Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN FARMAKOGNOSI

MINYAK ATSIRI
TANAMAN SEREH (Cymbopogon citrates (DC) )

KELOMPOK 10

 ANDI MARWAH  MARNI

 BUNGA  MERCY MIYUKI

 EVA ILHAM  NURHALISA

 IIN MARWANTI  RELITA KALAK TIKU

 IRGI HARPYANTO SUARDI  SAHRILLA

 KARTINI USMAN  WIDYA KENCANA BURHAN

Pembimbing : MUH.MUTHAHARUUN NMA, S.Farm.Apt

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

TAHUN AJARAN

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tersusunlah laporan “Farmakognosi” ini dengan baik
sebagaimana mestinya sesuai yang saya harapkan. Laporan ini disusun dengan maksud untuk
memberikan pedoman dan arahan untuk mempelajari farmakognosi mengenai minyak atsiri
tanaman sereh (Cymbopogon nardus L.) secara mudah dan benar. Tak lupa saya sampaikan
banyak terima kasih kepada kakak pembimbing selaku dosen kami di mata kuliah
farmakognosi ini.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dalam penulisan laporan ini,
masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan ini. Kami meminta maaf kepada
pembaca jika terdapat kesalahan dalam penulisan, maupun kesalahan lainnya yang tidak
berkenang dimata pembaca. Karena hingga saat ini kami masih belajar dan hanyalah
manusia biasa yang tak lupuk dari kesalahan apapun. Maka dari itu, kami mengharapkan
saran dan kritikan yang membangun dalam laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Penulis,

KELOMPOK 10

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ i

Daftar Isi ........................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan .......................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

I.2 Maksud Percobaan........................................................................... 1

I.3 Tujuan Percobaan ............................................................................ 2

I.4 Prinsip Kerja .................................................................................... 2

Bab II Tinjauan Pustaka ................................................................................. 3

II.1 Uraian Tanaman ............................................................................. 3

II.2 Teori Umum ................................................................................... 4

II.3 Uraian Bahan.................................................................................. 15

Bab III Metode Kerja ..................................................................................... 16

III.1 Alat dan Bahan.............................................................................. 16

III.2 Cara Kerja ..................................................................................... 16

Bab IV Pembahasan ........................................................................................ 18

Bab V Penutup ................................................................................................. 20

V.1 Kesimpulan .................................................................................... 20

V.2 Saran .............................................................................................. 20

Daftar Pustaka .................................................................................................. 21

Laporan Dalam Bahasa Inggris...................................................................... 22

Lampiran .......................................................................................................... 44

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan obat sudah tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat. Defenisi obat itu sendiri adalah semua bahan tunggal atau campuran
yang digunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun bagan luar, guna
mencegah, meringankan, maupun menyembuhkan penyakit.

Dalam bidang farmasi, perkembangan tekhnologi farmasi sangat berperan aktif


dalam peningkatan kualitas produksi obat-obat hal ini banyak ditunjukkan banyaknya sediaan
obat-obat yang disesuaikan dengan karakteristik dari zat aktif obat, kondisi pasien dan
peningkatan kualitas obat dengan meminimalkan efek samping obat tanpa harus mengurangi
atau mengganggu dari efek farmakologi dari zat aktif obat. Dalam ilmu farmasi sediaan obat
yang kita jumpai di pasaran terbagi menjadi 4 bentuk yaitu bentuk padat yang terdiri dari
serbuk, tablet, pil, kapsul dan supositoria. Bentuk setengah padat yang terdiri salep, krim,
pasta, cerata, gel, oculent (salep mata). Bentuk larutan yang terdiri dari potio, sirup, eliksir,
obat tetes, sediaan galenika (Aqua aromatic, extracta, infusa, tincturae dan lain-lain), serta
sediaan dalam bentuk gas berupa inhalasi spray dan aerosol.

Salah satu sediaan obat dalam bentuk extrak yaitu minyak atsiri. Minyak atsiri
didefenisikan sebagai produk hasil penyulingan dari tumbuh-tumbuhan. Minyak atsiri
merupakan salah satu hasil sisa dari proses metabolisme dalam tanaman yang terbentuk
karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Salah satu bentuk
sediaan extracta dalam bentuk minyak atsiri atau penggolongan minyak atsiri yaitu minyak
sereh. Menurut farmakope edisi III, minyak sereh adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan
penyulingan uap daun Cymbopogon nardus Rendle (Cymbopogon winterianus Jewitt) atau
varietas dan hibrida kedua spesies tersebut, mengandung tidak kurang dari 21 % dan tidak
lebih dari 35 % sitronelal dan tidak kurang dari 10 % dan tidak lebih dari 18 % geraniol.

I.2 Maksud Percobaan

1. Mengetahui dan memahami cara pembuatan minyak sereh.

1
2. Mengetahui tujuan dibuatnya minyak atsiri

I.3 Tujuan Percobaan

1. Untuk mengetahui cara pembuatan minyak sereh dengan cara destilasi


2. Untuk mengetahui kegunaan atau khasiat dari minyak sereh.
3. Untuk mengetahui tujuan dibuatnya minyak atsiri.

I.4 Prinsip Kerja

Disiapkan alat dan bahan, dibersihkan sereh dengan menggunakan air, dipotong
kecil-kecil sereh yang sudah dibersihkan dengan menggunakan pisau atau gunting, dijemur
sereh yang sudah dipotong-potong di bawah sinar matahari hingga kering, ditimbang sereh
hingga 5 kg, diletakkan alat destilasi (panci destilasi) di atas kompor setelah itu, masukkan
sedikit demi sedikit bahan ke dalam panci tambahkan aquadest kemudian panaskan hingga
mengeluarkan uap melalui selang, ditambahkan es batu ke dalam wadah untuk merendam/
mendinginkan sediaan yang menguap melalui selang dari panci destilasi sebelum keluar
meneteskan minyak, kemudian masukkan ke dalam botol sediaan yang sudah menjadi
minyak sereh.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Uraian Tanaman

1. Klasifikasi ilmiah sereh (Cymbopogon citrates)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae/Magnoliophyta

Kelas : Monocotyledonae/liliopsida

Sub kelas : Commelinidae

Ordo : Poales/Cyperales

Family : Graminae/Poaceae

Genus : Cymbopogon

Spesies : Cymbopogon citrates (DC.) Stapf

(Diastri Nur Suprobo Dewi; 2015)

2. Deskripsi tanaman sereh

Tanaman sereh termasuk rumput-rumputan tegak menahun, serta


perakarannya sangat dalam dan kuat. Batangnya tegak atau condong, membentuk
rumpun, pendek, massif, bulat (silindris), gundul, seringkali di bawah buku-bukunya
berlilin dan penampang lintang batang berwarna merah. Daunnya tunggal, lengkap,
pelepah daun silidris, gundul, sering kali bagian permukaan dalam berwarna merah,
ujung berlidah (ligula), helaiannya lebih dari separuh menggantung dan berbau
aromatic. Bunganya merupakan susunan malai atau bulir majemuk, bertangkai atau
duduk, berdaun pelindung nyata, dan biasanya berwarna sama (umumnya putih).

Tanaman ini biasa tumbuh pada ketinggian 50-2.700 meter di atas


permukaan laut. Di Sri Langka, tanaman ini tumbuh alami, namun dapat ditanam

3
pada berbagai kondisi tanah di daerah tropis yang lembab, cukup sinar matahari, dan
dengan curah hujan yang relative tinggi. Di Indonesia, tanaman ini banyak terdapat
di Jawa, di daratan rendah dengan ketinggian 60-140 meter di atas permukaan laut.
Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan menggunakan potongan
rimpangnya. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 0,5-1 meter. Pemotongan pertama
dilakukan pada umur 6-9 bulan. Pemanenan selanjutnya dilakukan selang 3-4 bulan
(Prasetyono; 2012). (Diastri Nur Suprobo Dewi; 2015)

3. Penggunaan tanaman sereh

Masyarakat telah sejenak lama menggunakan tanaman sereh (C.citratus)


sebagai bahan makanan atau pun obat tradisional. Sereh digunakan sebagai obat
tradisional untuk batuk, elephantiasis, flu, gingivitis dan gangguan vaskuler. Jika
dicampur dengan lada, sereh bisa dijadikan nausea. Selain itu, tumbuhan ini juga
dapat menjadi pembersih yang baik untuk mendetoks liver, pancreas, ginjal, kandung
kemih (Vesica urinaria), dan traktus digestivus. Sereh juga dapat mengatasi asam
urat, kolesterol, lemak berlebih dan toksin lain di dalam tubuh saat stimulasi
pencernaan, sirkulasi darah dan laktisi; meredakan gangguan pencernaan dan
gastroenteritis; menurunkan tekanan darah. Reset terbaru dari Food and Nutition
Research Institute of the department of Science and technology menunjukkan bahwa
sereh dapat membantu mencegah kanker (Manvitha dan Bidya; 2014). (Diastri Nur
Suprobo Dewi; 2015)

II.2 Teori Umum

Minyak atsiri didefinisikan sebagai produk hasil penyulingan dari bagian-bagian


suatu tumbuhan. Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa dari proses metabolisme
dalam tanaman yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan
adanya air. Salah satu penghasil minyak atsiri adalah tanaman sereh. Selain itu tanaman ini
memiliki kandungan minyak atsiri yang cukup banyak. Dengan metode water distillation atau
penyulingan dengan air, minyak atsiri dari tanaman sereh akan terambil. Pada metode ini,
bahan yang akan disuling kontak langsung dengan air mendidih. Hasilnya, filtrat hasil
penyulingan berisikan campuran antara air dengan minyak atsiri, yang kemudian akan
dipisahkan dengan menggunakan corong pemisah. Kandungan minyak atsiri yang didapatkan
sangatlah sedikit hanya 0,2 ml. Hal ini salah satunya disebabkan karena pengaturan suhu

4
destilasi yang kurang tepat dan juga proses destilasi yang kurang lama dan sempurna. (Windi
Riyadi, dkk; 2014)

Beberapa tanaman penghasil minyak atsiri yaitu nilam, kenanga (Cananga odorata
Hook), mawar (Rose alba L.), melati, cengkeh (Caryphyllus aromatikus L.), akar wangi
(Vetiveria zizanoides Stapf), lada (Piper nigrum L.), cempaka (Michelia champaca L.), kayu
manis (Cinnamomun zeylanioum Nees), dan lain-lain. (Windi Riyadi, dkk; 2014)

Minyak atsiri merupakan bahan baku utama industri farmasi, kosmetka dan farfum.
Minyak atsiri disebut juga minyak eteris, minyak esensial atau minyak menguap, merupakan
zat berbau yang terdapat dalam berbagai bagian tanaman. Minyak atsiri tidak berwarna,
tersimpan dalam keadaan segar pada tempat yang gelap dan tertutup rapat, tetapi dalam
penyimpanan yang lama dapat teroksidasi sehingga warnanya dapat berubah menjadi hitam.
Pada umumnya, minyak atsiri tidak dapat bercampur dengan air tetapi larut dalam eter,
alkohol dan kebanyakan pelarut organik (Guenther, 1987). (Andika Marsetyo Negoro; 2007).

Minyak atsiri disebut juga minyak menguap atau minyak terbang. Olea volantilia
adalah campuran bahan-bahan berbau keras yang menguap, yang diperoleh baik dengan cara
penyulingn atau perasan simplisia segar maupun secara cintetis. Minyak atsiri diperoleh dari
tumbuh-tumbuhan. Contoh: daun, bunga, kulit buah, buah, atau dibuat secara sintetis.
(Syamsuni; 2006)

Minyak atsiri adalah suatu zat utama yang berbau, yang terdapat pada tanaman.
Karena sifatnya yang spesifik, yaitu mudah menguap pada temperature biasa di udara, maka
zat itu diberi nama Volantile oil (minyak menguap), minyak eter, atau minyak esensial.
(Lully Hanni Endarini;2016)

Minyak serai atau Citronella oil adalah minyak esensial yang didapatkan dari daun
dan batang serai (Cymbopogon nardus). Kualitas minyak atsiri pada umumnya dari minyak
serai wangi pada khususnya ditentukan oleh factor kemurnian, komponen utama di dalamnya
yaitu kandungan sitronelal dan geraniol yang biasa dinyatakan dengan jumlah kandungan
geraniol. Minyak serai wangi tidak boleh mengandung atau dikotori oleh bahan asing seperti
minyak lemak, alkohol, ataupun minyak tanah (Harris; 1994). (Meri Yulvianti, dkk; 2014)

Minyak sereh adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap daun
Cymbopogon nardus Rendle (Cymbopogon winterianus Jewitt) atau varietas dan hibrida

5
kedua spesies tersebut, mengandung tidak kurang dari 21 % dan tidak lebih dari 35 %
sitronelal dan tidak kurang dari 10 % dan tidak lebih dari 18 % geraniol. (Dirjen POM;1979)

Cymbopogon citratus (DC) stapf. telah dibudidayakan selama bertahun-tahun untuk


tujuan pengobatan di berbagai negara di seluruh dunia. Sereh digunakan sebagai obat
tradisional untuk batuk, elephantiasis, malaria, ophtalmia, pneumonia dan gangguan
vaskuler. Peneliti menemukan bahwa sereh mempunyai sifat antidepresan, antioksidan,
antiseptik, astringent, bakterisidal, fungisidal, penenang, dan sedatif. Onawunmi dkk.
mengamati bahwa organisme gram positif lebih sensitif terhadap minyak sereh daripada gram
negatif. Minyak sereh ditemukan efektif melawan Acinetobacter baumannii, Aeromonas
veronii, Enterococcus faecalis, Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, Salmonella enterica
serotype typhimurium, Serratia marcesens, Proteus vulgaris, Enterobacter aerogenes,
Corynebacterium equii dan Staphylococcus aureus (Naik et al., 2010). (Diastri Nur Suprobo
Dewi; 2015)

Minyak atsiri dari C. citratus mengandung hidrokarbon monoterpena, yang terhitung


sampai 94,25 % dari minyak atsiri (Adesegun et al., 2013). Fraksi monoterpena
dikarakterisasikan dengan konten persentasi yang tinggi dari geranial (48,1 %), neral (34,6
%), myrecene (11,0 %), dan seskuiterpena lainnya (6,3 %) (Bassolé et al., 2011). (Diastri Nur
Suprobo Dewi; 2015)

Sifat-sifat minyak atsiri

1. Mudah menguap.
2. Rasa yang tajam.
3. Wangi yang khas.
4. Tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik.
5. Minyak atsiri yang segar tidak berwarna, sedikit kuning muda.

(Syamsuni;2006)

Warna coklat, hijau, ataupun biru, disebabkan adanya zat-zat asing dalam minyak
atsiri tersebut. Misalnya: minyak kayu putih (Oleum cajuputi) yang murni tidak berwarna.
Warna hijau yang ada seperti yang terlihat di perdagangan karena adanya klorofil dan spora-
spora Cu (tembaga). Warna kuning atau kuning coklat terjadi karena adanya penguraian.
(Syamsuni;2006)

6
Biasanya minyak atsiri mengandung sekitar 100 atau lebih kandungan kimia,
kebanyakan terdapat pada konsentrasi di bawah 1 %, meskipun beberapa kandungan terdapat
pada konsentrasi yang jauh lebih endah. Beberapa minyak atsiri mengandung satu atau lebih
kandungan utama, serta sifat-sifat terapeutik dan toksikologis minyak tersebut sebagian besar
dimiliki oleh kandungan kimia tersebut. Namun, kandungan-kandungan lain yang terdapat
pada konsentrasi rendah mungkin penting. Komposisi suatu minyak atsiri akan bervariasi
tergantung pada lingkungan dan kondisi pertumbuhan tumbuhan tersebut, bagian tumbuhan
yang digunakan, serta pada metode panen, ekstraksi, dan penyimpanan. Kandungan minyak
atsiri sebagian besar berupa senyawa volatif yang peka terhadap efek cahaya, panas, udara,
dan kelembapan sehingga harus disimpan di tempat sejuk dalam botol gelap tertutup rapat.

Efikasi dan keamanan

Minyak atsiri diyakini bekerja dengan cara memberika efek-efek farmakologis


setelah absorpsi ke dalam peredaran darah dan melalui efek aromanya terhadap system
olfaktori.

Hanya ada sedikit data mengenai keamanan minyak atsiri yang digunakan pada
aromaterapi. Sedikit efek merugikan yang berkaitan dengan pengobatan aromaterapi telah
dilaporkan, sebagian besar laporan berkaitan dengan kasus-kasus dermatitis kontak pada
pasien atau aromaterapis. Efek merugikan sementara yang bersifat ringan, seperti mengantuk,
sakit kepala dan mual, dapat terjadi setelah pengobatan aromaterapi. Peningkatan
penggunaan minyak atsiri selama kehamilan dan persalinan menjadi perhatian. Karena
ketidakpastian mengenai keamanan minyak atsiri selama periode ini, secara umum
disarankan untuk menghindari penggunaan minyak atsiri selama kehamilan, terutama selama
trimester pertama. Penggunaan minyak atsiri tertentu juga harus dihindari oleh pasien
epilepsi.

Pemerian

Cairan jernih dan bau seperti bau bagian tanaman asal.

Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya dan disimpan
di tempat sejak.

(Syamsuni;2006)

7
Identifikasi

1. Teteskan 1 tetes minyak di atas air, permukan air tidak keruh.


2. Pada sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak yang diperoleh dengan cara
penyulingan uap; tidak terjadi noda transparan.
3. Kocok sejumlah minyak dengan larutan NaCl jenuh dalam volume sama, biarkan
memisah, volume air tidak boleh bertambah.

(Syamsuni;2006)

Syarat-syarat minyak atsiri

1. Harus jernih, tidak berwarna, setelah pemanasan .


2. Mudah larut dalam kloroform atau eter.
3. Harus kering, karena air akan mempercepat reaksi oksidasi sehingga minyak akan
berwarna.
4. Bau dan rasa seperti simplisia.

(Syamsuni;2006)

Contoh-contoh minyak atsiri

1. Oleum foeniculi (minyak adas)


Cara pembuatan: penyulingan uap buah masak Foeniculum vulgarisMill varietas α
vulgare dan β-dulce.
2. Oleum annis (minyak adas manis)
Cara pembuatan: penyulingan uap buah kering Illicium verumHook dan buah kering
Pimpenilla anesum L.
3. Oleum caryophylli (minyak cengkeh)
Cara pembuatan: penyulingan pucuk berbunga yang telah dikeringkan dari tanaman
Eugenia caryophyllata.
4. Oleum citrus (minyak jeruk)
Cara pembuatan: pemerasan perikarp (kulit buah bagian luar yang masih segar) dari
tanaman Citrus lemon.
5. Oleum aurantii (minyak jeruk manis)

8
Cara pembuatan: pemerasan perikarp (kulit buah luar yang segar dan masak) dari
tanaman Citrus sinensis.
6. Oleum eucalypti (minyak kayu putih)
Menurut FI IV, Oleum eucalypti (minyak kayu putih) adalah minyak yang
mengandung sineol (tidak kurang dari 70,0 % b/b) diperoleh dengan destilasi uap dan
rektifikasi dari daun segar atau ujung caang segar dari berbagai spesies Eucalyptus.
7. Oleum menthae piperitae (minyak permen)
Adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan destilasi uap dari bagian yang diatas
tanah-tanaman berbunga Mentha piperita yang segar dan telah dimurnikan.
8. Oleum cinnamommi (minyak kayu manis)
Cara pembuatan: penyulingan uap kulit batang dan kulit cabang Cinnamomum
zeylanicum Blume.
9. Oleum citronellae (minyak sereh)
Cara pembuatan: penyulingan uap daun Cymbopogun nardus.
10. Oleum rosae (minyak mawar)
Cara pembuatan: penyulingan uap bunga segar Rosa galica alba.
(Syamsuni; 2006)

Cara-cara memperoleh minyak atsiri

Cara pemerasan, yaitu cara yang termudah dan masih dapat dikatakan primitif. Cara
ini hanya dapat dipakai untuk minyak atsiri yang mempunyai kadar tinggi dan untuk minyak
atsiri yang tidak tahan pemanasan. Contoh: minyak jeruk.

1. Cara penyulingan (destilasi)


a. Cara langsung (menggunakan api langsung)
Bahan yang akan diolah dimasukkan ke dalam sebuah bejana di atas pelat
yang berlubang dan bejana berisi air. Uap air yang naik melalui lubang dan
melalui lubang dan melalui sebuah pendingin, kemudian minyak yang keluar
dengan uap air ditampung. Cara ini hanya dapat digunakan untuk jumlah bahan
bakal (bahan yang terkandung dalam simplisia, dalam hal ini adalah minyak
atsiri) yang sedikit, karena jumlah air yang akan menjadi uap dan membawa serta
minyak terbatas jumlahnya.
b. Cara tidak langsung (destilasi uap)

9
Bahan yang akan diolah dimasukkan ke dalam sebuah bejana dan
ditambahkan dengan air. Alirkan ke dalamnya uap air yang berasal dari bejana
lain. Cara ini dapat digunakan untuk bahan yang bakal dalam jumlah yang besar
terutama bahan bakal yang mempunyai kadar minyak atsiri yang rendah.
2. Cara enfleurage
Daun bunga disebarkan di atas keping gelas yang lebih dulu dilapisi dengan
lemak atau gemuk kemudian dibiarkan beberapa lama, tergantung pada jenis daun
yang diolah, contoh: bunga melati 24 jam. Kemudian daun bunga diangkat, diganti
dengan yang segar beberapa kali,sampai lemak itu benar-benar jenuh dengan minyak
atsiri.biasanya lemak itu dapat digunakan untuk 30 kali. Cara ini dapat digunakan
untuk bahan bakal dengan kandungan minyak atsiri yang rendah dan tidak tahan
pemanasan.

(Syamsuni;2006)

Teori penyulingan

Penyulingan didefenisikan sebagai pemisahan komponen-komponen suatu campuran


dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap dari masing-masing zat
tersebut (Mial cit Guenther; 1987)

Penyulingan dapat dilakukan dengan cara:

1. Penyulingan dengan air (water distillation)


2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and steam distillation)
3. Penyulingan dengan uap langsung (Steam distillation)

(Andika Marsetyo Negoro; 2007)

Metodologi

Proses penelitian ini diawali dengan tahap persiapan bahan, bahan yang akan digunakan
adalah serai wangi (Cymbopogon nardus). Serai wangi terlebih dahulu dipotong potong,
kemudian dijemur hingga kering. Tujuan dari pengecilan ukuran adalah untuk memperluas
permukaan bahan dan untuk mengurangikandungan air yang terdapat didalam serai wangi.

10
1. Tahap ektraksi
Prosedur pertama pada proses ekstraksi adalah mepersiapkan semua alat-alat
yang akn digunakan, selanjutnya serai wangi (batang, daun) sebanyak 10 gram
dimasukkan kedalam soxhlet, di dalam labu leher tiga dimasukkn 400 mL pelarut n-
heksana-etanol dengan variasi 1:1, 2:3, 3:2, 1:4 dan 4:1. Setelah itu, proses ekstraksi
siap dilakukan. Pertama nyalakan pemanas, atur pemanas, atur suhunya dengan
rentang suhu 78O-80OC, selama proses ekstraksi berlangsung jaga suhu dan amati
sifon pertama, dimana pada sifon pertama terjadi maka waktu ekstraksi yang
digunakan adalah 4 jam untuk setiap satu kali ekstraksi.
1. Tahap destilasi
Setelah tahap ekstraks selesai dilakukan, maka akan didapatkan hasil berupa
ekstrak serai dan pelarut, seingga untuk memisahkan antara ekstrak serai dan
pelarutdilakukan tahap destilasi. Taahap ini dilakukan dengan cara pertama-tama
merangkai alat destilasi yang akan digunakan, selanjutnya memasukkan ekstrak serai
dan pelarut kedalam labu leher tiga, kemudian nyalakan pemanas dan lakukan proses
destilasi dengan suhu 75-80OC selama 2 jam. Tujuan penggunaan suhu dengan
rentang tersebut dikarenakan pelarut yang digunakan titik didihnya berada pada
rentang suhu tersebut, sehingga dari tahap destilasi ini produk yang akan dihasilkan
adalah ekstrak serai (minyak serai).

(Meri Yulvianti;2014)

Pekerjaan destilasi harus segera dilakukan pada bagian tanaman yang sudah
dipotong, diserbuk atau dihancurkan itu. Apabila tidak demikian, maka akan terjadi dua
peristiwa yang merugikan, yaitu:

a. Penguapan minyak atsiri


b. Perubahan komposisi minyak yang menyebabkan perubahan bau.

