Anda di halaman 1dari 12

TEORI KEAGENAN

Kelompok 3 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya


NAMA 01
TUFA’IL ASHABI

Anggota
2162201259

Kelompok
EVA LESTARI M.Z.
02 2262201027

03 LARASANTI
2162201250

NURUL FITRI
04 2162201256
Daftar Materi

Prinsip Corporat
Konsep Keagenan Governance

Hubungan Keagenan. Tujuan Corporate


Governance
Prinsip Corporate
Governace

Pengertian Teori Agensi

2021
2019 2022
2017 2020
2018
KONSEP AGENSI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agensi didefinisikan


sebagai kantor agen; perusahaan yang berkenan dengan kegiatan bisnis;
divisi administratif pemerintahan. Agensi juga dapat dirumuskan
sebagai kapasitas dan kemampuan yang dimiliki agen sebagai sumber
da nasal tindakannya.

agensi juga dapat dilihat sebagai unsur milik agen yang berkapasitas
untuk mewujudkan tindakan secara aktual. Konsep agensi bukan hanya
sebagai penjelasan mengenai suatu tindakan yang mungkun dilakukan
oleh manusia. Namun, juga berfungsi sebagai penjelas mengenai
dinamika antara individu atau agen dengan struktur sosial.
Pengertian Teori Keagenan
Teori keagenan (agency theory) merupakan hubungan antara dua pihak,
pihak pertama menempati keududukan sebagai pemilik (principal) dan
pihak kedua sebagai manajemen (agent). Teori agensi menjelaskan
bahwa jika terdapat pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal.

Menurut Jensen dan Meckling (1976), teori keagenan adalah rancangan


yang menjelaskan hubungan kontetual antara prinsipal dan agen, yaitu
antara dua orang ataupun lebih, sebuah kelompok ataupun organisasi.
Pihak principal ialah pihak yang berhak mengambil sebuah keputusan
untuk masa depan perusahaan dan memberikan tanggung jawab kepada
pihak lain (agen).
Dalam bisnis perhotelan, maka CEO merupakan principalnya dan
manajer unit bisnis merupakan agen. Dengan demikian banyak terjadi
dalam teori agensi, dimana age akan lebih mengetahui dan memahami
situasi perusahaan/organisasi sehingga dapat menimbulkannya asimetri
informasi yang bisa memicu tindakan principal yang tidak mampu
dalam menetepkan apakah usaha yang dijalankan agen benar-benar
disebut optimal
Namun, dengan perkembangan perusahaan yang semakin besar
berakibat pada seringnya terjadi konflik antara pemilik dan manajemen
dalam hal ini adalah pemegang saham (investor) dan pihak agen yang
diwakili oleh manajemen (direksi).
Hubungan Keagenan
B A Ketika dua pihak atau lebih melakukan hubungan keagenan
maka akan memiliki tiga kemungkinan hubungan keagenan yang
C dirumuskan oleh Ghozali dan Chariri sebagai berikut
telah B

Antara pemegang saham (pemilik) dengan manajemen,


apabila manajemen memiliki jumlah saham yang lebih
A sedikit di banding perusahaan lain, maka manajer akan
cenderung melaporkan laba lebih tinggi atau konservatif.

Antara manajemen dengan kreditur, manajemen


cenderung melaporkan labanya lebih tinggi karena
B pada umumnya kreditur beranggapan bahwa
perusahaan dengan laba yang tinggi akan melunasi
utang dan bunganya pada tanggal jatuh tempo.

A Antara manajemen dengan pemerintah, manajer


cenderung melaporkan labanya secara konservatif. Hal
C ini dikarenakan untuk menghindari pengawasan yang
C lebih ketat dari pemerintah, para analis sekuritas dan
pihak yang berkepentingan lainnya. Pada umumnya
perusahaan yang besar dibebani oleh beberapa
konsekuensi.
Konsep Corporate Governance
Menurut Nurnyaman, corporate governance menjadi salah satu elemen kunci
untuk meningkatkan efisiensi ekonomis. Di antaranya serangkaian hubungan
antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, pemegang saham,
dan stakeholders lainnya. corporate governance merupakan konsep yang
berlandaskan pada teori keagenan. Harapannya dapat berfungsi sebagai alat
untuk memberikan keyakinan kepada investor mengenai
penerimaan return atas dana yang telah dienvestasikan

Adapun menurut Forum of Corporate Governance in Indonesia,


corporate governance merupakan seperangkat peraturan yang
menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus atau
pengelola, pihak kreditur, perusahaan, karyawan, pemerintah, dan
pihak-pihak yang memegang saham.

Bank Dunia (World Bank) merumuskan good corporate


governance merupakan kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-
kaidan yang wajib dipenuhi. Guna mendorong kinerja sumber-
sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna
menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkaitan dengan
para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara
keseluruhan.
Prinsip Prinsip Corporate Governance
Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) merumuskan
empat unsur penting dalam corporate governance sebagai berikut.

KEADILAN AKUNTANILITAS
Menjamin perlindungan hak-hak para Menjelaskan peran dan tanggungjawab,
pemegang saham, termasuk hak-hak

4
serta mendukung usaha untuk menjamin
pemegang saham minoritas dan para penyeimbangan kepentingan
pemegang saham asing, serta menjamin manajemen dan pemegang saham
terlaksananya komitmen dengan para sebagaimana yang diawasi Dewan
investor. Komisaris.
Unsur Penting
TRANSPARANSI
Corporate governance PERTANGGUNGJAWABAN
Mewajibkan adanya suatu informasi yang
terbuka, tepat waktu, serta jelas dan dapat Memastikan dipatuhinya peraturan serta
dibandingkan yang menyangkut keadaan ketentuan yang berlaku sebagai cerminan
keuangan, pengelolaan perusahaan, dan dipatuhinya nilai-nilai sosial.
kepemilikan perusahaan.
PRINSIP PRINSIP CORPORATE GOVERNANCE
prinsip-prinsip corporate governance yang dirumuskan oleh Organization for
Economic Co-Operation and Development (OECD) sebagai berikut.

Perlakuan yang sama Terhadap Pemegang Saham


Perlindungan Terhadap Hak Hak Pemegang saham
Perlakuan yang sama terhadap pemegang
Hak-hak pemegang saham adalah pemberian saham terutama pemegang saham minoritas
informasi yang benar, tepat, & tepat waktu dan pemegang saham asing dalam hal
mengenai perusahaan yang berperan serta keterbukaan informasi
dalam pengambilan keputusan mengenai Keterbukaan Dan Transparansi
perubahan yang mendasar dalam perusahaan
dan memperoleh bagian dari keuntungan Pengungkapan yang akurat dan tepat waktu
perusahaaan. serta transparansi mengenai semua hal yang
berkaitan dengan kinerja perusahaan,
Akuntabilitas Dewan Komisaris kepemilikan serta para pemegang
kepentingan.
Kerangka yang dibangun dalam corporate
governance harus menjamin adanya pedoman Peranan Semua Stakeholder dalam Corporat
strategis perusahaan, pengawasan yang efektif Governance
terhadap manajemen oleh dewan komisaris, Peranan pemegang saham harus diakui
dan pertanggungjawaban dewan komisaris sebagaimana ditetapkan oleh hukum dan
terhadap perusahaan dan pemegang saham. kerjasama yang aktif antara perusahaan dan
pemegang kepentingan dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Tujuan Corporate Governance
Menurut FCGI, tujuan dari corporate governance adalah untuk menciptakan nilai tambah
bagi seluruh pihak yang berkepentingan. Berikut tujuan dari corporate governance yang
dimaksud.

Mengatur hubungan-hubungan antara pemegang saham, dewan


01
komisaris, dan dewan direksi.

Mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan yang signifikan dalam


02 strategi korporasi. Korporasi adalah mekanisme yang dibangun agar
berbagai pihak dapat memberikan kontribusi berupa modal, keahlian
(expertise), dan tenaga, demi manfaat bersama..

03 Memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat


diperbaiki segera. Industri pasar modal telah berkembang.
Mekanisme Corporate Governance
Mekanisme merupakan cara kerja sesuatu yang tersistem untuk
memberikan pengaruh pada persyaratan tertentu. Adapun
mekanisme corpotrate governance dirumuskan sebagai suatu prosedur dan
hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak
yang melakukan kontrol atau pengawasan terhadap keputusan.
Mekanisme internal Tindakan manajemen harus selaras dengan kepentingan stakeholder. Berikut
(internal mechanisme) mekanisme corporate governance yang telah dirumuskan oleh Herawaty. Mekanisme eksternal
merupakan cara untuk (external mechanism)
mengendalikan merupakan cara untuk
perusahaan dengan memberikan pengaruh pada
menerapkan struktur perusahaan selain dengan
Internal External
dan proses internal. menerapkan mekanisme
Mechanism Mechanism
Sebagai contoh internal. Misalnya dengan
komposisi dewan pengendalian oleh pasar
direksi atau komisaris, dan level debt
kepemilikan financing, investor, akuntan
manajerial, dan publik, dan peraturan
kompensasi eksekutif. hukum.
THANK YOU
Demikian materi kami kurang leihnya atau ada salah dalam penyampaian
atau materi yang kami buat kami ucapkan mohon maaf dan semoga bisa
bermanfaat bagi kita semua

Anda mungkin juga menyukai