Anda di halaman 1dari 54

L/O/G/O

BERHIKMAH DARI SEJARAH


MENUJU
INDONESIA EMAS 2045
Disampaikan Pada
STUDIUM GENERAL MARHALAH II
KAMMI Pekalongan
SMPIT ABSP ASSALAM Pekalongan
Salafudin
MENURUT MOH YAMIN, NEGARA
KEBANGSAAN INDONESIA
TERBENTUK MELALUI TIGA TAHAP
YAITU:

1. Zaman Sriwijaya (dibawah wangsa sailendra


600-1400)
2. Zaman Majapahit (1293-1525)
3. Negara kebangsaan modern
Potensi dan Keragaman Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia adalah
bangsa yang besar
34 Provinsi, 514
daerah (416
Luas daratan
Kabupaten dan
Indonesia
98 Kota)
mencapai
1.919.440km2,
1.340 suku dan luas perairan
bangsa  terdaftar 3.273.810k2m
dan 718 bahasa Kekayaan SDA
terverifikasi yang melimpah
baik biotik (hewan
, tumbuhan,
mikroorganisme)
7 Agama dan
dan abiotik
kepercayaan
(minyak bumi, gas
17.504 pulau-pulau besar dan Panjang garis pantai kepulauan alam, logam, air,
kecil yang membujur kurang Indonesia 99.093km yang membuatnya tanah)
lebih 5000km sepanjang menjadi negara kepulauan dengan garis
khatulistiwa pantai terpanjang kedua di dunia 3
www.themegallery.com
Sejarah Integrasi Nasional
• Di Indonesia kesadaran berbangsa mulai timbul pada
dekade pertama abad 20. Salah satu saudagar pribumi
Haji Samanhoedi (1868-1956), memberikan respon atas
kebijakan ekonomi pemerintah kolonial dengan
mendirikan Organisasi Syarikat Dagang Islam (SDI), 16
Oktober 1905 di Surakarta. Informasi berdirinya SDI
segera disebarluaskan melalui buletin Taman Pewarta
(1902-1915).
• Pendirian SDI merupakan lambang awal dari suatu
keberhasilan gerakan pembaharuan sistem organisasi 4

Islam. Hal ini karena suatu pembaharuan memerlukan


www.themegallery.com
• Sejak Sarekat Islam didirikan pada 16 Oktober 1905 di
Solo, dan kemudian diresmikan melalui notaris pada
tanggal 10 September 1912, Sarekat Islam telah
meletakkan dasar perjuangan atas tiga prinsip, yaitu:
• Asas agama Islam sebagai dasar perjuangan organisasi
• Asas kerakyatan sebagai dasar himpunan organisasi
• Asas sosial ekonomi sebagai usaha meningkatkan
kesejahteraan rakyat yang umumnya berada dalam taraf
kemiskinan dan kemelaratan.
5
www.themegallery.com
Asas Agama Islam Sebagai Faktor Utama
• Berdasarkan pernyataan langsung dari HOS. Tjokroaminoto alasan
pengambilan asas agama Islam dalam dasar Sarekat Islam adalah
sebagai berikut “Memang Sarekat Islam memakai nama agama
sebagai ikatan persatuan bangsa, buat mencapai cita-cita
sebenarnya, dan agama tidak akan menghambat tujuan itu.”
• Founding father Sarekat Islam pada dasarnya sudah menyadari
bahwa penjajah tidak dapat dihancurkan kecuali dengan iman dan
takwa kepada Allah. Oleh karena itu umat Islam harus dipersatukan
untuk memelihara kehormatan dan harga diri mereka. Umat Islam
harus dihimpun dalam satu wadah demi memelihara harga diri
mereka sendiri, dan membebaskan diri dari perbudakan Belanda.
6
www.themegallery.com
Asas Kerakyatan

• Penderitaan yang dialami oleh seluruh lapisan rakyat akibat


kekejaman Belanda, menjadi salah satu alasan Haji
Samanhudi mendirikan organisasi ini. Pada tahun 1906 kata
“dagang” dibuang dari nama organisasi, karena dianggap
kurang tepat jika ingin mencangkup seluruh lapisan
masyarakat. Ide dan asas perjuangan Sarekat Islam adalah
ide dan asas kerakyatan. Sarekat Islam berjuang untuk
rakyat miskin yang hidup sengsara.

7
www.themegallery.com
Asas Sosial Ekonomi
• Pada masa itu Belanda memberikan fasilitas dan monopoli perdagangan
kepada orang Cina yang mempunyai kedudukan sebagai warga negara kelas
dua atau dikenal dengan istilah Vreemde Oorterlingen (golongan timur asing).
Fasilitas dan monopoli yang diterima orang-orang Cina tidak didapatkan para
pedagang bumi putra, akibatnya penguasaha-pengusaha bumi putra tidak
mampu bersaing dengan pengusaha-pengusaha Cina. Melihat realitas yang
sedemikian rupa, Haji Samanhoedi dan Tjokroaminoto memandang bahwa
untuk menghadapi monopoli kelompok Cina, seluruh potensi nasional
khususnya muslim harus dikerahkan untuk mempertahankan hak dan martabat
bangsa Indonesia.
• Ketiga aspek dasar ini terlihat jelas dalam perjalanan Sarekat Islam, karena
ketiga aspek ini selalu diamalkan organisasi selama masa pergerakan nasional.

8
www.themegallery.com
Sejarah Integrasi Nasional
• Kesadaran berbangsa juga mulai timbul di kalangan
golongan terpelajar -mahasiswa dari kawula Hindia
Belanda pada dekade pertama abad XX, justru sebagai
"produk sampingan" dari hasil pendidikan kolonial yang
tidak diharapkan oleh pemerintah Kolonial.
• Seperti di negara negara jajahan lainnya, tumbuhnya
kesadaran berbangsa dipengaruhi sedikitnya tiga faktor:
yaitu pendidikan, bahasa rakyat (vernacular), dan media
massa.
9
www.themegallery.com
Faktor Pendidikan
• Melalui pendidikan formal, pemerintah kolonial
mengumpulkan pemuda-pemudi golongan elite dari
berbagai suku, ras, dan daerah di Indonesia ke dalam
satu tempat pendidikan. Di sini para pelajar mahasiswa
bersama-sama mengembangkan kecerdasan, keahlian,
dan pengetahuan yang memperluas cakrawala
pandangan mereka. Melalui tanap ini pula mereka mulai
melihat berbagai kepincangan masyarakat kolonial yang
diskriminatif dan eksploitatif terhadap golongan rakyat
pribumi.
10
www.themegallery.com
Faktor Bahasa
• Bahasa Melayu yang sudah dikenal sejak dahulu sebagai bahasa
perantara antarsuku semakin populer digunakan banyak orang.
Dengan semakin luasnya masyarakat pembaca, mendorong
timbulnya para pengarang yang menulis buku-buku dalam bahasa
Melayu, baik novel, syair, atau artikel dan pengetahuan populer.
Mereka memiliki rasa kebangsaan yang tinggi yang terekspresi
melalui tulisan-tulisan mereka. Bersama-sama dengan tokoh-tokoh
pergerakan nasional mereka memperjuangkan kemajuan dan
kebebasan bagi rakyat pribumi (Anderson, 1983: 63- 65,106-107;
Klooster, 1985: 58-64; Alfian, 1999: 467-480).

11
www.themegallery.com
Faktor Media Massa
• Perjuangan modern tak dapat dipisahkan dengan peranan media massa.
Meluasnya pendidikan dan popularitas penggunaan bahasa Melayu
menjadi kesempatan yang baik untuk menerbitkan surat kabar sebagai
alat propaganda dan mobilisasi. Melalui media massa kesadaran
berbangsa, ide-ide perjuangan dan kritik-kritik kepada pemerintah
disalurkan ke khalayak ramai dan membentuk opini masyarakat untuk
mendukung perjuangan. Berbagai organisasi pergerakan nasional dan
serikat buruh atau profesi mulai menerbitkan surat kabar atau majalah
sejak dekade kedua abad XX. Seperti Sinar Hindia milik Sarekat Islam
Semarang, Oetoesan Hindia milik Sarekat Islam Surabaya, dll. Melalui
media massa ini semangat kebangsaan dan kesadaran berbangsa
dibangkitkan.
www.themegallery.com
12
Sumpah Pemuda
• Proses pembentukan dan persatuan bangsa mencapai
satu tonggak simbolik yang menentukan dalam Sumpah
Pemuda tahun 1928, ketika para pemuda yang mewakili
berbagai suku bangsa bersepakat dan berikrar untuk
menjadi satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa,
yaitu Indonesia.
• Bahkan rasa kebangsaan sebagai bangsa Indonesia dari
rakyat Aceh sudah lebih dulu dikemukakan oleh salah
seorang tokoh Aceh Teuku Nya' Arief, anggota Volksraad,
dalam pidatonya di bulan Juni 1928. 13
www.themegallery.com
Hindia belanda -> Indonesia
• Keruntuhan negara kolonial Hindia Belanda pada Perang
Dunia II (1942) oleh serbuan Jepang, dan pendudukan
Hindia Belanda oleh Jepang merubah seluruh struktur politik
di Hindia Belanda. Nama Indonesia secara resmi dipakai
menggantikan nama wilayah Hindia Belanda, namun secara
politik wilayah Indonesia dipecah menjadi tiga kekuasaan
militer Jepang: Sumatera di bawah Angkatan Darat (Tentara
Ke-25), Jawa dan Madura di bawah Angkatan Darat (Tentara
Ke-16), sedang wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Ma!uku di
bawah Angkatan laut (Armada Selatan Ke-2).
14
www.themegallery.com
• Meski dibawah kekuasaan Jepang Indonesia kembali
dijajah, namun proses integrasi bangsa justru mencapai
tonggak yang sangat penting, karena ikrar Sumpah Pemuda
(satu nusa, satu bangsa, satu bahasa) secara faktual diakui
oleh pemerintah militer Jepang, dengan tujuan agar rakyat
mendukung peperangannya melawan Sekutu.
• Pelarangan bahasa Belanda dan penggunaan bahasa
Indonesia secara bebas semakin meningkatkan rasa
kebangsaan dan persatuan.

15
www.themegallery.com
• Berakhirnya Perang Dunia II dengan menyerahnya Jepang
kepada Sekutu merupakan kesempatan emas bagi bangsa
Indonesia untuk memerdekakan diri. Momentum untuk
menyatakan kemerdekaan kepada dunia diraih pada
tanggal17 Agustus 1945, ketika terjadi vacum of legitimate
power, karena Jepang yang kalah tidak lagi sah
memerintah, dan Sekutu yang menang belum lagi datang.
Saat itu merupakan tonggak sejarah yang monumental bagi
proses integrasi bangsa Indonesia.

16
www.themegallery.com
Perwujudan Formal Integrasi Bangsa
• Secara yuridis formal bangsa Indonesia dikukuhkan menjadi
satu nation pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan
disahkannya Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia.
• Negara RI dengan dasar Pancasila, dilengkapi dengan
lambang Garuda Pancasila bertuliskan "Bhinneka Tunggal
Ika" adalah perwujudan formal dari integrasi nasional
Indonesia (Rahardjo, 2001:7-28).

17
www.themegallery.com
Modal Menuju Indonesia Emas 2045
1. Pancasila
2. Undang Undang Dasar 1945
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Bhineka Tunggal Ika

18
www.themegallery.com
Indones

20
ia
M aju,
Berdaulat,

45
Adil, dan

M akmur
Tantangan
• Kelemahan Manajemen Pemerintahan
• Ketimpangan Ekonomi
• Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah
• Intervensi Kekuatan Asing
• Konflik Elit Politik

20
www.themegallery.com
Manajemen Nasional
• Kelemahan utama dalam manajemen nasional adalah
ketidakmampuan pemimpin Indonesia untuk menjadikan
Pancasila berkembang sebagai realitas yang hidup dalam
kehidupan bangsa
• Perkembangan demokrasi Indonesia harus dapat
menghasilkan kepemimpinan nasional yang mampu
menyelenggarakan manajemen nasional
• Sebab bagaimanapun kita tidak mungkin meninggalkan
demokrasi beserta seluruh prosedur yang bersangkutan,
apabila ingin menjamin integrasi bangsa
www.themegallery.com
21
Ketimpangan Ekonomi
Kekayaan nasional terkonsentrasi di segelintir penduduk

