DALAM KEPAILITAN
BERDASARKAN UU NO
37 TAHUN 2004 DAN
UU 11/2020
(OMNIMBUSLAW)
DI SAJIKAN UNTUK : INTERNAL CLASS
OLEH : ZAKARIA
Pasal 156 UU 11 Tahun 2020 & Pasal 40 PP 35/2021
Pasal 46 PP 35/2021
Pasal 47 PP 35/2021
ATURAN TERKAIT
HAK-HAK Pasal 39 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
BURUH/PEKERJA
Pasal 252 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
Pasal 1139 Juncto Pasal 1149 Juncto Pasal 1602 Juncto Pasal 1603
BW
Pasal 1134 BW
Hak Pekerja/Buruh
Ketika Perusahaan
Dinyatakan pailit
Mendapatkan Pesangon Sesuai Dengan
Ketentuan Pasal 47 Peraturan
Pemerintah No. 35 Tahun 2021
JADI:
TAHUN
2020
(3) Hak lainnya dari pekerja/buruh sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) didahulukan
pembayarannya atas semua kreditur kecuali para
kreditur pemegang hak jaminan kebendaan.
PASAL 61 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 36 Tahun
2021
KETENTUAN (1) Pengusaha yang terlambat mebayar dan/atau tidak
membayar upah sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 ayat
TERHADAP (1) dikenai denda, dengan ketentuan :
DENDA UPAH a. Mulai dari hari keempat sampai hari kedelapan
PEKERJA/BURUH terhitung tanggal seharusnya upah dibayar, dikenakan
denda sebesar 5% (lima persen) untuk setiap hari
YANG BISA keterlambatan dari upah yang seharusnya dibayarkan;
DITAGIHKAN b. Sesudah hari kedelapan, apabila upah masih belum
DALAM PKPU dibayar, dikenakan denda keterlambatan sebagaimana
DAN KAPILITAN dimaksud pada huruf a ditambahi 1% (satu persen)
untuk setiap hari keterlambatan dengan ketentuan 1
(satu) bulan tidak boleh melebihi 50% (lima puluh
persen) dari upah yang seharusnya dibayarkan; dan
c. Sesudah sebulan, apabila upah masih belum dibayar,
dikenakan denda keterlambatan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b ditambah bunga sebesar suku
bunga tertinggi yang berlaku pada bank pemerintah.
• UPAH
• HAK – HAK LAIN
PASAL 95
PASAL 60 AYAT 2 UNDANG – UNDANG 37 TAHUN
2004 (DALAM PENJELASAN)
“Atas tuntutan Kurator atau Kreditor yang
diistimewakan yang kedudukannya lebih tinggi
daripada Kreditor pemegang hak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) maka Kreditor pemegang
ATURAN LAIN hak tersebut wajib menyerahkan bagian dari hasil
YANG penjualan tersebut untuk jumlah yang sama dengan
jumlah tagihan yang diistimewakan”
MENGUATKAN
POSISI HAK PENJELASAN :
BURUH/PEKERJA Ayat (2)
“Yang dimaksud dengan “Kreditor yang
diistimewakan” adalah Kreditor pemegang hak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1139 dan Pasal
1149 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata.”
Biaya menyelamatkan barang, biaya ini dikeluarkan untuk menjaga jangan sampai barang
tertentu musnah;
Upah tukang yang mengerjakan sesuatu barang, seperti seorang penjahit, dan lain-lain.
Pengertian "tukang" di sini tidak hanya termasuk mereka yang secara nyata melakukan
pekerjaan itu, tetapi juga pengusaha yang memerintahkan pekerjaan tersebut kepada
pelaksana;
Upah angkutan;
Biaya/upah seorang tukang batu, tukang kayu, dan tukang-tukang lain yang mendirikan,
menambah atau memperbaiki bangunan-bangunan; dan
Biaya penguburan;
Menurut
Pasal 1149 Biaya pengobatan terakhir dari debitor yang meninggal dunia (biaya ini
KUHPerdata, meliputi biaya dokter, pembelian obat dan perawatan rumah sakit);
ada 7 (tujuh) Tagihan buruh atas upahnya untuk satu tahun dalam tahun kerja yang
macam sedang berjalan;
Piutang seseorang yang belum dewasa atau seseorang yang berada di bawah
pengampuan terhadap seorang wali atau curator (Privilege ini menentukan
urutannya, yang lebih dahulu disebut didahulukan pembayarannya).
APAKAH BURUH PEKERJA
DAPAT MENGAJUKAN
PAILIT/PKPU?
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH