Anda di halaman 1dari 33

CP/

HOM MATER EVALUAS REFEREN


E KA I I SI
D

KULIAH 5
TOKOH-TOKOH
ARSITEKTUR
MODERN
Carina Sarasati, S.T,
M.Ars
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Memahami dan menguetahui tokoh-tokoh arsitektur modern dan


karya-karyanya.

Mahasiswa dapat mengetahui tokoh-tokoh arsitektur modern dan


memahami karya-karyanya.
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Biografi SIngkat
Masa kecilnya akrab dengan permainan froebel dari
ibunya dan musik religius dari ayahnya yang seorang
Pendeta. Menyukai kerajinan tangan dan kagum pada
arsitektur Jepang.

Tidak menyukai alam perkotaan dan


terkesan dengan countryside milik kakeknya.
Belajar mechanical drawing dan basic
mathematic courses pada jurusan teknik sipil namun
tidak lulus universitas.
Merupakan seorang arsitek dan praktisi yang merancang 1.141 bangunan dan 532
diantaranya dibangun. Menulis buku arsitektur, mendirikan sekolah arsitektur, dan melatih
banyak arsitek.

Meninggal pada usia 92 tahun dan tetap mendesain hingga akhir hayatnya.
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Konsep Desain F.L Wright


Latar belakang F.L Wright yg tumbuh dalam keluarga yg religius, membawa sebuah konsepsi
bahwa alam sebagai refleksi dari Tuhan harus mendominasi dan berada di atas dominasi dan
pemikiran dari manusia. Pemahaman tersebut yang mungkin membawa beliau selalu memegang
teguh prinsip “arsitektur organik”.

F.L Wright yg menyukai kerajinan tangan dan pemahamannya mengenai


personal demokrasi sejalan dengan arts and crafts movement, yang menentang mekanisasi
dan sangat menghargai kemampuan personal.

Cita rasa karya F.L Wright akan bentuk-bentuk geometris, dimulai dari
permainan froebel (permainan anak-anak menyusun balok) yang akhinya
memberi inspirasi pada intuisi F.L Wright pada karya-karyanya, yang mengasah kepekaan atas
konsekuensi ruang akibat penyusunan dan penataan balok.

Prinsip Keselarasan dalam bentuk dan fungsi, sesuai dengan slogan yang
dipegang teguh “form and function are one”
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Karya Frank Lloyd Wright


Falling Water

Fallingwater or
the Kaufmann
Residence is a house
designed by architect
Frank Lloyd
Wright in 1935
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Ekspresi bangunan didominasi


bidang dan garis horizontal,
menggunakan bahan alami tanpa
dicat.

Overhang yang dalam dengan


dinding kaca yang menerus,
mengekspresikan rumah yang
menyatu dengan lingkungannya
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Arsitektur Organik
Menyatu dengan alam
Pelajari alam, cintai alam, dan berada dekat
dengan alam. Alam tidak akan pernah
menggagalkan anda.

Bangunan adalah unik, bentuk dan


fungsi harus menyatu secara
spiritual.
Arsitek yang unggul dibentuk tidak oleh
bagaimana otaknya bekerja melainkan
bagaimana hatinya diperkaya dan
dibudidayakan. Satu-satunya nilai yang
memberikan kualitas aristektural yang baik
adalah nilai-nilai manusiawi., nilai- nilai lain
tidak cukup berharga.
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Karya Frank Lloyd Wright


Robbie House

The Robie House, merupakan ekspresi Wright terbaik dari struktur batu Prairie,
menjadi landmark nasional. Rumah ini selesai dirancang pada tahun 1910,
disebut "rumah abad ini" oleh majalah Rumah dan Home pada tahun 1958, sekarang
dimiliki oleh University of Chicago.
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Karya Frank Lloyd Wright


Museum Guggenheim
The Solomon R. Guggenheim
Museum yang berlokasi di Upper
East Side Manhattan, New York,
adalah rumah bagi sejumlah besar
koleksi karya seni impresionis,
post- impresionis, dan
kontemporer. Museum tersebut
didirikan oleh Yayasan Solomon
R. Guggenheim pada 1939. Nama
'Guggenheim' sendiri diadopsi
pasca meninggalnya sang pendiri
pada 1952.
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Desain bangunan Museum Guggenheim yang


tidak konvensional, berbentuk silindris dengan bagian
puncak lebih lebar daripada dasarnya, memberinya tabal
sebagai "temple of spirit".
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Interior gedung sendiri memberi ruang pamer unik bagi benda-benda koleksi
museum berupa galeri yang berbentuk jalur spiral, berputar menurun,
memanjang dari atap gedung hingga mencapai lantai dasar.
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Ludwig Mies Van Der Rohe


Nama : Ludwig Mies Van Der Rohe
Profesi : Arsitek
Lahir : Aachen, 27 Maret 1886
Wafat : Chicago, 17 Agustus 1965
Warga : Jerman
Negar : 1. Order Pour le Merite (1995)
a 2. Royal Gold Medal (1959)
Penghargaan 3. AIA Gold Medal (1960)
4. Presidential Medal of Freedom (1963)
Prinsip Desain : “Less is More”
“God is in Design”
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Latar Belakang
Mies bekerja di toko ayahnya, seorang pengusaha pahatan batu, Arsitek jenius
ini tidak pernah mengenyam pendidikan formal, namun ia memulai karirnya dari
bekerja di workshop pahatan batu milik ayahnya dan beberapa firma desain lokal sebelum ia
pindah ke berlin, dan pada akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang arsitek dan
bergabung dengan studio Peter Behrens pada
1908-1012 di mana dia bekerja bersama Walter Gropius dan Le Corbusier.

Peter Behrens sendiri dikenal sebagai perintis aliran modern dan Mies
mengembangkan pendekatan arsitektural yang mempertemukan berbagai teknik struktur
bangunan. secara estetis mies tertarik dengan gaya rusia dan neo-plastitisme Dutch de Stijl,
gaya arsitekutral Mies lebih dapat digambarkan
melalui konsepnya “less is more” dan “god is in design”
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Ciri-ciri Arsitektur
Awalnya ia berorientasi pada arsitektur neo classic namun perjalanan ke Belanda pada
tahun 1912 membuatnya mengubah minatnya, menyusul ditemukannya karya HP Berlage.
Setelah pecahnya Perang Dunia Pertama, bergabung dengan berbagai gerakan avant garde ia
(Novembergruppe, De Stijl
dan mulai melaksanakan proyek revolusioner, seperti gedung perkantoran di)
Friedrichstrasse Berlin.
Pada sekitar tahun 1919 Mies mencurahkan
perhatiannya untuk mempelajari masalah modern
design, setelah sebelumnya memakai gaya neo
classic. Tiga tema pokok dalam rancangan
adalah :

1. Pengaruh kaca sebagai pelindung.


2. Penekanan bangunan dengan arah
horizontal.
3. Pengembangan bangunan sesuai dengan
fungsi.
Peran dalam dunia Arsitektur
Karya-karyanya dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, seperti Paviliun Barcelona dan
Rumah Farnsworth di Chicago, Amerika Serikat, yang kerap disebut sebagai masterpiece
desainnya.

Ketika Nazi menekannya karena menganggap desainnya tidak sesuai karakter


Jerman, ia memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1937. Ia menetap di
Chicago dan bergabung dengan Institut Teknologi Illinois sebagai kepala bagian arsitektur. Ia
mengembangkan kurikulum sesuai dengan prinsip minimalis modern-nya dan membangun
master plan serta bangunan baru
kampus.

Gaya Arsitektur Mies Van der Rohe yaitu dimana dia selalu konsisten dalam
menerapkan gaya medern yang mencirikan gaya internasional :
• Simetris
• Geometri
• Simple dan bentuk lebih sederhana
Mewah dan elegan, dimana tetap memperhatikan rasionalitas, fungsi, teknologi,
struktur dan material.
Gaya Internasional / International Style
Antara tahun 1920 – 1930 berkembang arsitektur International Style yang prinsip dasar
perancangannya identik dengan arsitektur modern. Dikarenakan solusi desain yang
diberikan tidak membedakan lokasi, tapak dan iklim maka kemudian dikenal sebagai
International Style.

Tiga tokoh arsitektur modern pada tahun 1920 yan menonjol adalah
Ludwig Mies Van Der Rohe, Walter Gropius dan Le Corbusier. Beberapa
sloigan yang dikenal pada masa ini antara lain :
• Ornament is a crime
• Form follows function
• Machines for living
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Karya Ludwig Mies Van Der Rohe


Villa Tugendhat

Villa Tugendhat merupakan prototipe dan ikon arsitektur modern di Eropa. Mies
van der Rohe membangun Villa tersebut di kawasan Černá Pole di Brno (Brunn),
Republik Ceko pada 1928 - 1930 untuk Fritz Tugendhat dan istrinya Greta.
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Mies merancang dengan konsep fungsionalis, interior dengan bukaan-


bukaannya sebagai penghawaan dan pencahayaan alami.

Villa ini memiliki lahan dengan kemiringan tanah yang ekstrim dengan membagi
bagian depan dan belakang rumah menjadi fasad publik dan private. Villa ini terdiri dari tiga
tingkat (termasuk basement), dengan rencana lantai dan bentuk yang berbeda, disesuaikan
dengan kemiringan konturnya. Dekorasi rumah yang
ada di Villa ini terkesan klasik dan sangat menarik. Pada masanya Villa Tugendhat memakan
biaya yang cukup banyak karena keunikan materialnya, teknik konstruksi yang tidak biasa dan
teknologi penghawaan yang benar-benar baru.

Keunikan lain pada bangunan ini adalah furniture yang benar-benar didesain
khusus untuk bangunan rumah. Pada tahap perencanannya Mies Van Der Rohe merancang
seluruh furniture dan perletakannya.
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Karya Ludwig Mies Van Der Rohe


Farnsworth House

The Farnsworth House didesain oleh Mies dan dibangun selama kurun 1945 –
1951, merupakan rumah peristirahatan akhir pekan milik Dr. Edith Farnsworth.
Farnsworth House merupakan bangunan satu ruangan seluas 140 meter persegi dengan
konstruksi baja dan kaca sebagaimana ciri khas desain Mies. Terletak
89 km dari pusat kota Chicago, Farnsworth House dianggap sebagai karya
masterpiece Mies van der Rohe, dan saat ini dijadikan museum rumah yang dikelola oleh
kelompok pelestari bangunan bersejarah, National Trust for Historic Preservation.
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

Tangga yang lebar dibuat


mengambang yang
mengarah pada bidang segi empat
yang menghubungkan tanah dengan
bidang-bidang
teras serta mengambang di atas
kolom pendek. Hal itu memang
sudah terpikir oleh
Ludwig Mies Van der Rohe pada
saat diberitahukan bahwa proyek
rumah yang akan dikerjakan
terletak di tepian sungai Fox.
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D
CP/
HOM MATER EVALUAS REFEREN
E KA I I SI
D

1949
The Promontory Apartments
Chicago, Illinois

Promontory Apartments
menandai kiprah Mies ke
bangunan bertingkat tinggi.
Khususnya, gedung itu merupakan
bangunan tinggi
pertama yang memamerkan bahan
bangunannya. Beton, balok, dan
kolom terlihat jelas, memenangkan
pujian para kritikus.
Desain bangunan itu memberi
pemandangan Danau Michigan.
Proyek ini menghasilkan hubungan
antara Mies dengan pengembang
Chicago Herbert Greenwald, sebuah
kolaborasi yang menghasilkan lebih
dari selusin bangunan dan kompleks
1951
860-880 Lake Shore Apartments, Chicago, IL, AS
Bahannya : baja, aluminium, kaca. Namun bangunan ini
terkenal dengan kejernihan dan
komposisi strukturalnya. Dengan menggunakan baja
langsung dari penggilingan, Mies dengan jiwa
senimannya , mencapai keseimbangan sempurna antara
struktur rasional dan semangat irasional. Jendela dan
kolom vertikal menekankan
ketinggian. Dia tidak mengandalkan ornamen terapan,
melainkan pada kejernihan bentuk yang dicapai melalui
proporsi yang elegan-lebar jendela: tinggi, spandrel: kolom,
teluk: fasad-dan detail yang tepat. Sebelum titik ini, struktur
tersembunyi di dalam arsitektur. Di sini, Mies
menggabungkan keduanya dengan mengekspos baja,
menyadari kata-katanya sendiri: "Ketika teknologi
mencapai pemenuhan sejati, ia melampaui arsitektur."
SEKIAN
T.E.R.I.M.A.
K.A.S.I.H
TUGAS PRESENTASI :
Carilah salah 1 tokoh arsitektur modern, dan buatlah biografi singkat, kemudian
jelaskan mengenai 2 karyanya yang paling menarik untuk anda! (Tokoh tidak
boleh sama)
Buatlah dalam power point dengan format :
1. Cover
2. Biografi Singkat
3. Karya Arsitektur
(penjelasan pada
masing-masing
4. karya) : konsep
Tugas akan dipresentasikan
bentuk, konsep pada pertemuan selanjutnya, dan file
tugasruang,
dapat dikumpulkan
nilai seni, pada link google drive terlampir..
nilai teknologi,
Selamat Mengerjakan….
kreatifitas, dan
beri pendapat
anda mengenai
REFERENSI :

Laseau. Paul (1937). Frank Lloyd Wright; Between Principle and Form. New York :
Van Nosrand Reinhold.
Utaberta, Nangkula. 2006. Ide Arsitektur Organik Frank Lloyd Wright. Johor
Bahru : Universiti Teknologi Malaysia
Weston, Richard. Denah,Potongan,Tampak Bangunan-bangunan Penting Abad
Kedua Puluh. Rajawali Pers Jakarta. 2004

Anda mungkin juga menyukai