Anda di halaman 1dari 25

PROCUREMENT & FIXED ASSET MANAGEMENT DIVISION (PFAD)

FIXED ASSET MANAGEMENT


Pada
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero)
Tbk
TUJUAN PELATIHAN

• Mengetahui perbedaan antara Aset Tetap dengan Inventaris lainnya


• Memiliki pemahaman dalam melakukan aktivitas pengelolaan aset tetap
• Mengetahui prosedur penghapusbukuan dan atau pemindahtanganan aset
tetap
• Mengetahui cara pengoperasian aplikasi hardware cataloque (hardcat)
• Memiliki pemahaman dalam melakukan aktivitas rekonsiliasi antara Neraca
(GL) dengan Hardcat (SL)

2
DASAR PELAKSANAAN
Regulasi Eksternal Peraturan Internal
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1. Surat Edaran Direksi Nomor
19 Tahun 2003, tanggal 19 Juni 2003 tentang 07/DIR/PGSD/2016 tanggal 29 Januari 2016
Badan Usaha Milik Negara; tentang Standard Operating Procedure
Pengelolaan Bagian Umum (General
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor Services) PT. Bank Tabungan Negara
96/PMK.03/2009 tentang Jenis-jenis Harta (Persero) Tbk.
yang Termasuk Dalam Kelompok Harta
Berwujud Bukan Bangunan untuk Keperluan 2. Surat Edaran Direksi Nomor
Penyusutan; 10/DIR/PGSD/2018, tanggal 20 Februari 2018
perihal: Perubahan Atas Surat Edaran Direksi
3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Nomor 07/DIR/PGSD/2016 tanggal 29 Januari
Negara Nomor PER-02/MBU/2010 tanggal 23 2016 tentang Standard Operating Procedure
Juli 2010 tentang Tata Cara Penghapusan dan Pengelolaan Bagian Umum (General
Pemindahtanganan Aktiva Tetap Badan Usaha Services) PT. Bank Tabungan Negara
Milik Negara sebagaimana terakhir diubah (Persero) Tbk.
dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor PER-22/MBU/12/2014, tanggal 3. Petunjuk Akuntansi (PA) Nomor: 02/PA/AP,
22 Desember 2014; tanggal 30 September 2015, tentang: Aset
Tetap.

3
PENGELOLAAN
ASET TETAP
Definisi Barang Inventaris :
Seluruh barang yang dipergunakan oleh Bank untuk menunjang
kegiatan operasional Bank

Kategori Barang Inventaris


BIAYA Investasi/Belanja Modal
Masa manfaat < 1 Tahun Masa manfaat > 1 Tahun

Penggantian Suku Cadang Tidak mudah rusak

Nilai pengadaan < Rp. 2 Jt Tidak Cepat Ketinggalan


Teknologi
Pengadaan sarana bangunan Nilai Pengadaan > Rp 25 Jt
< Rp. 25 jt untuk Tanah/Bangunan

Tidak lazim disusutkan Nilai Pengadaan > Rp. 2 Jt


untuk selain Tanah/Bangunan
Barang-barang lain yang
ditetapkan sebagai biaya

5
Barang Inventaris - Biaya

6
Barang Inventaris - Biaya
Apabila suatu barang telah
dikategorikan sebagai barang
inventaris – biaya, maka barang
tersebut wajib dicatat dan
ditransaksikan menggunakan akun
anggaran biaya.

PENGELOLAAN BARANG INVENTARIS


• Pengadaan Baru
Dicatat • Perpindahan / Mutasi
• Hapusbuku
• Bulanan
Dilaporkan • Membuat laporan inventaris yang menjadi
kelolaannya
• Sertifikat Tanah, IMB
Didokumentasikan • Kartu Garansi, Tanda Terima Barang
• Gedung
Asuransi • Kendaraan, Peralatan Kantor dan Rumah
Dinas

7
INVENTARIS – ASET TETAP
 Merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk
mendukung kegiatan operasional
 Digunakan selama lebih dari satu periode
 Aset tetap dicatat sebesar nilai perolehannya yang terdiri dari harga beli, serta biaya-biaya untuk
memperoleh aktiva tetap tersebut. Contoh pajak-pajak, biaya pengiriman, biaya pemasangan
 Aset Tetap harus disusutkan selama masa manfaatnya.
 Secara berkala dilakukan rekonsiliasi posisi antara SL & GL

Pengelompokan Aset Tetap


PMK RI No. 96/PMK.03/2009 tanggal 15 Mei 2009
PA No. 02/PA/AP/2015 tanggal 30 September 2015

Tarif Metode Perhitungan


No Kelompok Aktiva Masa Manfaat
Penyusutan Penyusutan
1 Bangunan 20 tahun 5% Garis Lurus
Bukan Bangunan
2 1. Kelompok 1 4 Tahun 50 % Saldo Menurun
2. Kelompok 2 8 Tahun 25 % Saldo Menurun
Metode penyusutan saldo menurun, pada akhir masa manfaat penyusutan dilakukan sekaligus dengan sisa Rp. 1
8
Pengelompokan Aset Tetap
No Kelompok Aset Jenis Aset
1 Bangunan  Gedung, Rumah Dinas, Gudang, dan Lapangan Olah Raga
 Bangunan Tidak Permanen

2 Mesin Kantor
Mesin kantor seperti mesin tik, mesin hitung, duplikator, mesin fotokopi, mesin
Kelompok 1 akunting/ pembukuan, komputer, software yang mempunyai umur manfaat
ekonomis 4 tahun, printer, scanner dan sejenisnya.

Software yg mempunyai umur manfaat ekonomis 8 tahun


Kelompok 2
3 Perabot Kantor
a) Mebel dan peralatan dari kayu atau rotan termasuk meja, bangku, kursi, lemari
Kelompok 1 dan sejenisnya yang bukan bagian dari bangunan.
b) 2. Perlengkapan lainnya seperti amplifier, tape/cassette, video recorder, televisi
dan sejenisnya.
c) 3. Alat-alat komunikasi seperti pesawat telepon, faksimile, telepon seluler dan
sejenisnya.

Kelompok 2 Mebel dan peralatan dari logam termasuk meja, bangku, kursi, lemari dan
sejenisnya yang bukan merupakan bagian dari bangunan

4 Kendaraan
Sepeda Motor
Kelompok 1
Kelompok 2 Mobil dan Kendaraan bermesin roda 4 atau lebih

5 Tanah Tanah Milik Bank dan atas nama Bank

9
Akun GL Aset Tetap – Nilai Perolehan
Konvensional
Reff No. Akun GL Nama Akun GL Keterangan
a. 171-3-100 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-TANAH Tanah milik Bank
b. 171-3-200 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-LAPANGAN TENIS Pembangunan lapangan tenis
Pembangunan atau renovasi Gedung yang berdiri di atas tanah milik bank, atau
c. 171-3-300 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-GEDUNG
Bangungan strata title (Rumah susun) yang dibeli oleh Bank.
d. 171-3-410 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-KEND-KEL 1 Kendaraan bermotor roda 2 atau 3
e. 171-3-420 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-KEND-KEL 2 Kendaraan bermotor roda 4 atau lebih
Komputer dan segala peralatan yang berfungsi penuh jika terhubung dengan
f. 171-3-510 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-MESIN-KEL1
komputer.
g. 171-3-520 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-MESIN-KEL 2 Perangkat lunak (software) yang memiliki masa manfaat lebih dari 8 (delapan) tahun
- Perabot kantor/ furnitur dengan material pembentuk utama yaitu bahan non
logam .
h. 171-3-610 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-PERABOT KTR-KEL1
- Perangkat Audio Video
- Peralatan Elektronik
 Perabot kantor/ furnitur dengan material pembentuk utama yaitu bahan logam
 Peralatan Pengatur Udara
i. 171-3-620 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-PERABOT KTR-KEL2
 Pembangkit listrik
 Peralatan Angkat Angkut
Perabot non logam, dan peralatan eletronik yang ditempatkan dalam Rumah Dinas
j. 171-3-710 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-PERABOT PRM-KEL1
milik Bank
Perabot logam, peralatan pengatur suhu dan pembangkit listrik yang ditempatkan
k. 171-3-720 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-PERABOT PRM-KEL2
dalam Rumah Dinas milik Bank