1% 10% 90%

1 % rumah tangga terkaya 10% penduduk terkaya di 90% penduduk Indonesia


menguasai 45,4% kekayaan Indonesia menguasai 74,8% hanya memiliki dan berbagi
nasional kekayaan nasional 25% dari total kekayaan
nasional

22
www.themegallery.com
Ketimpangan Pembangunan Antar-Daerah

• Tingginya ketimpangan pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian barat


dan Indonesia bagian timur  [Kemiskinan di kawasan timur Indonesia sebesar
18,01 persen, kawasan barat Indonesia 10,33 persen (2019). Jawa dan
Sumatera mendominasi perolehan realisasi investasi (Badan Koordinasi
Penanaman Modal,2013). Selama pembangunan ekonomi pasca dimulainya
industrialisasi, proses catch-up terjadi, namun dengan laju yang sangat pelan;
hanya sebesar 0,29 persen. Ini berarti diperlukan sekitar 200 tahun agar
wilayah Timur Indonesia dapat mengejar kemajuan wilayah Barat; bila
dibiarkan secara alamiah (Firdaus, 2009)].
• Pembangunan di Pulau 3T (terluar, terdepan, tertinggal) menghadapi berbagai
tantangan seperti keterbatasan SDM, Akses trasnportasi dan komunikasi,
rentan bencana, degradasi lingkungan, dan lemahnya pengawasan

23
www.themegallery.com
Pengaruh Kekuatan Asing
• Indonesia ditengah persaingan perebutan antara Amerika
Serikat dengan Republik Rakyat China di kawasan Asia
Pasific.
• Hubungan perdagangan, investasi dan ekonomi yang
terus mengalami peningkatan antara Indonesia dengan
Amerika Serikat dan China, menjadi faktor bersaingnya
kedua Negara dalam berebut pengaruh/hegemoni di
kawasan Asia dan Pasific

24
www.themegallery.com
Konflik Elit Politik

• Konflik elit politik demi melancarkan kepentingan pribadi


atau kelompok seringkali mengakibatkan kesejahteraan
rakyat Indonesia menjadi terbengkalai

25
www.themegallery.com
 Suatu hari Fatimah ra datang kepada ayahnya saw,
menceritakan bahwa keluarganya belum makan berhari-hari,
maka Rasulullah saw mengajarinya doa (Musnad Fatimah, as
Suyuthi)
Kilas Balik  Seorang pengemis datang pada Rasulullah, lalu beliau saw
melelang pakaian dan cangkir milik pengemis tersebut, lalu
menyuruhnya membeli kapak dan mencari kayu untuk dijual
(HR Abu Daud)
 Kepemimpinan : memberi jawaban / solusi  kebijakan
Hikmah  Kebijakan diberikan berdasar konteks  politik
Wajib berdasar nash dan
ijma’
(Jumhur)
Wajib

Konsep (Jumhur Ahlussunnah,


Mu’tazilah, Syiah)
Wajib berdasar ijma’

Kepemimpinan
Hukum Kepemimpinan (Imam Haramain Al
Juwaini)
Tidak Wajib

Menurut Imam Al-Juwaini, karena wajibnya kepemimpinan


bukan berasal dari nash, maka kepemimpinan dan politik
bukanlah bab ushul/aqidah dalam Islam
 Al-Ghazali mengatakan bahwa kewajiban adanya
kepemimpinan berdasar ijma’ menunjukkan sifat manusia yang
secara alamiah merupakan mahluk sosial, namun dalam
hubungan sosialnya bukan hanya terjadi tolong menolong,
Konsekuensi tetapi juga persaingan dan pertentangan sehingga dibutuhkan

Wajibnya pemerintahan untuk menengahi persaingan dan pertentangan


tersebut
kepemimpinan  Menurut Al-Juwaini, wajibnya kepemimpinan berdasar ijma’
berdasar ijma’ menunjukkan bahwa asal dari kepemimpinan adalah kontrak
sosial (pemerintah dan rakyat sama2 memiliki hak dan
kewajiban)
 Menurut Imam Al-Juwaini, kepemimpinan memiliki tugas :
 Pengamanan negara
Tugas  Kesejahteraan rakyat (ri’ayah ar-ra’iyah)

kepemimpinan  Pelaksanaan dakwah baik bi-al hujjah (persuasif) ataupun bi-as


saif (koersif)
 Konteks Lokal dan Negara
Konteks  Konteks Regional dan Global  Geopolitik
 Kesetaraan
 Desentralisasi
 Tidak mengenal ethno-nationalism
 Laut sebagai penghubung bukan
Indonesia sebagai
pemisah
Bangsa
 Islam dan Bahasa (Melayu) sebagai
identitas
 Co-Existence dalam keberagaman
 Berbentuk kesatuan dengan otonomi daerah
 Demokrasi perwakilan
 Kabinet presidensil
Indonesia  Pancasila dan UUD 1945 (dengan amandemennya) sebagai
sebagai Negara sumber hukum utama dalam hukum positif
 Mengakui norma hukum lain yang berlaku di masyarakat selain
hukum positif
Demokrasi
Berketuhanan

Demokrasi Demokrasi
Ekonomi Sosial

Gagasan Dasar
Indonesia
• Penyelenggaraan
hajat hidup orang Keadilan
banyak oleh • Perwakilan
Sosial
negara • Permusyawa
• Perekonomian ratan
sebagai usaha
Bersama 
Koperasi
 Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia
Tujuan Negara
 Memajukan kesejahteraan umum
(Pembukaan
UUD 1945)  Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia
 Ta’aqud (berdasarkan pada kontrak
sosial)
 Muwathin (konsep kewarganegaraan)
Karakteristik  Tamtsiliyah (memiliki lembaga
Negara (Ru’yah perwakilan)
Syamilah)  Plural
 Tadawuliyah (ada suksesi
kepemimpinan)
 Membebaskan akal manusia
melalui pembangunan akidah
 Memperbaiki individu dan
Tujuan Negara mengarahkannya pada kebaikan
(Ru’yah dan kebajikan
Syamilah)  Memperbaiki masyarakat agar rasa
aman dan keadilan tersebar luas di
Menjalankan urusan para hamba dalamnya
dengan sesuatu yang dapat
memperbaiki urusan mereka di dunia
dan akhirat
 Islam dan NKRI bisa berjalan seiring tanpa saling meniadakan
 Identitas keagamaan dan identitas kebangsaan tidak mutually

Islam dan exclusive


 NKRI dan Pancasila adalah warisan ulama mujtahid dan mujahid
Indonesia Indonesia
Global
Global Governance
Government (Post 2008
(Post WW II) Crisis)

Kondisi Global
Single
Governance
(Post Berlin
Wall)
 Keruntuhan Uni Sovyet dan Tembok Berlin menandakan
kemenangan demokrasi atas komunisme
 Faktanya masih banyak negara tidak menggunakan sistem
demokrasi :

Demokrasi dan  Otoritarianisme : monarki absolut, junta militer


 Single party system
Ekonomi Pasar  Pseudo-democracy : single party dominance

 Ekonomi pasar menjadi pemenang yang lebih nyata dalam


tatanan global saat ini
Tiga Pilar Technology

Global Environment
Governance
Economy
REVOLUSI INDUSTRI
REVOLUSI TRANSPORTASI UDARA
Redefinisi Capital
REVOLUSI ICT
Global Mobilisasi Capital
Mobilisasi Sumberdaya
Bertumbuhnya Redefinisi

Economy MNC/TNC Money/Capital flow


Borderless Economy
Sharing Economy
Redefinisi Currency
 Islam dan Demokrasi bisa berjalan seiring tanpa saling
meniadakan
 Demokrasi mensyaratkan kompetensi pemimpin sebagaimana
Islam
 Demokrasi memberi ruang bagi amar ma’ruf nahi munkar
 Pemilu termasuk kategori kesaksian
 Ketika Rasul saw mencari negeri untuk hijrah, syarat utama yang
Islam, Dakwah, dicari adalah kebebasan

dan Tatanan  Fakta : Dakwah Islam lebih berkembang di negara-negara dengan


sistem Demokrasi
Global  Ekonomi Pasar juga sejalan dengan tuntunan Islam
 Ekonomi pasar mampu mewujudkan maqashid Syariah  hak
milik individu, kebebasan berusaha, dll
 Ekonomi pasar terbukti menjadi resep kemakmuran negara
 Islam hadir dalam segala urusan kehidupan
INDONESIA RE-ENGINEERED  Setiap muslim memiliki kewajiban fungsional yang melekat
dimanapun berada, yaitu dakwah
 Semua tahapan dakwah harus dilalui menuju tahapan tertinggi
Urgensi (ustadziyatul alam)
 Seringkali kelompok Islam terjebak perilaku yang sama dengan
Kepemimpinan kelompok sekuler. Jika kelompok sekuler menjauhkan agama
dari negara, maka kelompok Islam sering menjauhkan negara
Politik dari agama
 Perlunya aktifis dakwah memahami penalaran induktif, selain
penalaran deduktif
INDONESIA RE-ENGINEERED
1. Memasifkan Kebaikan
 Menghadirkan kesejahteraan
 Menghadirkan rasa aman
Manfaat  Pembelaan kepada kaum lemah (dhuafa)
Kepemimpinan  Menggiring manusia kepada penghambaan pada Allah semata

Politik Dakwah 2. Sarana perwujudan syumuliyatul Islam


3. Sarana alokasi sumberdaya manusia
4. Sarana alokasi sumberdaya alam
INDONESIA RE-ENGINEERED

 Menghadirkan wasathiyah Islam dalam kehidupan


Tujuan bermasyarakat dan bernegara

Kepemimpinan  Menghadirkan kepemimpinan masyarakat dan bangsa yang


menunaikan hak seluruh komponen bangsa dengan adil
Politik Dakwah
 Tasamuh (toleran) terhadap perbedaan : keyakinan, praktik
INDONESIA RE-ENGINEERED
ibadah (fiqh), pandangan politik, kebijakan public
 Ekonomi dan Politik  Fiqh  Furu’  Ikhtilaf
 Tidak menampilkan diri sebagai musuh ideologis tetapi sebagai lawan
kebijakan

Wasathiyah
Islamiyah  Syumuliyatul Islam bukan berarti one size fits all
 Muamalah  Hikmah  Do not reinvent the wheel
 Menunaikan hak–hak semua orang, kelompok dan golongan
INDONESIA RE-ENGINEERED sesuai bingkai maqashid syariah
 Hifzhu ad-Diin : Mendirikan sekolah-sekolah agama, memberi
beasiswa pada santri dan ulama, memperjuangkan kebebasan
beragama

Kepemimpinan  Hifzhu an-Nufus : memperjuangkan UMR yang layak, mencegah


trafficking (perdagangan manusia), memenuhi standar AKG
yang Adil  Hifzhu al-maal : menghapuskan pungli, menetapkan APBD/APBN
yang tepat sasaran, memperjuangkan kebebasan usaha
 Hifzhu al-aql : menaikkan IPM dan APK
 Hifzhu an-nasl : Kesehatan reproduksi dan family planning
INDONESIA RE-ENGINEERED

 Qaumun Aliimun wa Amaliyun

Profil  Problem Solver

Kepemimpinan  Pengendali Dinamika Sosial


 Pengarah Perubahan
Politik Dakwah
Tujuan

Keberlanjutan
INDONESIA RE-ENGINEERED

Arah Program Pertumbuhan

Kerja

Kondisi
saat ini
Menjalankan urusan para hamba dengan
sesuatu yang dapat memperbaiki urusan
mereka di dunia (aman, sejahtera, cerdas
dalam tatanan yang damai) dan akhirat
(taqwa)
INDONESIA RE-ENGINEERED

Government
Potret Bidang Market
Failure Failure
Ekonomi
Neraca Anggaran
INDONESIA RE-ENGINEERED

4 Neraca
Pasar Barang dan Jasa

3 Pasar Neraca Perdagangan

Pasar Tenaga Kerja


Neraca Pembayaran

Pasar Uang
Neraca SDA
Inklusi
INDONESIA RE-ENGINEERED Keuangan
Inklusi
Iptek

Penataan
Strategi Asset

Stabilitas
Pemerataan Keberlanjutan
Pertumbuhan
‫َج َزا ُك ُم هللاُ َخ ْي ًرا َكثِ ْي ًرا‬
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai