2
Sejarah GLP:
Laboratory seluruh US
2. Ditemukan adanya kecurangan dalam hasil
• Pada tahun 1981 sebuah organisasi bernama OECD (organisasi untuk kerjasama dan
pembangunan ekonomi) menghasilkan prinsip-prinsip GLP yang berstandar
internasional. Dewan OECD, data yang dihasilkan dalam pengujian bahan kimia di satu
Negara Anggota OECD, sesuai dengan Pedoman Tes OECD dan Prinsip GLP diterima
di semua Negara Anggota OECD lainnya.
GOOD LABORATORY PRACTICE (GLP)
Praktek Laboratorium Yang Baik
• GLP adalah untuk menyatakan bahwa setiap langkah analisis valid atau tidak
• GLP memastikan bahwa data yang dikirimkan adalah cerminan sebenarnya dari
hasil yang diperoleh selama penelitian
• GLP sangat menekankan pada perekaman data, pencatatan & retensi spesimen
• Pastikan kualitas & integritas data yang dikirimkan ke FDA untuk mendukung
keamanan produk yang diatur
• GLP juga memastikan untuk tidak terlibat dalam aktivitas penipuan apa pun oleh
laboratorium.
5
PENGERTIAN GLP
• Prinsip Good Laboratory Practice (GLP) berorientasi pada kualitas dan validitas
data yang dihasilkan dalam pengujian di laboratorium(EOCD)
• Penerapan GLP dalam lab microbiology dikenal juga sebagai GMLP
• Praktik Laboratorium Mikrobiologi yang Baik (GMLP) fokus pada pengembangan
kemahiran untuk melindungi pekerja lab dari kemungkinan infeksi yang sangat
kecil, penyebaran mikroba yang tidak terkendali, dan kontaminasi dari sumber
eksternal.
Prosedur
Sistem pengujian Zat Uji dan Referensi Operasi Kinerja Studi
Standar (SOP)
Penyimpanan dan
Pelaporan Hasil Studi Retensi Catatan dan
bahan
Cakupan SOP :
•Pemeriksaan rutin, pembersihan,
kalibrasi.
•Tindakan yang harus diambil dalam
pengambilan data.
•Definisi data mentah.
•Metode analitis.
KONTAMINASI DI DALAM PEMERIKSAAN COVID-19
9
SUMBER KONTAMINASI
3. Mengikuti SOP kerja yang baik manajemen kualitas lab yang baik
11
DESAIN LABORATORIUM MOLEKULER
Prinsip:
• Bahan habis pakai (consumables) dan area kerja di dalam lab harus digunakan secara terpisah,
terbagi atas:
1. Ruang preparasi reagen/clean room (preparasi master mix PCR) – tekanan positif
2. Ruang ekstraksi dan penambahan sampel – tekanan negatif
3. Ruang amplifikasi/post amplifikasi – tekanan negatif
• Dipisahkan dengan
• Pembatas ruang/tembok
• Pemisahan sisi ruang
• Alur kerja searah (bersih (less contaminant/amplicon) – kotor (high contaminant/amplicon))
12
ALUR PEMERIKSAAN LAB MOLEKULER
Pre-PCR
Alur kerja
searah
PCR
13
AREA PCR 1 : CLEAN ROOM
14
AREA PCR 2 : EKSTRAKSI DAN PENAMBAHAN RNA
1. Area persiapan spesimen berupa proses ekstraksi RNA
2. Area penambahan spesimen RNA yang sudah diektraksi (dilakukandi
BSC kelas II yang berbeda dengan BSC kelas II yang digunakan
untuk ekstraksi RNA)
3. Idealnya ruangan bertekanan negative
4. Alat keamanan yang diperlukan di dalam ruangan ini berprinsip untuk
melindungi pekerja dari kontaminasi spesimen, yaitu :
• BSC Kelas II
• Closed rotor centrifuge (jika ada)
• Vortex
• Safety station: Safety shower dan eye wash station
• Spill kit tools
5. APD khusus disimpan dan dipakai di ruangan ini
6. Semua peralatan dan reagen TIDAK dipindahkan ke ruangan lain.
15
AREA PCR 3 :PCR
16
ASPEK TEKNIS YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Pasang tanda Informasi Darurat di pintu masuk laboratorium. Cantumkan nama dan informasi
2. Batasi akses laboratorium; menjaga pintu terkunci ketika laboratorium tidak dijaga.
3. Pastikan bahwa setiap orang yang memasuki laboratorium memahami bahaya yang terkait dengan
laboratorium.
5. Pastikan bahwa peralatan keselamatan darurat (misalnya, alat pemadam kebakaran, pencuci mata,
6. Sebelum memulai pekerjaan apa pun, tinjau SOP dan PSDS (Pathogen safety Data Sheet) yang
relevan terkait dengan yang dimaksud dan simpan referensi dan SOP tersebut berdekatan dengan
tempat beraktifitas
18
ASPEK TEKNIS YANG PERLU DIPERHATIKAN
20
ASPEK TEKNIS YANG PERLU DIPERHATIKAN
16. Ganti barang plastik dengan barang pecah belah bila memungkinkan. Hindari penanganan barang
pecah secara langsung; Gunakan sikat dan pengki, penjepit, atau tang.
17. Hindari membawa barang-barang (misalnya buku, ponsel) yang tidak dapat dengan mudah
didekontaminasi ke dalam lab.
18. Simpan barang-barang pribadi seperti dompet, ransel, dan pakaian jalanan secara terpisah dari
APD dan jauh dari daerah penanganan bahan biologis
19. Tutup semua luka terbuka, terpotong, tergores atau tergores dengan pelindung tahan air dan
sarung tangan sekali pakai.
20. Gunakan perangkap disinfektan dan filter in-line untuk melindungi saluran vakum dari kontaminasi.
21. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan dan alat pelindung diri lainnya, setelah menangani
bahan infeksius sebelum meninggalkan laboratorium.
21
ASPEK TEKNIS YANG PERLU DIPERHATIKAN
23. Segera Lapokan semua kejadian dan insiden tumpahan kepada penanggungjawab lab
22
Referensi
Panduan GLP
23
TERIMA KASIH