Syariah
Reff No. Akun GL Nama Akun GL Keterangan
a. 16733 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-MESIN-KEL1 Komputer dan segala peralatan yang berfungsi penuh jika terhubung dengan komputer.
b. 16734 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-MESIN-KEL 2 Perangkat lunak (software) yang memiliki masa manfaat lebih dari 8 (delapan) tahun
- Perabot kantor/ furnitur dengan material pembentuk utama yaitu bahan non
logam .
c. 16736 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-PERABOT KTR-KEL1
- Perangkat Audio Video
- Peralatan Elektronik
 Perabot kantor/ furnitur dengan material pembentuk utama yaitu bahan logam
 Peralatan Pengatur Udara
d. 16737 AKT TETAP-HRG PEROLEHAN-PERABOT KTR-KEL2
 Pembangkit listrik
 Peralatan Angkat Angkut

10
Akun GL Aset Tetap – Nilai Perolehan
a. Nilai Perolehan merupakan total semua pengeluaran untuk memperoleh suatu aset tetap, mulai
dari perencanaan sampai aset tersebut siap untuk digunakan, seperti harga pembelian, pajak,
biaya konsultan, biaya transportasi, biaya pemasangan dan lain sebagainya.
b. Untuk di KC dan KCS, inventaris dengan kelompok aset Mesin Kantor Kelompok 2 (akun 171-
3-520 – KC atau akun 16734 – KCS) dapat dipastikan TIDAK ADA atau bernilai Rp. 0 (nol).
Apabila pada KC atau KCS, akun tersebut memiliki saldo (saldo ≠ Rp. 0) maka harus segera
dilakukan jurnal transaksi reklasifikasi sehingga akun tersebut bernilai Rp. 0 (nol).
c. KC dan KCS memastikan bahwa suatu inventaris yang tergolong aset tetap ditransaksikan ke
dalam akun GL yang sesuai dengan Kelompok Asetnya.
d. Pada fisik aset, ditempelkan sejenis label/ sticker berupa barcode:
- Barcode terdiri dari 10 (sepuluh) digit karakter, barcode yang beredar pada saat ini yaitu:
 BTNxxxxxxx = “xxxxxxx” merupakan nomor urut
 YYY-xxxxxx = “YYY” adalah kode kantor induk dan “xxxxxx” merupakan nomor urut
- Barcode ditempel pada bagian yang dapat melekat sempurna dan terlindung dari potensi
gesekan dengan benda lain, namun tetap mudah untuk identifikasi
- Untuk aset tetap berupa tanah, bangunan, perangkat lunak/ sofware dan aset yang wujud
fisiknya tidak berbentuk maka tidak perlu ditempel barcode

11
Akun GL Aset Tetap – Penyusutan
Konvensional
Akun GL - Akun GL -
Reff Nama Akun GL - DEBET Nama Akun GL - KREDIT
DEBET KREDIT
a. 561-3-510 BN UMM&ADM-RP-PENYUS&AMORT-GEDUNG 171-7-300 AKT TETAP-AK. PENYUS-GEDUNG
b. 561-3-520 BN UMM&ADM-RP-PENY&AMORT-LAPANGAN TENIS 171-7-200 AKT TETAP-AK. PENYUS-LAPANGAN TENIS
c. 561-3-530 BN UMM&ADM-RP-PENYUS&AMORT-KEND K1 171-7-410 AKT TETAP-AK. PENYUS-KEND-KEL 1
d. 561-3-540 BN UMM&ADM-RP-PENY&AMORT-KEND-KEL2 171-7-420 AKT TETAP-AK. PENYUS-KEND-KEL 2
e. 561-3-550 BN UMM&ADM-RP-PENY&AMOR-MESIN KTR-K1 171-7-510 AKT TETAP-AK. PENYUS-MESIN KTR-KEL 1
f. 561-3-560 BN UMM&ADM-RP-PENY&AMORT-MESIN KTR-K2 171-7-520 AKT TETAP-AK. PENYUS-MESIN KTR-KEL 2
i. 561-3-590 BN UMM&ADM-RP-PENY&AMORT-PERABOT KTR K1 171-7-610 AKT TETAP-AK. PENYUS-PERABOT KTR-KEL 1
j. 561-3-600 BN UMM&ADM-RP-PENY&AMORT-PERABOT KTR K2 171-7-620 AKT TETAP-AK. PENYUS-PERABOT KTR-KEL 2
k. 561-3-610 BN UMM&ADM-RP-PENY&AMOR-PERABOT PERUM K1 171-7-710 AKT TETAP-AK. PENYUS-PERABOT PERUM-KEL 1
l. 561-3-620 BN UMM&ADM-RP-PNY&AMORT-PERABOT PERUM K2 171-7-720 AKT TETAP-AK. PENYUS-PERABOT PERUM-KEL 2

