Aleriana telaumbanua (210205229) (210205223) Angga ayu k. Padang Dede alvira lestari (210205225) (210205230) Artisah anjraini br. Saragih (210205226) Dewi riang hati b. Ashillah husnah arista (210205234) (210205227) Imelda Yolin K. Mendrofa (210205243) Bahan alam Bahan alam dapat diartikan sebagai bahan-bahan yang bersumber dari alam. Alam memberikan kepada kita bahan alam berupa tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diidentifikasi dan di tentukan sistematikanya, maka dapat diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini dikeringkan, diolah, diawetkan dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap pakai atau yang disebut dengan simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi. Pemanfaatan bahan alam
Pemanfaatan bahan alam antara lain:
sebagai obat, bahan obat, neutraceuticals, functional foods, nutritional supplements, produk herbal, aroma terapi, pewarna alami, bumbu alami, parfum serta berbagai produk lokal dengan istilah tertentu seperti jamu di Indonesia. SIMPLISIA Simplisia adalah bahan alam yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan umumnya berbentuk bahan yang telah dikeringkan berupa bahan yang telah dikeringkan. Jenis – jenis simplisia ● Simplisia nabati. simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. ● Simplisia hewani. Simplisia hewani : adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. ● Simplisia mineral. Simplisia mineral : adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum diolah atau dioleh dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. Contoh simplisia ● Simplisia nabati yaitu bunga cengkeh (caryophylli flos) dan lada hitam (piperis nigri fructus) ● Simplisia hewani yaitu minyak ikan (oleum ieconis asselli) dan madu (mel depuratum) ● Simplisia mineral yaitu vaselin album dan vaselin flavum Pemilihan bahan alam simplisia Bahan alam simplisia yang aman dan berkhasiat adalah bahan yang tidak mengandung bahaya kimia, mikrobiologis, dan bahaya fisik, serta mengandung zat aktif yang berkhasiat. Ciri simplisia yang baik adalah, untuk simplisia daun, bila diremas bergemerisik dan berubah menjadi serpihan, simplisia bunga bila diremas bergemerisik dan berubah menjadi serpihan atau mudah dipatahkan, dan simplisia buah dan rimpang (irisan) bila diremas mudah dipatahkan. Ciri lain simplisia yang baik adalah tidak berjamur, dan berbau khas menyerupai bahan segarnya. Tahap pembuatan simplisia 1. Pengumpulan bahan baku 2. Pencucian 3. Perajangan 4. Sortasi basah 5. Pengeringan 6. Sortasi kering 7. Penyimpanan 8. Pemeriksaan mutu (Pada pemeriksaan mutu simplisia pemeriksaan dilakukan dengan cara organoleptik, makroskopik, cara mikroskopik dan atau cara kimia) Derajat Kehalusan Serbuk Simplisia 1. Serbuk simplisia tumbuhan merupakan bentuk serbuk dari simplisia tumbunan yang memiliki ukuran derajat kehalusan yang ditentukan. 2. Jenis derajat kehalusan simplisia berupa : serbuk sangat kasar, kasar, agak kasar, halus dan sangat halus. 3. Serbuk simplisia tumbuhan tidak boleh mengandung fragmen jaringan dan benda asing lain yang bukan merupakan komponen asli dari simplisia yang bersangkutan, contohnya: telur nematoda, bagian tubuh serangga, hama lain ataupun sisa tanah (Depkes RI 2008). 4. Untuk mendapatkan serbuk simplisia dengan ukuran partikel yang seragam maka perlu dilakukan pengayakan. Pengayakan dilakukan dengan menggunakan bantuan pengayak, baik secara manual maupun otomatis.Pengayak dibuat dari kawat logam atau bahan lain yang cocok. 5. Derajat halus serbuk simplisia dinyatakan dengan nomor pengayak. Jika derajat halus suatu serbuk simplisia dinyatakan dengan satu nomor, artinya semua serbuk simplisia dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut.Jika derajat Klasifikasi Serbuk Simplisia Berdasarkan Derajat Kehalusan Nomor Pengayak Ukuran Derajat Kehalusan Serbuk (μm) 8 2360 Serbuk Sangat Kasar