Fasilitator
Dr Leni Ervina, M.Kes SpA (K)
1
TUJUAN:
menguasai pengetahuan,
memiliki kompetensi,
trampil untuk
diagnosis,
tatalaksana asupan enteral neonatus
berisiko tinggi.
2
TUJUAN:
Jenis asupan nutrisi enteral yang sesuai,
termasuk pemilihan susu dan suplemen
Cara pemberian asupan nutrisi
Kapan asupan nutrisi enteral diberikan
Identifikasi dan talaksana intoleransi asupan
nutrisi enteral
Identifikasi talaksana enterokolitis nekrotikans
3
NEONATUS BERISIKO TINGGI:
•Prematuritas
•Asfiksia perinatal
•Gawat napas
•Sepsis
•Ketidakstabilan hemodinamik
•Paralisis ileus
•Obstruksi usus
•Abnormalitas kraniofasial
•Celah bibir
•Celah langit-langit
4
Neonatus berisiko tinggi nutrisi iv (parenteral)
5
PEMBERIAN ASUPAN ENTERAL
6
JENIS ASUPAN NUTRISI ENTERAL TERBAIK
ASI
ASI
ASI
Untuk bayi Cukup Bulan &
Prematur!
7
NUTRISI ENTERAL PADA NEONATUS RISIKO TINGGI:
9
PERTUMBUHAN SEBAGAI TUJUAN ASUPAN NUTRISI
Tujuan:
Pertumbuhan bayi prematur harus serupa dengan
pertumbuhan janin di dalam uterus dengan usia kehamilan
yang sama, yaitu sekitar 15g/kg/hari.
10
DISTRIBUSI NUTRIEN
11
APA YANG HARUS DIBERIKAN:
12
KOMPOSISI ASI
Kolostrum Prematur ASI Matur
Kalori Kkal/dl 67 67 67
Protein g/dl 3,1
Colostrum 1,4
Preterm 1,05Milk
Mature
Calories
Laktosa g/dl Kcal / dl 4,1 67 6,667 67
7,2
Protein
Lemak g/dl g/dl 2–2,53.1 1.4
3,5-4 1.05
3,5–4,5
Lactose g/dl 4.1 6.6 7.2
Fat g/dl 2 -2.5 3.5- 4 3.5 - 4.5
13
KEUNTUNGAN ASI
Menurunkan infeksi
Menurunkan kemungkinan
penyakit alergi
Meningkatkan IQ?
Menurunkan kemungkinan
obesitas/HTN/DM pada saat
dewasa
Biaya/ketersediaan
14
KEUNTUNGAN PEMBERIAN ASI DI NICU
Mudah dicerna
Ditoleransi dengan lebih baik
Menurunkan kejadian infeksi
Mengurangi masa rawat inap
Memberikan hasil akhir yang lebih baik
Untuk ibu: kesejahteraan psikososial 15
Apakah ASI saja memadai untuk
pertumbuhan bayi prematur?
Bayi prematur berusia 15 hari
150 ml/kg/hari ASI
= 90-100 kkal/kg/hari
= 2-2,5 g/kg/hari protein
16
ADITIF
17
KOMPOSISI NUTRIEN ASI PREMATUR DENGAN ASI
FORTIFIKASI (Berseth CL, Pediatrics 2004)
Nutrien ASI Prematur (100 ml) ASI Prematur + HMF (100 ml + 4 paket)
19
ASI FORTIFIKASI VERSUS FORMULA UNTUK BAYI PREMATUR
(Schanler Pediatrics 1999)
20
FORMULA KHUSUS
21
KAPAN PEMBERIAN ASUPAN ENTERAL
Hemodinamik stabil
Tidak ada ileus
Tidak ada asidosis yang terlihat jelas
Tidak ada PDA yang terlihat jelas
22
KAPAN MEMBERIKAN ASUPAN: SEDINI MUNGKIN
23
CARA PEMBERIAN ASUPAN:
abnormal)
Gawat napas (tanpa hipoksia)
25
BAGAIMANA MEMBERIKAN ASUPAN:
27
PROSEDUR:
28
PROSEDUR:
Pemberian Asupan
Pemberian asupan “trophic feeding”
Meningkatkan tahap pemberian asupan
Memantau toleransi asupan
Tujuan nutrisi
Pemantauan nutrisi
29
PEMBERIAN “TROPHIC FEEDING”
30
PEMBERIAN “TROPHIC FEEDING”
31
PEMBERIAN “TROPHIC FEEDING”
32
SUPLEMENTASI VITAMIN PADA BAYI PREMATUR
33
SUPLEMENTASI BESI
34
INTOLERANSI PEMBERIAN ASUPAN
35
INTOLERANSI PEMBERIAN ASUPAN – PENILAIAN
36
INTOLERANSI PEMBERIAN ASUPAN – PENATALAKSANAAN
37
Entero Kolitis Nekrotikan (EKN)
38
Entero Kolitis Nekrotikan (EKN)
39
Entero Kolitis Nekrotikan (EKN)
Penatalaksanaan :
Hentikan pemberian asupan, mulai pemberian cairan
infus, pasang selang nasogastrik terbuka & cairan
lambung dibiarkan mengalir atau pengisapan tingkat
rendah
Lakukan kultur darah, lakukan pemeriksaan darah
lengkap, mulai pemberian antibiotik
Rujuk sedini mungkin ke fasilitas yang dapat
memantau dengan ketat dan menangani pasien jenis
ini dan lakukan pembedahan jika perlu.
40
MASALAH PEMBERIAN ASUPAN LAIN
Inkoordinasi pengisapan-
penelanan
Sifat defensif orotaktil
Refluks gastroesofageal
41
REFLUKS GASTROESOFAGEAL
19 % bayi prematur dirawat untuk
refluks
Berkaitan dengan apnea?
Berkaitan dengan masalah jalan
nafas – wheezing, stridor dan
aspirasi berulang
Pengobatan:
pemberian asupan dengan volume
kecil, penempatan posisi yang
tepat, pemberian asupan yang
lebih kental, penghambatan
reseptor H2, inhibitor pompa
proton
42
CONTOH ASUPAN NUTRISI ENTERAL
44
CONTOH ASUPAN NUTRISI ENTERAL
Pemberian Asupan Bayi Perempuan J –
berat lahir 1,2 kg
24 ml ASI perah setiap 3 jam
= 160 ml / kg / hari = 105 kkal/ kg/hari
= 2,5 g / kg /hari protein
Tambahkan fortifikasi ASI (HMF)
Meningkatkan kalori hingga 22 kkal /oz untuk
pertama kali
Setelah 1-2 hari, tingkatkan kalori hingga 24
kkal /oz
Tujuan: 120 kkal/ kg/hari, 3 – 3,5 g/kg/hari protein
45
MEMANTAU KECUKUPAN
NUTRISI PADA NEONATUS
BERISIKO TINGGI
46
MEMANTAU PERTUMBUHAN BBLSR
Berat 15g/kg/hari
Panjang 1 cm/ minggu
Lingkar kepala 1 cm / minggu
Hitung Setiap 1-2 minggu
Hematokrit/retik
Albumin/ elektrolit Setiap 2 minggu
Kalsium/fosfor Setiap 2 minggu
Alkalin fosfatase Setiap 2 minggu
47
NUTRISI SETELAH KELUAR DARI RUMAH SAKIT
48
PEMANTAUAN NUTRISI PASCA RAWAT
Pantau berat, panjang, dan lingkar kepala bayi
Buat plot pada grafik pertumbuhan untuk bayi
prematur
Tingkatkan kebutuhan kalori
Memberikan susu formula sebagai
tambahan ASI
Susu formula transisi
khusus
Multivitamin
Zat besi
49
REKOMENDASI NUTRISI PASCA RAWAT
( J Perinatol May 2005)
50
PANDUAN SEDERHANA:
51
PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL
PADA NEONATUS
52
PEMBERIAN NUTRISI:
Sumber/ cadangan
kalori
Sintesis Jaringan
Tumbuh kembang
optimal
Dalam upaya:
•Melanjutkan asupan nutrisi dari
plasenta
•Menjaga integritas fungsi saluran
cerna
•Mencapai ketahanan tubuh,
perkembangan fisik dan mental
optimal di kemudian hari.
53
KEGAGALAN TUMBUH KEMBANG:
54
NUTRISI PARENTERAL
Komponen Nutrisi intra vena
Sentral
Perifer
55
INDIKASI NUTRISI PARENTERAL
Akses vena Indikasi
Perifer Asupan nutrisi parenteral < 2 minggu:
↓ toleransi minum
Prematuritas/ BBLR
Gangguan sementara (sesak nafas)
Sentral Asupan nutrisi enteral > 2 minggu:
Kasus bedah sal. cerna
EKN
Sindrom usus pendek
BBLASR <1,000 gram
56
PERAWATAN KATETER IV
Akses vena Indikasi
Perifer Osmolaritas kurang dari 765 mOsm/L
K < 80 mEq/L
Ca < 50 mg/100 mL
Protein <3 g/kg pada total cairan 100cc/kg/hari
Sentral Osmolaritas kurang dari 1010 mOsm/L
Heparin 1 U/cc
Tempat insersi: v. Jugularis ekst./ interna; v.
Saphena magna/.
57
KOMPOSISI NUTRISI PARENTERAL
58
NUTRISI PARENTERAL: CAIRAN
Memenuhi kecukupan:
IWL
NCB: 0,7-1,6 cc/kg/jam (17-38 cc/kg/hari)
NKB: 1,8-2,5 cc/kg/jam (43-60 cc/kg/hari)
Metabolisme
Pertumbuhan
59
VOLUME CAIRAN:
62
Hiperglikemi
Glikosuri
Diuresis osmotik
Dehidrasi
Kolestasis
Perlemakan hati
63
NP: KARBOHIDRAT
GIR= Glucose infusion rate
GIR (mg/kg/min) =
Kecepatan cairan (cc/jam) x konsentrasi Dextrose (%)
6 x berat badan (Kg)
65
NP: KARBOHIDRAT
66
INFUS GLUKOSA PADA NEONATUS
Contoh GIR
Berapa GIR untuk Neonatus dengan berat 2
kg yang mendapatkan total jumlah cairan 120
cc/kg/hari menggunakan larutan D10W?
67
Larutan asam amino khusus bayi baru lahir
Aminosteril Infant (Frisenius),
Primene 5% (Baxter)
68
1 g protein = 4 kcal
Untuk daya tahan dan pertumbuhan
Mencapai Balans Nitrogen Positif
daya larut Ca dan P
Mulai: 1g /kg/hari
Peningkatan: 0.5 -1g / kg/hari
Maksimal: 2.5 - 3.5 g/ kg/hari
Pertimbangkan masukan protein enteral, saat menghitung dosis protein
Monitor kadar urea nitrogen dalam darah
Kelebihan protein: asidosis metabolik, hiperamonemi, letargi, kolestasis
69
Tujuan: Defisiensi:
Sumber Kalori
Gangguan tumbuh kembang
Esensial untuk
tumbuh dan Dermatitis
kembang normal Trombositopeni
Retina
SSP Rentan terhadap infeksi
Struktur dan Penyembuhan luka terhambat
fungsi sel
70
Mulai: 0.5 g/kg/hari
Pemberian dalam: 20 - 24 jam, dengan kecepatan
pemberian melalui infus 0.12-0.15 g/kg/hour.
Peningkatan dosis: 0.5 g- 1.0 g/kg/hari
71
KOMPLIKASI
Pulmonal:
Perlemakan di jaringan paru
Gangguan fungsi paru
Hipoksemi
Sepsis:
Stapilokokus Koagulasi Negatif
Hyperbilirubinemia
Asam Lemak Bebas berikatan dengan albumin
72
PEMANTAUAN:
Kadar trigliserida normal < 150 mg/dl
Evaluasi dilakukan setiap peningkatan dosis,
kemudian setiap minggu
73