Syariah
Akun GL - Akun GL -
Reff Nama Akun GL - DEBET Nama Akun GL - KREDIT
DEBET KREDIT
a. 54063 BN UMM&ADM-RP-PENY&AMOR-MESIN KTR-K1 16743 AKT TETAP-AK. PENYUS-MESIN KTR-KEL 1
b. 54064 BN UMM&ADM-RP-PENY&AMORT-MESIN KTR-K2 16744 AKT TETAP-AK. PENYUS-MESIN KTR-KEL 2
c. 54066 BN UMM&ADM-RP-PENY&AMORT-PERABOT KTR K1 16746 AKT TETAP-AK. PENYUS-PERABOT KTR-KEL 1
d. 54067 BN UMM&ADM-RP-PENY&AMORT-PERABOT KTR K2 16747 AKT TETAP-AK. PENYUS-PERABOT KTR-KEL 2

Secara berkala, Akumulasi Penyusutan pada SL (Hardcat) dibandingkan dengan Akumulasi Penyusutan pada GL (Neraca). Seharusnya, tidak ada
selisih (selisih = Rp. 0) antara Hardcat dengan GL. Apabila terdapat selisih, maka lakukan rekonsiliasi.
Kondisi yang terjadi dalam rekonsiliasi:
a) Nilai Akumulasi Penyusutan pada Hardcat lebih besar (>) dari pada Nilai Akumulasi Penyusutan pada GL = Kurang Susut, sehingga lakukan
transaksi pembebanan penyusutan sebesar nilai kurang.
b) Nilai Akumulasi Penyusutan pada Hardcat lebih kecil (<) dari pada Nilai Akumulasi Penyusutan pada GL = Lebih Susut, sehingga lakukan
transaksi koreksi (jurnal balik) penyusutan sebesar nilai lebih.
12
HARDWARE CATALOQUE (HARDCAT)

• Pencatatan yang tidak • Meminimalisir kesalahan


seragam pengelompokkan aset
Manual • Perhitungan Hardcat • Perhitungan secara
system
Penyusutan Manual
• Data tersebar • Data terpusat

Lokasi:
http://hardcat.btn.co.id/HardcatWeb/
Fungsi Utama
 Input/ Entry Data Aset Tetap
 Update Data Aset Tetap yang bersifat Non Finansial
 Report dan Export data Aset Tetap
Tingkatan User
 User Input/ Entry Data
 User Approver
13
HARDWARE CATALOQUE (HARDCAT)

Create Aset:
Langkah-langkah dalam entri data aset dalam aplikasi hardcat
- Buka halaman web: http://hardcat.btn.co.id/HardcatWeb/
- Masukkan User Id dan Password pada kolom masing-masing, lalu
tekan tombol Login
- Klik menu Asset Management, pilih submenu Create An Asset
- Klik kolom Barcode, ketik nomor barcode yang ditempelkan pada fisik
aset
- Klik kolom Serial Number, ketik nomor serial number yang terdapat
pada fisik aset (jika ada)
- Klik kolom Product Name, pilih produk aset yang sesuai dengan yang
telah ditransaksikan pada GL
- Klik kolom Asset Name, ketik nama aset secara rinci
- Klik Information
- Klik tanda kaca pembesar di ujung kolom Location Name, pilih lokasi
aset yang sesuai
- Klik tanda kaca pembesar di ujung kolom Cost Center Name, pilih
induk biaya yang sesuai
- Klik kolom Invoice Number, ketik nomor kuitansi atau nomor SPM (jika
ada)
- Klik kolom Purchase Order, ketik nomor PKS atau nomor SPK (jika
ada)
- Klik Finance
- Klik kolom Purchase Date, pilih tanggal sesuai dengan tanggal
transaksi pada GL
- Klik kolom Purchase Price, ketik nilai perolehan
- Setelah semua data diyakini sudah benar, maka silahkan tombol Save
Status Aset untuk yang baru di entri/ input yaitu Approval Request. yang berada di pojok kanan atas.

14
HARDWARE CATALOQUE (HARDCAT)

Aktivasi atau Edit Data Aset:

Aktivasi Status Aset untuk yang baru di entri/ input yaitu ubah Approval Request menjadi Active  Save

15
HARDWARE CATALOQUE (HARDCAT)

Report dan Export u/ NILAI PEROLEHAN: Report dan Export u/ HASIL PERHITUNGAN PENYUSUTAN:
 Report  Report
Login  Hardcat Business Intelligence  Reports Login  Hardcat Business Intelligence  Reports
 Assets  HARDCAT – Ringkasan Aset Tetap  Period Values  2019xx – aaaaaaaa -
 All  Run Report Penyusutan  All  Run Report
Hasil Report berupa file pdf Atau:
 Export Login  Hardcat Business Intelligence  Reports
Login  Hardcat Business Intelligence  Exports  Period Values  HARDCAT – Penyusutan
 Assets  Ceklist SO – Admin  All  Run Tahun Berjalan  All  Run Report
Export Hasil Report berupa file pdf
Hasil Report berupa file csv  Export
Buka dengan ms. excel Login  Hardcat Business Intelligence  Exports
 Period Values  HARDCAT – Penyusutan
Tahun Berjalan  All  Run Export
Report dan Export u/ HASIL PERHITUNGAN PENYUSUTAN: Hasil Report berupa file csv
Buka dengan ms. excel
Penjelasan judul tabel:
Location folder name = Lokasi Induk.
Asset Type Name = Kelompok Aset
Period 12 = Desember
Asset Name = Nama Aset
Prior Value = Penyusutan sd Tahun Lalu
Asset Code = Kode Aset
Residual Value = Nilai Sisa
CWD Value = Nilai Buku
Start Date = Tanggal Mulai Perhitungan
Open Acc Dep = Akm Penyusutan Awal Tahun
Start Value = Nilai Awal Penyusutan
OWD Value = Nilai Buku Awal Tahun
Ytd = Penyusutan Tahun Ini.
Period 01 = Januari
Period 02 = Februari TOTAL AKUMULASI PENYUSUTAN = Penyusutan sd Tahun Lalu + Penyusutan Tahun Ini

16
HARDWARE CATALOQUE (HARDCAT)

REKONSILIASI NERACA (GL) VS HARDCAT (SL)

NILAI PEROLEHAN
PRINSIP DASAR:
a. Patokan TOTAL NILAI PEROLEHAN yaitu Nilai pada NERACA (GL)
b. Patokan NILAI PEROLEHAN per masing-masing KELOMPOK ASET yaitu Nilai pada HARDCAT (SL)
Apabila:
Hardcat (SL) < Neraca (GL) = Kurang Input
Hardcat (SL) > Neraca (GL) = Lebih Input

AKUMULASI PENYUSUTAN
PRINSIP DASAR:
c. Patokan TOTAL AKUMULASI PENYUSUTAN yaitu Nilai pada HARDCAT (SL)
d. Patokan AKUMULASI PENYUSUTAN per masing-masing KELOMPOK ASET yaitu Nilai pada HARDCAT (SL)
Apabila:
Hardcat (SL) < Neraca (GL) = Lebih Susut
Hardcat (SL) > Neraca (GL) = Kurang Susut

17
PENGHAPUSBUKUAN DAN
PEMINDAHTANGANAN
ASET TETAP
KETENTUAN PENGHAPUSBUKUAN ASET

Penghapusbukuan dilakukan karena : Dokumen Pendukung Persetujuan Penghapusbukuan


1. Pemindahtanganan atau pelepasan. dan Pemindahtanganan:
2. Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa  Kajian Ekonomis
depan yang diekspektasikan dari penggunaan atau  Alasan pengajuan penghapusbukuan
pelepasannya.  Informasi Nilai Perolehan, Penyusutan dan Nilai Buku
3. Kondisi Tertentu  Nilai taksasi atas aset tetap Bank yang ditetapkan oleh
tim penaksir harga atau berdasarkan hasil penilaian
Pemindahtanganan dilakukan dengan cara : dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
1. Penjualan  Cara pemindahtangan yang diusulkan
2. Tukar menukar  Susunan Panitia Penjualan.
3. Ganti rugi
4. Aset tetap dijadikan penyertaan modal Tim Penghapusbukuan/ Pemindahtanganan Aset Tetap (Tim
5. Cara lain Penjualan)
Kantor Wilayah/Kantor Cabang
Persetujuan Penghapusbukuan dan Pemindahtangan: Ketua : Kepala Kantor Wilayah/ Kepala Kantor Cabang
 Wewenang dan Tanggung Jawab Memutuskan Sekretaris :
- Kantor Wilayah : Regional Support DRM
Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aset
- Kantor Cabang : Supporting Deputy Branch Manager
Tetap Bank mengacu pada Anggaran Dasar Bank.
 Penetapan kriteria dan nilai Anggota :
penghapusbukuan/pemindahtanganan Aset Tetap - Kantor Wilayah : Kepala Unit Human Capital & Operation Support,
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris dengan staf Procurement & Asset Management atau Pejabat/Pegawai dari
sebelumnya memperoleh persetujuan Pemegang unit kerja lain yang ditunjuk
- Kantor Cabang : Kepala Unit Operation/Kepala Unit General
Saham Seri A Dwiwarna akan disampaikan secara Administration, staf Logistic Support, staf Accounting Control Unit
tertulis oleh Dewan Komisaris kepada Direksi. atau Pejabat/Pegawai dari unit kerja lain yang ditunjuk

19
TAHAPAN HAPUSBUKU

• Stock Opname
• Kondisi Tertentu

 Dalam rangka menetapkan harga jual, nilai tukar, dan nilai ganti rugi minimum atas Aset Tetap Bank, Dewan Komisaris/Rapat

Pengajuan Tim
Direksi/pejabat yang berwenang sesuai dengan kewenangan pemberian persetujuan, dapat menetapkan agar unit pengelola
aset tetap membentuk Tim Penaksir Harga atau menggunakan jasa perusahaan penilai.
 Dalam hal Dewan Komisaris/Rapat Direksi/pejabat yang berwenang tidak memberikan penetapan sebagaimana dimaksud di
Taksasi /
atas, unit pengelola aset tetap membentuk Tim Penaksir Harga atau menggunakan jasa perusahaan penilai.
 Dalam hal dibentuk Tim Penaksir Harga, maka Tim tersebut keanggotaannya sama dengan Tim Penjualan.

Apraisal
 Nominal yang diusulkan tersebut merupakan nilai harga jual/nilai tukar/nilai ganti rugi minimum atas aset tetap Bank yang
ditetapkan oleh tim penaksir harga atau berdasarkan hasil penilaian dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
 Batasan nilai kewenangan memutus penghapusbukuan dan/atau pemindahtanganan tersebut dihitung total dalam 1 (satu) tahun
anggaran berjalan bagi masing-masing unit pengelola barang inventaris dan hanya diusulkan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
anggaran.
 Persetujuan Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak diterbitkan persetujuan
dimaksud.
 Apabila > 1 Tahun, Persetujuan dapat diajukan kembali disertai penjelasan serta rencana penyelesainnya

Taksasi 20
TATA CARA PERSETUJUAN
PENGHAPUSBUKUAN DAN PEMINDAHTANGAN ASET
Persetujuan Melalui Kepala PFAD/ Kepala Kanwil (Untuk Aset Tetap KC/ KCS yang berada di wilayah
kewenangannya)
1. KC mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala PFAD /Kepala Kanwil disertai dengan :
a. Kajian legal atas aset tetap yang dimohonkan penghapusbukuannya;
b. Kajian ekonomis (termasuk manfaat, potensi dan nilai tambah yang akan diperoleh Bank);
c. Penjelasan mengenai alasan penghapusbukuan dan/atau pemindahtanganan;
d. Dokumen pendukung berupa bukti kepemilikan, berita acara (apabila hilang/musnah) serta
data lain berupa lokasi/peta lokasi, jenis, spesifikasi, nilai perolehan, nilai buku, tahun
perolehan, kondisi aset tetap dan foto kondisi terakhir;
e. Cara pemindahtanganan yang diusulkan (khusus untuk pelaksanaan pemindahtanganan);

2. PFAD/ Kepala Kanwil memberikan persetujuan atau penolakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari
setelah menerima permohonan dari Kantor Cabang.

3. Dalam hal PFAD/ Kepala Kanwil belum dapat memberikan persetujuan tertulis karena memerlukan
data atau informasi lain, maka hal tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada Kantor
Cabang dalam kurun waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah menerima permohonan

4. Apabila terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada butir 3, PFAD/ Kepala Kanwil sudah harus
memberikan persetujuan atau penolakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak menerima atau
memperoleh data atau informasi lain yang dibutuhkan.

21
PELAKSANAAN
PENGHAPUSBUKUAN DAN PEMINDAHTANGAN ASET
 Penghapusbukuan
1. Pelaksanaan Penghapusbukuan karena Kondisi Tertentu dilakukan
oleh unit pengelola aset tetap setelah memperoleh izin Dewan
Komisaris/Rapat Direksi/pejabat yang berwenang berdasarkan
peraturan Bank ini.
2. Pelaksanaan Penghapusbukuan karena Pemindahtanganan,
dilakukan setelah terjadi Pemindahtanganan.

 Pemindahtanganan
Pemindahtanganan dilakukan oleh unit pengelola aset tetap yang
mengajukan usulan penghapusbukuan dan pemindahtanganan aset
tetap sesuai dengan cara pemindahtanganan yang disetujui oleh
Dewan Komisaris/Direksi/pejabat yang berwenang sesuai ketentuan
yang berlaku.

22
TATA CARA PELAKSANAAN
PEMINDAHTANGANAN ASET DENGAN PENAWARAN
UMUM
1. Memasang pengumuman di media massa seperti website perusahaan atau
media cetak atau papan pengumuman resmi perusahaan
2. Pemasukan dokumen penawaran pembelian aset dengan kriteria
pemenang adalah peserta dengan harga penawaran tertinggi (mencapai
atau melampaui nilai limit) yang ditetapkan oleh panitia penjualan
3. Untuk penjualan aset dengan nilai limit diatas Rp. 10 juta, panitia penjualan
dapat mensyaratkan uang jaminan lelang yang besarnya minimal 10% dari
harga limit satuan atau paket (lot) sesuai dengan cara
pemindahtanganannya
4. Apabila seluruh calon pembeli memberikan harga penawaran dibawah limit
maka penjualan dinyatakan gagal, panitia penjualan melaporkan hal
tersebut kepada pejabat sesuai kewenangannya dan menentukan ulang
harga limit penjualan
5. Apabila setelah dua kali penawaran umum, belum ada pemenang
dikarenakan tidak tercapainya harga limit maka dapat dilakukan penjualan
kepada calon pembeli dengan cara penawaran terbatas

23
TATA CARA PELAKSANAAN PEMINDAHTANGANAN ASET
DENGAN PENAWARAN TERBATAS

1. Panitia penjualan menginformasikan rencana pelaksanaan penawaran


terbatas dengan mengundang calon pembeli
2. Pemasukan dokumen penawaran pembelian aset dengan kriteria
pemenang adalah peserta dengan harga penawaran tertinggi (mencapai
atau melampaui nilai limit) yang ditetapkan oleh panitia penjualan
3. Untuk penjualan aset dengan nilai limit diatas Rp. 10 juta, panitia penjualan
dapat mensyaratkan uang jaminan lelang yang besarnya minimal 10% dari
harga limit satuan atau paket (lot) sesuai dengan cara
pemindahtanganannya
4. Apabila seluruh calon pembeli memberikan harga penawaran dibawah limit
maka penjualan dinyatakan gagal, panitia penjualan melaporkan hal
tersebut kepada pejabat sesuai kewenangannya dan menentukan ulang
harga limit penjualan
5. Apabila setelah dua kali penawaran terbatas, belum ada pemenang
dikarenakan tidak tercapainya harga limit maka dapat dilakukan penjualan
kepada calon pembeli dengan penunjukan langsung kepada penawar
tertinggi

24
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai