannya.

J. Percuma saja saya bicara kalau tidak akan ada yang mau
mendengarkan
Seseorang akan merasa demikian bila sering berbeda pendapat dengan orang lain,
atau pendapatnya selalu diabaikan. Pengalaman seperti ini membuat seseorang
enggan dan merasa sia-sia bila berbicara.

K. Saya takut salah kalau harus mengutarakan pendapat


Sikap ini adalah sikap seseorang yang kurang percaya diri. Ia khawatir menjadi
tampak kurang sempurna di depan orang lain. Ia takut kalau pendapatnya dianggap
bertele-tele, tidak kritis, kurang cerdas atau tidak bermanfaat bagi orang lain.
Akibatnya, ia enggan mengutarakan pendapatnya.

L. Pengalaman saya dapat dimanfaatkan oleh orang lain


Kita tahu bahwa setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda. Perbedaan
tersebut sangat bagus dan akan bermanfaat bila kita dapat mengambil hikmahnya,
karena pengalaman adalah guru yang terbaik.

M. Saya tidak punya pendapat terhadap koperasi saya


Pendapat ini menunjukkan lemahnya partisipasi dan pengetahuan anggota terhadap
koperasinya. Ia tidak mau memikirkan apalagi terlibat dalam pengelolaan dan rapat-
rapat koperasi.

N. Rapat koperasi lebih lancar kalau anggota tidak mengemukakan


pendapat

BERANI BERBICARA DALAM RAPAT KOPERASI


MODUL PENDIDIKAN ANGGOTA 7
Lancar dapat berarti rapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,
bahkan dapat berakhir lebih awal. Bila kondisi seperti ini tercapai karena anggota
tidak mengemukakan pendapatnya, sehingga lancar-lancar saja, tentu tidaklah disebut
lancar. Ukuran lancar tidaknya suatu rapat ditinjau dari sejauhmana rapat tersebut
menghasilkan keputusan yang baik dengan mendengarkan pendapat dari seluruh
peserta rapat secara demokratis.

O. Lebih baik pejabat yang banyak berbicara dalam rapat koperasi


Pandangan seperti ini tidak lepas dari kebiasaan pejabat yang cenderung bertele-tele
dalam memberikan sambutan pada rapat kelompok atau koperasi. Banyaknya waktu
yang digunakan untuk sambutan pejabat, akan mengurangi kesempatan anggota
dalam menyampaikan gagasan dan saran mereka terhadap koperasi.

P. Yang penting kesepakatan walau saya tidak setuju


Sisi positif sikap ini adalah menghargai pendapat orang lain, bila hal itu merupakan
pendapat mayoritas anggota. Sikap seperti ini, sebaiknya juga diikuti dengan
tindakan nyata untuk melaksanakan keputusan tersebut. Sisi negatifnya, sikap ini
seringkali muncul pada masyarakat yang hanya setuju pada pandangan mayoritas
saja.

Q. Saya senang mendapatkan kesempatan berbicara lebih banyak


dalam rapat koperasi
Ada dua pengertian. Pertama, kesempatan yang diberikan koperasi terhadap anggota
untuk menyumbang gagasan dan pengawasan sangat terbuka. Kedua, menunjukkan
sikap seseorang yang ingin menguasai jalannya rapat koperasi.

R. Di rumah biasanya saya yang mengatur pembicaraan keluarga


Kebiasaan ini menunjukkan sifat anggota keluarga di rumah, khususnya dalam
bertukar pikiran. Ada keinginan untuk mendominasi jalannya dialog, sehingga ia
beranggapan bahwa hanya pendapatnyalah yang benar.

S. Saya sering berbicara dalam rapat kelompok


Peserta yang sering bicara dalam rapat kelompok biasanya dapat mewarnai
keputusan. Dengan begitu, pendapat dan kepentingannya memiliki peluang yang
cukup besar untuk tersalurkan.

T. Saya jarang bicara dalam rapat kelompok


Peserta yang jarang berbicara dalam rapat kelompok biasanya akan rugi, karena
pendapatnya tidak akan diketahui oleh anggota lain. Akibatnya, apa yang
diinginkannya tidak mungkin dapat terpenuhi.

U. Pendapat saya selalu didukung oleh orang lain


Pernyataan ini menunjukkan besarnya pengaruh seseorang terhadap orang lain.
Kesadaran peserta yang berlebihan seperti ini, dapat menunjukkan pengaruhnya
dalam kelompok.

V. Saya tidak sempat berbicara dalam rapat koperasi karena waktunya


terbatas
BERANI BERBICARA DALAM RAPAT KOPERASI
MODUL PENDIDIKAN ANGGOTA 8
Pernyataan ini menunjukkan bahwa orang tersebut sulit memperoleh peluang untuk
berbicara. Hal ini kerap terjadi dalam rapat koperasi. Apalagi kalau kesempatan
berbicara sudah didominasi oleh pejabat dan tokoh masyarakat yang terbiasa
berbicara panjang lebar.

BERANI BERBICARA DALAM RAPAT KOPERASI


MODUL PENDIDIKAN ANGGOTA 9

Anda mungkin juga menyukai