◦ Refleksi praktik dalam pelayanan kebidanan dimaksudkan sebagai
bentuk pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia- perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan). ◦ Dalam praktek kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan. Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan, baik sesama rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberi asuhan. ◦ Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh ketrampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang baik kepada klien. ◦ Bidan merupakan ujung tombak sekaligus ujung “tombok” dalam memberikan pelayanan yang berkuliatas dan sebagai tenaga kesehatan yang professional, bekerja sebagai mitra masyarakat, khususnya keluarga sebagai unit terkecilnya, yang berarti bidan memiliki posisi strategis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat holistik komprehensif (berkesinambungan, terpadu, dan paripurna), yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam upaya mencapai terwujudnya paradigma sehat. ◦ Jadi seorang bidan dituntut untuk menjadi individu yang professional dan handal memberikan pelayanan yang berkualitas karena konsep kerjanya berhubungan dengan nyawa manusia. Simak video berikut ini…. ◦ Bagi mahasiswa menjadi 2 kelompok ◦ Satu kelompok memberikan respon negative dari sisi pasien, suami, bidan ◦ Satu kelompok memberikan respon positif dari sisi pasien, suami, bidan Bidan harus memiliki sifat EMPATI Berikut ini adalah harapan pasien ibu bersalin kepada bidan (berdasarkan hasil penelitian Montessori (2020))
“Saya berharap tenaga kesehatan perlu ditraining terus. Jadi training
pelayanan prima, handling complain, itu memang kalau menurut saya wajib kalau itu.. Karena bagaimanapun juga tenaga medis apapun itu pasti langsung bersinggungan dengan pasien. Ujung tombak plus ujung tomboknya rumah sakit tu ya tenaga-tenaga medis itu.. Jadi yaa butuh banyak pelatihan lagi, terutama untuk masalah konseling. Bagaimana membesarkan hati, kemudian bagaimana sih meyakinkan orang bahwa mereka bisa melewati masa-masa yang tidak ringan itu. Konseling dan empati itu penting banget mbak….” (Ny. Mawar, 34 tahun) TERIMA KASIH
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu