Anda di halaman 1dari 37

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA

POKOK : PENGELOLAAN KEUANGAN DESA


BAHASAN 4
SUB POKOK : PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA
BAHASAN 4.4
TUJUAN : Setelah pembahasan sub pokok bahasan
ini, peserta dapat:
1. menjelaskan pengertian dan
cakupan kegiatan penatausahaan
keuangan desa dengan benar;
2. terampil dalam pencatatan buku kas
umum dengan benar;
3. terampil dalam pencatatan buku kas
pembantu pajak dengan benar;
4. terampil dalam pencatatan buku
bank dengan benar.
WAKTU : 5 Jam Pelajaran @ 45 menit = 225 menit.
Company name

CURAH PENDAPAT

Apa yang anda ketahui tentang


PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
Company name

Apa yang anda ketahui tentang


PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

Penatausahaan adalah pencatatan


seluruh transaksi keuangan, baik
penerimaan maupun pengeluaran uang
dalam satu tahun anggaran
KETENTUAN POKOK PENATAUSAHAAN
Transaksi/ Ketentuan Pokok
Kegiatan
Rekening 1. Rekening Desa dibuka oleh Pemerintah Desa di bank
Desa Pemerintah atau bank Pemerintah Daerah atas nama
Pemerintah Desa.
2. Spesimen (nama, ttd & Paraf) atas nama Kepala Desa dan
Bendahara Desa dengan jumlah rekening sesuai kebutuhan.
Penerimaan Penerimaan dapat dilakukan dengan cara:
1. Disetorkan oleh bendahara desa
2. Disetor langsung oleh Pihak III kepada Bank yang sudah
ditunjuk
3. Dipungut oleh petugas yang selanjutnya dapat diserahkan
kepada Bendahara Desa atau disetor langsung ke Bank.
Penerimaan oleh bendahara desa harus disetor ke kas desa
paling lambat tujuh hari kerja dibuktikan dengan surat tanda
setoran
www.bpkp.go.id
KETENTUAN POKOK PENATAUSAHAAN

Transaksi/ Ketentuan Pokok


Kegiatan
Pungutan Pungutan dapat dibuktikan dengan:
1. Karcis pungutan yang disahkan oleh Kepala Desa
2. Surat tanda bukti pembayaran oleh Pihak III
3. Bukti pembayaran lainnya yang sah
Pengeluaran 1. Dokumen penatausahaan pengeluaran harus
disesuaikan dengan peraturan desa tentang APBDesa
atau Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa
2. Pengeluaran dilakukan melalui pengajuan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP)

www.bpkp.go.id
CURAH PENDAPAT

Apa saja cakupan kegiatan/prosedur


PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN
A. PROSEDUR PENERIMAAN B. PROSEDUR PENERIMAAN MELALUI
MELALUI BENDAHARA BANK
1. Pihak ketiga/penyetor mengisi 1. Penunjukan Bank yang ditetapkan
Surat Tanda Setoran (STS)/tanda sebagai rekening kas desa.
bukti lain. 2. Pihak ketiga/penyetor mengisi
2. Bendahara Desa menerima uang STS/tanda bukti lain.
dan mencocokan dengan STS 3. Dokumen yg digunakan oleh bank
dan tanda bukti lainya. meliputi: a. STS/Slip setoran. b.
3. Bendahara Desa mencatat Bukti penerimaan lain yg syah
semua penerimaan 4. Pihak ketiga/penyetor
4. Bendahara Desa menyetor menyampaikan bukti
penerimaan ke rekening kas penyetoran/slip setoran bank
desa kepada bendahara ds.
5. Bendahara desa mencatat di Buku
5. Bukti setoran dan bukti
Kas Umum dan Buku Pembantu
penerimaan lainnya harus
bank berdasarkan bukti
diarsipkan secara tertib.
penyetoran/slip setoran bank
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN
C. PROSEDUR PENERIMAAN MELALUI
PETUGAS PEMUNGUT
a. Kepala Desa menetapkan Petugas
Pemungut;
b. penyetor mengisi STS/tanda bukti
lainnya sesuai ketentuan yang berlaku;
c. Petugas Pemungut menerima uang
sesuai yang tercantum dalam STS/tanda
bukti lainnya;
d. Petugas Pemungut dapat menyetorkan
penerimaan melalui Bendahara Desa
atau bank;
e. Petugas Pemungut menyampaikan
pemberitahuan penyetoran kepada
Kepala Desa; dan
f. Bendahara Desa mencatat semua
penerimaan yang disetor melalui bank.
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN
A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
1. Pelaksana Kegiatan mengajukan pendanaan untuk melaksanakan
kegiatan harus disertai dengan dokumen antara lain Rencana
Anggaran Biaya.
2. Rencana Anggaran Biaya di verifikasi oleh Sekretaris Desa dan di
sahkan oleh Kepala Desa.
3. Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan
pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja
kegiatan dengan mempergunakan Buku Pembantu Kas Kegiatan
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan didesa.
4. Berdasarkan rencana anggaran biaya, pelaksana kegiatan
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala
Desa.
5. Surat Permintaan Pembayaran (SPP), tidak boleh dilakukan
sebelum barang dan atau jasa diterima.
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN
A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
6. Pengajuan SPP, terdiri atas:
a) Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
b) Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
c) Surat Pertanggungjawaban (SPJ)/bukti transaksi.
7. Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran, Sekretaris Desa berkewajiban
untuk:
a) meneliti kelengkapan permintaan pembayaran diajukan oleh pelaksana
kegiatan;
b) menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes yang
tercantum dalam permintaan pembayaran;
c) menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
d) mengembalikan atau menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh
pelaksana kegiatan apabila tidak memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.
8. Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa, Kepala Desa
dapat menyetujui permintaan pembayaran dan memerintahkan Bendahara
Desa untuk melakukan pembayaran.
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN

B. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana (SPJ).


Terhadap pembayaran yang telah dilakukan, Bendahara
Desa wajib melakukan pengadministrasian/pencatatan
pengeluaran.
BUKU
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA

Permendagri 37/2007 Permendagri


– Buku kas umum; 113/2014
– Buku kas pembantu – Buku kas umum;
perincian obyek – Buku Bank
penerimaan; – Buku Kas Pembantu
– Buku kas pembantu Pajak
perincian obyek
pengeluaran;
– Buku kas harian
pembantu;
– Buku Bank
– Buku Bantu Pajak
www.bpkp.go.id
14
BUKU KAS UMUM
DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN .......................

JUMLAH
KODE PENGELUARAN PENGELUARAN SALDO
No. Tgl. URAIAN PENERIMAAN NO BUKTI
REKENING (Rp.) KOMULATIF
(Rp.)

6 8 9
1 2 3 4 5 7

100 100

50 50 50

10 60 40

10 50

Rp. Rp.
JUMLAH

……………., tanggal …………………


MENGETAHUI
BENDAHARA DESA,
KEPALA DESA,
……………………………… ………………………..
BUKU KAS PEMBANTU PAJAK
DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN ..............

No. PEMOTONGAN PENYETORAN SALDO


TANGGAL URAIAN
URUT (Rp.) (Rp.) (Rp.)

1 2 3 4 5

JUMLAH

……………., tanggal …………………


MENGETAHUI

KEPALA DESA, BENDAHARA DESA,


……………………………… ………………………..
BUKU BANK DESA……………….
Desa : Bulan :
Kecamatan : Bank Cab. :
Rek. No. :

Tanggal Keterangan Bukti PEMASUKAN PENGELUARAN


SALDO
NO Transaksi Transaksi Transaksi
Setoran Bunga Bank Penarikan Pajak Biaya Adm

Saldo
awal/transksi
sampai dg bl
lalu

Total Transaksi bulan ini


Total Transaksi kumulatif

Tanggal, …………………….......………
diketahui oleh: Dibuat oleh:

(Kepala Desa) (Bendahara)


BUKTI TRANSAKSI

NO : 05/v/PD/2015
KODE REK : 2XXXX
Sudah Terima Dari :
Penanggungjawab Operasinal Kegiatan (PjOK)
Desa : Langsep
Bidang Program : Operasional Pemerintahan Desa

Jumlah Uang : Rp. 150.000,-

Terbilang : SERATUS LIMA PULUH RIBU RUPIAH


Untuk Pembayaran :
Pembelian konsumsi rapat Aparat Desa.
27 bungkus nasi goreng x Rp. 5.000,- = Rp. 135.000,-
1 Kardus Air mineral Rp. 15.000,-

Klengkeng, 5 Maret 20....


Penerima
ttd
(nama terang)
Lunas dibayar : 06 April 20....
PERPAJAKAN
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan
pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan
dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pajak adalah perwujudan dari pengabdian dan peran serta
wajib pajak untuk secara langsung dan bersama-sama
melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk
pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
 Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan,
termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak. Jadi wajib
pajak terdiri dari dua golongan besar yaitu orang pribadi atau
badan dan pemotong atau pemungut pajak.
Pengenaan Pajak

Belanja
Barang/
Modal
PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN
KEWAJIBAN BENDAHARA

Dibayarkan kepada Dibayarkan atas Dibayarkan atas


Dibayarkan atas
ORANG PRIBADI PEMBELIAN OBYEK-OBYEK
Hadiah (selain obj.21)
BARANG Bunga PPh Final
sehubungan dgn: Deviden
Pekerjaan Royalti
Jabatan Sewa
Jasa Jasa (selain obj.21)
Kegiatan

PPh Ps.21/26 PPh Ps.22 PPh Ps.23/26 PPh Final

Dapat Dikreditkan Dalam SPT Tahunan


Mekanisme Pemungutan PPh Pasal 22
JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKA
TARIFNYA 100% LEBIH TINGGI

Tarif
1,5 %

PPh Pasal 22

Khusus
PEMBAYARAN
Bendahara ATAS
PENYERAHAN
BARANG
OLEH REKANAN
Contoh Kasus PPh Pasal 22
Kasus 2
PemDes Rawak melakukan kegiatan
Kasus 1 pengadaan barang modal
berupa Mesin Fotocopy yang pada
PemDes Rawak membeli DIPA tersedia anggaran
komputer untuk keperluan Rp99.000.000,00.
kantor dengan harga
KASUS 1
Rp100.000.000 (harga tidak Dana yang tersedia dalam DIPA sudah
termasuk PPN dan/atau termasuk PPN-nya , sehingga untuk
PPnBM). menghitung PPh Pasal 22 adalah :
(100/110 x Rp99.000.000) x 1,5% =
PPh pasal 22 yang harus Rp1.350.000
dipungut Bendahara
sebagai pemungut pajak Untuk yang tidak ber-NPWP dipotong
adalah : Rp100.000.000 × 100% lebih tinggi dari tarif PPh Pasal
1,5% = Rp1.500.000 22, sehingga menjadi : (100/110 x Rp
99.000.000,) x 1,5% x 200% =
Rp2.700.000
Terdapat PPN sebesar
Rp 10.000.000,-
Terdapat PPN sebesar
Rp.9.000.000,-
Mekanisme Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 22

Saat Lapor

Menyampaikan SPT
Masa PPh Pasal 22
Saat Setor paling lambat
tanggal 14
1. Bendahara
menyetorkan SSP
2. SSP atas nama
Rekanan
3. Ditandatangani
Bendahara
4. Disetor pada hari
yang sama
Pajak Pertambahan Nilai

PPN (Tarif 10%)

SEMUA BARANG
adalah Semua Jasa
BARANG KENA PAJAK
Penyerahan adalah
Kecuali Barang/Jasa Jasa Kena Pajak
Barang Tidak Kena PPN Di Daerah
1. Barang Tambang Pabean
2. Barang Kebutuhan Kecuali
Pokok Kecuali :
3. Makanan&Minuman di
Negative List JasaTidak Kena PPN
Hotel/Restoran
4. Uang, Emas batangan, (Pasal 4A UU 42/2009)
dan surat berharga-

PPnBM
PAJAK YG DIKENAKAN ATAS KONSUMSI BARANG
YG BERDSRKAN KMK TERGOLONG BRG MEWAH
Mekanisme Pemotongan, Penyetoran,
dan Pelaporan PPN

Saat Lapor
1. Bendahara
Saat Setor
menyampaikan SPT
Saat Transaksi
1. SSP Disetor oleh Masa PPN 1107 PUT
1. Rekanan Rekanan/Bendahara 2. Paling Lambat akhir
membuat faktur 2. Paling Lambat bulan berikutnya
pajak tanggal 7 Bulan 3. Walaupun tidak ada
2. Rekanan Berikutnya pemungutan, tetap
membuat SSP wajib melapor tiap
atas nama bulan
rekanan yang 4. Melampirkan SSP
ditandatangani dan Faktur Pajak
Bendahara
Pemungutan PPN
Atas transaksi yang terkena PPh Pasal 22, PPh Psl 23, PPh Final = dikenakan PPN

Kemungkinan

Dipungut
PPh PPh Final
PPN Konstruksi
Psl. 22
10 %

PPh PPh
Psl. 23 Final
Contoh Kasus Pembelian Barang

Barang

Beli Motor
Rp. 11 jt
(Termasuk PPN)

PPh Pasal 22 PPN

1,5% x (100/110) x harga barang 10 % x (100/110) x harga


barang
1,5% x (100/110) x 11 jt =
10% x (100/110) x 11 jt =
Rp. 150.000,-
Rp. 1.000.000,-
PPh.22 harus dipungut oleh bendahara desa
terhadap belanja barang diatas 2.000.000
rupiah (DPP+PPn) & bukan bagian yg terpecah-
pecah pada saat;
 Barang/jasa telah diterima;
 Pada saat pembayaran telah dilakukan oleh
bendahara terlebih dahulu sebelum
penyerahan barang/jasa;
 Pada saat bendahara telah mencatat sebagai
piutang/utang;
 Pada saat pembayaran termin;
Berapa Persen PPh.22 Yg Harus Dipungut?
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
No:175/PMK.011/2013
 Pasal 2 Ayat (1) huruf b (Untuk Penjual yg
ber-NPWP)
PPh 22 dipungut = 1,5 % x Harga Pembelian
tidak termasuk PPN
 Pasal 2 Ayat (3) (Untuk Penjual yg tidak ber-
NPWP)
PPh 22 dipungut = 3% x Harga Pembelian
tidak termasuk PPN
Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Jenis Barang Yg Tidak Dikenai PPN


• Barang Hasil Pertambangan Atau Hasil Pengeboran
Yang Diambil Dari Sumbernya
Contoh : Asbes, Batu Kapur, Marmer, Pasir & Kerikil,
Pasir Kuarsa, Tanah Liat Dll Sebagaimana Contoh
Penjelasan Pasal Tsb
• Barang Kebutuhan Pokok Yg Sangat Dibutuhkan Oleh
Rakyat Banyak
Contoh : Beras, Gabah, Jagung, Sagu, Kedelai, Garam,
Daging Segar, Telur, Susu, Buah²An Segar Yg Dipetik,
Sayur²An Segar Yg Dipetik.
• Makanan & Minuman Yg Disajikan Dihotel, Restoran,
Rumah Makan, Warung, Jasa Boga/Katering
• Uang, Emas Batangan, Dan Surat Berharga
Company name

KERJA KELOMPOK

Bagi peserta dalam beberapa kelompok


berdasarkan asal desa.
Berdasarkan lembar kasus, masing-masing
kelompok mendiskusikan:
1 Penghitungan pajak
2 Pengisian Buku Kas Umum
3 Pengisian Buku Kas Pembantu Pajak
4 Pengisian Buku Bank Desa
Company name

DISKUSI PLENO

Masing-masing kelompok
menukarkan hasil kerjanya
dengan kelompok lain, dan
cermati serta berikan hasil
koreksi atau catatan anda
PENCATATAN PENATAUSAHAAN
(A) Dalam pencatatan penatausahan harus memperhatikan:
1. tanda bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran harus
sesuai dengan kode rekening;
2. tanda bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran harus
mendapatkan pengesahan Kepala Desa;
3. tanda bukti-bukti penerimaan/pengeluaran harus di
tanda tangani Bendahara Desa;
4. tanda bukti penerimaan dan pengeluaran tidak
terdapat cacat, angka dan huruf harus sama dan tidak
ada tanda penghapusan atau di tipex;
5. tanda bukti penerimaan dan pengeluaran di catat
pada Buku Kas Umum;
6. setiap pengeluaran telah dianggarkan serta tersedia
dana;
PENCATATAN PENATAUSAHAAN
(A) Dalam pencatatan penatausahan harus memperhatikan:
7. buku yang dipergunakan harus bersih/rapi dan tidak
cacat;
8. pada setiap halaman Buku Kas Umum diberi nomor urut
dan di paraf oleh Bendahara Desa;
9. halaman terakhir dipergunakan untuk catatan pemeriksa;
10. penulisan dalam Buku Kas Umum dilakukan dengan tinta
hitam atau biru dan pada Buku Kas Umum tidak boleh
ada ruangan yang kosong atau tidak terisi;
11. Buku Kas Umum hanya dibuat 1 (satu) buku; dan
12. penutupan Buku Kas Umum dilakukan setiap 1 (satu)
bulan sekali dan pada setiap penutupan Buku Kas Umum
harus ditandatangani oleh Bendahara Desa dan diketahui
oleh Kepala Desa.
PENCATATAN PENATAUSAHAAN
(B) Buku Kas Umum dapat dibuat dalam bentuk buku atau
lembaran yang dibuat per bulan.
(C) Semua transaksi yang melalui bank baik penerimaan
mapun pengeluaran harus dicatat dalam Buku Bantu
Bank.
(D) Pembukuan antara Buku Kas Umum dengan Buku Bantu
Bank dapat dilakukan secara langsung, yaitu:
1. Penyetoran/pengambilan uang dari Kas ke Bank atau
sebaliknya merupakan Penggeseran Uang; dan
2. Penerimaan/pengeluaran uang melalui Bank yang
merubah keadaan uang, maka dibukukan langsung
dalam Buku Kas Umum dan Buku Bantu Bank.
PENCATATAN PENATAUSAHAAN
E. Bendahara Desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan
(PPh) dan pajak lainnya harus mencatat setiap
pemotongan dan penyetoran dalam Buku Kas Pembantu
Pajak.
F. Dalam pencatatan pemotongan dan penyetoran pajak
penghasilan (PPh) dan pajak lainnya pada Buku Kas
Pembantu Pajak harus mencantumkan kode rekening
penerimaan atau pengeluaran yang terkena pajak.

Anda mungkin juga menyukai