KIMIA DASAR
(GRAVIMETRI)
DOSEN PENGAMPU : ALIEF PUTRIANA RAHMAN,S.Si., M. Farm
Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari pada pori-pori alat
penyaring (kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci dengan larutan
elektrolit yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan.
Keterangan:
a : Mol dari analit A
AaRr : Endapan Murni
r : Mol dari Reagen
Ketika larutan perak nitrat (AgNO3) dicampur dengan asam klorida (HCl) maka akan terbentuk produk berupa
endapan berwarna putih dari perak klorida (AgCl) dan larutan asam nitrat (HNO3).
Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut :
AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(s) + HNO3(aq)
Keterangan :
AgCl(s) = Mengendap dan endapan berwarna putih
HNO3(aq) = Berwujud larutan
Warna dari endapan yang terbentuk bergantung pada komposisi unsur – unsur pembentuknya. Terbentuknya endapan
bisa juga dijadikan salah satu ciri – ciri bahwa reaksi kimia sudah terjadi
Pb(CH3COO)2(aq) + H2S → PbS(s) + 2 CH3COOH(aq)
Dari reaksi ini akan dihasilkan endapanyang berwarna hitam dari PbS.
TEKNIK PENGENDAPAN
Partikel endapan terjadi dalam larutan yang lewat jenuh. Pertama terjadi
proses nukleasi yaitu terjadinya partikel-partikel yang sangat kecil (nukleus).
Kemudian nukleus ini tumbuh menjadi partikel yang lebih besar.
TEORI VON WEIRMARN
Von weimarn menemukan bahwa ukuran partikel endapan berbanding terbalik dengan ke
jenuhan relatif dari larutan.
Dimana:
R = Kelewatjenuhan nisbi
Q = Kepekatan molar larutan setelah di campur, ta;pi belum timbul endapan
S = kelarutan molar endapan
Beberapa contoh dari larutan homogen, pada umumnya dalam metoda gravimetri yang diinginkan adalah
suatu zat yang dapat mengendap dengan kerapatan tinggi dan dapat disaring. Beberapa contoh pengendapan
dari larutan homogen diantaranya
2. Hidroksida: pH dikendalikan secara perlahan-lahan, NH3 dihasilkan dari urea dengan reaksi berikut:
4. Fospat: Fosfat berkelarutan rendah dapat diendapkan dengan membuat turunan dari trimetil atau trietil
pospat secara bertahap dengan hidrolisis. Zr diendapkan sebagai Zr3(PO4)4 pada (CH3)3PO4 dalam media
yang mengandung sulfat.
D. PEMISAHAN ENDAPAN
Dalam gravimetri, endapan biasanya dikumpulkan
dipisahkan dengan cara penyaringan dengan
menggunakan kertas saring atau alat penyaring
kacanasir, kertas saring yang digunakan harus kertas
saring bebas abu karena apabila diabukan tidak
meninggalkan abu dan kertas saring. Selain dengan
penyaringan endapan dapat pula dipisahkan dengan
mengenap tuangkan cairan.
E. MENCUCI ENDAPAN
Mencuci endapan adalah menghilangkan kontaminan pada
permukaan. Komposisi larutan pencuci tergantung pada kecenderungan
terjadinya pepitasi. Untuk pencucian digunakan larutan elektrolit kuat,
dan dia harus mengandung ion sejenis dengan endapan untuk
mengurangi kelarutan endapan. Selain itu larutan juga harus mudah
menguap agar mudah untuk ditimbang endapanya. Larutan pencuci
dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Larutan yang mencegah terbentuknya koloid yang mengakibatkan
dapat lolos dari saringan misalnya ammonium nitrat untuk mencuci
endapan ferrihidroksida.
2. Larutan yang mengurangi kelarutan dari endapan misalnya alkohol.
3. Larutan yang dapat mencegah hidrolisis garam dari asam lemah atau
basa lemah.
Tujuan pencucian endapan untuk menyingkirkan kotoran.
Efisiensi pencucian tergantung dari cara membagi cairan yang tersedia. Pencucian berkali-kali
meggunakan volume kecil lebih efektif dibanding volume besar hanya 1-2 kali.
Contoh : 100 ml dipakai mencuci 5 x masing-masing 20 ml lebih baik hasilnya dari pada 2x mencuci
masing-masing 50 ml.
Secara matematik dapat ditunjukkan hubungan berikut:
dimana :
Xn = konsentrasi pengotor sesudah dicuci
X0 = konsentrasi pengotor sebelum dicuci
n = jumlah pencucian
u = volume cairan yang tinggal setelah pencucian
V = volume cairan yang digunakan tiap kali pencucian
CONTOH: