Anda di halaman 1dari 32

PERAN KALIBRASI

PADA JAMINAN MUTU PRODUK

Heru Ismoko, 27 Mei 2017

Balai Kalibrasi
Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu
Direktorat Jenderal \perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga
1
SISTEM MANAJEMEN MUTU

Mutu adalah (ukuran) baik buruk suatu benda; kadar; taraf atau derajat
(KBBI)
mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan . (Philip B. Crosby)
mutu berarti kesesuaian dengan penggunaan (Joseph M. Juran )
mutu berarti kepuasan pelanggan (K. Ishikawa)

mutu adalah ukuran atau karakterisitik dimana ukuran atau karakterisitik tersebut
sesuai dengan suatu persyaratan tertentu atau sesuai dengan penggunaan
sehingga mutu tersebut dapat memenuhi kepuasan pelanggan atau konsumen

Mutu Produk adalah ukuran atau tingkat karakteristik yang dimiliki oleh suatu
produk dalam mencukupi persyaratan atau keinginan.
SISTEM MANAJEMEN MUTU

Penjaminan mutu (QA) adalah kegiatan terencana yang didesain untuk memastikan pengendalian
mutu dilaksanakan secara baik (erawan dkk, 2018)

jaminan mutu pengujian dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan yang sistematik dan
terencana yang diterapkan dalam pengujian, sehingga memberikan keyakinan yang memadai
bahwa data yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu sehingga dapat diterima oleh pengguna.
(www.konsultaniso17025.com)

QA (Proses) Bagaimana memastikan prosesnya berjalan stabil


sesuai dengan SOP yang diterapkan dengan parameter control yang
sudah dipastikan tidak ada penyimpangan. (Syamsul Arifin)

• QA bersifat proaktif artinya metode pencegahan atau preventif


lebih ditekankan (pencegahan pada ketidaksesuaian atau
kerusakan)
• QA bersifat improvement terhadap proses sehingga kerusakan
atau ketidaksesuaian dari kualitas dapat ditekan
SISTEM MANAJEMEN MUTU

Pengendalian mutu (QC) adalah kegiatan terencana yang didesain untuk memastikan produk
yang bermutu terpenuhi. (erawan dkk, 2018)
pengendalian mutu adalah kegiatan untuk memantau, mengevaluasi dan menindaklanjuti agar
persyaratan mutu yang ditetapkan tercapai (product, process, service, inspection, testing,
sampling, measurement dan calibration) (www.konsultaniso17025.com)  

QC (Produk) bersifat reaktif artinya penekanan terhadap


produk jika ada penyimpangan atau ketidaksesuaian bagaimana
penyimpangan tersebut bisa diperbaikai (mendeteksi
penyimpangan pada produk) (Syamsul Arifin)

QC berfokus melakukan inspeksi yaitu mengidentifikasi


ketidaksesuaian untuk ditindaklanjuti untuk melaksanakan
tindakan perbaikan untuk memastikan produknya tidak ada
masalah (Syamsul Arifin)
Jaminan Mutu SNI ISO/IEC 17025:2017 Klausul 6

Persyaratan Sumber Daya


6.1. Umum
Laboratorium harus menyediakan personel, fasilitas, peralatan,
sistem dan layanan pendukung yang diperlukan untuk mengelola
dan melaksanakan kegiatannya.

6.2. Personil
personel yang direkrut baik internal maupun eksternal, yang
dapat mempengaruhi kegiatan laboratorium harus bertindak
tidak memihak, kompeten dan bekerja sesuai dengan sistem
manajemen laboratorium.

6.3 Fasilitas dan Kondisi Lingkungan


Laboratorium baik dalam bentuk permanen, sementara, maupun
bergerak harus memiliki fasilitas dan kondisi lingkungan yang
mampu mendukung kinerja dan kebenaran hasil laboratorium
yang dilakukan.
Jaminan Mutu SNI ISO/IEC 17025:2017 Klausul 6

6.4 Peralatan
Laboratorium harus mempunyai akses ke (memiliki sendiri)
semua peralatan yang dipersyaratkan dan diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan laboratorium yang benar dan yang dapat
berpengaruh pada hasil laboratorium.

6.4.3 Laboratorium harus memiliki prosedur mengenai peralatan


laboratorium yang mencakup penanganan, pengangkutan,
penyimpanan, penggunaan dan pemeliharaan terencana
sehingga peralatan dapat dipastikan kelayakan fungsi dan
kinerjanya dengan baik dan mencegah kontaminasi atau
kerusakannya

6.4.4 Laboratorium harus memverifikasi bahwa peralatan sesuai


dengan persyaratan yang ditentukan sebelum ditempatkan atau
digunakan untuk layanan.
Jaminan Mutu SNI ISO/IEC 17025:2017 Klausul 6

6.4.5 Peralatan yang digunakan untuk pengukuran harus mampu


mencapai ketelitian dan/atau ketidakpastian pengukuran yang
diperlukan untuk memberikan hasil yang valid

6.4.6 Peralatan pengukuran harus dikalibrasi bila:


• Ketelitian pengukuran atau ketidakpastian pengukuran
mempengaruhi keabsahan hasil yang dilaporkan adan/atau
• Kalibrasi peralatan dipersyaratkan untuk penetapan
ketertelusuran metrology pada hasil yang dilaporkan.

6.5 Ketertelusuran Metrologi


Ketertelusuran metrologi adalah sifat hasil pengukuran yang
menghubungkannya dengan suatu acuan melalui rantai kalibrasi
tak terputus yang terdokumentasi, masing masing berkontribusi
pada ketidakpastian pengukuran
PERAWATAN DAN SNI ISO/IEC 17025:2017 Klausul 6.4.3
PEMELIHARAAN
PERALATAN : Laboratorium harus memiliki prosedur
mengenai peralatan laboratorium yang
mencakup penanganan, pengangkutan,
penyimpanan, penggunaan dan
pemeliharaan terencana sehingga
peralatan dapat dipastikan kelayakan
fungsi dan kinerjanya dengan baik dan
mencegah kontaminasi atau kerusakannya
Timbangan Elektronik
( electronic balance)

Timbangan ini mengukur


gaya yang bekerja pada pan
dan memberikan
kompensasi perubahan gaya
pada pan dengan perubahan
gaya elektromagnetik yang
disebabkan oleh perubahan
arus listrik
Penempatan Neraca
1. Temperatur Ruangan :
 Suhu ruangan harus konstan
 Jika mungkin fluktuasi tidak
lebih dari 2 atau 3˚C per 8 jam.
 Tidak berada di dekat benda yang
panas dan jendela
 Perubahan temperatur yang tidak
stabil menyebabkan drift
pembacaan, penurunan
mekanisme neraca, dan
berkurangnya sensitifitas.
Penempatan Neraca
2. Kelembaban Ruangan (RH):
 Kelembaban ideal pada range 45 –
60 %RH
 Neraca tidak boleh dioperasikan
pada range di bawah 20%RH atau di
atas 80%.

3. Cahaya:
 Neraca tidak terkena sinar matahari
langsung.
 Hindari pemakaian lampu pijar dan
lampu tidak terlalu dekat dengan
neraca.
Penempatan
Neraca
4. Arus Udara (Air Current):
 Arus udara bisa disebabkan oleh
perbedaan temperatur
 Neraca tidak berada didekat AC,
CPU Komputer, jendela dan pintu
keluar/masuk.

5. Getaran (Vibration):
 Hindari neraca dari getaran yang keras.
 Gunakan meja batu (marble, granite)
dengan ketebalan min. 40 mm.
 Meja tidak boleh dari baja atau harus
bersifat antimagnetik.

13
Hal KECIL tapi
PENTING:
• Kedataran neraca
• Pintu penutup neraca
• Penggunaan botol timbang (vessel)
• Posisi contoh pada nampan
• Posisi nol mutlak pada saat awal
menimbang
• Kalibrasi internal (jika ada)
• Kebersihan neraca
WEIGHT HANDLING TOOLS

15
HANDLING TOOLS PRACTICE:

16
TERMOMETER SEBAGAI
ALAT UKUR SUHU
🙑 Manusia mempunyai indera hanya
untuk mengetahui besarnya suhu
sesuatu secara kualitatif

🙑 Manusia hanya bisa merasakan


sensasi PANAS-DINGIN suatu ZAT

🙑 Termometer digunakan sebagai alat


untuk mengukur SUHU suatu benda
atau zat

🙑 Termo = panas
meter = mengukur (measure)
17
Jenis-jenis termometer:
Berdasarkan prinsip kerjanya termometer dibagi atas 3 jenis :

🙑 Termometer bulb ( bulb thermometer ) :


- Termometer raksa
- Termometer Alkohol

🙑 Termometer non kontak (non-contact thermometer)

🙑 Termometer elektronik ( electronic thermometer)

18
Pemeliharaan Termometer :

❖ Jika termometer tidak digunakan, harus tetap disimpan


dalam box.
❖ Setelah pemakaian, pendinginan termometer tidak
boleh sekaligus, melainkan bertahap hingga suhu
ruangan
❖ Penggunaan thermometer bulb harus melindungi bulb
dari benturan dan menghindari pengukuran yang
melebihi skala termometer.
SNI ISO/IEC 17025:2017 Klausul 6.4.6

6.4.6 Peralatan pengukuran harus dikalibrasi


bila:

• Ketelitian pengukuran atau ketidakpastian


pengukuran mempengaruhi keabsahan
hasil yang dilaporkan adan/atau
• Kalibrasi peralatan dipersyaratkan untuk
penetapan ketertelusuran metrology pada
hasil yang dilaporkan.
Mengapa kalibrasi ?
Bertambahnya umur komponen dan berubahnya alat karena suhu atau mengalami
tekanan mekanis terus-menerus mengakibatkan degradasi kinerja alat (DRIFT).
Drift tidak bisa dihilangkan, tapi bisa dideteksi dan ‘dicakup’ melalui proses
kalibrasi.
Nilai hasil kalibrasi

2016 2017 2018 2019

Panduan ILAC – OIML [ILAC G 24]


• untuk mengkonfirmasi besarnya pergeseran dari nilai standar atau alat ukur yang dapat
menimbulkan keraguan terhadap hasil yang diperoleh dengan berjalannya waktu
• untuk mengkonfirmasi ketidakpastian yang dapat dicapai oleh standar atau alat ukur
Kalibrasi diperlukan karena alasan berikut:
• alat baru
• setelah alat diperbaiki atau dimodifikasi
• berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain
• ketika jangka waktu tertentu telah dilewati
• ketika penggunaan tertentu (jam operasi) telah dilewati
• sebelum dan / atau setelah pengukuran kritis
• setelah suatu kejadian, misalnya alat terkena guncangan, getaran, atau kerusakan fisik,
yang berpotensi mengganggu integritas kalibrasinya
• perubahan cuaca yang tiba-tiba
• setiap kali observasi tampak meragukan
• seperti yang ditentukan oleh persyaratan, misalnya spesifikasi pelanggan, rekomendasi
produsen alat.
Kalibrasi
kegiatan dalam kondisi yang telah
ditetapkan untuk, pada tahap
pertama, menetapkan hubungan
antara nilai besaran beserta
ketidakpastian pengukuran dari
sebuah standar pengukuran dan
penunjukkan terkait beserta
ketidakpastian pengukurannya,
dan pada tahap kedua,
menggunakan informasi tersebut
untuk memperoleh hasil pengukuran
dari sebuah penunjukkan

ISO/IEC GUIDE 99:2007 (VIM)


SERTIFIKAT
KALIBRASI
Sertifikat kalibrasi merupakan
pernyataan formal ketertelusuran
pengukuran dari suatu alat ukur,
alat uji, standar acuan atau bahan
acuan
Komponen Sertifkat Kalibrasi
1. Koreksi
2. Ketidakpastian
3. Standar Ukur
4. Metode Kalibrasi
5. Ketertelusuran
SNI ISO/IEC 17025:2017 Klausul 6.5

Ketertelusuran Metrologi
Ketertelusuran metrologi adalah sifat hasil pengukuran yang
menghubungkannya dengan suatu acuan melalui rantai kalibrasi tak
terputus yang terdokumentasi, masing masing berkontribusi pada
ketidakpastian pengukuran

Peranan kalibrasi tidak terlepas dari ketertelusuran pengukuran yaitu dengan


melalui kalibrasi ketertelusuran pengukuran dapat di lacak ke satuan SI (sitem
internasional) yang artinya jaminan atas hasil dari pengukuran dan atau pengujian
dapat dipertanggung jawabkan.
Ketertelusuran metrologi:
Sifat hasil pengukuran yang menghubungkannya
dengan suatu acuan melalui rantai kalibrasi tak
terputus yang terdokumentasi, masing-masing
berkontribusi pada ketidakpastian pengukuran.
[ISO/IEC Guide 99 atau JCGM 2012, 2.41]
CONTOH Pengukuran Massa

Tertelusur ke

Standar internasional 1 kg

Prototipe 1 kg

Transfer
Komparator Massa

Kalibrasi

Neraca analitik Standar massa E2, F1, F2, dan


M1
SNI ISO/IEC 17025:2017 Klausul 6.4.4

Laboratorium harus memverifikasi bahwa


peralatan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan sebelum ditempatkan atau digunakan
untuk layanan.

Verifikasi merupakan kegiatan untuk memastikan


bahwa sesuatu yang diverifikasi itu memenuhi
spesifikasi tertentu. Sesuatu disini bisa berupa alat,
metode, proses, sistem, dll.
Prosedur Verifikasi Hasil Kalibrasi

a. Perbandingan langsung
membandingkan komponen yang tersedia didalam sertifikat kalibrasi (nilai koreksi
dan nilai ketidakpastian) dengan nilai toleransi yang dijinkan (MPE)

dimana:
c = Nilai koreksi
U95 = Ketidakpastian kalibrasi
MPE = Nilai toleransi atau nilai kesalahan maksimum yang di ijinkan

b. Sesuai dengan Metode standar (acuan)


Prosedur ini digunakan apabila dalam metode tersebut tersedia cara untuk
menginterpretasikan hasil pengukuran
Verifikasi Alat Ukur

a. Diagram alur Verifikasi Alat Ukur perbandingan langsung


Verifikasi Alat Ukur

Bila digambar dalam bentuk grafik


32

Anda mungkin juga menyukai