Disusun Oleh:
Kelompok IV
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah
Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini karena keterbatasan
kemampuan dari kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i
BAB 3 PENUTUP................................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Asal usul farmakognosi sendiri dari bahasa Yunani yaitu Pharmakon dan
dapat didefinisikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-
bagian tanaman, hewan, bahan alam lainnya, besi atau mineral yang dapat
digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan
mempunyai luas permukaan yang lebih luas sehingga lebih mudah larut dan
bahan alam yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami
Kesehatan RI, simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat
yang belum mengalami pengolahan apapun juga kecuali dikatakan lain, berupa
simplisia hewani dan simplisia pelicin. Simplisia nabati adalah simplisia yang
berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudut tanaman. Simplisia hewani
1
adalah simplisia yang berasal dari hewan, baik berupa hewan dalam keadaan
utuh, bagian-bagian tubuh tertentu ataupun zat yang dihasilkan dari hewan
kolestrol. Simplisia pelican adalah simplisia yang berupa atau pelican atau
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
1.3 Tujuan
kehalusan.
1.4 Manfaat
2
2. Agar dapat mengetahui macam-macam simpliasia.
kehalusan.
simplisia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain berupa bahan
mengalami pengolahan apa pun, dan jika tidak dinyatakan atau disebutkan lain
nabati, simplisia hewani, dan simplisia pelikan atau mineral (Suharmiati dan
Herti, 2003).
yang dibutuhkan dan diayak hingga diperoleh serbuk. Derajat kehalusan serbuk
pengayak 60 dengan lebar nominal lobang 0,105 mm, garis tengahnya 0,064,
1. Simplisia Nabati
4
Simplisia nabati adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian
tanaman, atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan
oleh selnya. Bisa pula disebut zat-zat nabati lainnya, dengan cara tertentu,
2. Simplisia Hewani
Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan, atau
zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat
kimia murni.
3. Simplisia mineral
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau
mineral yang belum atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
simplisia.
5
pengemasan dan penyimpanan serta pemeriksaan mutu (Suharmiati dan Herti,
2003).
1. Bersihkan simplisia dari bahan organik asing dan pengotoran lain secara
mekanik atau dengan cara lain yang cocok, keringkan pada suhu yang
tekanan udara.
dan kadar zat tertentu, misalnya serbuk Digitalis dan serbuk Opium, boleh
rendah atau lebih tinggi, atau ditambah bahan lain yang cocok, misalnya
persyaratan.
Penyebab kerusakan pada serbuk yang utama adalah air dan kelembaban.
Kadar air sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan serbuk karena jika
kadar air tidak sesuai dengan persyaratan maka serbuk akan mengalami
6
Serbuk herbal yang sudah jadi dilakukan pengujian dengan tujuan untuk
Herbal Indonesia Edisi I (2008), Peraturan BPOM tahun 2014 serta SNI
tertentu menjadi unit yang sangat kecil (cacahan atau serbuk). obat berbentuk
kemasan lain. Pengecilan ukuran partikel dapat dilakukan dengan pisau atau
Secara teoritis, semakin halus ukuran serbuk, akan semakin cepat (dalam
merupakan salah satu tahap penting dalam penyiapan simplisia karena ukuran
2009).
7
2.4 Klasifikasi Serbuk Berdasarkan Derajat Kehalusan
Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor. Jika
derajat halus serbuk dinyatakan 1 nomor, berarti semua sebuk dapat melalui
terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi.
(Elmitra, 2017):
1. Kering
8
2. Halus
3. Homogen
kandungan (seragam dalam zat yang terkandung) yang berlaku untuk serbuk
1. Seledri
(hipertensi).
2. Salam
(Sumatera).
Beberapa contoh bahan baku yang berasal dari simplisia hewani (Depkes,
1977):
1. Adeps Lanae
9
Sinonim : lemak bulu domba
Pemerian : Zat berupa lemak, lekat, kuning muda tau kuning pucat agak
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
2. Adeps Suillus
Pemerian : Lemak lunak, likat, warna putih bau leak tapi tidak tengik,
Beberapa contoh bahan baku yang berasal dari simplisia pelican (Depkes,
1977):
1. Paraffin Liquidum
Pemerian : Hablur tembus cahaya atau agak buram, tidak berwarna atau
2. Paraffin Solidum
10
Pemerian : Padatan, susunan hablur, agak licin, tidak berwarna atau
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
tumbuhan yang banyak digunakan dalam industri jamu dan suplemen herbal.
Serbuk simplisia ini didapatkan dari simplisia atau bahan mentah tumbuhan
yang telah dikeringkan dan dihancurkan hingga menjadi serbuk halus. Proses
agar kualitas serbuk simplisia yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas
yang diinginkan.
dari serbuk kasar atau serat yang belum terhancurkan. Serbuk simplisia yang
telah disaring kemudian disimpan dalam wadah yang bersih dan kedap udara.
12
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, Tika., dkk. 2022. Standarisasi Simplisia Peda Proses Pembuatan Serbuk
Herbal Dan Wisma Matahari Yang Digunakan Sebagai Alternatif
Pengobatan Di Puskesma Rasimah Ahmad. Jurnal Edurance. Vol. 7 No. 1.
Agoes, Goeswin. 2009. Teknologi Bahan Alam (Serial Farmasi Industri-2) edisi
revisi. Penerbit ITB: Bandung.
Anonim. 1977. Materia Medika Indonesia, Edisi I. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Farmakope Herbal Indonesia
Edisi 1. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Elmitral. 2017. Dasar-Dasar Farmasetika dan Sediaan Semi Solid. Deepublish:
Yogyakarta.
Rivai, Harrizul., dkk, 2013. Pembuatan Dan Karakterisasi Ekstrak Kering
Simplisia Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.). Jurnal Farmasi Higea,
Vol. 5, No. 1.
Safrida., dkk, 2022. Farmakologi Bahan Alam. PT Globa Eksekutif Teknologi:
Padang.
Saputri, dkk. 2021. Farmakognosi. Jakad Media Publishing: Indonesia.
Suharmiati & Herti, Maryani. 2003. Sehat dengan Ramuan Tradisional; Khasiat
dan Manfaat Jati Belanda Si Pelangsing Tubuh & Peluruh Kolesterol.
Agromedia Pustaka: Jakarta.
Syarifah, Tita. 2021. Farmakognosi Dasar. Penerbit ANDI: Yogyakarta.
Wewengkang, Defny & Henki, Rotinsulu. 2021. Farmakognosi 2. Penerbit
Lakeish: Tulung.
13