Aspek Hukum Pelayanan RS, Caruban
Aspek Hukum Pelayanan RS, Caruban
Sutarno
Caruban, 2022
KENAPA KITA HARUS MELAYANI
PASIEN SEBAIK MUNGKIN?
• UUD 1945, Pasal 28 H ayat (1): “setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan”.
• Hak memperoleh Yankes karena ada hak untuk sehat.
• Adanya hak sehat, termasuk menikmati lingkungan hidup yang baik dan sehat.
• UU. No. 32 Th 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal
65 ayat (1): lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan bagian dari HAM.
• Jadi: memperoleh yankes adalah termasuk HAM
• Realitas: masing-masing menonjolkan hak nya
• Kebutuhan dasar masyarakat (Yankes), dituntut pemenuhan sumber-sumber daya
yang dibutuhkan oleh masyarakat guna mewujudkannya.
Kenapa?
1. Prevensi terjadinya malpraktik sengketa
2. Meningkatkan mutu layanan mutu RS
• Malpraktik tidak ada istilah dalam hukum positif Indonesia
• Malpraktik: etik dan medik,
• Tenaga medik:
• Etik MKEK
• Disiplin profesi MKDKI
• Hukum (pidana, perdata, administrasi)
• Menimbang, b.
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya;
• Pasal 13 ayat(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja
sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan
keselamatan pasien etika profesi kita?
• Pasal 32, i. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya; membicarakan rahasia pasien?
Pasal 37
• (1) Setiap tindakan kedokteran yang dilakukan di Rumah Sakit harus
mendapat persetujuan pasien atau keluarganya….. Otonomi pasien
Pasal 38
• (1) Setiap Rumah Sakit harus menyimpan rahasia kedokteran…..
Privacy & confideliality
• (2) Rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya
dapat dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien, untuk pemenuhan
permintaan aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, atas
persetujuan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan peraturan
perundangundangan.
Memilih tiga hal yang sangat sering disebut:
TRIAS PELAYANAN MEDIS, yi:
• Rahasia medis
• Rekam Medis dan
• Informed Consent
PMK 36/ 2012 TTG RAHASIA KEDOKTERAN
Pasal 5
(1) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan
pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pembukaan rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan terbatas sesuai kebutuhan.
Pasal 6
(1) Pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan kesehatan pasien:
a. pemeliharaan kes., p’ngobatan, penyembuhan, perawatan pasien;
b. administrasi, asuransi atau jaminan pembiayaan kesehatan.
(2) Pembukaan rahasia kedokteran dengan persetujuan dari pasien.
(3) Pembukaan rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dilakukan dengan persetujuan dari pasien baik secara tertulis maupun sistem
informasi elektronik.
(4) Persetujuan dari pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinyatakan telah
diberikan pada saat pendaftaran pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.
(5) pasien tidak cakap persetujuan, persetujuan dapat diberikan oleh keluarga terdekat
atau pengampunya.
Pasal 7
(1) Pembukaan rahasia kedokteran untuk memenuhi permintaan aparatur
penegak hukum dalam rangka penegakan hukum: proses penyelidikan,
penyidikan, penuntutan, dan sidang pengadilan.
(2) Pembukaan rahasia kedokteran: berupa visum et repertum, keterangan ahli,
keterangan saksi, dan/atau ringkasan medis.
(3) Permohonan untuk pembukaan rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus dilakukan secara tertulis dari pihak yang berwenang.
(4) Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran dilakukan atas dasar perintah
pengadilan atau dalam sidang pengadilan, maka rekam medis seluruhnya
dapat diberikan.
Pasal 8
(1) Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar permintaan pasien sendiri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dapat dilakukan dengan pemberian
data dan informasi kepada pasien baik secara lisan maupun tertulis.
(2) Keluarga terdekat pasien dapat memperoleh data dan informasi kesehatan
pasien, kecuali dinyatakan sebaliknya oleh pasien.
(3) Pernyataan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan pada
waktu penerimaan pasien
Pasal 9
(1) Pembukaan rahasia kedokteran berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilakukan tanpa persetujuan
pasien dalam rangka kepentingan penegakan etik atau disiplin, serta
kepentingan umum.
(2) Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan penegakan etik atau
disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan atas permintaan tertulis
dari Majelis Kehormatan Etik Profesi atau Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia.
(3) Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan tanpa membuka identitas pasien.
LEX GENERALIS
Pasal 322 KUHP
• (1) Barangsiapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia, yang menurut
jabatannya atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu,
ia diwajibkan menyimpannya, dihukum penjara selama-lamanya
sembilan bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 9.000,-.
• (2) Jika kejahatan ini dilakukan terhadap seorang yang ditentukan, maka
perbuatan itu hanya dituntut atas pengaduan orang itu. (K.U.H.P. 72 s,
112 s, 323 s, 528 s)
Pasal 72
• (1) Selama orang yang terkena kejahatan yang hanya boleh dituntut
atas pengaduan, dan orang itu umurnya belum cukup enam belas tahun dan
lagi belum dewasa, atau selama ia berada di bawah pengampuan
yang disebabkan oleh ha1 lain daripada keborosan, maka wakilnya yang
sah dalam perkara perdata yang berhak mengadu;
• (2) Jika tidak ada wakil, atau wakil itu sendiri yang harus diadukan,
maka penuntutan dilakukan atas pengaduan wali pengawas atau
pengampu pengawas, atau majelis yang menjadi wali pengawas atau
pengampu pengawas; juga mungkin atas pengaduan istrinya atau seorang
keluarga sedarah dalam garis lurus, atau jika itu tidak ada, atas pengaduan
seorang keluarga sedarah dalam garis menyimpang sampai derajat ketiga.
Pasal 112
• Barang siapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat, berita-berita
atau keterangan-keterangan yang diketahuinya bahwa harus dirahasiakan
untuk kepentingan negara, atau dengan sengaja memberitahukan atau
memberikannya kepada negara asing, diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Pasal 323
• (1) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan hal ichwal istimewa tentang
sesuatu perusahaan perniagaan, kerajinan atau pertanian, tempat ia
bekerja atau tempat ia dahulu bekerja, sedang ia diwajibkan
merahasiakan hal ihwal itu, dihukum penjara selama-lamanya sembilan
bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 9.000,—
• (2) Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan pengurus perusahaan
itu. (K.U.H.P. 72 s, 322).
Pasal 528
(1) Dengan hukuman kurungan selama-lamanya dua bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp 4500,–, dihukum Barangsiapa dengan tidak seizin pembesar yang
wajib:
1e. menyalin atau memetik isi surat-surat jabatan kepunyaan negeri atau badan-
badan negeri, sedang pemerintah umum telah memerintahkan supaya
dirahasiakan ;
2e. mengumumkan seluruhnya atau sebag. isi surat-surat yang tersebut di 1e ;
3e. mengumumkan keterangan-keterangan yang dimuat dalam surat-surat yang
dimaksudkan di 1e, sedang masuk pada akal, bahwa ia seharusnya dapat
menyangka, bahwa keterangan tersebut adalah bersifat rahasia.
(2) Perbuatan itu tidak dapat dihukum, jika perintah untuk merahasiakan itu hanya
diberikan karena sebab-sebab yang lain dari pada kepentingan dinas atau
kepentingan umum (K.U.H.P. 52, 92, 112 s,122-2e, 124-2, 322, 554).
PMK 269/ 2008 TTG REKAM MEDIK
Pasal 12
(1) Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan.
(2) Isi rekam medis merupakan milik pasien.
(3) Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk
ringkasan rekam medis.
(4) Ringkasan rekam medis …. dapat diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien
atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau
keluarga pasien yang berhak untuk itu.
Pasal 2
(1) Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien harus
mendapat persetujuan.
(2) …. dapat diberikan secara tertulis maupun lisan.
(3) …. diberikan setelah pasien mendapat penjelasan yang diperlukan tentang
perlunya tindakan kedokteran dilakukan.