PEMBIMBING :
DR. ANJAB AKMAL S, SPPD-KGEH
ANATOMI SALURAN CERNA
HEMATEMESIS MELENA
DEFINISI
Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) yaitu perdarahan yang berasal
dari dalam lumen saluran cerna di atas (proksimal) ligamentum Treitz, mulai
dari jejunum proksimal, duodenum, gaster, dan esophagus
Hematemesis adalah dimuntahkannya darah dari mulut, darah bisa dalam
bentuk segar (bekuan/ gumpalan/ cairan warna merah cerah) atau berubah
karena enzim dan asam lambung menjadi kecoklatan dan berbentuk seperti
butiran kopi
Melena yaitu keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal (ter)
dengan bau khas, yang menunjukkan perdarahan saluran cerna atas serta
dicernanya darah pada usus halus
ETIOLOGI
1. Kelainan di esofagus
Pecahnya varises esofagus : mendadak dan massif)-> hipertensi porta terjadi secara sekunder akibat sirosis hepatis
o gejala : nyeri epigastrium (-). Muntah berwara hitam (+) dan melena (+)
Karsinoma esofagus
o Pada endoskopi jelas terlihat gambaran karsinoma yang hampir menutup esophagus dan mudah berdarah terletak disepertiga bawah esophagus
o gejala : melena (+). Hematemesis (+). Disfagia (+). Badan mengurus (+). Anemis (+)
MEKANISME
PENDARAHAN
Perdarahan tersamar
intermiten (hanya Perdarahan masif
terdeteksi dalam feces dengan renjatan
atau adanya anemia
defisiensi Fe+)
PATOFISIOLOGI
faktor-faktor penyebab
perdarahan
Faktor kekurangan
Faktor pembuluh Faktor trombosit zat pembekuan
darah (trombopathy) darah
(vasculopathy)
Idiopathic (coagulopathy)
tukak peptik,
Thrombocytopeni hemophilia,
pecahnya varises
a Purpura (ITP) sirosis hati, dan
esophagus
lain-lain
PATOFISIOLOGI
TERDAPAT 2 TEORI :
1. Teori erosi : pecahnya pembuluh darah karena erosi dari makanan kasar (berserat tinggi dan kasar)
atau konsumsi NSAID
2. Teori erupsi : karena tekanan vena porta terlalu tinggi, atau peningkatan tekanan intraabdomen yang
tiba-tiba karena mengedan, mengangkat barang berat, dan lain-lain
MANIFESTASIS KLINIS
Non Farmakologis
Edukasi mengenai penyakit (definisi, faktor risiko, maupun penyebab), dan berhenti konsumsi obat-obatan, serta jamu
yang dapat menimbulkan erosi lambung.
Balon tamponade untuk menghentikan perdarahan varises esophagus
Farmakologis
Transfusi PRC
Penghambat pompa proton (omeprazole)
Sitoprotektor: Sukralfat 3-4xL gram atau Teprenon 3x1 tab atau Rebamipide 3x100 mg
njeksi Vitamin K 3x1 ampul, untuk pasien dengan penyakit hati kronis atau sirosis hati.
ILUSTRASI KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
No. RM : 00328534
Nama : Tn. H
Tempat/tanggal lahir : Palembang, 12 April 1969
Usia : 53 tahun 6 hari
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Kristen
Alamat : komplek sasana patra, Palembang
Pendidikan : S1
Pekerjaan : wiraswasta
Status perkawinan : kawin
Tanggal MRS : 18 April 2022
ANAMNESIS
1. Keluhan utama
Muntah darah sebanyak 3 x 30 menit SMRS dan BAB hitam sejak 4 bulan yang lalu.
5. Riwayat Sosial
Pekerjaan pasien adalah wiraswasta. Pasien mengonsumsi makanan dengan gizi yang cukup dan lebih sering makan buatan istri dirumah. Pasien tidak
merokok, menggunakan narkoba dan minum alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
1. STATUS GENERALIS
a. Keadaan umum : Tampak sakit sedang
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tekanan darah : 130/80 mmHg
d. Frekuensi nafas : 20 x/menit
e. Frekuensi nadi : 78x/menit
f. Suhu : 36.30C
g. Kepala : Normosefal, rambut hitam, sebagian beruban, tidak mudah dicabut. rambut licin, , alopesia
(-), deformitas tulang kepala (-)
h. Mata :Konjungtiva anemis +/+, sclera ikterik -/-
i. Hidung : Normosepta, secret -/-, hiperemis -/-
j. Telinga :Normotia
k. Mulut :Oral hygiene baik
l. Leher : Pembesaran KGB -/-, massa-/-
PEMERIKSAAN FISIK
m. Thoraks
Paru
Inspeksi : pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : vocal fremitus teraba simetris di kedua lapang paru.
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
n. Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternalisdekstra
Batas jantung kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra
Pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi: bunyi jantung I, II regular, murmur (-), gallop (-)
o. Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) pada regio epigastric
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Auskultasi : Bising usus (+)
p. Ekstremitas
Akral hangat, crt <2 detik, edema (-), sianosis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG LABOR
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi
Rontgen thorax pasien pada tanggal 18 April 2022
Kesan:
-Tidak tampak kelainan signifikan pada paru dan jantung.
E. Diagnosis sementara
perdarahan salran cerna bagian atas ec suspek gastritis erosive
F. Diagnosis Banding
o Perdarahan saluran cerna bagian atas ec suspek ulkus
peptikum
o Perdarahan salura cerna bagian atas ec suspek hipertensi portal
TATALAKSANA
G. Terapi
Non-Farmakologis
o Bed rest
o O2 3-5 l/m via nasal kanul
o Diet lambung I
Farmakologis
o IVFD Asering gtt XX/menit
o Inj. Asam traneksamat 3x500 mg iv
o Inj. omeprazol 2x40 mg iv
o Sukralfat syrup 3x1 C p.o
o Transfusi PRC 2x200 cc
TATALAKSANA
Monitoring
o Tanda vital
o Tanda-tanda syok
Edukasi
o Memberi informasi pada pasien dan keluarga mengenai penyebab gastritis pada pasien dan
disarankan untuk menghindarinya.
o Membantu pasien menjaga asupan nutrisi yang baik.
o Mengajak kerja sama kepada keluarga untuk rajin kontrol kesehatan pasien pascaperawatan.
H. Rencana Pemeriksaan
Endoskopi
I. Prognosis
Quo ad Vitam: Dubia ad bonam
Quo ad Functionam: Dubia ad bonam
Quo ad Sanationam: Dubia ad bonam
FOLLOW UP
FOLLOW UP
PEMBAHASAN
1. Berdasarkan anamnesis ditemukan keluhan utama muntah darah atau hematemesis dan riwayat BAB
kehitaman yang menandakan adanya perdarahan saluran cerna bagian atas. Adanya riwayat pasien sering
minum obat-obatan warung bila merasa tidak enak badan yang terus menerus dapat menyebabkan erosif
lambung sehingga pasien ini dapat dicurigai menderita gastritis erosif.
2. Untuk menegakkan diagnosa pastinya disarankan untuk endoskopi.
3. Terapi yang diberikan untuk gastritis erosif berupa
Omeprazole dengan memblokir enzim K+H+- ATP ase yang akan memecah K+H+- ATP menjadi energi yang
digunakan sel parietal untuk mengeluarkan asam lambung
Kalnex, berisi asam tranesamic yang mempunyai aktivitas antiplasminik dengan menghambat aktivitas dari
plasminogen dan plasmin. Secara klinis mempunyai efek mengurangi perdarahan, berkurangnya waktu perdarahan
dan lama perdarahan.
Inpepsa syrup, berisi sukralfat yang dibentuk dari sukrosa oktasulfat dan polialumunium sebagai pelindung mukosa
dari asam lambung, pepsin dan garam empedu.
Vitamin K, sebagai koenzim yang mensintesa faktor pembekuan darah, yakni faktor II (protrombin), VII
(prokonvertin), IX (christmas faktor) dan X (Stuart-Power faktor).
Laxadin syrup, merupakan obat pencahar yang digunakan untuk memudahkan pelintasan dan pengeluaran tinja dari
kolon ke rektum.