a. Prinsip Pencegahan:
SEDINI MUNGKIN
1. Penyiapan kesehatan dan status gizi ibu hamil dilakukan sejak masa
remaja dan selanjutnya saat usia subur
01
Bayi lahir sebelum waktunya (preterm/prematur)
02
Penyakit dan kelainan bawaan
03
Pola asuh yang tidak menunjang proses tumbuh
kembang bayi dan gangguan kesehatan ibu setelah
04 melahirkan
Upaya pencegahan gizi buruk pada bayi usia < 6 bulan
01
Pencegahan Penyakit Infeksi
02
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 12
Hal yang perlu dilakukan untuk mencegah kekurangan gizi pada balita 6-59
bulan:
DIBANDINGKAN
ASAL NAIK
15
1. Pengertian Pertumbuhan
BB PB/TB LK
Faktor ekonomi
Akses ke fasilitas kesehatan yang sulit
Kesehatan lingkungan dan praktek kebersihan diri yang tidak optimal.
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 22
3. Pemantauan pertumbuhan dan penentuan status gizi dengan indeks
antropometri
Garis pertumbuhan balita yang keluar atau menyimpang dari jalurnya mengindikasikan
adanya risiko hambatan pertumbuhan.
Garis pertumbuhan seorang balita diharapkan berada tidak jauh dari jalur SD yang sama
sejak dari awal.
Bila arah jalur pertumbuhan mendekati garis median, bisa jadi perubahan ini baik, namun jika
menjauhi garis median, maka kemungkinan besar mengindikasikan adanya masalah
hambatan pertumbuhan atau risiko terjadi hambatan pertumbuhan.
• menunjukkan garis
pertumbuhan panjang
badan menurut umur
(PB/U) yang
menyimpang/ keluar dari
jalur pertumbuhan dan
memotong standar
deviasi dibawahnya
•Pada balita dengan kenaikan berat badan yang tajam, perlu dilihat juga
tinggi badannya. Jika kenaikan hanya terjadi pada berat badan tanpa disertai
kenaikan tinggi badan, maka ini menjadi masalah pertumbuhan.
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 31
Penurunan garis pertumbuhan berat badan yang tajam untuk balita dengan
status gizi baik atau kurang gizi harus segera diperiksa dan ditangani.
Bahkan pada balita gemuk, tidak seharusnya terjadi penurunan berat badan
yang tajam.
Bila TB balita tetap sama selama periode waktu, maka balita tidak bertumbuh.
2
0
• Pada umur 8 bulan, terjadi
Berat Badan (kg)
-1 0
pernurunan berat badan yang tajam
Berat Badan (kg)
Umur (Bulan)
menurut umur juga mulai
menyimpang dari jalurnya.
Grafik Berat Badan Perempuan Menurut Panjang Badan (0 – bulan)
2 • Bila balita ini tidak mendapatkan
1
penangganan yang tepat (termasuk
tepat waktu), maka arah jalur
0
-1
-2 pertumbuhan panjang badan
Berat Badan (kg)
-3
menurut umur akan semakin
menjauhi garis median dan balita
akan menjadi pendek (stunting).
RUJUK ke
Layanan Kesehatan
• Menggunakan indeks PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB, IMT/U, dan LiLA.
• Untuk menentukan kurang gizi yang saat ini terjadi (akut), indeks
antropometri yang digunakan adalah BB/PB atau BB/TB dan LiLA.
• Dalam menentukan status gizi balita berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB
dapat menggunakan Grafik Pertumbuhan Anak (GPA) yang ada di buku KIA
atau tabel antropometri, yang berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan.
• Alat antropometri yang dibutuhkan adalah alat timbang berat badan, alat ukur
panjang atau tinggi badan dan alat ukur lingkar lengan atas.
• Umur anak perlu diketahui secara pasti. Ada beberapa cara untuk
menentukan umur anak, antara lain dengan menghitung selisih antara
tanggal lahir dan tanggal kunjungan.
• Jika ibu tidak tahu pasti kapan anak dilahirkan, perkirakan umur anak dengan
menghubungkan terhadap peristiwa penting (bulan puasa, lebaran, natal
atau hari kemerdekaan), dapat juga menggunakan kalender lokal.
• Umur anak dihitung berdasarkan bulan penuh artinya umur dianggap 1 bulan
apabila telah genap 30 hari. Contoh:
- umur 25 hari = 0 bulan
- umur 5 bulan 14 hari = 5 bulan
- umur 5 bulan 29 hari = 5 bulan
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 51
Langkah Menghitung Umur Anak
Tentukan tanggal lahir anak, dalam format tanggal, bulan, tahun misalnya 5
April 2016, ditulis 05-04-2016
Tulis tanggal kunjungan, misalnya 19 September 2018, ditulis 19-09-2018
Hitung umur anak dengan mengurangi tanggal kunjungan dengan tanggal
lahir, misalnya:
Tanggal kunjungan 19 09 2018
Tanggal lahir 05 04 2016 -
14 05 2
= 2 tahun 5 bulan 14 hari
Jadi umur anak dibulatkan menjadi 24 bulan + 5 bulan = 29 bulan
Sisa hari tidak diperhitungkan
Contoh lain :
Tanggal kunjungan 05 04 2018
Tanggal lahir 19 09 2017
16 06 0
= 6 bulan 16 hari
Umur anak dibulatkan menjadi 6 bulan. Sisa hari tidak diperhitungkan
Cara Menimbang Berat Badan Balita
54
JENIS
TIMBANGAN
Menentukan Status Gizi Menggunakan GPA dan
Tabel Standar Antropometri
Grafik Pertumbuhan Anak (GPA)
• Dalam Buku KIA terdiri dari 8 macam grafik yang dibedakan berdasarkan jenis
kelamin untuk anak umur 0-2 tahun dan umur 2-5 tahun.
• Untuk tiap kelompok umur terdiri dari 4 macam grafik yaitu BB/U, PB/U atau TB/U,
BB/PB atau BB/TB, dan IMT/U.
• Hasil pengukuran akan diplot pada garis grafik untuk setiap indikator pertumbuhan.
• Pada saat memplot di grafik, umur anak diplot pada bulan penuh.
• Angka panjang/tinggi badan dibulatkan menjadi angka tanpa desimal yang terdekat,
misalnya 0,1 s.d 0,4 dibulatkan ke bawah, sedangkan ≥ 0,5 dibulatkan ke atas.
• Tentukan status gizi berdasarkan tabel Indikator Pertumbuhan.
• Bila hasil ploting tepat pada garis Z-score, maka dianggap masuk pada kategori yang
lebih ringan. Sebagai contoh, BB/U tepat pada garis -3, dianggap berat badan kurang
dan bukan berat badan sangat kurang.
Tabel Standar Antropometri
Penentuan status gizi dapat juga menggunakan tabel standar antropometri
yang dibedakan untuk anak laki-laki dan perempuan, antara lain menurut
BB/PB atau BB/TB berdasarkan standar WHO-2005.
Derajat Deskripsi
Ringan (+) Edema hanya dikedua punggung kaki
Sedang (+ Edema dikedua punggung kaki dan
+) tungkai bawah (dan/atau
tangan/lengan bawah)
Berat (++ Edema meluas di seluruh bagian
+) tubuh (edema anasarka)
Konseling tentang
Pemeriksaan fisik Pemberian obat
cara pemberian RUTF
secara umum dan sesuai hasil
atau F100 dan
khusus pemeriksaan
makanan padat gizi
Mencatat hasil
Anamnesis Pemeriksaan layanan dalam
Menghitung
riwayat penunjang sesuai rekam medis dan
kebutuhan gizi
kesehatan balita indikasi formulir rawat
jalan
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 80
1. Anamnesis kesehatan Balita: riwayat kelahiran, imunisasi,
menyusui dan makan (termasuk nafsu makan), penyakit dan
riwayat keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan fisik umum meliputi kesadaran, suhu tubuh,
pernafasan, nadi.
-Pemeriksaan fisik khusus seperti tercantum pada formulir MTBS.
3. Pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
Jumlah kebutuhan RUTF (500 kcal/92 g atau 1 bungkus) per kg berat badan balita
Berat badan balita (kg) Paket per hari Paket per minggu Kkal per hari
3,5 – 3,9 1½ 11 750
4,0 – 5,4 2 14 1.000
5,5 – 6,9 2½ 18 1.250
7,0 – 8,4 3 21 1.500
8,5 – 9,4 3½ 25 1.750
9,5 – 10,4 4 28 2.000
10,5 – 11,9 4½ 32 2.250
≥ 12 5 35 2500
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 84
Kebutuhan Gizi Balita Gizi Buruk (2)
Bila dengan F100
Jika tidak tersedia kapsul Vitamin A dosis tinggi dapat diberikan Vitamin A
dosis 5000 SI per hari selama proses pemulihan.
Pada saat balita sudah mencapai status gizi baik (BB/TB ≥ -2 SD)
maka pemantauan pertumbuhan dilakukan secara rutin setiap bulan
Balita gizi buruk dengan edema bilateral mungkin akan terjadi penurunan berat
badan pada minggu awal karena berkurang atau hilangnya cairan edema
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 92
Contoh cara menghitung kenaikan rata-rata
berat badan per minggu
Berat badan saat ini = 9,0 kg = 9000 g
Berat badan awal (7 hari lalu) = 8,5 kg = 8500 g
Langkah 1.
Hitung kenaikan BB dalam gram = 9000 – 8500 = 500 g
Langkah 2.
Hitung BB rata-rata dalam periode 7 hari (1 minggu) dalam kg = (9000 + 8500) ÷ 2 =
8750 g 8,75 kg
Langkah 3.
Bagi kenaikan rata-rata BB per hari dengan BB rata-rata dalam kg =
500 g/minggu ÷ 8,75 kg = 57,1 g/kg per minggu.
Berat badan Berat badan turun tetapi Berat badan turun dan nafsu makan
nafsu makan baik buruk/tidak ada nafsu makan
Berat badan tetap atau naik Berat badan tetap atau naik tapi tidak
tapi tidak sesuai yang sesuai yang diharapkan (kurang dari
diharapkan (kurang dari 50g/kgBB per minggu) setelah 3
50g/kgBB per minggu minggu mendapatkan terapi gizi dan
selama 2 minggu berturut- telah dilakukan kunjungan rumah
turut) dan nafsu makan baik
Nafsu Makan Makan <75% RUTF dalam Tidak ada nafsu makan atau tidak bisa
seminggu makan
Minum <80% F100 dalam
seminggu
Tidak ada Jika setelah 3 bulan mendapat terapi
respons (Tidak gizi di layanan rawat jalan namun tidak
sembuh) mencapai kriteria sembuh, maka rujuk
untuk pemeriksaan lengkap
Ada kesulitan makan (misalnya karena kelainan Identifikasi penyebab dan lakukan konseling
bawaan) sesuai dengan penyebab kesulitan makan. Bila
perlu lakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang
lebih tinggi.
103
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita
Kemungkinan Penyebab Kemajuan yang Lambat
pada Layanan Rawat Jalan (2)