WHAT IS
CREATIVITY?
Materi : Makna Kreativitas
Rasional Orientasi pada hal yang sudah terjadi. Acoustic Kecenderungan menyerap bunyi
Matematis Orientasi pada hal yang bisa Timeless Tidak terikat waktu
dihitung
Western Orientasi pada pola pikir berat Komprehensif Orientasi berpikir luas
Brainstorming
Brainstorming adalah suatu metode untuk
memberikan dorongan untuk memiliki pola pikir
yang baik dan mampu memberikan variasi
solusi sebuah pemecahan untuk sebuah
permasalahan (Widowati, 2015).
- Tujuan dilakukannya brainstorming adalah sebagai
berikut :
1. Memberi diagnosa beberapa permasalahan.
2. Mendefinisikan permasalahan yang sedang
terjadi.
3. Memberi solusi pemecahan masalah dengan
beberapa alternatif dan selanjutnya dapat
mempertimbangkan atau mengidentifikasi
dampak yang terjadi pada alternatif tersebut.
Attribute Listing
Atribut adalah sifat-sifat yang mendasar dari sebuah
produk yang akan menjadi pertimbangan saat akan membeli
atau memiliki sebuah produk.
Peter dan Olson (1993) dalam Waldi (2000) mengemukakan,
konsumen di dalam memahami suatu produk melihat dua
faktor yang berpengaruh pada produk yaitu :
Atribut Nyata (Intrinsic Atribut)
Merupakan karakteristik fisik dari suatu produk misalnya
daya tahan, bentuk, kecepatan dan features dari produk.
Atribut Abstrak (Ekstrinsic Atribute)
Merupakan karakteristis non-fisik dari suatu produk, seperti
rasa, merek, harga dan pelayanan penjualan produk.
Dalam pelatihan ini juga terdapat atribus instrinsik
maupun atribut ekstrinsik, yaitu :
1. Atribut Nyata (Instrinsic Atribut)
a. ATK (disediakan oleh panitia)
b. Buku tulis/note (disediakan oleh panitia)
c. Meja (Tersedia di kelas)
d. Kursi (Tersedia di kelas)
e. Papan tulis (Tersedia di kelas)
f. LCD & Proyektor (Tersedia di kelas)
2. Atribut Abstrak (Ekstrinsic Atribut)
a. Kesiapan mental mengikuti pelatihan berfikir kritis
b. Kesiapan mental mengikuti pelatihan berfikir kreativ
Force Relationship
Force relationship merupakan sebuah penguatan
atau stimulus yang akan menimbulkan suatu
hubungan individu satu dengan yang lainnya.
Pada pelatihan ini, yang dilakukan agar Force
relationship terwujudkan yaitu dengan:
Membangun friend relation antar peserta
Membangun komunikasi baik antar peserta
pelatihan maupun antar peserta dengan trainer
Disetiap pekerjaan diperlukan force relationship
agar dalam berkomunikasi dapat terjaga dan
mudah untuk dipahami. Maka perlunya materi
force relationship dalam sebuah pelatihan
Mewujudkan perilaku yang saling menghargai
antar sesama peserta atau rekan kerja
SCAMPER
Kata SCAMPER merupakan sebuah akronim yang
mengambarkan cara-cara untuk memicu dan
menghasilkan ide baru.
SCAMPER adalah sebuah teknik yang berfungsi
untuk memicu kreativitas dan menghadapi tantangan
yang mungkin muncul (Passuello dalam Suhartono,
Suyatno, Ngatman, & Joharman, 2016).
Random Words
Random words atau kata acak adalah teknik
yang digunakan untuk merangsang kreativitas
dengan membandingkan kata yang dipilih dengan
pernyataan masalah (Swaminathan & Magesh,
2017). Setiap kata akan dikaitkan dengan
pernyataan masalah tersebut. Sehingga akan
muncul pemikiran atau ide-ide baru sebagai solusi
dari masalah yang dipecahkan. Tidak ada batasan
dalam mamilih kata-kata yang digunakan dalam
teknik random words.
. Prosedur berlatih
Trainer menjelasksan tentang materi creative thinking.
Trainer akan memberikan satu permasalahan, dan trainee diminta untuk
menuliskan ide pemecahan masalah sebanyak-banyak pada suatu kertas
kosong.
Lalu trainer akan memilih beberapa ide yang terbaik untuk dibahas bersama.
Trainer meminta setiap kelompok untuk mengangkat suatu kasus atau masalah
yang akan diberikan oleh kelompok lain.
Lalu trainer meminta menerapkan teknik scamper untuk problem solving.
Kasus yang sebelumnya diberikan diacak kembali pada kelompok lain.
Kemudian selanjutnya trainee diberikan koran, dan meminta trainee memilih
beberapa kata pada koran tersebut, kata yang dipilih ditulis pada kertas dan
trainee diminta mengembangan kata tersebut menjadi kalimat ide pemecahan
masalah dari kasus yang diberikan oleh kelompok lain.
Trainer berdikusi tentang teknik-teknik yang telah dilakukan dan sesi tanya
jawab.
Trainer memberikan evaluasi pada sesi III.
Penutupan.
Evaluasi
Evaluasi proses dilakukan dengan meminta umpan
balik peserta tentang proses pelatihan melalui
review materi yang sudah diterima oleh peserta
dan mengamati antusiasme peserta dalam proses
pelatihan.