Anda di halaman 1dari 11

KESEIMBANGAN

INDRA, AKAL DAN


HATI PASCA MODERN
KELOMPOK 6
 ANITA (105191111022)
 NURHIKMAH (105191110122)
 RISKA ANGGRAINI (105191111822)

 ADRIAN (105191108522)
PENGERTIAN INDRA, AKAL DAN HATI
 Kata akal berasal dari kata dalam bahasa Arab, Al-‘aql. Kata Al-‘ala adalah
mashdar dari kata ‘aqola – ya’qilu – ‘aqlan yang maknanya adalah “ fahima wa
tadabbaro “ yang artinya “paham (tahu, mengerti) dan memikirkan
(menimbang)“. Maka Al-‘aql, sebagai mashdarnya, maknanya adalah “
kemampuan memahami dan memikirkan sesuatu “.
 Menurut pemahaman Izutzu, kata ‘aql di zaman jahiliah digunakan dalam arti
kecerdasan praktis (practical intelligence) yang dalam istilah psikologi modern
disebut kecakapan memecahkan masalah (problem solving capacity).
 Sementara itu, di kalangan teolog muslim, mengartikan akal sebagai daya untuk
memperoleh pengetahuan, seperti pendapat Abu al-Huzail, akal adalah daya
untuk memperoleh pengetahuan, daya yang membuat seseorang dapat
membedakan dirinya dengan benda-benda lain, dan mengabstrakkan benda-
benda yang ditangkap oleh panca indera.
LANJUTAN…
 pengindraan dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti proses, cara, perbuatan
mengindra. Aliran filsafat yang menggunakan pengindraan sebagai sumber
pengetahuan adalah empirisme.
 kaum Ilahi yang meyakini bahwa ada sesuatu hal yang lebih luas dari sekedar
materi, mereka meyakini keberadaan hal-hal yang in materi. Pengetahuan
tentangnya tidak mungkin lewat indra tetapi lewat akal dan hati. Hati dapat
merasakan sesuatu hal lain yang bukan bersifat materi, tetapi merasakan apa
yang sebenarnya terjadi dalam dirinya sendiri seperti rasa sakit, rasa lapar, dan
sebagainya.
 Para filosof meletakkan akal dan indra-indra lahiriah sebagai alat untuk
mengenal alam yang terendah (alam dunia), sementara alam-alam lain yang
bersifat metafisik hanya dapat disingkap dengan cara intuisi, mukasyafah,
musyahadah, dan penyucian hati.
SEJARAH PERKEMBANGAN INDRA, AKAL DAN HATI PADA
PASCA MODERN
 Sejarah rasionalisme pada esensialnya sudah ada sejak Thales Ketika merumuskan
filsafatnya, kemudian pada kaum sofis dalam melawan filsafat Socrates, Plato dan
Aristoteles, dan beberapa filsuf sesudahnya. Dalam abad modern tokoh utama
rasionalisme adalah Rene Descartes,Sementara dalam bidang filsafat rasionalisme
adalah lawan empirisme.
 Rasionalisme dan empirisme dalam pandangan kritisisme sudah terjebak pada
paham eklusivisme, ke dua aliran ini sama-sama mempertahankan kebenaran,
seperti rasionalisme mengatakan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio,
sementara empirisme mengatakan sumber pengetahuan adalah pengalaman,
padahal masing-masing aliran ini memiliki kelemahan-kelemahan. Dalam kondisi
seperti itu Immanual Kant tampil untuk mendamaikan kedua aliran tersebut,
menurut Kant bahwa pengetahuan merupakan hasil kerja sama dua unsur yaitu
‘pengalaman inderawi’ dan ‘keaktifan akal budi’.
LANJUTAN…
 Revolusi kopernikan yang telah diadakan Kant dalam bidang filsafat dengan
kritisismenya, diteruskan dengan lebih radikal lagi oleh pengikutnya.
Perkembangan filsafat idealisme yang menyetarafkan realitas seluruhnya
dengan roh atau rasio menuai pesimisme dengan lahirnya positivisme.
 Pada pertengahan abad ke 20 ilmu pengetahuan positif berkembang pesat di
Eropa dan Amerika. Salah satu metode kritis yang berkembang pada waktu itu
yaitu munculnya filsafat fenomenologi sebagai sumber berpikir kritis.
Fenomenologi adalah metode yang diperkembangkan oleh Edmund Husserl
berdasarkan ide-ide gurunya Franz Brentano.
 Sementara di Amerika salah satu aliran filsafat berkembang adalah aliran
pragmatisme. Aliran ini mengajarkan bahwa yang benar adalah apa saja yang
membuktikan dirinya sebagai yang benar dan bermanfaat secara praktis.
LANJUTAN….

