Muscularis 2022
Muscularis 2022
SISTEM
MUSKULARIS
Asisten Penanggung Jawab :
Nur Syafika
M Ilham Akbar
Musdalifah
URGENSI PRAKTIKUM
Sistem Muscularis
Neuromuscular
Musculoskeletal
Penentuan Dosis
Mekanisme Kerja
SISTEM
MUSCULARIS
Ilmu yang mempelajari mengenai otot (musculus) adalah
Myologi. Jaringan otot yang mencapai 40-50% berat tubuh
merupakan jaringan yang ditandai adanya myofibril-
miofibril pada sel-sel penyusunnya dan mampu bekerja
secara mekanik melalui proses kontraksi dan relaksasi.
Fungsi Sistem
Muscular 1. Pergerakan
Otot (musculus) menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut
melekat dan bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.
3. Produksi Panas
Kontraksi otot (musculus) secara metabolis menghasilkan panas untuk
mempertahankan suhu normal tubuh.
4. Menyimpan Glikogen
3. Ekstensibilitas
Serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang melebihi panjang
otot saat relaks
4. Elastisitas
Serabut otot dapat kembali ke ukurannya semula setelah berkontraksi atau
meregang
Mekanisme
Kontraksi dan Relaksasi Otot
Mekanisme
Kontraksi dan Relaksasi Otot
Taut Neuromuskular
Potensial aksi di neuron motorik merambat cepat dari badan sel di dalam SSP ke
otot rangka di sepanjang akson bermielin besar (serat eferen) neuron. Sewaktu
mendekati otot, akson bercabang dan kehilangan selubung mielinnya. Tiap-tiap
ujung akson ini membentuk taut khusus, yaitu taut neuromuscular dengan satu
dari banyak sel otot yang membentuk otot keseluruhan
Sistem Musculoskeletal
Fungsi utama dari sistem musculoskeletal adalah untuk mendukung dan
melindungi tubuh dan organ-organnya untuk melakukan gerak. Agar seluruh
tubuh dapat berfungsi dengan normal, maka masing-masing substruktur harus
berfungi dengan normal, yaitu tendon, ligament, fascia (pembungkus),
kartilago, tulang sendi, dan otot.
Neuromuskular Beberapa bahan kimia dan penyakit berpengaruh dengan bekerja diberbagai tahap dalam proses transmisi, seperti:
1. Bisa laba-laba Black Widow menyebabkan pelepasan Eksplosif ACh
2. Toksin Botulinum Menghambat Pelepasan Ach
3. Kurare menghambat kerja ACh di Kanal Reseptor
4. Organofosfat menghambat Inaktivasi ACh
5. Miastenia Gravis menginaktifkan Kanal-Reseptor ACh
Musculoskeletal disorder
Tendinitis adalah peradangan pada tendon, jaringan ikat yang kuat yang menghubungkan otot ke tulang. Tendinitis dapat di semua bagian tubuh,
tetapi paling sering ditemukan di bahu, lutut, pergelangan tangan, dan tumit. Beberapa kasus tendinitis dapat berlangsung selama beberapa hari,
Tendinitis (Menyerang sementara beberapa kasus lainnya dapat menyebabkan nyeri atau timbulnya pergerakan otot. Dengan menyesuaikan gaya hidup Anda dan
Musculoskeletal) menggunakan pengobatan rumahan, atau mengunjungi dokter, Anda dapat meredakan tendinitis dan menghindari komplikasi
Korps Asisten Laboratorium Biofarmasi-Farmakologi & Toksikologi
Miastenia Gravis Merupakan penyakit autoimun hipersensitivitas tipe II. Imunoglobulin G menghancurkan reseptor asetilkolin pascasinaps di motor
end plate menyebabkan penurunan jumlah reseptor fungsional sebanyak 70-80% yang mengakibatkan kelelahan otot yang
(Menyerang signifikan. Tingkat penyakit akibat aktivitas antibodi. Miastenia gravis sering kali berkaitan dengan penyakit autoimun lainnya
Neuromuskular)
Penyakit ini disebabkan oleh mutasi pada gen terkait X untuk protein otot distrofin, yang terjadi pada masa kanak- kanak, remaja, atau dewasa. Jika
terjadi pada masa kanak-kanak maka akan terjadi bentuk berat (distrofi muscular Duchenne). Biasanya terjadi pada anak laki-laki yang mengalami
kelemahan proksimal. Mereka mengalami kesulitan bangun dari posisi berjongkok, dan harus menggunakan kedua tangan untuk berpegangan pada
Distrofinopati (Menyerang kedua tungkai (tanda Gower). Otot-otot betis dapat menunjukkan pseudohipertrofi karena serabut otot didukung oleh jaringan lemak penyambung.
Neuromuskular) Pasien biasanya harus menggunakan kursi roda sebelum mencapai usia remaja. Progresivitas penyakit berlangsung terus, dengan kematian yang
disebabkan oleh komplikasi jantung dan pernapasan sebelum usia 20 tahun. Mutasi yang lebih ringan dapat bermanifestasi pada remaja atau
dewasa (distrofi muskular Becker) dengan harapan hidup tetapi sering kali dengan kecacatan progresif
Korps Asisten Laboratorium Biofarmasi-Farmakologi & Toksikologi
Penentuan
Dosis
Indeks Massa
Tubuh
IMT ≤ 25, sehat
Klasifikasi IMT
WHO Kemkes
Klasifikasi IMT Klasifikasi IMT
Berat badan kurang < 18,5 Kekurangan berat badan < 17,0
tingkat berat
(Underweight)
Kurus
Gemuk
Obesitas 25 - 29,9
Kelebihan berat badan tingkat
> 27,0
berat
Obesitas II ≥ 30
Korps Asisten Laboratorium Biofarmasi-Farmakologi & Toksikologi