(Lully Hanni Endarini;2016)

Minyak Atsiri sebagai Obat dan Produk Komersial


Minyak atsiri dapat digunakan untuk berbagai tujuan, sebagai parfum, korigensia
(penambah rasa), bumbu masakan, antiseptic, obat gosok, obat cacing, penngusir serangga,
karminativa, obat sakit gigi, anti jamur, dan sedative

11
Kegunaan Minyak Atsiri

No Kegunaan Nama Minyak Tanaman Asal


Minyak mawar Rosa sp.
1. Parfum Minyak melati Jasminum sambac
Minyak kenanga Cananga odorata
Minyak adas Foeniculum vulgare
2. Korigensia Minyak pala Myristica fragrans
Minyak cengkeh Eugenia caryophyllata
Minyak jahe Zingiber officinalis
3. Bumbu masak
Minyak cengkeh Eugenia caryophyllata
4. Antiseptic Minyak sirih Piper betel
Minyak eukaliptus Eucalyptus globules
5. Obat gosok Minyak gandapura Gaultheria procumbens
Minyak kayu putih Malaleuca leucadendron
Chenopodium ambrosioides var.
6. Obat cacing Minyak chenopodium
Anthelminticum
Minyak eukaliptus Eucalyptus globules
7. Pengusir serangga Minyak sereh Andropogon nardus
Minyak kayu putih Malaleuca leucadendron
Minyak jahe Zingiber officinalis
8. Karminativa
Minyak adas Foeniculum vulgare

9. Obat sakit gigi Minyak cengkeh Eugenia caryophyllata

10. Anti jamur Minyak laos Alpinia galangal

Minyak pala Myristica fragrans


11. Sedative
Minyak valerian Valeriana officinalis

(Lully Hanni Endarini;2016)


Fitokimia Minyak Atsiri Batang Sereh
Tidak satupun minyak atsiri tersusun dari senyawa tunggal, tetapi merupakan
campuran komponen yang terdiri atas tipe-tipe yang berbeda. Melalui asal-usul
biosintetiknya, minyak atsiri secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu, turunan
terpenoid yang terbentuk melalui jalur biosintesis asam asetat mevalonat dan turunan fenil
propanoid yang merupakan senyawa aromatik, terbentuk melalui jalur biosintesis asam
sikimat. Terpenoid berasal dari suatu unit senyawa sederhana yang disebut sebagai isoprena.
Sementara fenil propana terdiri dari gabungan inti benzena (Gunawan, 2010). (Diastri Nur
Suprobo Dewi; 2015)

12
Komponen dan presentase minyk atsiri batang C. citatus
Komponen Persentase
Geranial 48,1 %
Neral 34,6 %
Myrcene 11,0 %
Lainnya 6,3 %

Komposisi Kimia Minyak Sereh Wangi

Komposisi minyak sereh wangi ada yang terdiri dari beberapa komponen, ada yang
mempunyai 30-40 komponen, yang isinya antara lain alkohol, hidrokarbon, ester, aldehid,
keton, lakton, terpene, dan sebagainya.

Susunan Kimia Minyak Sereh Wangi

Senyawa penyusun Kadar (%)


Sitronellal 32-45

Geraniol 12-18

Sitronellol 12-15

Geraniol asetat 3-8


Sitroneelil asetat 2-4

I-limonene 2-55

Elemol & seskwiterpenene lain 2-5


-elemen dan –cadinene
2-5
Seskwiterpene yang terdiri dari: eugenol, metal
eupenol, isopulegol, nerol, linalool, sitral, metal
heptenon, myrcene dan pinene
Komponen utama penyusun minyak sereh wangi adalah sebagai berikut:
a. Geraniol (C10H18O)
Geraniol merupakan penyusun utama minyak sereh. Pada suhu kamar berupa
cairan tidak berwarna (kuning pucat seperti minyak) dan berbau menyenangkan.
Tidak larut dalam air dan dapat larut dalam pelarut organik. Geraniol merupakan

13
persenyawaan yang terdiri dari 2 molekul isoprene dan 1 molekul air, dengan rumus
bangun sebagai berikut:
CH3 CH3

CH3 C = CH CH2 CH2 C = CH CH2 OH


Gambar: Rumus Bangun Geraniol
b. Sitronellol (C10H20O)
Sitronellol terdapat dalam minyak mawar dan minyak sereh. Pada suhu
kamar berbentuk cairan tidak berwarna dan berbau rose, dapat larut dalam alkohol
dan eter, tetapi sedikit larut dalam air. Memiliki rumus bangun seperti berikut:
CH3 CH3

CH3 C = CH CH2 CH2 CH CH2 CH2 OH


Gambar: Rumus Bangun Sitronellol
c. Sitronellal (C10H16O)
Persenyawaan sitronellal banyak terdapat pada minyak sereh, lemon grass
dan mawar. Pada suhu kamar sitronellal berupa cairan berwarna kekuningan dan
mudah menguap, bersifat sedikit larut dalam air dan dapat larut dalam alkohol dan
ester. Berbau menyenangkan dan digunakan untuk parfum dalam sabun. Memiliki
rumus bangun seperti berikut:
CH3 CH3

CH3 C = CH CH2 CH2 CH = CH CHO

Gambar: Rumus Bangun Sitronellal


(Nur Narlindra Putra; 2014)

Kegunaan Sereh Wangi

Sereh banyak digunakan dalam masakan Melayu, Indonesia dan Thailand. Selain
daunnya sereh juga dapat di ambil minyaknya yang dapat digunakan sebagai pewangi sabun
mandi atau parfum yang lebih kita kenal sebagai minyak wangi. Bagian-bagian tumbuhan
tanaman sereh wangi yang berguna serta kegunaanya, yaitu:

14
a. Daun
1. Mencuci bau hanyir pada daging
2. Air rebusan daun sereh dapat digunakan untuk air mandian
b. Akar dan Batang
1. Mengobati masalah sakit perut
2. Membantu mengimbangkan hormone
3. Membantu meringankan keracunan

(Nur Narlindra Putra; 2014)

II.3 URAIAN BAHAN

Aquadest

Air suling yang diperoleh dari penyulingan. (Dirjen POM; 2014).

Nama resmi : Aqua Destillata.

Nama lain : Air suling.

Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

(Dirjen POM; 1979)

15
BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

A. Alat dan Bahan Destilasi


1. Alat
 Gunting
 Palu
 Paku berukuran sedang
 Pisau
2. Bahan
 Kaleng biscuit
 Kawat
 Lem besi
 Selang 0,6 mm
 Wadah plastik sedang
B. Alat dan Bahan Sediaan
1. Alat
 Alat destilasi sederhana (panci destilasi)
 Baskom
 Botol
 Gunting
 Kompor
 Pisau
 Timbangan
2. Bahan
 Aquadest
 Es batu
 Sereh

III.2 Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Dibersihkan bahan (sereh) dengan menggunakan air bersih.

16
3. Dipotong kecil-kecil sereh yang sudah dibersihkan dengan menggunakan pisau atau
gunting.
4. Dijemur sereh yang sudah dipotong-potong di bawah sinar matahari hingga kering.
5. Ditimbang sereh yang sudah kering hingga 5 kg.
6. Diletakkan alat destilasi (panci destilasi) di atas kompor masukkan sedikit demi
sedikit bahan ke dalam panci tambahkan aquadest kemudian panaskan hingga
mengeluarkan uap melalui selang.
7. Ditambahkan es batu pada wadah untuk merendam/mendinginkan sediaan yang
menguap melalui selang dari panci destilasi sebelum keluar meneteskan minyak.
8. Dimasukkan ke dalam botol sediaan yang sudah menjadi minyak kemudian simpan
di tempat sejuk.

17
BAB IV

PEMBAHASAN

Salah satu sediaan dalam bentuk extraksi yaitu minyak atsiri yang disebut juga
minyak menguap atau minyak terbang. Olea volantilia adalah campuran bahan-bahan berbau
keras yang menguap, yang diperoleh baik dengan cara penyulingn atau perasan simplisia
segar maupun secara cintetis. Minyak atsiri diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Contoh: daun,
bunga, kulit buah, buah, atau dibuat secara sintetis. (Syamsuni; 2006)

Pada praktikum ini dibuat sediaan minyak atsiri yaitu minyak sereh, Minyak sereh
adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap daun Cymbopogon nardus
Rendle (Cymbopogon winterianus Jewitt) atau varietas dan hibrida kedua spesies tersebut,
mengandung tidak kurang dari 21 % dan tidak lebih dari 35 % sitronelal dan tidak kurang
dari 10 % dan tidak lebih dari 18 % geraniol. (Dirjen POM;1979)

Pada praktikum ini dibuat minyak sereh, adapun bahan-bahannya yaitu aquadest,
sereh dan es batu. Sereh bertujuan untuk pengobatan di berbagai negara di seluruh dunia.
Sereh digunakan sebagai obat tradisional untuk batuk, elephantiasis, malaria, ophtalmia,
pneumonia dan gangguan vaskuler. Peneliti menemukan bahwa sereh mempunyai sifat
antidepresan, antioksidan, antiseptic, astringent, bakterisidal, fungisidal, penenang, dan
sedative. Jika dicampur dengan lada, sereh bisa dijadikan nausea. Selain itu, tumbuhan ini
juga dapat menjadi pembersih yang baik untuk mendetoks liver, pancreas, ginjal, kandung
kemih (Vesica urinaria), dan traktus digestivus. Sereh juga dapat mengatasi asam urat,
kolesterol, lemak berlebih dan toksin lain di dalam tubuh saat stimulasi pencernaan, sirkulasi
darah dan laktisi; meredakan gangguan pencernaan dan gastroenteritis; menurunkan tekanan
darah.

Cara pembuatan pada sediaan ini yaitu pertama-tama disiapkan alat dan bahan,
dibersihkan sereh dengan menggunakan air, dipotong kecil-kecil sereh yang sudah
dibersihkan dengan menggunakan pisau atau gunting, dijemur sereh yang sudah dipotong-
potong di bawah sinar matahari hingga kering, ditimbang sereh hingga 5 kg, diletakkan alat
destilasi (panci destilasi) di atas kompor setelah itu, masukkan sedikit demi sedikit bahan ke
dalam panci tambahkan aquadest kemudian panaskan hingga mengeluarkan uap melalui
selang, ditambahkan es batu ke dalam wadah untuk merendam/ mendinginkan sediaan yang

18
menguap melalui selang dari panci destilasi sebelum keluar meneteskan minyak, kemudian
masukkan ke dalam botol sediaan yang sudah menjadi minyak sereh setelah itu simpan di
tempat sejuk atau terlindung dari sinar matahari.

19
BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Minyak atsiri disebut juga minyak menguap atau minyak terbang. Olea volantilia
adalah campuran bahan-bahan berbau keras yang menguap, yang diperoleh baik dengan cara
penyulingn atau perasan simplisia segar maupun secara cintetis. Minyak atsiri diperoleh dari
tumbuh-tumbuhan. Contoh: daun, bunga, kulit buah, buah, atau dibuat secara sintetis.
(Syamsuni; 2006)

Minyak sereh adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap daun
Cymbopogon nardus Rendle (Cymbopogon winterianus Jewitt) atau varietas dan hibrida
kedua spesies tersebut, mengandung tidak kurang dari 21 % dan tidak lebih dari 35 %
sitronelal dan tidak kurang dari 10 % dan tidak lebih dari 18 % geraniol. (Dirjen POM;1979)

Jika dicampur dengan lada, sereh bisa dijadikan nausea. Selain itu, tumbuhan ini juga
dapat menjadi pembersih yang baik untuk mendetoks liver, pancreas, ginjal, kandung kemih
(Vesica urinaria), dan traktus digestivus. Sereh juga dapat mengatasi asam urat, kolesterol,
lemak berlebih dan toksin lain di dalam tubuh saat stimulasi pencernaan, sirkulasi darah dan
laktisi; meredakan gangguan pencernaan dan gastroenteritis; menurunkan tekanan darah.

V.2 SARAN

1. Untuk mahasiswa agar selalu menjaga kebersihan ruangan pada saat melakukan
suatu praktikum.
2. Untuk mahasiswa agar lebih berhati-hati pada saat melakukan praktikum agar
berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM,1979.”Farmakope Indonesia edisi III”. Jakarta: Depkes RI.

Dirjen POM.2014.”Farmakope Indonesia edisi V”.Jakarta:Depkes RI.

Hanni Endarini, Lully.2016.”Farmakognisi dan Fitokimia”.Jakarta Selatan. Kementrian


Kesehatan RI

Marsethy Negoro, Andika.2007.”Skripsi Penentuan Metode Terbaik Proses Penyulingan


Minyak Atsiri Daun Sirih (Piper betle Linn) antara Penyulingan dengan Air dan
Uap”.Yogyakarta:Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Meri Yulvianti, dkk.2014.”Pengaruh Perbandingan Campuran Pelarut N-Heksana-Etanol


terhadap Kandungan Sitronelal Hasil Ekstraksi Serai Wangi (Cymbopogon nardus)”.
Jurnal Integrasi Proses:Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Michael Heinrich, dkk.”Farmakognosin dan Fitoterapi”.Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Nalindra Putra, Nur.2014.”Pemungutan Geraniol dari Sereh Wangi melalui Destilasi


Bertingkat dan Aplikasinya sebagai BIO-ADITVE Gasoline”.Semarang: Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang.

Nur Suprobo Dewi, Diastri.2015.”Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Batang Sereh


(Cymbopogon citratus) terhadap Propionibacterium acnes secara INVITRO”.
Jember: Fakultas Kedokteran Universitas Jember.

Syamsuni, H.A.2006.”Ilmu Resep”. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Windi Riyadi, dkk.2014.”Produksi Minyak Atsiri dari Tanaman Sereh”.Jakarta: Fakultas


Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.

21
LAPORAN
DALAM BENTUK BAHASA INGGRIS
(REPORT IN THE ENGLISH SHAPE)

22
FOREWORD

Praise be to God, we praise the presence of God Almighty who has given His mercy
and grace so that the report of "Pharmacognosi" is properly arranged as I expected. This
report was prepared with a view to providing guidance and direction for studying
pharmacognosi on essential oil of lemon grass (Cymbopogon nardus L.) easily and correctly.
I do not forget to say a lot of thanks to the tutor's brother as our lecturer in this
pharmacognosi course.

Finally, there is no ivory that is not cracked, as well as in writing this report, there are
still many shortcomings in the making of this report. We apologize to the reader if there is a
mistake in writing, or any other errors that are not in the eyes of the reader. Because until
now we are still learning and just ordinary people who did not cope of any mistakes.
Therefore, we expect suggestions and constructive criticisms in this report. Hopefully this
report can be useful for all of us.

Author,

GROUP 10

23
TABLE OF CONTENTS

Preface .................................................................................................................... 23

Table of Contents ................................................................................................... 24

Chapter I Introduction .......................................................................................... 25

I.1 Background ........................................................................................... 25

I.2 Intent of Experiment .............................................................................. 25

I.3 Experiment Objectives .......................................................................... 26

I.4 Working Principles ................................................................................ 26

Chapter II Literature Review ............................................................................... 27

II.1 Description of Plant.............................................................................. 27

II.2 General Theory..................................................................................... 28

II.3 Material Description............................................................................. 38

Chapter III Method of Work ................................................................................ 39

III.1 Tools and Materials ............................................................................ 39

III.2 How it Works ...................................................................................... 39

Chapter IV Discussion ........................................................................................... 41

Chapter V Closing ................................................................................................. 42

V.1 Conclusion ........................................................................................... 42

V.2 Suggestions .......................................................................................... 42

Bibliography ............................................................................................................ 43
Attachment ............................................................................................................. 44

24
CHAPTER I

PRELIMINARY

I.1 Background

In everyday life, the use of drugs is inseparable from people's lives. The definition of
the drug itself is all single or mixed material used by all inner and outer beings, to prevent,
alleviate, or cure illness.

In the pharmaceutical field, the development of pharmaceutical technology has been


instrumental in improving the quality of the production of these drugs. It is shown that the
number of preparations of medicines adapted to the characteristics of the drug active
substances, the condition of the patient and the improvement of the drug quality by
minimizing the side effects of the drug without reducing or disturbing from the
pharmacological effects of the drug active substance. In the pharmaceutical sciences the
medicinal preparations we encounter on the market are divided into 4 forms: solid forms
consisting of powders, tablets, pills, capsules and suppositories. Semi-solid form consisting
of ointment, cream, pasta, cerata, gel, oculent (eye ointment). The form of a solution
consisting of potio, syrup, elixir, drops, galenica preparations (Aqua aromatic, extracta,
infusa, tinctureae etc.), as well as gas in the form of inhalation spray and aerosol.

One of the drug preparations in the extract form is essential oil. Essential oil is
defined as a product of distillation from plants. Essential oil is one of the remaining products
of metabolic processes in plants formed by the reaction between various chemical
compounds in the presence of water. One form of extracta preparations in the form of
essential oil or essential oil classification is lemongrass oil. According to Pharmacopoeia III
edition, citronella oil is an essential oil obtained by Cymbopogon nematus nickel Rendle
(Cymbopogon winterianus Jewitt) or varieties and hybrids of both species, containing not less
than 21% and not more than 35% citronellal and not less than 10 % and no more than 18%
geraniol.

I.2 Intent of Experiment

1. Knowing and understanding how to make lemongrass oil.


2. Knowing the purpose of making essential oils

25
I.3 Purpose of Experiment

1. To know how to make lemongrass oil by distillation


2. To know the usefulness or efficacy of citronella oil.
3. To know the purpose of making essential oils.

I.4 Working Principles

Prepared tools and materials, cleaned lemongrass by using water, cut into small
pieces of lemongrass that have been cleaned with a knife or scissors, dried lemon juice dried
in the sun to dry, weighed lemongrass up to 5 kg, laid distillation device (pans distillation) on
the stove afterwards, insert the ingredients into a saucepan aquadest and then heat it to
remove the vapor through the hose, adding ice cubes into the container to soak / cool the
vaporized preparation through the hose from the distillation pans before dripping the oil, then
put in a bottle of dosage that has become lemon oil.

26
CHAPTER II

LITERATURE REVIEW

II.1 Description of Plant

1. The scientific classification of lemongrass (Cymbopogon citrates)

Regnum : Plantae

Division : Spermatophyta

Subdivision : Angiospermae / Magnoliophyta

Class : Monocotyledonae / liliopsida

Subclass : Commelinidae

Order : Poales / Cyperales

Family : Graminae / Poaceae

Genus : Cymbopogon

Species : Cymbopogon citrates (DC.) Stapf

(Diastri Nur Suprobo Dewi; 2015)

2. Description of citronella plant


Lemongrass plants include chickens erect, and roots are very deep and
strong. The trunk is erect or inclined, forming clumps, short, massive, round
(cylindrical), bare, often beneath the waxy books and red cross sectional stems. The
leaves are single, complete, silidris leaf midrib, barely, often in red, the tongue tip
(ligula), the strands more than half hanging and smelling aromatic. The flowers are
composed of panicles or compound, stemmed or seated, leafy real protector, and
usually the same color (usually white).

This plant usually grows at an altitude of 50-2700 meters above sea level. In
Sri Lanka, this plant grows naturally, but can be planted in various soil conditions in
humid tropics, enough sunlight, and with relatively high rainfall. In Indonesia, this
plant is widely available in Java, on a low land with an altitude of 60-140 meters
above sea level. Propagation of this plant can be done by using rimpangnya pieces.
The recommended planting distance is 0.5 to 1 meter. The first cut is done at the age

27
of 6-9 months. Subsequent harvesting is done 3-4 months interval (Prasetyono,
2012). (Diastri Nur Suprobo Dewi; 2015)

3. Use of citronella plant

The community has for a moment been using lemongrass (C.citratus) as a


food or traditional medicine. Lemongrass is used as a traditional medicine for cough,
elephantiasis, flu, gingivitis and vascular disorders. If mixed with pepper, lemongrass
can be nausea. In addition, this plant can also be a good cleanser to detoxify liver,
pancreas, kidney, bladder (Vesica urinaria), and tractus digestivus. Citronella can
also overcome uric acid, cholesterol, excess fat and other toxins in the body when
stimulating digestion, blood circulation and lactation; relieves indigestion and
gastroenteritis; lower blood pressure. A recent review of the Food and Nutition
Research Institute of the Department of Science and Technology shows that
lemongrass can help prevent cancer (Manvitha and Bidya, 2014). (Diastri Nur
Suprobo Dewi; 2015)

II.2 General Theory

Essential oils are defined as distilled products from parts of a plant. Essential oil is
one of the remaining products of metabolic processes in plants formed by the reaction
between various chemical compounds in the presence of water. One of the essential oil
producers is the lemongrass plant. In addition, this plant has a lot of essential oil content.
With the method of water distillation or distillation with water, essential oil from lemongrass
plants will be taken. In this method, the material to be distilled in direct contact with boiling
water. As a result, the distilled filtrate contains a mixture of water with volatile oil, which is
then separated by a separating funnel. The essential oil content obtained is only 0.2 ml. This
is one of them due to the less precise setting of distillation temperature and also the
distillation process is less long and perfect. (Windi Riyadi, et al; 2014)

Some essential oil-producing plants are patchouli, ylang (Cananga odorata Hook),
rose (Rose alba L.), jasmine, cloves (Caryphyllus aromatikus L.), vetiveria zizanoides Stapf,
pepper (Piper nigrum L.), cempaka (Michelia champaca L.), cinnamon (Cinnamomun
zeylanioum Nees), and others. (Windi Riyadi, et al; 2014)

28
Essential oil is the main raw material of pharmaceutical industry, cosmetka and
farfum. Essential oils are also called etheric oils, essential oils or vaporized oils, are odorous
substances present in different parts of the plant. The essential oil is colorless, stored in a
fresh state in a dark and tightly sealed place, but in the old storage it can be oxidized so that
the color can turn black. In general, essential oils can not mix with water but dissolve in
ether, alcohol and most organic solvents (Guenther, 1987). (Andika Marsetyo Negoro, 2007).

Essential oils are called volatile oils or fly oils. Olea volantilia is a mixture of
evaporating ingredients, obtained either by refiners or fresh or cynical simplicia. Essential
oils obtained from plants. Examples: leaves, flowers, fruit peels, fruit, or made synthetically.
(Syamsuni, 2006)

Essential oil is a major substance that smells, which is found in plants. Because of its
specific nature, which is volatile at regular temperatures in the air, it is called Volantile oil
(oil evaporates), ether oil, or essential oils. (Lully Hanni Endarini, 2016)

Lemongrass oil or Citronella oil is an essential oil obtained from leaves and
lemongrass (Cymbopogon nardus). The quality of essential oils in general of the citronella oil
in particular is determined by the purity factor, the main component in which is the citronellal
and geraniol content commonly expressed by the amount of geraniol content. Lemongrass oil
should not be contained or littered with foreign materials such as fatty oil, alcohol, or
kerosene (Harris; 1994). (Meri Yulvianti, et al, 2014)

Citronella oil is an essential oil obtained by Cymbopogon nematus Jewitt or varieties


and hybrids of both species, containing not less than 21% and not more than 35% citronellal
and not less than 10% and not more than 18% geraniol. (Dirjen POM, 1979)

Cymbopogon citratus (DC) stapf. has been cultivated for many years for medicinal
purposes in various countries around the world. Lemongrass is used as a traditional medicine
for cough, elephantiasis, malaria, ophtalmia, pneumonia and vascular disorders. Researchers
found that citronella has antidepressant, antioxidant, antiseptic, astringent, bactericidal,
fungicidal, sedative, and sedative properties. Onawunmi et al. observed that gram-positive
organisms were more sensitive to lemongrass oil than gram-negative. Lemongrass oil is
found to be effective against Acinetobacter baumannii, Aeromonas veronii, Enterococcus
faecalis, Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, Salmonella enterica serotype typhimurium,

29
Serratia marcesens, Proteus vulgaris, Enterobacter aerogenes, Corynebacterium equii and
Staphylococcus aureus (Naik et al., 2010). (Diastri Nur Suprobo Dewi; 2015)

The essential oil of C. citratus contains monoterpene hydrocarbons, which account


for up to 94.25% of volatile oil (Adesegun et al., 2013). The monoterpene fraction was
characterized by high percentage content of the geranial (48.1%), neral (34.6%), myrecene
(11.0%), and other sesquiterpene (6.3%) (Bassolé et al., 2011) . (Nur Suprobo Dewi, Diastri;
2015)

The properties of essential oils1.

1. Easy to evaporate.
2. Sharp flavor.
3. Typical fragrance.
4. Insoluble in water, dissolve in organic solvent.
5. The fresh essential oil is colorless, slightly light yellow.
(Syamsuni;2006)

Brown, green, or blue, due to the presence of foreign substances in the essential oil.
For example: eucalyptus oil (Oleum cajuputi) is purely colorless. The existing green color as
seen in the trade due to the presence of chlorophyll and Cu spores (copper). Yellow or brown
yellow color occurs due to the decomposition. (Syamsuni;2006)

Usually essential oils contain about 100 or more chemicals, mostly in concentrations
below 1%, although some contain at a much more endangered concentration. Some essential
oils contain one or more of the major ingredients, as well as the therapeutic and toxicological
properties of these oils most of which are owned by these chemical constituents. However,
other ingredients present in low concentrations may be important. The composition of an
essential oil will vary depending on the environment and growth conditions of the plant, the
parts of the plant used, as well as the methods of harvesting, extraction, and storage. The
essential oil content is in the form of volative compounds that are sensitive to the effects of
light, heat, air, and humidity so that they must be stored in a cool place in a dark bottle tightly
closed.

30
Efficacy and safety

Essential oils are believed to work by providing pharmacological effects after


absorption into the bloodstream and by their aroma effect on the olfactory system.

There is little data on the security of essential oils used in aromatherapy. Few adverse
effects associated with aromatherapy treatment have been reported, most of the reports
relating to cases of contact dermatitis in patients or aromatherapists. Temporary, mild adverse
effects, such as drowsiness, headache and nausea, may occur after aromatherapy treatment.
Increased use of essential oils during pregnancy and childbirth is of concern. Due to
uncertainty about the safety of essential oils during this period, it is generally advisable to
avoid the use of essential oils during pregnancy, especially during the first trimester. The use
of certain essential oils should also be avoided by epilepsy patients.

Pemerian

The liquid is clear and smells like the smell of the original plant part.

Storage : In tightly sealed containers, fully charged, protected from light and kept in
place since.

(Syamsuni;2006)

Identification

1. Squirt 1 drop of oil on water, water surface is not cloudy.


2. On a piece of paper drops 1 drop of oil obtained by steam distillation; no transparent
stains occur.
3. Shake some oil with saturated NaCl solution in equal volume, let separate, water
volume should not increase.

(Syamsuni;2006)

Terms of essential oil

1. Must be clear, colorless, after heating.


2. Easily soluble in chloroform or ether.
3. Must be dry, because water will accelerate the oxidation reaction so that the oil will
be colored.

31
4. Smell and taste like simplicia.

(Syamsuni;2006)

Examples of essential oils

1. Oleum foeniculi (fennel oil)


How to manufacture: Fruit steam distillation Foeniculum vulgarisMill varieties α
vulgare and β-dulce.
2. Oleum annis (anise oil)
How to manufacture: Dry vapor drying Illicium verumHook and dried fruit
Pimpenilla anesum L.
3. Oleum caryophylli (clove oil)
How to manufacture: distillation of flowering buds that have been dried from
Eugenia caryophyllata plant.
4. Oleum citri (orange oil)
How to manufacture: pericarp squeeze (fresh fruit outer skin) from Citrus lemon
plant.
5. Oleum aurantii (sweet orange oil)
How to manufacture: pericarp squeeze (fresh fruit rind and cook) from Citrus
sinensis plant.
6. Oleum eucalypti (eucalyptus oil)
According to FI IV, Oleum eucalypti (eucalyptus oil) is a sineol-containing oil (not
less than 70.0% w / w) obtained by steam distillation and rectification of fresh leaves
or fresh-cut ends of various Eucalyptus species.
7. Oleum menthae piperitae (candy oil)
It is an essential oil obtained by steam distillation from above-ground Mentha
piperita flowering plants fresh and refined.
8. Oleum cinnamommi (cinnamon oil)
How to manufacture: steam skin stem distillation and leather branch Cinnamomum
zeylanicum Blume.
9. Oleum citronellae (citronella oil)
How to manufacture: Cymbopogun nardus leaf steam distillation.
10. Oleum rosae (rose oil)
How to manufacture: fresh flower steam distillation Rosa galica alba.

32
(Syamsuni, 2006)

Ways of obtaining essential oil

The way of blackmail, that is the easiest and still can be said to be primitive. This
method can only be used for essential oils that have high levels and for essential oils that can
not stand heating. Example: orange oil.

1. How to distillate (distillation)


a. Direct way (using direct fire)
The material to be processed is fed into a vessel over a hollow plate
and a vessel filled with water. The water vapor rises through the hole and
through the hole and through a cooler, then the oil that comes out with the
moisture is accommodated. This method can only be used for the quantity of
material (the material contained in simplicia, in this case is the essential oil)
is small, because the amount of water to be steam and carry oil is limited in
number.
b. Indirect way (steam distillation)
The material to be treated is fed into a vessel and added with water.
Flow into it water vapor coming from another vessel. This method can be
used for materials that will in large numbers, especially materials that have
low levels of essential oils.
2. How to enfleurage
The leaves of the flowers are spread on top of the first glass coated with fat
or fat and then left for some time, depending on the type of leaf that is processed,
for example: 24 hours jasmine flowers. Then the leaves of the flowers are
removed, replaced with fresh ones several times, until the fat is completely
saturated with essential oils. Usually the fat can be used for 30 times. This
method can be used for materials with low essential oil content and can not stand
heating.

(Syamsuni;2006)

33
Distillation theory

The distillation is defined as separating the components of a mixture of two or more


types of liquids based on different vapor pressures of each of these substances (Mial cit
Guenther, 1987)

Distillation can be done by:

1. Distillation with water (water distillation)


2. Distillation with water and steam distillation
3. Direct steam distillation (Steam distillation)

(Andika Marsetyo Negoro;2007)

Methodology

The process of this research begins with the preparation stage of the material, the
material to be used is citronella (Cymbopogon nardus). Lemon grass is first cut into pieces,
then dried in the sun to dry. The purpose of the reduction of size is to expand the surface of
the material and to reduce the water content contained in the lemon grass.

1. Extraction phase
The first procedure of the extraction process is to prepare all the tools used,
then the 10 grams of perfume (stem, leaves) are inserted into the soxhlet, in a
three-neck flask with 400 mL of n-hexane-ethanol solvent with a variation of 1:
1, 2: 3, 3: 2, 1: 4 and 4: 1. After that, the extraction process is ready. First turn on
the heater, set the heater, set the temperature to the temperature range 78O-
80OC, during the extraction process keep the temperature and observe the first
chiffon, where the first siphon occurs the extraction time used is 4 hours for
every single extraction.
2. Distillation stage
After the extract stage is done, it will get the result of the extract of lemongrass and
solvent, so as to separate between lemongrass extract and solventdilakukan
distillation stage. This step is carried out by firstly arranging the distillation
apparatus to be used, then entering the lemongrass and solvent extract into the
three-neck flask, then turn on the heater and distillation process with temperature
75-80OC for 2 hours. The purpose of the use of temperature with the range is due

34
to the solvent used boiling point is in the temperature range, so from this stage of
distillation the product to be produced is lemongrass extract (lemongrass oil).

(Meri Yulvianti;2014)

The distillation work shall be carried out immediately on the part of the plant that has
been cut, pollinated or destroyed. Otherwise, there will be two adverse events:

a. Evaporation of essential oils


b. Changes in oil composition that cause odor changes.

(Lully Hanni Endarini, 2016)

Essential Oils as Drugs and Commercial Products

Essential oils can be used for various purposes, as perfumes, korigensia (flavor enhancers),
cooking spices, antiseptic, liniment, worm, insect repellent, karminativa, dental pain
medications, anti-fungal, and sedatives

Essential Oil Essentials

No Usefulness Name of Oil Plant Origin


Rose oil Rosa sp.
1. Perfume Jasmine oil Jasminum sambac
Ylang oil Cananga odorata
Oil fennel Foeniculum vulgare
2. Korigensia Nutmeg oil Myristica fragrans
Clove oil Eugenia caryophyllata
Ginger oil Zingiber officinalis
3. Spices
Clove oil Eugenia caryophyllata
4. Antiseptic Betel oil Piper betel
Eucalyptus oil Eucalyptus globules
5. Rub medicine Gandapura oil Gaultheria procumbens
Eucalyptus oil Malaleuca leucadendron
Chenopodium ambrosioides var.
6. Anthelmintic Chenopodium oil
Anthelminticum
Eucalyptus oil Eucalyptus globules
7. Insect repellent Citronella oil Andropogon nardus
Eucalyptus oil Malaleuca leucadendron

Ginger oil Zingiber officinalis


8. Karminativa
Oil fennel Foeniculum vulgare

35
9. Toothache medicine Clove oil Eugenia caryophyllata

10. Anti-fungus Laos oil Alpinia galangal


Nutmeg oil Myristica fragrans
11. Sedative
Oil valerian Valeriana officinalis

(Lully Hanni Endarini, 2016)

Phytochemistry of Essential Oil of Citronella Stem

None of the essential oil is composed of a single compound, but is a mixture of


components composed of different types. Through its biosynthetic origins, essential oils can
generally be distinguished into two, namely terpenoid derivatives formed by the biosynthetic
pathway of mevalonic acetic acid and phenyl propanoid derivatives which are aromatic
compounds, formed by the path of cyclic acidic biosynthesis. Terpenoids come from a simple
compound unit called isoprene. While propenyl phenyl comprises a combination of benzene
nuclei (Gunawan, 2010). (Diastri Nur Suprobo Dewi; 2015)

Component and percentage of essential oil of C. citratus stalk

Component Percentage
Geranial 48.1%
Neral 34.6%
Myrcene 11.0%

Others 6.3%

Chemical Composition of Citronella Essential Oil

The composition of citronella oil consists of several components, some of which


have 30-40 components, such as alcohol, hydrocarbons, esters, aldehydes, ketones, lactones,
terpenes, and so on.

The Chemical Structure of Citronella Essential Oil

Constituent compounds Level (%)

Sitronellal 32-45

36
Geraniol 12-18

Sitronellol 12-15

Geraniol acetate 3-8

Sitroneelil acetate 2-4

I-limonene 2-55

Elemol & seskwiterpenene other 2-5


-element and –cadinene
2-5
Seskwiterpene consisting of: eugenol, metal
eupenol, isopulegol, nerol, linalool, sitral, metal
heptenon, myrcene and pinene
The main components of the citronella oil composition are as follows:

a. Geraniol (C10H18O)
Geraniol is the main constituent of citronella oil. At room temperature is colorless
liquid (pale yellow like oil) and smells fun. Insoluble in water and soluble in organic
solvent. Geraniol is a compound consisting of 2 isoprene molecules and 1 water
molecule, with the following wake formula:
CH3 CH3

CH3 C = CH CH2 CH2 C = CH CH2 OH


Picture: The Wake Up Form of Geraniol

b. Sitronellol (C10H20O)
Sitronellol is present in rose oil and lemongrass oil. At room temperature is
colorless and rose-colored liquid, soluble in alcohol and ether, but slightly soluble in
water. Have the formula wake up as follows:
CH3 CH3

CH3 C = CH CH2 CH2 CH CH2 CH2 OH


Picture: Sitronellol Build Formula

c. Sitronellal (C10H16O)
Sitronellal compounds are present in lemon grass and rose oils. At room
temperature sitronellal yellowish liquid and volatile, is slightly soluble in water and

37
soluble in alcohol and ester. Smelled fun and used for perfume in soap. Have the
formula wake up as follows:
CH3 CH3

CH3 C = CH CH2 CH2 CH = CH CHO


Picture: Sitronellal Build Formula

(Nur Narlindra Putra, 2014)

The Use of Citronella Wangi

Lemongrass is widely used in Malay, Indonesian and Thai cuisine. In addition to the
leaves of lemongrass can also be taken the oil that can be used as perfume bath fragrance or
perfume that we know more as perfume. The parts of the lemon grass plants are useful as
well as their usefulness, ie

a. Leaf
1. Washing the odor in the meat
2. Water boiled lemongrass leaves can be used for bath water
b. Roots and Rods
1. Treating the problem of abdominal pain
2. Helps to balance hormones
3. Helps to alleviate poisoning

(Nur Narlindra Putra, 2014)

II.3 DESCRIPTION OF MATERIALS

Aquadest

Distilled water obtained from distillation. (Dirjen POM, 2014).

Official name: Aqua Destillata.

Another name: Distilled water.

Pemerian: Clear liquids; colorless; odorless; has no taste.

Storage: In a well-sealed container. (Dirjen POM, 1979)

38
CHAPTER III
WORKING METHOD

III.1 Tools and Materials

A. Distillation Tools and Materials


1. Tools
 Scissors
 Hammer
 Medium-sized nails
 Knife
2. Materials
 Canned biscuit
 Wire
 Glue iron
 0.6 mm hose
 Medium plastic container
B. Tools and Materials
1. Tools
 Simple distillation device (distillation pan)
 Basin
 Bottles
 Scissors
 Stove
 Knife
 Scales
2. Materials
 Aquadest
 Ice cubes
 Lemongrass

III.2 How it Works

1. Prepared tools and materials to be used.


2. Cleaned the material (lemongrass) by using clean water.

39
3. Cut into small pieces of lemongrass that have been cleaned with a knife or scissors.
4. Dried lemon juice that has been cut into the sun to dry.
5. Weighed lemongrass that has dried up to 5 kg.
6. Put the distillation device (the distillation pan) on the stove and insert the ingredients
into the pan add aquadest then heat it to remove the steam through the hose.
7. Added ice cubes to the container to soak / cool the vaporized preparation through the
hose from the distillation pans before dripping out the oil.
8. Inserted into an oil-ready dosage bottle and store it in a cool place.

40
CHAPTER V

DISCUSSION

One of the preparations in the form of extracts is the volatile oil called also the oil
evaporated or the oil fly. Olea volantilia is a mixture of evaporating ingredients, obtained
either by refiners or fresh or cynical simplicia. Essential oils obtained from plants. Examples:
leaves, flowers, fruit peels, fruit, or made synthetically. (Syamsuni, 2006)

In this experiment is made of essential oils of citronella oil, Lemongrass oil is an


essential oil obtained by Cymbopogon nematus Jewitt or varieties and hybrids of both
species, containing not less than 21% and not more than 35% citronellal and not less than
10% and not more than 18% geraniol. (Dirjen POM, 1979)

In this lab made lemongrass oil, while the ingredients are aquadest and lemongrass.
Sereh aims for treatment in various countries around the world. Lemongrass is used as a
traditional medicine for cough, elephantiasis, malaria, ophtalmia, pneumonia and vascular
disorders. Researchers found that citronella has antidepressant, antioxidant, antiseptic,
astringent, bactericidal, fungicidal, sedative, and sedative properties. If mixed with pepper,
lemongrass can be nausea. In addition, this plant can also be a good cleanser to detoxify liver,
pancreas, kidney, bladder (Vesica urinaria), and tractus digestivus. Citronella can also
overcome uric acid, cholesterol, excess fat and other toxins in the body when stimulating
digestion, blood circulation and lactation; relieves indigestion and gastroenteritis; lower
blood pressure.

The method of preparation of this preparation is first prepared the tools and
materials, cleaned lemongrass by using water, cut into small pieces of lemongrass that has
been cleaned by using a knife or scissors, dried lemon juice that has been cut into the sun to
dry, weighed lemongrass up to 5 kg, put the distillation device (stove distillation) on the
stove afterwards, insert the ingredients into the pan add aquadest then heat it to remove the
vapor through the hose, added ice cubes into the container to soak / cool the vaporized
preparation through the hose from the distillation pan before dripping out the oil, then insert
it into a bottle of dosage that has become lemon oil, then put in a bottle of dosage that has
become lemongrass oil after it is kept in a cool place or protected from the sun.

41
CHAPTER VI

COVER

V.1 Conclusions

Essential oils are called volatile oils or fly oils. Olea volantilia is a mixture of
evaporating ingredients, obtained either by refiners or fresh or cynical simplicia. Essential
oils obtained from plants. Examples: leaves, flowers, fruit peels, fruit, or made synthetically.
(Syamsuni, 2006)

Citronella oil is an essential oil obtained by Cymbopogon nematus Jewitt or varieties


and hybrids of both species, containing not less than 21% and not more than 35% citronellal
and not less than 10% and not more than 18% geraniol. (Dirjen POM, 1979)

If mixed with pepper, lemongrass can be nausea. In addition, this plant can also be a
good cleanser to detoxify liver, pancreas, kidney, bladder (Vesica urinaria), and tractus
digestivus. Citronella can also overcome uric acid, cholesterol, excess fat and other toxins in
the body when stimulating digestion, blood circulation and lactation; relieves indigestion and
gastroenteritis; lower blood pressure.

VI.2 ADVICE

1. For students to always keep the room clean when doing a lab.
2. For students to be more careful when doing the lab to run smoothly and get better
results.

42
BIBLIOGRAPHY
Dirjen POM. 1979. "Pharmacopoeia Indonesia III edition". Jakarta: Ministry of Health RI.

Dirjen POM. 2014. "Pharmacopoeia Indonesia III edition". Jakarta: Ministry of Health RI

Hanni Endarini, Lully.2016. "Farmakognisi dan Fitokimia" .Jakarta Selatan. Kementrian


Kesehatan RI

Marsethy Negoro, Andika.2007 "Thesis Determination of the Best Method of Distillation of


Essential Oil of Betel Linn (Piper betle Linn) between Refinery with Water and
Steam". Yogyakarta: Faculty of Pharmacy of Sanata Dharma University.

Meri Yulvianti, dkk.2014. "The Effect of N-Hexane-Ethanol Solvent Blend on Citronellal


Content Result of Serai Wangi Extraction (Cymbopogon nardus)". Journal of Process
Integration: Faculty of Engineering, University of Sultan Ageng Tirtayasa.

Michael Heinrich, et al. "Pharmacognosin and Physiotherapy". Jakarta: EGC Medical Book

Nalindra Putra, Nur.2014. "Pemungutan Geraniol dari Sereh Wangi melalui Destilasi
Bertingkat dan Aplikasinya sebagai Bensin BIO-ADITVE" .Semarang: Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang.

Nur Suprobo Dewi, Diastri.2015. "The Activity of Antibacterial Essential Oil of Lemongrass
Trunks (Cymbopogon citratus) to Propionibacterium acnes by INVITRO". Jember:
Faculty of Medicine, University of Jember.

Syamsuni, H.A.2006 "Recipes Science". Jakarta: EGC Medical Book

Windi Riyadi, dkk.2014 "Production of Essential Oil from Citronella Plant". Jakarta: Faculty
of Science and Technology UIN Syarif Hidayatullah.

43
LAMPIRAN
(ATTACHMENT)

44

Anda mungkin juga menyukai