Anda di halaman 1dari 23

MODUL 1

WHAT IS
CREATIVITY?
Materi : Makna Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk melihat atau


memikirkan hal-hal yang luar biasa, tidak lazim,
memadukan informasi yang tampaknya tidak
berhubungan dan mencetuskan solusi-solusi baru
atau gagasan-gagasan baru yang menunjukan
kefasihan, keluwesan, dan orisinilitas dalam
berpikir (Munandar, 2009).
Adapun tujuan dari kreativitas Pertama, adanya
kreasi individu dapat mewujudkan dirinya. Kedua,
kemampuan berpikir kreatif dapat melihat
berbagai macam penyelesaian suatu masalah.
Ketiga, bersibuk secara kreatif akan memberikan
kepuasan kepada individu tersebut. Keempat,
kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan
kualitas hidupnya.
Keseimbangan Otak Kiri dan Otak Kanan
Berikut ini perbedaan karakteristik otak kanan dan
kiri (Santoso,2011) :
Balahan Otak Kiri Karakteristik Belahan Otak Kanan Karakteristik

Detail Kecenderungan pada detail-detail Relational Orientasi pada hubungan-


hubungan

Konvergen Kecenderungan menghimpun Spasial Orientasi ruang dan


bentuk/dimensi

Kontrol Kecenderungan mengontrol Musikal Kemampuan mengerti music

Rasional Orientasi pada hal yang sudah terjadi. Acoustic Kecenderungan menyerap bunyi

Verbal Kecenderungan secara lisan Holistic Pandangan yang menyeluruh

Objektif Orientasi pada tujuan akhir Multipel Kecenderungan penggadaan

Duniawi Kecenderungan pada hal-hal jasmani Artistic Orientasi pada keindahan

Realistis Kecenderungan pada yang nyata Simbolik Orientasi pada simbol-simbol

Dominan Kecenderungan pada maksimalisasi Imaginative Kecenderungan berimajinasi

Diferensial Kecenderungan keperbedaan Simultan Kecenderungan secara tetap

Sekuensial Orientasi pada tahapan Continuous Tindakan yang berlanjut


Historical Orientasi pada sejarah Emosional Orientasi pada otak
emosional

Analitis Kecenderungan menganalisa Sensuous Orientasi pada “rasa”

Eksplisit Kecenderungan kepada ketegasan Intuitif Orientasi pengguaan intuitif

Langsung Kecenderungan melakukan secara Kreatif Orientasi pada kreativitas


langsung

Susksesif Kecenderungan berurutan Minor-Quiet Kecenderungan secara


bergerak

Matematis Orientasi pada hal yang bisa Timeless Tidak terikat waktu
dihitung

Aktif Kecenderungan melakukan lebih Spiritual Orientasi pada kejiwaan


dulu
Membaca Kemampuan membaca Divergen Kecenderungan berbeda

Menulis Kemampuan menulis Methaporic Kemampuan pada hal tak


kasat mata

Naming Kemmapuan memberi identitas Kualitatif Orientasi pada kualitas

Ordering Orientasi pada perintah Subjektif Orientasi pada proses

Abstrak Orientasi penggambaran tanpa Receptive Orientasi pada sikap


bentuk. membuka diri

Bicara Kemampuan berkata-kata horizontal Orientasi pada pemikiran


menyamping

Deduktif Kecenderungan menyimpulkan Sintetik Kecenderungan meniru

Diskrit Kecenderungan berciri lain Kongkrit Kecenderungan pada hal


kongkret
Eye Orientasi pada indera lihat Facial recognition Kemampuan pengenalan tampilan

Western Orientasi pada pola pikir berat Komprehensif Orientasi berpikir luas

    Impulsive Kemampuan bertindak tanpa rencana

    Existential Kemampuan menampilkan diri

    Perception of abstract patterns Persepsi pada pola-pola abstrak

    Recognition of complex figures Pengenalan pada pola yang komplek


• Mental Block
Mental block terjadi karena adanya kepercayaan
(belief) dan nilai-nilai (value) yang saling bertentangan
di dalam diri kita dan menjadi belenggu pikiran kita.
Mental block dibagi menjadi dua bagian, yaitu
mental block yang terjadi karena pengalaman masa
lalu dan ditaruh dimasa lalu dan mental block yang
terjadi karena sebuah pengalaman masa lalu atau
masa sekarang yang ditaruh dimasa depan. Terdapat
beberapa bentuk dari mental block yakni Hopelessnes
(tidak ada harapan), Helplessness (ketidakberdayaan),
Worthlessness (tidak berharga). dalam mengurangi
adanya mental block yaitu dengan teknik NLP dan
cognitive therapy.
 Prosedur berlatih
How Creativ I am ?
Trainer menjelaskan tentang makna kreativitas
dengan penjelasan materi.
Trainer memberikan tes kreativitas dengan
menunjukan sebuah gambar dan trainee diminta
untuk menginterpretasi.
Traine diminta menuliskan kecenderungan otak
kanan dan otak kirinya.
Trainer menjelaskan tentang perbedaan kreatif dan
inovatif.
Trainer membuka sesi pertanyaan.
 
Balance your LR Brain
Trainer menjelaskan tentang otak kanan dan otak kiri.
Trainer menjelaskan trik dan tips untuk menyeimbangkan otak kanan dan
otak kiri, disertai praktek secara langsung.
Trainer memberikan tes otak kanan dan otak kiri yakni dengan
menyediakan dua kertas kosong dan dua bulpoin setelah itu trainee
diminta menutup mata, lalu trainer memberikan instruksi untuk
menggambar apapun yang dipikirkan trainee dengan menggunakan kedua
tangannya.
Trainer menginterpretasikan hasil gambar trainee dan berdiskusi bersama.
 
Faded the Mental Block
Trainer menjelaskan apa itu mental block dan self limiting habits.
Trainer memberikan form self report tentang diri kepada trainee dan
meminta untuk mengisi sejujur-jujurnya.
Trainer memilih beberapa orang untuk maju ke depan, lalu trainee akan
diminta merefleksikan ketakutannya dan kebahagiannya.
Trainer membuka sesi tanya jawab.
Trainer berdiskusi mengenai seluruh materi di sesi II.
 Evaluasi
Evaluasi proses dilakukan dengan meminta umpan
balik peserta tentang proses pelatihan melalui
review materi yang sudah diterima oleh peserta
dan mengamati antusiasme peserta dalam proses
pelatihan.
Modul 3: Creative
thinking Technique
Materi

 Brainstorming
Brainstorming adalah suatu metode untuk
memberikan dorongan untuk memiliki pola pikir
yang baik dan mampu memberikan variasi
solusi sebuah pemecahan untuk sebuah
permasalahan (Widowati, 2015).
- Tujuan dilakukannya brainstorming adalah sebagai
berikut :
1. Memberi diagnosa beberapa permasalahan.
2. Mendefinisikan permasalahan yang sedang
terjadi.
3. Memberi solusi pemecahan masalah dengan
beberapa alternatif dan selanjutnya dapat
mempertimbangkan atau mengidentifikasi
dampak yang terjadi pada alternatif tersebut.
Attribute Listing
Atribut adalah sifat-sifat yang mendasar dari sebuah
produk yang akan menjadi pertimbangan saat akan membeli
atau memiliki sebuah produk.
 Peter dan Olson (1993) dalam Waldi (2000) mengemukakan,
konsumen di dalam memahami suatu produk melihat dua
faktor yang berpengaruh pada produk yaitu :
 Atribut Nyata (Intrinsic Atribut)
 Merupakan karakteristik fisik dari suatu produk misalnya
daya tahan, bentuk, kecepatan dan features dari produk.
 Atribut Abstrak (Ekstrinsic Atribute)
 Merupakan karakteristis non-fisik dari suatu produk, seperti
rasa, merek, harga dan pelayanan penjualan produk.
Dalam pelatihan ini juga terdapat atribus instrinsik
maupun atribut ekstrinsik, yaitu :
1. Atribut Nyata (Instrinsic Atribut)
a. ATK (disediakan oleh panitia)
b. Buku tulis/note (disediakan oleh panitia)
c. Meja (Tersedia di kelas)
d. Kursi (Tersedia di kelas)
e. Papan tulis (Tersedia di kelas)
f. LCD & Proyektor (Tersedia di kelas)
2. Atribut Abstrak (Ekstrinsic Atribut)
a. Kesiapan mental mengikuti pelatihan berfikir kritis
b. Kesiapan mental mengikuti pelatihan berfikir kreativ
Force Relationship
Force relationship merupakan sebuah penguatan
atau stimulus yang akan menimbulkan suatu
hubungan individu satu dengan yang lainnya.
Pada pelatihan ini, yang dilakukan agar Force
relationship terwujudkan yaitu dengan:
 Membangun friend relation antar peserta
 Membangun komunikasi baik antar peserta
pelatihan maupun antar peserta dengan trainer
 Disetiap pekerjaan diperlukan force relationship
agar dalam berkomunikasi dapat terjaga dan
mudah untuk dipahami. Maka perlunya materi
force relationship dalam sebuah pelatihan
 Mewujudkan perilaku yang saling menghargai
antar sesama peserta atau rekan kerja
SCAMPER
Kata SCAMPER merupakan sebuah akronim yang
mengambarkan cara-cara untuk memicu dan
menghasilkan ide baru.
SCAMPER adalah sebuah teknik yang berfungsi
untuk memicu kreativitas dan menghadapi tantangan
yang mungkin muncul (Passuello dalam Suhartono,
Suyatno, Ngatman, & Joharman, 2016).
Random Words
Random words atau kata acak adalah teknik
yang digunakan untuk merangsang kreativitas
dengan membandingkan kata yang dipilih dengan
pernyataan masalah (Swaminathan & Magesh,
2017). Setiap kata akan dikaitkan dengan
pernyataan masalah tersebut. Sehingga akan
muncul pemikiran atau ide-ide baru sebagai solusi
dari masalah yang dipecahkan. Tidak ada batasan
dalam mamilih kata-kata yang digunakan dalam
teknik random words.
. Prosedur berlatih
Trainer menjelasksan tentang materi creative thinking.
Trainer akan memberikan satu permasalahan, dan trainee diminta untuk
menuliskan ide pemecahan masalah sebanyak-banyak pada suatu kertas
kosong.
Lalu trainer akan memilih beberapa ide yang terbaik untuk dibahas bersama.
Trainer meminta setiap kelompok untuk mengangkat suatu kasus atau masalah
yang akan diberikan oleh kelompok lain.
Lalu trainer meminta menerapkan teknik scamper untuk problem solving.
Kasus yang sebelumnya diberikan diacak kembali pada kelompok lain.
Kemudian selanjutnya trainee diberikan koran, dan meminta trainee memilih
beberapa kata pada koran tersebut, kata yang dipilih ditulis pada kertas dan
trainee diminta mengembangan kata tersebut menjadi kalimat ide pemecahan
masalah dari kasus yang diberikan oleh kelompok lain.
Trainer berdikusi tentang teknik-teknik yang telah dilakukan dan sesi tanya
jawab.
Trainer memberikan evaluasi pada sesi III.
Penutupan.
Evaluasi
Evaluasi proses dilakukan dengan meminta umpan
balik peserta tentang proses pelatihan melalui
review materi yang sudah diterima oleh peserta
dan mengamati antusiasme peserta dalam proses
pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai