Anda di halaman 1dari 21

ABORTUS

FITRIA Z
• Abortus adalah berakhirnya suatu
kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu)
pada atau sebelum kehamilan tersebut
berusia 20 minggu atau buah kehamilan
belum mampu untuk hidup diluar
kandungan yang berat janin tersebut
kurang dari 500 gr.
ETIOLOGI
• Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
• Kelainan pada plasenta
• Penyakit ibu
• Kelainan Traktus Genitalis
Pemeriksaan diagnostik
• Pemeriksaan USG penting dilakukan
untuk menentukan apakah janin masih
hidup.
• Plano pregnancy test, dan
• laboratorium darah. (Missed abortion
kadang-kadang disertai oleh gangguan
pembekuan darah karena
hipofibrinogenemia)
Manajemen kasus perdarahan kehamilan muda
Perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang
dari 22 minggu
Kemungkinan:
 Abortus
 KET
 Mola
Nilai KU, Tensi, Nadi. Suhu dan Pernafasan
Periksa tanda-tanda syok
 N cepat dan lemah (>110 x/m)
 TD sistolik < 90 mmHg
 Pucat, keringat dingin
 P cepat (>30 x/m)
 Gelisah, oliguria (<30 ml/jam)
Manajemen kasus perdarahan kehamilan muda
• Jenis-jenis abortus
• Abortus spontan
– Penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (22
minggu)
– Ab. imminens; Ab. Insipiens; Ab. Inkomplet; Ab. komplet
Nyeri
Abortus imminen,

Terasa nyeri / kram


Perbedaan
Abortus insipient

Terasa nyeri / kram


Abortus inkomplit

Nyeri hebat.
Abortus komplit

Nyeri perut sedikit.


Abortus tertunda
(missed abortion)
Janin sudah
ringan pada berat. b. Ekspulsi total meninggal dalam
abdomen. jaringan hasil rahim tetapi tidak
konsepsi. dikeluarkan selama
8 minggu atau
lebih. Tanpa ada
rasa nyeri.
Perdarahan Disertai perdarahan Perdarahan banyak Perdarahan banyak. Perdarahan sedikit. Perdarahan bisa
ringan, encer. bahkan disertai Sudah terjadi ada, bisa tidak.
Perdarahan bercak, gumpalan. abortus dengan
dan sedang. mengeluarkan
jaringan tetapi
sebagian masih
berada di dalam
uterus.
Pemeriksaam Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Payudara terasa
inspekulo dalam/speculum : dalam : Servik dalam : Servik dalam : Servik mengecil.
Servik tertutup. membuka. Ketuban masih membuka, terbuka sedikit
Hegar positif. menonjol. Terasa mungkin teraba terkadang sudah
Piskacek positif. kontraksi uterus jaringan sisa. menutup. Jaringan
Chadwieck positif. berlanjut. Perdarahan kosong.Perdarahan
mungkin bertambah minimal.
setelah pemeriksaan
dalam.
Abortus imminen, Abortus insipient Abortus inkomplit Abortus komplit Abortus tertunda
(missed abortion)
Pembesaran Pembesaran uterus Pembesaran uterus Pembesaran uterus Uterus besarnya Besar uterus lebih
uterus sesuai usia sesuai usia sesuai usia kecil dari usia kecil dari umur
kehamilan. kehamilan. kehamilan. kehamilan. kehamilan.
Tes hehamilan Hasil konsepsi Belum terjadi Tes kehamilan Tidak ada lagi Hilangnya tanda
masih dalam uterus. ekspulsi hasil mungkin masih gejala kehamilan tanda kehamilan.
Tes kehamilan konsepsi. Tes positif akan tetapi dan tes kehamilan Berat badan ibu
positif. kehamilan mungkin kehamilan tidak negative menurun.
masih positif. dapat dipertahankan
Abortus Insipiens

• Abortus Insipiens adalah peristiwa perdarahan


uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu
dengan adanya dilatasi serviks uteri yang
meningkat tetapi hasil konsepsi masih dalam
uterus.
• Dalam hal ini rasa mules menjadi lebih sering
dan kuat, perdarahan bertambah.
• Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan
dengan kuretase vakum atau dengan cunam
ovum, disusul dengan kerokan.
Abortus Imminens
• Abortus Imminens adalah peristiwa terjadinya
perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum
20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam
uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
Diagnosis abortus imminens ditentukan apabila
terjadi perdarahan pervaginam pada paruh
pertama kehamilan.
Abortus lnkompletus
• Abortus Inkompletus adalah pengeluaran
sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa
tertinggal dalam uterus.
• Apabila plasenta (seluruhnya atau sebagian)
tertahan di uterus, cepat atau lambat akan
terjadi perdarahan yang merupakan tanda
utama abortus inkompletus.
• Pada abortus yang lebih lanjut, perdarahan
kadang-kadang sedemikian masif sehingga
menyebabkan hipovolemia berat.
Missed Abortion

• Missed abortion adalah kematian janin


berusia sebelum 20 minggu, tetapi janin
yang telah mati itu tidak dikeluarkan
selama 8 minggu atau lebih.
• Etiologi missed abortion tidak diketahui,
tetapi diduga pengaruh hormone
progesterone. Pemakaian Hormone
progesterone pada abortus imminens
mungkin juga dapat menyebabkan missed
abortion.
Abortus Habitualis
• Abortus habitualis adalah abortus spontan
yang terjadi 3 kali atau lebih berturut turut.
Pada umumnya penderita tidak sukar
menjadi hamil, tetapi kehamilannya
berakhir sebelum 28 minggu.
• Abortus provokatus
– Dihentikannya kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas
• Abortus tidak aman
– Prosedur abortus yang dilakukan dengan prosedur dan oleh
orang yang tidak memenuhi standar medis minimal
• Abortus septik
– Abortus yang mengalami komplikasi infeksi
Manajemen kasus perdarahan kehamilan muda

• Abortus imminens
– Tidak ada pengobatan khusus
– Tirah baring
– Kurangi aktivitas fisik
– Kurangi aktivitas seksual
– Anjurkan pemeriksaan USG
– Tidak perlu terapi hormonal atau penghilang
rasa mules
Manajemen kasus perdarahan kehamilan muda
• Abortus insipiens
• Usia kehamilan kurang dari 16 minggu
– Rujuk ke dokter
– Evakuasi uterus dengan Aspirasi Vakum
Manual (AVM)
– Bila tidak dapat segera dilakukan, berikan
ergometrin 0.2 mg IM atau misoprostol 400
mcg oral (harus dirawat)
• Usia kehamilan lebih dari 16 minggu
– Rujuk ke dokter
– Tunggu ekspulsi spontan, kemudian evakuasi
sisa-sisa konsepsi
– Infus oksitosin 20 U dalam 500 ml NaCl atau
Manajemen kasus perdarahan kehamilan muda
• Abortus inkomplet
• Usia kehamilan kurang dari 16 minggu
– Rujuk ke dokter
– Perdarahan sedikit  lahirkan secara digital atau dengan cunam
ovum. Berikan ergometrin 0.2 mg IM atau misoprostol 400 mcg
oral
– Perdarahan banyak  AVM, ergometrin 0.2 mg IM atau
misoprostol 400 mcg oral
• Usia kehamilan lebih dari 16 minggu
– Rujuk ke dokter
– Infus oksitosin 20 U dalam 500 ml NaCl atau RL 40 tts/m
– Berikan misoprostil 200 mcg pervaginam tiap 4 jam (maksimal
800 mcg)
– Evakuasi sisa konsepsi
Manajemen kasus perdarahan kehamilan muda

• Abortus komplet
– Tidak perlu evakuasi
– Observasi perdarahan
– Pantau kondisi ibu
– Bila anemia sedang berikan SF 600 mg/hr
selama 2 minggu; anemia berat  transfusi
– Konseling asuhan pasca keguguran dan
pemantauan lanjut
Manajemen kasus perdarahan kehamilan muda

• Pemantauan pasca abortus


– 15 % kejadian dari seluruh kehamilan
– Berikan dukungan untuk kehamilan
berikutnya
– Anjurkan istirahat dulu sebelum hamil lagi
– Anjurkan menggunakan kontrasepsi bila
kehamilan tersebut bukan kehamilan yang
diinginkan (kondom, pil, suntikan, implan,
AKDR, tubektomi)

Anda mungkin juga menyukai