Anda di halaman 1dari 22

MICE AN OVERVIEW :

KARAKTERISTIK BISNIS,
PELUANG DAN
PERMASALAHANNYA
MICE
• Pada akhir abad 19 MICE mulai berkembang di
Amerika dan pada awal abad 20 berkembang di
eropa barat

• Khusus untuk Asia Pasifik, terjadi perkembangan


yang sangat pesat dalam bidang konferensi dan
event sejak tahun 1980-an

• Di Indonesia, MICE berkembang sejak tahun 1990-


an, ditandai dengan undang-undang kepariwisataan
no 9 tahun 1990

• MICE merupakan industri yang mengalami


pertumbuhan paling dinamis di dunia saat ini
Hospitality, travel, and
destination management: 3
spheres
Tourism

Hospitality Travel

MICE/Events

Destinations
20% wisatawan dunia saat ini adalah wisatawan
MICE. Pertumbuhan pariwisata ke depan akan
ditandai dengan pertumbuhan MICE yang sangat kuat
Peluang MICE Industry
- 2014 – Survey ICCA – International Congress & Convention Association
prediksi Konferensi Asosiasi International meningkat 30%

- Kapasitas Industry MICE Indonesia dapat ditingkatkan 3x lipat hingga tahun


2019 (Garry Grimmer – Konsultan MICE International – lembaga Konsultant
MICE Gaining Edge )

- Target MICE sektor menyumbangkan Rp. 27,5 trilliun terhadap GDP


Nasional , saat ini baru 9,2 trilliun

- Venue , Dibangunnya Biggest Convention Center di Indonesia opening 2014


(150,000 sqm) memiliki daya tampung 120,000 orang ( Demand / Kebutuhan )

- Indonesia peringkat 46 dunia destinasi MICE ( ICCA )

- High level International Events , diselenggarakan di Indonesia ( KTT APEC ,


IGF , WTO , Miss World ) meningkatkan kepercayaan dunia terhadap
Indonesia
Perkembangan MICE di Amerika
• Di Amerika Serikat[1] , MICE menciptakan
• devisa negara US$ 122,3 miliar pada tahun 2004,
• 1,7 juta lapangan pekerjaan
• Penghasilan negara dalam pajak langsung sebesar US$ 21,4 miliar
• Kontribusi wisatawan MICE menghasilkan 36% untuk usaha hotel
• Kontribusi wisatawan MICE menghasilkan17% untuk usaha transportasi

MICE sebagai sektor penyumbang ke-29 terbesar bagi Gross National Product
(GNP) AS. Posisi ini berada di atas industri manufaktur farmasi dan kesehatan.

• Kegiatan MICE yang diselenggarakan oleh asosiasi menghasilkan 81,94 miliar dolar AS,
sedangkan Corporate menyumbang 21,4 miliar dolar AS, dan kegiatan yang berkaitan
dengan pemerintahan termasuk NGO dan IGO menghasilkan US$ 19,5 miliar

• Berdasarkan hasil studi, share pengeluaran dana terbesar 35 persen dihabiskan untuk
hotel dan ”venues” (tempat pertemuan) lainnya. Kedua, atau 24 persen untuk angkutan
udara, diikuti restoran dan catering luar (14 persen) dan jasa bisnis lainnya (12 persen).

([1]The Convention Industry Council (CIC), AS (2005)


Perkembangan MICE di Asia
dan Kanada
• Di Thailand[2], MICE mendatangkan 10,4 juta kunjungan dan
memberikan penghasilan 13 miliar bath, termasuk 6,5 miliar
bath dari penyewaan booth pameran dan 5,5 miliar dari
layanan yang terkait.

• Di China, penghasilan dari kegiatan MICE senilai US$ 10


miliar. Tahun 2006 ini industri pariwisata China diharapkan
menghasilkan US$ 63,46 miliar (2% bagi GDP China), dan
tahun 2016 diprediksi meningkat menjadi US$ 232,8 miliar
(3,2 %)[3].

• Di Kanada, industri MICE telah memberikan kontribusi


sekitar 20 miliar dolar AS setiap tahun, dan menjadi
pendorong ekonomi penting bagi Kanada

[2] Bangkok Post, “Thailand Aims to Become Leader in Asian


MICE Industry”, 22 September 2006
[3] World Travel and Tourism Council (WTTC)
Tak disangsikan bahwa :
Industri MICE merupakan
motor penggerak
ekonomi yang vital bagi
sebuah negara
MICE di Indonesia
• Mulai produktif pada tahun 1990-an

• Kemajuan pesat dibidang Kongres dan konfesi terjadi


pada tahun 1993-1994, dengan tingkat pertumbuhan 14,4
persen, dan sejak 1997 hingga kini mengalami pasang-
surut dengan pertumbuhan sekitar 5-10 persen per tahun.

• Dilihat dari jumlah wisatawan keseluruhan sekitar 20%


adalah wisatawan MICE

• Berdasarkan statistik ICCA (2004), dapat diketahui


bahwa perkembangan wisata konvensi Indonesia masih
tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Dari
51 negara yang dicatat oleh ICCA pada tahun 2003,
Indonesia hanya menempati ranking 47 dengan
penyelenggaraan delapan meeting international.
Perkembangan Menarik
• Tumbuhnya Convention Center dan Organizer/Planner, terutama
perusahaan-perusahaan penyelenggara MICE diberbagai daerah

• Perusahaan-perusahaan multinasional membuka departemen


event ke dalam struktur perusahaan

• Mulai ada ”demam” MICE, meskipun sebagiannya masih sebatas


ketertarikan pada kata MICE

• Dibukanya pendidikan formal dan informal MICE di berbagai


tempat. Munculnya pendidikan formal untuk MICE di perguruan
tinggi

• Dibentuknya Direktorat MICE di Departemen Kebudayaan dan


Pariwisata

• Munculnya kesadaran bahwa MICE menjadi solusi dari stagnasi


kunjungan wisatawan asing hampir selama 1 dekade ini
Kekuatan-kekuatan
wisata MICE Indonesia
• Letak geografis Indonesia pada posisi silang dua benua
dan dua samudera, dengan kekayaan alam, sosial, seni
budaya yang sangat beragam

• Indonesia memiliki perusahaan-perusahaan


penyelenggara kongres dan konvensi yang didukung oleh
para professional tangguh yang berkelas internasional

• Indonesia memiliki venues berupa pusat-pusat konvensi


maupun hotel-hotel berkelas dari berbagai jenis sebagai
tempat penyelenggaraan kongres dan konvensi,
termasuk di berbagai daerah

• Indonesia memiliki 10 Daerah Tujuan Wisata Konvensi


yang memiliki karakteristiknya tersendiri
• Indonesia memiliki keanggotaan dalam berbagai
organisasi regional maupun internasional, baik di
tingkat pemerintahan, organisasi/asosiasi, dan
memiliki berbagai perusahaan multinasional yang
menjadi pasar wisata kongres dan konvensi

• Berdirinya perusahaan-perusahaan multinasional


yang menyelenggarakan event MICE dan
memasukkan MICE sebagai salah satu bagian
struktur organisasi perusahaan

• Adanya dukungan masyarakat dan pers yang


demikian besar dalam memajukan wisata jenis ini
Bisnis MICE: Tantangan Peningkatan
Kualitas dan Kuantitas
Penyelenggaraan Event MICE
• Ada tuntutan peningkatan kualitas

• Ada tuntutan transparansi

• Ada tuntutan mengikuti trend perkembangan gaya hidup global

• Trend mempertahankan hospitality, dengan personal touch dan


back to nature

• Trend penggunaan teknologi komunikasi khususnya berbasis


www (internet) untuk kemudahan registrasi, pembayaran

• Trend tuntutan eco-awareness (pemakaian bahan-bahan yang


bisa didaurulang dan keterlibatan dalam program lingkungan
hidup
• Tuntutan harga kompetitif (Cost
Efficiency)

• Kebutuhan akan kerja sama


antarnegara atau benua

• Perhatikan perkembangan regional,


khususnya kebangkitan ekonomi
China dan India
Permasalahan Pengembangan

MICE di Indonesia
• Belum Optimalnya Anggaran dan Strategi Pemasaran dan
Promosi MICE

• Kurangnya Daya Cipta Event

• Minimnya Sosialisasi (Belum melek MICE)

• Belum Ada Rencana Strategis Pengembangan MICE


Pemerintah yang bisa menunjukkan ke arah mana MICE akan
dibawa

• Tidak Adanya Kantor Pemasaran MICE di Luar Negeri

• Pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih minim


• Kebijakan Transportasi

• Kebijakan Permodalan

• Kebijakan Keimigrasian

• Kebijakan Perpajakan

• Kebijakan Luar Negeri (Perluasan keanggotaan


Indonesia di berbagai organisasi internasional dan
upaya lobi untuk memimpin organisasi
internasional tersebut)

• Kurangnya Perhatian Pada Riset


Dunia yang semakin
membutuhkan MICE dan PCO
• Kompleksitas permasalahan dunia akibat
pertumbuhan penduduk dan kebutuhan
penyelesaian konflik, melahirkan banyak NGO, IGO
dan perusahaan-perusahaan. Mereka membutuhkan
pertemuan-pertemuan

• Pergerakan manusia semakin didinamisasi oleh


kemudahan perkembangan teknologi transportasi
khususnya transportasi udara

• Munculnya kekuatan ekonomi baru: China dan


India, akan mendorong peningkatan MICE di lingkup
Asia khususnya
• Kompleksitas permasalahan dunia akibat
pertumbuhan penduduk dan kebutuhan
penyelesaian konflik, melahirkan banyak
NGO, IGO dan perusahaan-perusahaan.
Mereka membutuhkan pertemuan-pertemuan

• Pergerakan manusia semakin didinamisasi


oleh kemudahan perkembangan teknologi
transportasi khususnya transportasi udara

• Munculnya kekuatan ekonomi baru: China


dan India, akan mendorong peningkatan
MICE di lingkup Asia khususnya
Tetap Berkibar Dalam
Krisis
Ada dua alasan mengapa perjalanan wisata
MICE tetap berkibar walau di tengah krisis :

• Wisatawan MICE dibiayain oleh organsiasi


atau lembaga pemerintahan maupun
nonpemerintahan, bukan pribadi

• Kepergian wisatawan jenis sudah


terprogram jauh hari sebelumnya dan
memiliki misi khusus yang tak mungkin
mereka tangguhkan karena persoalan non-
teknis.
Keunggulan wisatawan MICE
dibandingkan jenis wisata lainnya

• Wisatawan kongres dan konvensi merupakan kelas


high level economy dengan posisi penting dalam
organisasi/asosiasi, perusahaan atau pemerintahan.

• Pengeluaran wisatawan MICE rata-rata perhari US$


300 sampai dengan US 500,

• Wisatawan MICE rata-rata tinggal selama 4-5 hari

• Dapat menarik sejumlah besar wisatawan hanya


dalam sekali penyelenggaraan;
• Wisatawan MICE mendapatkan perhatian
yang sangat besar dari media cetak maupun
elektronik dibandingkan wisatawan lainnya

• 70% dari kegiatan konferensi jumlah


pesertannya antara 300 sampai dengan 400
peserta, oleh karena itu hampir diseluruh
hotel disetiap provinsi dapat
menyelenggarakan kegiatan ini

• Wisata ini mendorong tumbuhnya


pembangunan infrastruktur baru seperti
convention center, jaringan transportasi,
komunikasi dan lainnya
Berbagai Karakteristik
Bisnis MICE
• Karakteristik 1: Memiliki Dampak Multi

• Karekteristik 2: Mengutamakan Jaringan

• Karakteristik 3: Kepemimpinan

• Karakteristik 4: SDM Mengutamakan Skill


dan Kreativitas

Anda mungkin juga menyukai