PENDAHULUAN
dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.
dimana dilakukan kegiatan kerja untuk menghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat
merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun
dan lain-lain.
penelitian untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari biologi
1
1. Melakukan analisis genotipe secara molekuler
transformasi genetic
dari mata kuliah Biologi Molekuler (Biomol) yang telah diberi dan untuk
2
3. Agar kita dapat memahami tentang bahan pemeriksaan biologi
molekuler
3
BAB II
PEMBAHASAN
laboratorium;
12. Dilengkapi alat pelindung mata dan obat cuci mata untuk petugas;
13. Membatasi lalu lintas orang dan alat ketika personel dan alat
4
14. Dilengkapi pakaian pelindung untuk pekerja pada waktu bekerja;
4. Ruang Pendokumentasian
Persiapan spesimen meliputi isolasi DNA atau RNA dari bahan sel,
5
(kuantifikasi DNA), Waterbath, Jas laboratorium, Sarung tangan.
oven
6
RUANGAN LABORATORIUM BIOMOL
7
2.2 Alur Kerja Pemeriksaan Biologi Molekuler
preparasi reagen, preparasi spesimen, dan proses amplifikasi dan deteksi serta
dokumentasi
2. Deteksi
Hasil Amplifikasi
DNA/RNA dibaca
dengan
menggunakan alat
Elektroforesis
8
Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah metode untuk amplifikasi
spesifik. Tehnik ini mampu memperbanyak sebuah urutan 105-106 kali lipat dari
jumlah nanogram DNA tamplet dalam latar belakang besar pada sequence yang
tidak relevan (misalnya dari total DNA genomic). Sebuah persyaratan untuk
oligonucleotides tertentu yang diperoleh. Hal ini tidak perlutahu apa-apa tentang
reaksi 30 atau lebih siklus denaturasi. Setelah amplifikasi PCR, produk ini
Prinsip kerja dari PCR membentuk cetakan DNA secara berulang kali
amplifikasi (perbanyakan) secara spesifik pada suatu segmen DNA secara in vitro
Proses PCR ada tiga tahapan yaitu Denaturasi, Anneling dan Ekstansi.
9
2. Menentukan kondisi urutan nukleotida suatu DNA yang
mengalami mutasi
“finger print”
1. Denaturasi
2. Penempelan Primer
1. Denaturasi
menjadi dua untai tunggal. Hal ini disebabkan karena suhu denaturasi yang
komplemen. Pada tahap ini, seluruh reaksi enzim tidak berjalan, misalnya
2. Penempelan Primer
proses annealing ini, ikatan hidrogen akan terbentuk antara primer dengan
10
urutan komplemen pada template. Proses ini biasanya dilakukan pada suhu
ikatan hidrogen tersebut akan menjadi sangat kuat dan tidak akan putus
72 oC.
pada suhu 72 oC. Primer yang telah menempel tadi akan mengalami
primer F/R, larutan enzim Taq DNA polymerase , larutan dNTP (dATP, dGTP,
1. DNA Tamplet
untuk pembentukan molekul DNA baru yang sama. Templat DNA ini
11
dapat berupa DNA kromosom, DNA plasmid ataupun fragmen DNA
target yang dituju. Penyiapan DNA templat untuk proses PCR dapat
eksperimen.
DNA yang telah diketahui ataupun dari urutan protein yang dituju. Data
urutan DNA atau protein bisa didapatkan dari database GenBank. Apabila
urutan DNA maupun urutan protein yang dituju belum diketahui maka
12
Enzim polimerase DNA berfungsi sebagai katalisis untuk reaksi
polimerisasi DNA. Pada proses PCR enzim ini diperlukan untuk tahap
ekstensi DNA. Enzim polimerase DNA yang digunakan untuk proses PCR
diisolasi dari bakteri termofilik atau hipertermofilik oleh karena itu enzim
4. dNTP
dalam proses ekstensi DNA. dNTP akan menempel pada gugus –OH pada
untai DNA templat. Konsentrasi optimal dNTPs untuk proses PCR harus
ditentukan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Molekuler.
3.2 Saran
makalah merasa bahwa makalah yang dibuat ini masih jauh dari kata
14
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, Beti. Darmawati, Sri. 2017, Biologi Sel dan Molukuler Bahan Ajar
https://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-dan-fungsi-
laboratorium/
http://biogen.litbang.pertanian.go.id/index.php/profil/fasilitas/laboratorium-
biologi-molekuler/
https://mahmudin.wordpress.com/2010/08/31/polymerase-chain-reaction-lpcr/
15