Company name
CURAH PENDAPAT
www.bpkp.go.id
KETENTUAN POKOK PENATAUSAHAAN
www.bpkp.go.id
CURAH PENDAPAT
2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN
A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
1. Pelaksana Kegiatan mengajukan pendanaan untuk melaksanakan
kegiatan harus disertai dengan dokumen antara lain Rencana
Anggaran Biaya.
2. Rencana Anggaran Biaya di verifikasi oleh Sekretaris Desa dan di
sahkan oleh Kepala Desa.
3. Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan
pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja
kegiatan dengan mempergunakan Buku Pembantu Kas Kegiatan
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan didesa.
4. Berdasarkan rencana anggaran biaya, pelaksana kegiatan
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala
Desa.
5. Surat Permintaan Pembayaran (SPP), tidak boleh dilakukan
sebelum barang dan atau jasa diterima.
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN
A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
6. Pengajuan SPP, terdiri atas:
a) Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
b) Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
c) Surat Pertanggungjawaban (SPJ)/bukti transaksi.
7. Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran, Sekretaris Desa berkewajiban
untuk:
d) meneliti kelengkapan permintaan pembayaran diajukan oleh pelaksana
kegiatan;
e) menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes yang
tercantum dalam permintaan pembayaran;
f) menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
g) mengembalikan atau menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh
pelaksana kegiatan apabila tidak memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.
8. Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa, Kepala Desa
dapat menyetujui permintaan pembayaran dan memerintahkan Bendahara
Desa untuk melakukan pembayaran.
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN
JUMLAH
KODE PENGELUARAN PENGELUARAN SALDO
No. Tgl. URAIAN PENERIMAAN NO BUKTI
REKENING (Rp.) KOMULATIF
(Rp.)
6 8 9
1 2 3 4 5 7
100 100
50 50 50
10 60 40
10 50
Rp. Rp.
JUMLAH
1 2 3 4 5
JUMLAH
KEPALA DESA,
BENDAHARA DESA,
……………………………… ………………………..
BUKU BANK DESA……………….
Desa : Bulan :
Kecamatan : Bank Cab. :
Rek. No. :
Tanggal, …………………….......………
diketahui oleh: Dibuat oleh:
NO : 05/v/PD/2015
KODE REK : 2XXXX
Sudah Terima Dari :
Penanggungjawab Operasinal Kegiatan (PjOK)
Desa : Langsep
Bidang Program : Operasional Pemerintahan Desa
Klengkeng, 5 Maret 20....
Penerima
ttd
(nama terang)
Lunas dibayar : 06 April 20....
PERPAJAKAN
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan
pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan
pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pajak adalah perwujudan dari pengabdian dan peran serta wajib
pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan
kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara
dan pembangunan nasional.
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan
untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak
atau pemotong pajak. Jadi wajib pajak terdiri dari dua golongan
besar yaitu orang pribadi atau badan dan pemotong atau pemungut
pajak.
PERPAJAKAN
Pemotong pajak adalah istilah yang digunakan pemungut pajak
penghasilan (PPh) atas pengeluaran yang sudah jelas /pasti
sebagai penghasilan oleh penerimanya. Misal pengeluaran untuk
gaji, upah, honorarium (imbalan kerja atau jasa) sewa, bunga,
dividen, royalti (imbalan penggunaan harta atas modal).
Bendahara diwajibkan untuk memotong PPh atas pembayaran
terhadap penerima. Jenis-jenis PPh, ada PPh perorangan (PPh
21) dan PPh badan (PPh 23).
PERPAJAKAN
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan terhadap penyerahan
barang kena pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha.
Prinsip dasar cara pemungutan PPN adalah penjual atau pengusaha
kena pajak (PKP) memungut pajak dari si pembeli. Pembeli pada
waktu menjual memungut PPN terhadap pembeli berikutnya. Penjual
atau PKP wajib menerbitkan Faktur Pajak minimal dua rangkap.
Lembar kedua untuk PKP penjual – namanya Pajak. Keluaran dan
lembar pertama untuk PKP pembeli – namanya pajak masukan. Tarif
PPN pada umumnya adalah 10% (sepuluh persen) dari harga jual
selanjutnya yang harus dibayar oleh pembeli adalah 110% (seratus
sepuluh persen).
Setiap penerimaan dan pengeluaran pajak dicatat oleh Bendahara
dalam buku pembantu kas pajak.
Pemotongan / Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21
Pemotongan / Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21
Pemotongan / Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21
Pemotongan / Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21
Pemotongan / Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22
piutang/utang;
Pada saat pembayaran termin;
Pemotongan / Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22
NPWP)
PPh 22 dipungut = 1,5 % x Harga Pembelian tidak
termasuk PPN
Pasal 2 Ayat (3) (Untuk Penjual yg tidak ber-
NPWP)
PPh 22 dipungut = 3% x Harga Pembelian tidak
termasuk PPN
Pemotongan / Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22
Pakaian Khusus
Belanja Modal Pengadaan
KERJA KELOMPOK
DISKUSI PLENO
Masing-masing kelompok
menukarkan hasil kerjanya dengan
kelompok lain, dan cermati serta
berikan hasil koreksi atau catatan
anda
PENCATATAN PENATAUSAHAAN
(A) Dalam pencatatan penatausahan harus memperhatikan:
1. tanda bukti‑bukti penerimaan dan pengeluaran harus
sesuai dengan kode rekening;
2. tanda bukti‑bukti penerimaan dan pengeluaran harus
mendapatkan pengesahan Kepala Desa;
3. tanda bukti‑bukti penerimaan/pengeluaran harus di
tanda tangani Bendahara Desa;
4. tanda bukti penerimaan dan pengeluaran tidak
terdapat cacat, angka dan huruf harus sama dan tidak
ada tanda penghapusan atau di tipex;
5. tanda bukti penerimaan dan pengeluaran di catat
pada Buku Kas Umum;
6. setiap pengeluaran telah dianggarkan serta tersedia
dana;
PENCATATAN PENATAUSAHAAN
(A) Dalam pencatatan penatausahan harus memperhatikan:
7. buku yang dipergunakan harus bersih/rapi dan tidak
cacat;
8. pada setiap halaman Buku Kas Umum diberi nomor urut
dan di paraf oleh Bendahara Desa;
9. halaman terakhir dipergunakan untuk catatan pemeriksa;
10. penulisan dalam Buku Kas Umum dilakukan dengan tinta
hitam atau biru dan pada Buku Kas Umum tidak boleh
ada ruangan yang kosong atau tidak terisi;
11. Buku Kas Umum hanya dibuat 1 (satu) buku; dan
12. penutupan Buku Kas Umum dilakukan setiap 1 (satu)
bulan sekali dan pada setiap penutupan Buku Kas Umum
harus ditandatangani oleh Bendahara Desa dan
diketahui oleh Kepala Desa.
PENCATATAN PENATAUSAHAAN
(B) Buku Kas Umum dapat dibuat dalam bentuk buku atau
lembaran yang dibuat per bulan.
(C) Semua transaksi yang melalui bank baik penerimaan
mapun pengeluaran harus dicatat dalam Buku Bantu
Bank.
(D) Pembukuan antara Buku Kas Umum dengan Buku Bantu
Bank dapat dilakukan secara langsung, yaitu:
1. Penyetoran/pengambilan uang dari Kas ke Bank atau
sebaliknya merupakan Penggeseran Uang; dan
2. Penerimaan/pengeluaran uang melalui Bank yang
merubah keadaan uang, maka dibukukan langsung
dalam Buku Kas Umum dan Buku Bantu Bank.
PENCATATAN PENATAUSAHAAN
E. Bendahara Desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan
(PPh) dan pajak lainnya harus mencatat setiap
pemotongan dan penyetoran dalam Buku Kas Pembantu
Pajak.
F. Dalam pencatatan pemotongan dan penyetoran pajak
penghasilan (PPh) dan pajak lainnya pada Buku Kas
Pembantu Pajak harus mencantumkan kode rekening
penerimaan atau pengeluaran yang terkena pajak.