Anda di halaman 1dari 48

SINKRONISASI PERKESMAS- PROGRAM

INDONESIA SEHAT PENDEKATAN KELUARGA


(PIS-PK) & SPM PENGEMBANGAN PEMDA
SLEMAN

OLEH:

BONDAN PALESTIN
Sleman, 27 Desember 2017

1
SISTEMATIKA PENYAJIAN
KONDISI KESEHATAN INDONESIA

ARAH KEBIJAKAN KESEHATAN

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN


KELUARGA(PIS PK)

PERAN PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS DALAM


PIS- PK

HARAPAN
KONDISI KESEHATAN INDONESIA
JUMLAH KEMATIAN IBU DI INDONESIA

9 Provinsi Kematian Ibu Terbanyak 2015


2010 : 4.662

2011 : 5.118

2012 : 4.986

2013 : 5.019
Penyebab Kematian Ibu 2015

2014 : 4.925

2015 : 4.809

2016 : 4.340
Per 6 feb 2017
Lap Rutin Kesehatan Ibu 2010 - 2015

4
JUMLAH KEMATIAN NEONATUS DI INDONESIA

9 Provinsi Kematian Neonatus Terbanyak


2010 : 22.792 2015

2011 : 28.142

2012 : 27.656

2013 : 23.703
Penyebab Kematian Neonatus 2015
2014 : 22.734

2015 : 22.267

2016 : 17.037

Lap Rutin Kesehatan Ibu 2010 - 2015 5


BALITA STUNTING 2013-
2015

kr, Road Map PKS okt 2015


PERUBAHAN POLA PENYAKIT
TERKAIT DENGAN FAKTOR

PERILAKU
Tahun 1990: PENYAKIT INFEKSI (ISPA, TB, Diare) menjadi penyebab kematian dan kesakitan
• Sejak Tahun 2010: PENYAKIT TIDAK MENULAR (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan

PERINGKAT TAHUN 1990 TAHUN 2010 TAHUN 2015

1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke


2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis
Kelahiran
7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA
8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi
13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi 9 Asfiksia dan Trauma
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
Kelahiran Kelahiran
16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi 7
Kronis
ARAH KEBIJAKAN KESEHATAN
VISI DAN MISI PRESIDEN
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


politik; Berkepribadian dalam budaya
UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia
Indonesia

PROGRAM INDONESIA
PROGRAM PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM
INDONESIA PINTAR SEHAT INDONESIA SEJAHTERA
RENSTRA
2015-2019

PARADIGMA PENGUATAN
SEHAT YANKES JKN

PENDEKATAN
KELUARGA KELUARGA NUSANTARA
DTPK
GERMAS SEHAT SEHAT 9
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV


2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025

Bangkes diarahkan Akses masyarakat Akses masyarakat Kes masyarakat thp


untuk meningkatkan thp yankes yang terhadap yankes yankes yang
akses dan mutu berkualitas telah yang berkualitas telah berkualitas telah
yankes lebih berkembang mulai mantap menjangkau dan
dan meningkat merata di seluruh
wilayah Indonesia

KURATIF-
REHABILITATI VISI:
F MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
PROMOTIF - PREVENTIF DAN
BERKEADILAN

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif,


preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
PROGRAM INDONESIA SEHAT

Paradigma Sehat Penguatan Yankes JKN


Program Program
Program • Peningkatan Akses  • Benefit
• Pengarusutamaan kesehatan dalam Regionalisasi Rujukan • Sistem pembiayaan: asuransi –
pembangunan • Peningkatan Mutu azas gotong royong
• Prom prev sebagai pilar utama upaya • Kendali Mutu dan Kendali Biaya
kesehatan • Sasaran: PBI dan Non PBI
• Pemberdayaan masyarakat Indikator
• Jumlah Kecamatan yang
Indikator memiliki minimal 1
Tanda kepesertaan
• Kota Sehat Puskesmas yang terakreditasi KIS – Kartu BPJS
Indikator:
• Kecamatan Sehat • Jumlah Kab/Kota yang
memiliki minimal 1 RSUD Total coverage
yang terakreditasi

PERAN PELAYANAN KESEHATAN adalah mendukung:


Peningkatan AKSES dan MUTU Pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui
Penguatan Sistem Rujukan, Pelaksanaan JKN dan Pencapaian Indikator
Kesehatan
PROMOSI KESEHATAN
Siapa yang bertanggung jawab ?

1. Pemerintah
2. Keluarga-Individu
3. Tenaga Kesehatan

12
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA (PIS PK)
PERMENKES 39 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PRGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat


1 kesehatan masyarakat

Pelaksanakan Program Indonesia Sehat diselenggarakan melalui


2 Pendekatan Keluarga

Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk


meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
3 pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga

Integrasi upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan


4 masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target / focus
keluarga, berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga. 14
PENDEKATAN KELUARGA

Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara


Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan atau
meningkatkan akses pelayanan kesehatan
dengan mendatangi keluarga

Sumber Foto: achmad fiqqy fierly

Tujuan PENDEKATAN KELUARGA:


1. Mengintegrasikan seluruh program di
Puskesmas Pendekatan pelayanan yang
2. Meningkatkan akses keluarga terhadap mengintegrasikan UKP & UKM secara
pelayanan kesehatan yang komprehensif berkesinambungan, dengan target
3. Mendukung pencapaian SPM Kab/Kota keluarga, didasari data & informasi dari
4. Mendukung pelaksanaan JKN profil kesehatan keluarga
5. Mendukung tercapainya program indonesia
sehat 15
Pengertian

Praktik keperawatan berbasis keluarga merupakan praktik


yang dilakukan untuk membantu memulihkan kesehatan
klien dilakukan di rumahnya dengan melibatkan klien dan
keluarga secara aktif untuk mencapai kemandirian klien
dan keluarga
(ANA dalam Stanhope & Lancaster, 2016; Maurer & Smith, 2013; Allender & Spradley, 2005; Canadian Nuses Association, 2013)

16
ALASAN KELUARGA SEBAGAI pendekatan...
 Klg merupakan tempat pertama kali kehidupan sosial
dan pendidikan perilaku didapatkan oleh anak;
 Perilaku sehat-sakit dipelajari di dalam klg
 Klg sbg sumber kritikal utk pemberian yan kesehatan
 Disfungsi apapun (sakit, cedera atau perpisahan, dll)
berdampak thd satu atau lebih anggota klg atau
keseluruhan klg
ALASAN KELUARGA SEBAGAI pendekatan

 Hemat biaya (terutama utk rawat Inap)


 Lingkungan keluarga beri efek terapautik
 Pemberdayaan keluarga lebih optimal
 Lama rawat di RS dpt diperpendek
 Kesempatan merawat sakit kronis dan terminal, shg
tdk perlu lama di RS

(Kaakinen, et.al, 2010; Friedman, Bowden, & Jones, 2002)


PUSKESMAS
(Permenkes 75 tahun 2014)
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PRINSIP PENYELENGGARAAN
DI PUSKESMAS PUSKESMAS

A. PARADIGMA
SEHAT

F. KETERPADUAN B. PERTANG-
MENJANGKAU DAN GUNGJAWABAN
PERILAKU SEHAT KESINAMBUNGAN WILAYAH
PELAYANAN BERMUTU

C.
E. TEKNOLOGI KEMANDIRIAN
TEPAT GUNA MASYARAKAT
LINGKUNGAN
DERAJAT KESEHATAN
SEHAT D.
OPTIMAL
PEMERATAAN
KECAMATAN SEHAT 19
KERANGKA KONSEP “PENDEKATAN
KELUARGA”
(Permenkes 75/2014)
Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak
Fungsi “Puskesmas” 1. Keluarga mengikuti KB
KLASIFIKASI KEWENANGAN PUSKESMAS

2. OUTPUT
Ibu melakukan persalinan di Faskes
OUTPUT 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
SESUAI FUNGSI (Pasal 7)

5. Memantau pertumbuhan dan perkembangan


INDIKATOR
1. UPAYA KESEHATAN balita tiap bulan
KELUARGA
MASYARAKAT SEHAT Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular
(UKM) 6. Penderita TB Paru berobat sesuai standar
a. UKM Esensial 7. Penderita hipertensi berobat teratur
b. UKM 8. Gangguan jiwa berat tidak diterlantarkan
Pengembangan Perilaku dan kesehatan lingkungan
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10. Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
2. UPAYA 11. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan
KESEHATAN jamban sehat
PERORANGAN 12. Sekeluarga menjadi anggota JKN
(UKP) Note : dapat ditambahkan indikator sesuai kebutuhan
20

setempat
Mekanisme Puskesmas – Keluarga – UKBM

Puskesmas

UKBM: Posyandu, PAUD, UKS,


Poskestren, Upaya Kes Kerja,
Posbindu PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

21
Pro-aktif menjangkau keluarga
• Balita yang tidak datang penimbangan ke posyandu, segera dilakukan
kunjungan rumah  agar dapat dilakukan deteksi dini keadaan balita
ybs.
• Pro-aktif ke keluarga harus dilakukan untuk menemukan 2/3
penderita PTM yang belum sadar bahwa mereka menderita PTM
tersebut
• Pendekatan keluarga secara total diperlukan

22
MANAJEMEN
PENDEKATAN KELUARGA DI PUSKESMAS

POLA KEPEMIMPINAN
P1 P2 P3

PENGAWASAN,
PENYUSUNAN RUK
KUNJUNGAN INPUT DATA PADA IMPLEMENTASI PENGENDALIAN &
PERSIAPAN FORM TERCETAK
SECARA EVIDANCE
INTERVENSI PENILAIAN KINERJA
BASED
RUMAH ATAU PENDEKATAN PERMASALAHAN YG PUSKESMAS,
ELEKTRONIK KELUARGA DENGAN SDH DISEPAKATI SBG PERUBAHAN IKS PADA
(APLIKASI) TETAP MELIHAT PRIORITAS MASALAH LEVEL KELUARGA
DATA2 PROGRAM SAMPAI LEVEL
PUSKESMAS

Sosialisasi, Kunjungan Rumah Tabulasi & analisis Triangulasi & Analisis Lokmin bulanan dan atau
pengorganisasian Promkes tribulanan
dan integrasi Intervensi Awal 23
program P1 : Perencanaan P2: Pengerakan Pelaksanaan P3: Pengawasan Pengendalian dan Penilaian
PELAKSANAAN PENDEKATAN KELUARGA
DENGAN KONSEP WILAYAH

IKS KECAMATAN

IKS PUSKESMAS

IKS DESA /
KELURAHAN

IKS RW

IKS RT
IKS
KELUA
RGA

37
PERAN PERAWAT PERKESMAS
PERAN

KORDINATOR PENDIDIK

PEMBERI ASKEP
KOLABORATOR MENEJER

FASILITATOR KONSELOR
PEMAHARU
PENEMU KASUS
PENELITI
ROLE MODEL
ADVOKAT
01/21/2023 Junsr 25
PERAN PERAWAT DLM PISPK
NO PERAN FUNGSI
1. Pemberi - Melakukan kontrak dengan keluarga
Askep - Melakukan pengkajian secara
komprehensif
- Merumuskan masalah atau diagnosis
keperawatan sesuai hasil pengkajian
terutama masalah prioritas
- Menetepkan rencana intervensi sesuai
dengan sumberdaya yang tersedia
- Melaksanakan intervensi keperawatan
termasuk terapi komplementer yang
sesuai sesuai prioritas masalah
- Melakukan monitor dan evaluasi
PERAN PERAWAT DLM PISPK
NO PERAN FUNGSI
1. Pemberi - Melakukan kontrak dengan keluarga
Askep - Melakukan pengkajian secara
komprehensif
- Merumuskan masalah atau diagnosis
keperawatan sesuai hasil pengkajian
terutama masalah prioritas
- Menetepkan rencana intervensi sesuai
dengan sumberdaya yang tersedia
- Melaksanakan intervensi keperawatan
termasuk terapi komplementer yang
sesuai sesuai prioritas masalah
- Melakukan monitor dan evaluasi
PERAN PERAWAT DLM PISPK

NO PERAN FUNGSI
2. Edukator/ - Mengkaji kebutuhan edukasi keluarga
Pendidik -Mendisain edukasi formal sesuai
prioritas pencapaian indikator keluarga
sehat:
- Melakukan edukasi formal sesuai
disain dan atau edukasi non formal
- Melakukan evaluasi dan umpan balik
PERAN PERAWAT DLM PISPK
NO PERAN FUNGSI
3. Fasilitator - Mengidentifikasi suber-sumber yang
dapat dimanfaatkan keluarga
- Memfasilitasi keluarga mengakses
sumber
- Mendampingi keluarga dalam
mengakses pelayanan kesehatan
4.
Penemu - Melakukan survei untuk
mengidentifikasi kebutuhan
kasus - Melakukan skrining kesehatan anggota
keluarga
- Melakukan tindaklanjut hasil survei dan
atau skrining
- Merujuk kasus yang tidak dapat
ditanggulangi
PERAN PERAWAT DLM PISPK

NO PERAN FUNGSI
5. Manajer - Mengelola kasus yang menjadi
tanggung jawabnya
Kasus - Melakukan konsultasi kepada Ners
Spesialis untuk penyelesaian masalah
- Melakukan rujukan atau konsultasi
kepada profesi kesehatan lain
- Mencarikan sumber-sumber yang
dapat dimanfaatkan oleh keluarga
LUARAN
INPUT PROSES OUTPUT
1. Peta mslh kesga 1. Kunjungan rumah Peningkatan:
berkala 1. Kemampuan
klg
2. Tk. Kemandirian 2. Pelibatan anggota 2. status kes
klg
3. Perawat kompeten 3. Pelibatan kader 3. Kualitas
kes hidup
4. Fasilitas pedukung 4. Terlaksana askep 4. Kemandirian
5. Kebijakan 5. dll 5. Tercapai 12
mendukung indikator KS
Strategi keperawatan kesehatan masy;
Pemberdayaan keluarga dlm pemeliharaan kes

Memanfaatkan yankes

e s
K Memodifikasi lingkungan
an a n
iri ara
n d h
a eli Merawat kes keluarga
em m
K pe
an m Memutuskan tindakan
k
t d l
a
k ga
g
n ar
i
T elu Mengenal masalah kes
k
Roadmap Pengembangan PISPK

9.754 Puskesmas,
34 Prov, 514 Kab/Kota
5852 Puskesmas,
34 Prov, 514 Kab/Kota

2926 Puskesmas,
34 Prov, 514 Kab/Kota
2019
2018
470 Puskesmas,
9 Prov, 64 Kab/Kota
2017
2016
4 Puskesmas
4 Prov, 4 Kab/Kota 2015
Kab/Kota dapat mengembangkan
sendiri PIS-PK diluar lokus Puskesmas 33

tahun 2017 karena pelatih sudah tersedia


di 34 Propinsi dan 514 kab/kota
Pendekatan keluarga sudah pernah dilakukan seperti pada
program Perkesmas (keperawatan kesehatan masyarakat) dan
PHBS tatanan rumah tangga

Cakupannya: total coverage, Puskesmas harus


mempunyai database kesehatan seluruh keluarga di
APA YANG wilayah kerjanya
BARU ??? Substansinya: 12 indikator terpilih mewakili 4
masalah kesehatan prioritas yang akan ditanggulangi
selama 5 tahun i 34
Cakupan pendekatan keluarga (Nasional)
Jumlah Cakupan
keluarga yang pendataan
didata (%)

Mei 2017 925,977 1.41


Juni 2017 1,185,803 1.81
Juli 2017 1,355,872 2.07
Agustus 2017 1,894,715 2,89

Catatan: Total jumlah keluarga di Indonesia: 65,588,400 keluarga


HASIL PENDATAAN
KELUARGA SEHAT
Telah Terdata di Aplikasi 3 provinsi TERTINGGI 3 provinsi TERENDAH
3.065.283 1. Jawa Timur 651.702 kel 1. Papua 160 kel
keluarga 2. Jawa Tengah 639.849 kel 2. Papua Barat 1.913 kel
3. Jambi 5.727 kel
di 34 provinsi 3. Sumatera Utara 296.769 kel

Persentase terdata lengkap


TERTINGGI

1. DKI Jakarta 32,3%


2. Bali 26,82% Cakupan Indikator Keluarga Sehat di Indonesia
Per 1 November 2017
3. Kalimantan Timur 26,62% Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 95.74%

Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 91.91%


Persentase terdata lengkap
TERRENDAH

Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 91.68%

1. Maluku 8,48% Pertumbuhan Balita dipantau 87.53%

2. Papua Barat 8,98% Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 86.31%

3. Kalimantan Tengah 10,02% Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 78.32%

Keluarga sudah menjadi anggota JKN 45.92%

Persentase Keluarga Sehat Keluarga mengikuti program KB *) 44.90%

Di Indonesia (IKS>0,8) Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 41.44%

15,83% Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 33.30%

Penderita hipertensi yang berobat teratur 24.99%

Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan 8.66%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Dipublikasi : Sub Bagian Data dan Informasi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
Sumber : Pusdatin Kemkes RI, 1 November 2017
KETERPADUAN GERMAS – SPM – KS
DI TINGKAT OPERASIONAL/PUSKESMAS
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat

Penduduk kurang aktivitas fisik (26,1%)


 Tingkatkan aktivitas fisik

Penyakit tidak menular:


• Hipertensi (25,8% dewasa >15 tahun)
• Diabetes (6,9% dewasa >15 tahun)
• Kanker (1,4%o semua umur)
Deteksi dini penyakit tidak menular
Kendalikan faktor risiko 38

Penduduk >10 th kurang konsumsi buah


dan sayur (93,5%)
 Tingkatkan makan sayur & buah
Sumber Data Riskesdas 2013
SPM Bidang Kesehatan
• Dasar: Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
• Pemda wajib memenuhi hak dasar rakyatnya
• Meliputi seluruh kelompok umur daur hidup (bumil, bulin,
bayi, balita, usia sekolah, usia produksi dan usia lanjut)
• Meliputi 5 penyakit yang utama: TB, HIV/AIDS, Hipertensi, DM,
ODGJ
• Sifatnya: promotif, preventif & deteksi dini
• Cakupan harus 100%, karena berbasis hak azasi manusia
DUKUNGAN TERHADAP SPM
2,
3,
4,
8,
10,
11
Memantau pertumbuhan dan
perkembangan balita tiap bulan
KE
LU
A S
R E
G H
A AT

SPM

Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang


Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Keterkaitan Germas – SPM – KS
di tingkat operasional / masyarakat
SPM Filosofi & tujuan
1. Memenuhi hak dasar Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usisek,
2. Cakupan 100% Usiprod, Usila + PM & PTM

KS Metoda
1. Proaktif menjangkau 100% keluarga Keluarga
2. Promotif, preventif, deteksi dini

Germas Metoda
Dukungan lintas sektor RDS UKS/M UKK
IKS
Indikator Cak. Program
Penguatan Puskesmas Dalam Program UKM
PERAN PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS
DALAM PIS PK
PERAN PERAWAT PERKESMAS DALAM PIS PK DAN
KESEHATAN MASYRAKAT
• Menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit melalui pendataan keluarga dan
Case
masyarakat ( active case finding)
Finder

• Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam menanamkan
Educator perilaku sehat

• Melakukan konseling kesehatan dan keperawatan dalam memecahkan masalah


Konselor

• Memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga maupun komunitas
Care Provider

• Melakukan kerjasama dan kolaborasi tim dengan tenaga kesehatan lain sehingga tercipta keterpaduan dalam
Koordinator dan
Kolaborator
sistem pelayanan kesehatan

Role
• Mampu berperilaku hidup sehat dan menjadi contoh keluarga dan masyarakat
Model
PIS PK dan Perawat Kesehatan
Komunitas

1. Sasaran dan Fokus Keluarga (Total Coverage)


2. Penerapan Home Visit PERKESMAS
3. Intervensi  meningkatkan index Keluarga Sehat dalam
satu wilayah kerja Puskesmas
4. Hampir semua indikator berhubungan dengan perilaku
5. Model intervensi berbasis perubahan perilaku
HARAPAN
HARAPAN TERHADAP TENAGA
PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS
• Mengabdikan diri sesuai dengan bidang keilmuan
• Meningkatkan kompetensi
• Bersikap dan berperilaku sesuai dengan etika profesi
• Terlibat penuh dalam PIS PK
• Mendahulukan kepentingan masyarakat
• Melakukan kendali mutu pelayanan
• Mendorong masyarakat ber PHBS
• Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

46
HARAPAN TERHADAP IPKKI

• Sebagai mitra pemerintah dalam menjalankan program-


program kesehatan antara lain Germas, Keluarga Sehat,
Nusantara sehat
• Kontribusi dalam berbagai kajian kesehatan dan
perumusan berbagai rancangan kebijakan bidang
kesehatan
• Monev penerapan standar profesi dan kode etik
• Pembinaan kompetensi lulusan secara terus menerus
• Advokasi stake holder terkait terhadap pembangunan
kesehatan 47
Terima kasih

48

Anda mungkin juga menyukai