 Filsafat kadang kala lahir tidak selamanya dalam keadaan normal, salah
satunya adalah eksistensialisme. Lahirnya eksistensialisme berangkat dari
suatu krisis kemanusiaan akibat perang dunia I terutama di Eropa barat, dalam
bidang filsafat eksistensialisme mengkritik paham materialisme yang
menganggap manusia hanyalah sesuatu yang ada, tanpa menjadi subjek.
 Filsafat untuk abad sekarang bukan lagi barang baru dan momok yang harus
ditakutkan oleh banyak orang, tetapi yang menjadi kendala dalam
menyampaikan maksud-maksud filsafat kepada masyarakat secara luas yaitu
bahasa.
SUMBER PENGETAHUAN MENURUT KAJIAN AL-QUR’AN DAN
PARA FILOSOF

1. AKAL DAN HATI

Allah SWT berfirman dalam surah al-Anfal: 29

‫ار َوالَْأ ْفِئ َد َة ۙ ل ََعلَّك ُْم تَ ْشك ُُر َن‬ ‫َأ‬


َ ‫الس ْم َع َوال ْ بْ َص‬ َ ‫ون ُأ ّ َم َها ِتك ُْم ل َا تَ ْعل َُم‬
َ ّ ‫ون َشيًْئا َو َج َع َل لَك ُُم‬ ْ ‫الل َّ ُه َأ‬
ِ ‫خ َر َجك ُْم ِم ْن بُ ُط‬

Terjemahan : "Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani
agar kamu bersyukur."
2. HATI

Allah Swt. berfirman dalam surat Al-Anfal 29 :

‫عنْك ُْم َس ِي َّئا ِتك ُْم َويَ ْغ ِف ْر لَك ُْم ۗ َوالل َّ ُه ذُو الْفَ ْض ِل ال َْع ِظي ِم‬ ْ َ‫آمنُوا ِإ ْن َتتّ َ ُقوا الل َّ َه ي‬
َ ‫ج َع ْل لَك ُْم ف ُْرقَانًا َويُك َ ِ ّف ْر‬ َ ‫يَا َأيُّ َها ال َّ ِذ‬
َ ‫ين‬

Terjemahan : "Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia
akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu,
menghapus segala kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)-mu. Allah memiliki karunia yang
besar."
Para filosof mengatakan sumber pengetahuan dapat berasal dari :

 Empirisme
Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos, artinya pengalaman. Menurut
aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. Dan bila
dikembalikan kepada kata Yunaninya, pengalaman yang dimaksud adalah
pengalaman inderawi.
 Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari
dan pengukur pengetahuan.
 Intuisi-Wahyu
Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses
penalaran tertentu.
KESEIMBANGAN ANTARA INDRA, AKAL DAN HATI
 Menurut Al-Syaibani, manusia mempunyai tiga kekuatan atau potensi yang
sama pentingnya, laksana sebuah segitiga yang sisi-sisinya sama panjang.
Potensi yang dimaksud ialah jasmani, akal, dan roh.
 Islam, menurut Al-Syaibani, tidak hanya mengakui adanya ketiga potensi
tersebut, tetapi juga meneguhkannya dan memantapkan wujudnya.
 Islam berpendapat bahwa manusia hanya mungkin maju bila terjadi
perkembangan yang harmonis antara jasmani, akal, dan roh. Bila ingin
sempurna, manusia harus didominasi secara seimbang oleh indra, akal, dan
rasa. Potensi itu masing-masing harus mendapat latihan secara serentak dan
seimbang. Bila salah satu telah mendominasi lebih dari yang lain, maka
kehidupan mulai terancam, sejarah telah memperlihatkan hal itu.
 Manusia yang baik ialah manusia yang jasmani, akal, dan kalbunya
berkembang secara seimbang di dalam tuntunan ajaran Tuhan Yang Maha
Pintar.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai