Diabetik Ketoasidosis 578c33247a833
Diabetik Ketoasidosis 578c33247a833
KETOASIDOSIS
Sudiarto, MN
PENGERTIAN
• Hiperglikemia
• Polyuria, polydipsia, polyphagia
• Malaise
• Glukosuria berat
• Penumpukan keton bodies
• Asidosis Metabolik
• Diuresis osmotik, dengan hasil akhir dehidrasi dan
penurunan elektrolit
• Hipotensi dan syock
• Nausea, vomit, fatigue, dehidrasi, weigh loss
• Koma/penurunan kesadaran
DIAGNOSIS
• Glukosa darah : meningkat 200 – 100 mg/dl atau lebih
• Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok
• Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkaat
• Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari
330 mOsm/l
• Elektrolit : Natrium : mungkin normal , meningkat atau
menurun
• Kalium : normal atau peningkatan semu (perpindahan selular),
selanjutnya akan menurun
• Fosfor : lebih sering menurun
• Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari
normal yang mencerminkan kontrol DM yang kurang selama 4
bulan terakhir
DIAGNOSIS
• Gas darah arteri : biasanya menunjukkan pH rendah dan
penurunan pada HCO3 (asidosis metabolik) dengan
kompensasi alkalosis respiratorik
• Trombosit darah : Ht mungkin meningkat atau normal
(dehidrasi), leukositosis, hemokonsentrasi sebagai rrespons
terhadap stress atau infeksi
• Ureum/kreatinin: Mungkn meningkaatt atau
normal(dehidrasi/penurunan fungsi ginjal)
• Amilase darah : mungkin meningkat yang mengindikasikan
adanya pankreatitis akut sebagai penyebab DKA
• Urin : gula dan aseton positif , berat jenis dan osmolalitas
mungkin meningkat
• Kultur dan sensitifitas : kemungkinan adanya infeksi saluran
kemih, pernafasan dan pada luka
KATEGORI
A 2006 American Diabetes Association statement
categorizes DKA into one of three stages of
severity:
•Mild: blood pH mildly decreased to between 7.25
and 7.30 (normal 7.35–7.45); serum bicarbonate
decreased to 15–18 mmol/l (normal above 20);
the patient is alert
•Moderate: pH 7.00–7.25, bicarbonate 10–15,
mild drowsiness may be present
•Severe: pH below 7.00, bicarbonate below 10,
stupor or coma may occur
MANAJEMEN
Cairan:
Pasien penderita DKA biasanya mengalami deplesi
cairan yang hebat dan penting untuk mengekspansi
nilai ECF nya dengan saline untuk memulihkan sirkulasi.
Insulin.
Insulin intravena paling umum dipergunakan. Insulin
intramuskular adalah alternatif bila pompa infusi tidak
tersedia atau bila akses vena mengalami kesulitan,
misalnya pada anak kecil.
Koreksi ketidakseimbangan asam-basa
Koreksi elektrolit
MANAJEMEN REHIDRASI
• Jumlah cairan tergatung pada perkiraan
dehidrasi. Jika dehidrasi sangat berat tanpa
shock dan kadar gula lebih dari 350 mOsm/L,
berikan cairan 0.45 % saline (1 liter untuk
dewasa, 10 ml/kg untuk anak-anak)
• Jika dehidrasi sedang, rehydrasi saline agak
lambat dapat diberikan
• Ketoacidosis sangat ringan tanpa ada vomiting
dan dehydration ringan dapat diatasi dengan
rehidrasi oral dan subcutaneous rather than
intravenous insulin under observation for signs
of deterioration.
PEMBERIAN INSULIN
• Berikan reguler insulin 0.1U/kgBB/jam secara
intravena dan diberikan secara terpisah dengan
iv line untuk resusitasi cairan
• 50 IU insulin dimasukkan dalam 500 ml NS 0.9%,
atau 10 IU insulin dalam 100 ml NS 0.9% (1 ml-
0.1 U)
• Berikan dengan kecepatan 1 ml/kg/jam
• Kadar gula darah tidak boleh turun >100 mg / dl
per jam
• Insulin tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba.
Kecepatan pemberian insulin dapat disesuaikan
(misal menjadi 0.05U / kgBB/jam) sesuai klinis
PEMBERIAN INSULIN
• Apabila kadar gula darah tidak telah
mencapai 250-300 mg/dl hendaknya
cairan resusitasi ditambahkan dekstrose
5% dalam perbandingan 1:1 dengan cairan
NaCl 0.9%
• Pertahankan kadar gula darah antara 200-
250 mg/dl selama pemberian insulin
intravena dengan melakukan monitoring
berkala
KOREKSI GANGGUAN ASAM
BASA