• Salah satu fungsi partai adalah fungsi rekrutmen politik, tanpa adanya
rekrutmen, partai tidak akan memiliki kader-kader yang berkualitas untuk
diajukan dalam kompetisi politik rekrutmen terhubung dengan kaderisasi
• Rekrutmen yang dilakukan oleh partai selain untuk mencari anggota baru,
juga merekrut dan mencalonkan anggota partai untuk posisi jabatan publik
di lembaga eksekutif maupun legislatif
MAKNA REKRUTMEN POLITIK
Rekrutmen politik mencakup pemilihan, Secara eksplisit di Pasal 6A ayat (2) UUD
seleksi, dan pengangkatan seseorang 1945 ditentukan partai politik memegang
atau sekelompok orang untuk peran utama dalam pengusulan
melaksanakan sejumlah peranan dalam pasangan calon Presiden dan Wakil
sistem politik pada umumnya dan Presiden untuk dipilih langsung oleh
pemerintahan pada khususnya rakyat. Selain itu UUD 1945 menentukan
(Ramlan Subakti, 1999). pula peranan partai politik sebagai
peserta pemilihan umum untuk memilih
Rekrutmen politik juga merujuk pada anggota DPR dan anggota DPRD (Pasal
seleksi kandidat (kandidasi) 22E ayat (3).
Tahapan rekrutmen politik
Kandidat
indipenden tanpa
penominasian
partai apapun
Sumber: Norris, dalam Katz dan Crotty (2006:90); Pamungkas (2011: 92)
Model Pengorganisasian Partai Politik tercermin dari model
rekruitmen politik (Pamungkas, 2011)
Kaderisasi lebih bersifat sebagai proses internalisasi dari partai politik untuk meningkatkan
kapasitas individual para anggotanya agar mampu menjadi fungsionaris partai yang baik
dan siap menjalankan mandat yang diberikan partai untuk menduduki jabatan publik di
pusat dan daerah.
Kaderisasi partai politik juga berguna bagi sarana regenerasi atau reproduksi
kepemimpinan nasional.
Kaderisasi sekaligus juga berguna untuk memastikan bahwa orang-orang yang terseleksi
dalam proses rekrutmen adalah orang yang kompeten atau memiliki loyalitas terhadap
partai.
Karakteristik kaderisasi yang ingin dihasilkan ini akan juga ditentukan oleh kecenderungan
tipe dari partai yang bersangkutan
APAKAH PARTAI MELAKUKAN
KADERISASI?
Fungsi kaderisasi dalam
partai politik adalah
INDIKATOR ADANYA KADERISASI DALAM SEBUAH PARTAI: mempersiapkan calon-
◦ Ada kurikulum atau silabus kaderisasi. calon untuk siap
◦ Ada divisi yang menjadi penanggung jawab atau penyelenggara menerima mengelola
kaderisasi
◦ Ada rentang waktu yang jelas untuk masing-masing level
partainya ke depan
penjenjangan kaderisasi
◦ Output dari rentang kaderisasi berupa capaian kapasitas yang
disasar dari masingmasing level kaderisasi.
TERBUKA. Proses kaderisasi harus dapat diikuti oleh semua
anggota partai politik
NON DISKRIMINATIF. Mekanisme kaderisasi membuka ruang
yang sama untuk seluruh anggota untuk mengikuti dan/atau
Prinsip Kaderisasi: mendapatkan promosi dan karier politik melalui proses kaderisasi
Terbuka tanpa membedakan warna kulit, golongan, agama, gender, serta
Non-diskriminatif
suku.
Berjenjang
BERJENJANG. Penjenjangan kaderisasi parpol bertingkat atau
piramidal. Penjenjangan kaderisasi tingkat dasar, tingkat
menengah, tingkat lanjut atau penyebutan lainnya.
Kaderisasi untuk
Anggota Partai Politik • Tujuan Kaderisasi
(kaderisasi internal Pemahaman ideologi partai
partai) • Pemahaman ini penting
Model
karena ideologi partai
Kaderisasi menjadi dasar bagi
perjuangan partai dan juga
Kaderisasi untuk Non mendasari visi misi
Anggota Partai Politik organisasi
(kaderisasi oleh
organisasi sayap)
FUNGSI KOMUNIKASI POLITIK:
ARTIKULASI & AGREGASI KEPENTINGAN
◦ Fungsi komunikasi politik partai untuk
menjembatani antara pemerintah dan
masyarakat.
◦ Proses komunikasi politik yang dilakukan partai
mengalirkan arus informasi yang sifatnya dua
arah: dari atas ke bawah dan sebaliknya dari
bawah ke atas.
◦ Di dalam proses komunikasi politik, partai
menjalankan artikulasi dan agregasi kepentingan
dalam merumuskan kepentingan.
Agregasi kepentingan adalah cara
bagaimana tuntutan-tuntutan yang
Artikulasi Kepentingan merupakan proses
dilancarkan oleh kelompok-kelompok
penampungan berbagai kebutuhan, tuntutan dan
yang berbeda, digabungkan menjadi
kepentingan yang tersebar dalam masyarakat, agar
alternatif- alternatif kebijaksanaan
kepentingan, tuntutan dan kepentingan tersebut
pemerintah.
dapat terwakili dan terlindungi dalam kebijaksanaan
Fungsi agregasi kepentingan ini dapat
pemerintah.
tumpang tindih dengan fungsi artikulasi
Partai melakukan artikulasi kepentingan dimulai
kepentingan. Berbagai macam struktur
dengan menampung kepentingan-kepentingan yang
yang menjalankan fungsi agregasi
diajukan masyarakat. Kemudian Partai membuat
kepentingan, biasanya menjalankan pula
rumusan untuk kepentingan-kepentingan tersebut,
fungsi artikulasi kepentingan. Pada
selanjutnya disampaikan kepada badan-badan politik
umumnya struktur yang menjalankan
maupun pemerintah yang berwenang untuk
fungsi agregasi kepentingan adalah
membuat sebuah kebijaksanaan
birokrasi dan partai politik
Fungsi Parpol dalam proses kebijakan “Model Untuk Demokrasi Formal Fuchs (1993)”