DALAM PELAYANAN
DARAH
Disampaikan pada:
Pertemuan Koordinasi Dalam Rangka Pelaksanaan Quick Wins
Pangkal Pinang, 6 April 2017
CURRICULUM VITAE
Nama Dr. dr. Yuyun SM Soedarmono, MSc
Tempat/tanggal Lahir Bandung, 23 September 1961
Alamat Jl. Purwa Utama Ujung No. 57, Jakarta Selatan
No Telepon 0811843718 / yuyun_soedarmono@yahoo.com
Jabatan Administrator Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Riwayat pendidikan 1. Program Doktor di Program Studi Biomedik, Universitas Indonesia, Jakarta-Indonesia, 2010
2. Master Program on Virology, Adelaide University, Adelaide-Australia, 1996
3. Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung- Indonesia, 1988
Riwayat pekerjaan 1. Dosen pada Program Studi Biomedik Kekhususan Sains Transfusi Universitas Indonesia,Jakarta-
Indonesia, 2005 – Sekarang
2. Dosen pada Akademi Teknisi Transfusi Darah PMI, Jakarta-Indonesia, 2000 – Sekarang
3. Ketua Kekhususan Program Studi Biomedik Kekhususan Sains Transfusi Universitas Indonesia,
Jakarta-Indonesia, 2011 – Sekarang
4. Ketua Perhimpunan Dokter Transfusi Darah Indonesia (PDTDI), 2016-2018
5. Regional Director of ISBT for South East Asia, 2016-2019
6. Ketua Komite Pelayanan Darah Nasional, 2017-2020
PENDAHULUAN
SIAPA YANG PERNAH DONOR ?
SIAPA YANG PERNAH JADI RESIPIEN ?
SIAPA YANG PERNAH MELAKUKAN
TRANSFUSI?
PENDAHULUAN
DARAH ADALAH MATERI BIOLOGIS (ORGAN)
BELUM BISA DISINTESIS
DARAH SANGAT VITAL – MEMBERI MANFAAT
TRANSFUSI DARAH BERESIKO
MENYUMBANGKAN DARAH = MENYUMBANGKAN
ORGAN
TRANSFUSI = TRANSPLANTASI
SESUAI KEBUTUHAN
JUMLAH,
JENIS, RASIONAL
TEPAT WAKTU DAN MUDAH DIAKSES
KEAMANAN
BERKUALITAS
JUMLAH KEBUTUHAN DAN PRODUKSI DARAH
TAHUN 2015
8
DATA PRODUKSI DARAH DI PROP JATENG (2015)
9
DATA PRODUKSI DARAH DI PROP JATENG (2015)
10
DARAH AMAN & BERKUALITAS
INSTITUSI PELAYANAN DARAH DI INDONESIA
TAHUN 2015
KAB/KOTA YANG
TIDAK MEMILIKI UTD
514 - 390 = 124
MENJAMIN KETERSEDIAAN DARAH
BDRS
ALUR PELAYANAN
TRANSFUSI DARAH DI UTD
UTD
DIISI OLEH DONOR PALANG
MOHON DIISI LENGKAP DAN MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL MERAH
1 2 INDONESIA
Tempat Penyumbangan Tanggal
No. KTP/Paspor / SIM :…………………………………………………………… No. Kartu Donor : DIISI OLEH ADMINISTRASI
Nama Donor :…………………………………………………………… Validasi Donor : Kartu Donor
Al amat rumah :…………………………………………………………… Kel urahan :…………………………………………… KTP
…………………………………………………………… Kecamatan :…………………………………………… SIM
Jeni s Kel ami n : Lk Pr Kota : …………………………………………. Paspor
Bersedi akah Saudara donor s aat di butuhkan untuk keperl uan tertentu (di l uar donor rutin) ? Ya Tidak
Donor yang terakhi r tgl :……………………………………… Sekarang donor yang ke ? Kal i Tanda Tangan / Paraf : ……………………………………………………….
Metoda pengambi l an darah Bi asa Aferes i s Autologus Berat Badan : ………………………………… Ti nggi Badan : …………………………………
HB Metode Cupri Sul fat : Berat Jeni s 1.053 Berat Jeni s 1.062 Keadaan Umum : ……………………………….. Suhu : …………………………………
>12,5 gr% Tenggel am < 17 gr % Mengapung
Rhes us : Posi tif Negatif Di tol ak / di ambi l s ebanyak : 350 cc 450 cc Kantong: S / D / T / Q
17
Tanggal Pelaksanaan : 01 - Mei - 16
Tanggal Review : 01- Mei - 18
Ha l a ma n 1 da ri 2
Lampiran 1: Formulir Kuesioner dan Informed Consent Donor
Logo UTD
3
KUESIONER DONOR
Medan, 2011 20
Privasi
Anamnesa
Cek form kesehatan
Menjawab pertanyaan donor
Medan, 2011 21
Protokol Desinfeksi
Lengan Donor
Metoda A
Larutan cetrimide0.5% / chlorhexidine 0.05% diikuti
alkohol 70% (waktu kontak masing-2 kira-2 30 detik)
Metoda B
Povidone-iodine 10% diikuti alkohol 70 (waktu kontak
masing-2 kira-2 30 detik).
24
PENGOLAHAN KOMPONEN
PRP
PRC +
FFP + TC
AHF
25
UJI GOL DARAH DAN INFEKSI
Medan, 2011 26
PENYIMPANAN DARAH
Medan, 2011 28
ALUR PELAYANAN DARAH DI
BANK DARAH - RS
BDRS
PERATURAN TERKAIT
PELAYANAN DARAH
UU 36/2009 tentang Kesehatan
UU 44/2009 tentang Rumah Sakit
PP 7/2011 tentang Pelayanan Darah
PERMENKES 83/2014 tentang UTD, BDRS dan Jejaring Pelayanan
Transfusi Darah
PERMENKES 91/2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
PERMENKES 92/2015 tentang Juknis Pelaksanaan Program Kerja
Sama Antara PUSKESMAS, UTD & RS dalam Pelayanan Darah untuk
Menurunkan Angka Kematian Ibu
1. UU NO 36/2009 TENTANG KESEHATAN
Bab VI : UPAYA KESEHATAN, Bagian Kesebelas,
Pasal 86-92
Pasal 86
1.Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan dengan tujuan kemanusiaan
dan tidak untuk tujuan komersial.
2.Darah diperoleh dari pendonor darah sukarela yang memenuhi kriteria seleksi pendonor.
3.Darah sebelum digunakan harus dilakukan pemeriksaan laboratorium guna mencegah
penularan penyakit
Pasal 87
1. Penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah dilakukan oleh Unit Transfusi
Darah.
2. Unit Transfusi Darah dapat diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau organisasi sosial yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kepalang merahan
1. UU NO 36/2009 TENTANG KESEHATAN
Bab VI : UPAYA KESEHATAN, Bagian Kesebelas,
Pasal 86-92
Pasal 88
1.Pelayanan transfusi darah meliputi perencanaan, pendistribusian darah, pengerahan
pendonor darah, penyediaan dan tindakan medis pemberian darah kepada pasien
untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2.Pelaksanaan pelayanan transfusi darah dilakukan dengan menjaga keselamatan
dan kesehatan penerima darah dan tenaga kesehatan dari penularan penyakit melalui
transfusi darah
Pasal 89
Menteri mengatur standar dan persyaratan pengelolaan darah untuk pelayanan transfusi
darah.
1. UU NO 36/2009 TENTANG KESEHATAN
Bab VI : UPAYA KESEHATAN, Bagian Kesebelas,
Pasal 86-92
Pasal 90
1. Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan darah yang aman, mudah
diakses, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Pemerintah menjamin pembiayaan dalam penyelenggaraan pelayanan darah.
3. Darah dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun
Pasal 91
1.Komponen darah dapat digunakan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan melalui proses pengolahan dan produksi.
2.Hasil proses pengolahan dan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikendalikan
oleh Pemerintah.
Pasal 92
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan darah diatur dengan Peraturan Pemerintah.
2. PP No. 7/2011 TENTANG PELAYANAN
DARAH
BAB I : TUJUAN
Mengatur/membina, mengawasi /
menyelenggarakn yan darah
aman, mudah diakses, sesuai
kebutuhan masyarakat
Mendorong litbang kegiatan
Pelayanan Darah
Pendanaan Pelayanan Darah
UNIT TRANSFUSI DARAH
TINGKATAN UTD
PARAMETER UTD KELAS UTAMA UTD KELAS MADYA UTD KELAS PRATAMA
Pembiayaan PMI dan Pemerintah Pem. Provinsi & BPPD Pem. Kab/Kota & BPPD
KEMAMPUAN PELAYANAN
PARAMETER UTD KELAS UTAMA UTD KELAS MADYA UTD KELAS PRATAMA
Uji saring IMLTD NAT, Chlia/EIA, Rapid, Slide Test Chlia, EIA, Rapid, Slide Rapid, Slide Test
Test
Tinjauan oleh
Tim Penilai, tdd:
Komite TD, Kemkes,
BPOM, UTD Nas,
Dinkes Prop/Kab/Kota
SK Penyelenggaraan
UTD (kelas UTD &
40
Masa Berlaku Ijin)
PEMBIAYAAN UTD
41
BANK DARAH
RUMAH SAKIT
PENYELENGGARAAN BDRS
45
1. Fraksionasi plasma dilakukan oleh industri plasma industri farmasi milik
negara yang memiliki izin dan ditetapkan oleh Menteri.
2. Industri Plasma harus terlebih dahulu memanfaatkan bahan baku plasma
yang sesuai syarat CPOB yang dihasilkan UTD yang memiliki izin.
3. Dalam hal plasma asal UTD sebagai bahan baku tidak mencukupi, industri
plasma dapat membentuk pusat plasmaferesis.
4. Derivat plasma sebagai produk plasma dikategorikan sebagai obat.
5. Pemerintah mengendalikan harga derivat plasma sebagai produk plasma.
6. Pengawasan terhadap industri farmasi, sarana bahan baku dilakukan oleh
BPOM
KEBUTUHAN PRODUK PLASMA DI INDONESIA
NO Produk Plasma Perkiraan Perkiraan Harga produk
Jumlah Pasien Kebutuhan / th Import / vial
1 FVIII Hemofili A + 17.000 org * 680.000.000 IU Rp. 1,7 Juta / vial
(1 vial = 250 IU) 40.000 IU/org/th = 2.720.000 vial + 46 Juta USD
2 FIX Hemofili B + 3.000 org 120.000.000 IU Rp.1,7 Juta / vial
(1 vial = 500 IU) 30.000 IU/org/th = 24.000.000 vial + 4 Juta USD
3 Gamma Globulin Infeksi 21.500 vial Rp. 3,2 Juta
(1 vial = 5%) + 7 Juta USD
4 Albumin Hipoalbumin ok renal failure, 345.500 vial Rp. 650.000
(1 vial = 50 ml) nephrologic dis, liver cirrhosis 23 Juta USD
and failure
.
Total + 80 Juta USD
47
* Angka proyeksi
5. PMK 91/2014: STANDAR YAN TRANSFUSI DARAH
6. SIM
5.4. PERMINTAAN DAN PENERIMAAN DARAH
DONOR DARI UTD (PMK 91/2015)
BDRS:
• Permintaan darah:
1. Rutin : Permintaan darah dibuat tertulis oleh BDRS kepada
UTD setempat yang mempunyai ikatan kerja sama
2. Pada keadaan khusus dan keadaan darurat: Permintaan darah
dibuat tertulis oleh BDRS kepada UTD walaupun tidak
mempunyai ikatan kerja sama
5.4. PERMINTAAN DAN PENERIMAAN DARAH
DONOR DARI UTD (PMK 91/2015)
UTD:
• Pemenuhan permintaan darah:
1. Rutin: Harus memberikan darah siap pakai dalam jumlah yang
cukup dan aman.
2. Pada keadaan Khusus:
Permintaan komponen darah tertentu, golongan darah rhesus
negatif atau golongan darah langka lainnya, harus dipenuhi
3. Pada keadaan persediaan darah kosong, situasi gawat darurat
dan kejadian luar biasa (KLB):
Harus memberikan darah siap pakai dalam jumlah yang cukup dan
aman dengan mencarikan darah tersebut ke UTD lain.
JEJARING
PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
JEJARING PELAYANAN TRANSFUSI DARAH (2)
• Untuk menjamin ketersediaan, mutu, keamanan, sistem
informasi pendonor, akses, rujukan dan efisiensi mutu harus
terstandarisasi
• Merupakan wadah & sarana komunikasi aktif antar UTD, BDRS,
dan Dinkes dalam pelayanan transfusi darah.
• Jejaring Pelayanan Transfusi Darah dibentuk berjenjang dari
tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
• Setiap UTD dan BDRS harus terdaftar dalam jejaring Pelayanan
Transfusi Darah.
JEJARING PELAYANAN TRANSFUSI DARAH (3)
Pembiayaan:
a. Pemerintah/Pemerintah daerah
b. Sumber dana yang tidak mengikat
TERIMA KASIH