Anda di halaman 1dari 29

PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN ATAS

EC SUSPEC GASTRITIS EROSIF

oleh : dr. Defy Rizkiya Pradenty

PEMBIMBING :
DR. ANJAB AKMAL S, SPPD-KGEH
ANATOMI SALURAN CERNA
HEMATEMESIS MELENA

DEFINISI

 Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) yaitu perdarahan yang berasal
dari dalam lumen saluran cerna di atas (proksimal) ligamentum Treitz, mulai
dari jejunum proksimal, duodenum, gaster, dan esophagus
 Hematemesis adalah dimuntahkannya darah dari mulut, darah bisa dalam
bentuk segar (bekuan/ gumpalan/ cairan warna merah cerah) atau berubah
karena enzim dan asam lambung menjadi kecoklatan dan berbentuk seperti
butiran kopi
 Melena yaitu keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal (ter)
dengan bau khas, yang menunjukkan perdarahan saluran cerna atas serta
dicernanya darah pada usus halus
ETIOLOGI
1. Kelainan di esofagus

 Pecahnya varises esofagus : mendadak dan massif)-> hipertensi porta terjadi secara sekunder akibat sirosis hepatis
o gejala : nyeri epigastrium (-). Muntah berwara hitam (+) dan melena (+)
 Karsinoma esofagus
o Pada endoskopi jelas terlihat gambaran karsinoma yang hampir menutup esophagus dan mudah berdarah terletak disepertiga bawah esophagus
o gejala : melena (+). Hematemesis (+). Disfagia (+). Badan mengurus (+). Anemis (+)

 Mallory Weiss Syndrom


o Muntah hebat mengakibatkan ruptur mukosa dan submukosa daerah kardia atau esophagus bawah sehingga muncul perdarahan
o Gejala : muntah tanpa darah (+). Muntah >>  tekanan intra abdomen naik pecahnya arteri submucosa esofagus/ kardia. Nyeri epigastrium (+). Ex: HEG.
 Esofagogastritis korosiva
o Muntah darah setelh minum air keras  mengandung sam sitrat dan asam HCL yang bersifat korosif untuk lambung, mukosa mulut dan esofagus
o Gejala : nyeri dan panas sepert terbakar dimulut, dada dan epigastrium
 Esofagitis dan tukak esophagus
o Esofagitis yang menimbulkan perdarahan lebih sering bersifat intermiten atau kronis, biasanya ringan, sehingga lebih sering timbul melena daripada hemetemesis. Tukak
esophagus jarang menimbulkan perdarahan jika dibandingkan dengan tukak lambung dan duodenum
ETIOLOGI
2. Kelainan di lambung
 Gastritis erosiva hemoragika
o obat-obatan yang mengiritasi mukosa lambung atau obat yang merangsang timbulnya tukak (ulcerogenic drugs).
o obat-obat golongan salisilat seperti Aspirin, Ibuprofen, obat bintang tujuh dan lainnya. Obat-obatan lain yang juga
dapat menimbulkan hematemesis yaitu : golongan kortikosteroid, butazolidin, reserpin, spironolakton dan lain-lain
hiperasiditas
 Tukak lambung
o perdarahan terutama di angulus dan prepilorus
o pasien mengeluh nyeri dan pedih di ulu hati selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun
o Setelah muntah keluhan nyeri dan pedih berkurang
 Karsinoma lambung
o Insidensinya jarang, pasien umumnya berobat dalam fase lanjut dengan keluhan rasa pedih dan nyeri di ulu hati, rasa
cepat kenyang, badan lemah. Jarang mengalami hematemesis, tetapi sering melena
ETIOLOGI
3. Kelainan di duodenum
 Tukak duodeni
o perdarahan panendoskopi terletak di bulbus.
o Sebelum perdarahan  nyeri dan pedih di perut atas  Keluhan ini juga dirasakan waktu tengah malam saat sedang
tidur pulas sehingga terbangun  mengkonsumsi roti atau susu

 Karsinoma papilla Vateri


o penyebaran karsinoma di ampula menyebabkan penyumbatan saluran empedu dan saluran pancreas yang umumnya
sudah dalam fase lanjut
o Gejala yang timbul selain kolestatik ekstrahepatal perdarahan tersembunyi (occult bleeding), badan lemah, mual
dan muntah
PATOFISIOLOGI

MEKANISME
PENDARAHAN

Perdarahan tersamar
intermiten (hanya Perdarahan masif
terdeteksi dalam feces dengan renjatan
atau adanya anemia
defisiensi Fe+)
PATOFISIOLOGI

faktor-faktor penyebab
perdarahan

Faktor kekurangan
Faktor pembuluh Faktor trombosit zat pembekuan
darah (trombopathy)  darah
(vasculopathy)
Idiopathic (coagulopathy)
tukak peptik,
Thrombocytopeni hemophilia,
pecahnya varises
a Purpura (ITP) sirosis hati, dan
esophagus
lain-lain
PATOFISIOLOGI
TERDAPAT 2 TEORI :

1. Teori erosi : pecahnya pembuluh darah karena erosi dari makanan kasar (berserat tinggi dan kasar)
atau konsumsi NSAID

2. Teori erupsi : karena tekanan vena porta terlalu tinggi, atau peningkatan tekanan intraabdomen yang
tiba-tiba karena mengedan, mengangkat barang berat, dan lain-lain
MANIFESTASIS KLINIS

 Letak sumber perdarahan dan kecepatan gerak usus


 Kecepatan perdarahan
 Penyakit penyebab perdarahan
 Keadaan penderita sebelum perdarahan
GASTRITIS EROSIF
DEFINISI

Gastritis erosif adalah suatu keadaan dimana lambung


terjadi erosi atau ulserasi lambung yang telah mencapai
sistem pembuluh darah lambung dapat terjadi secara
akut atau kronis.  penyebabnya termasuk pengobatan
seperti konsumsi NSAID, kortikostreoid, zat kimiawi
(tembakau dan alkohol), stres, dan faktor hereditas
ETIOLOGI
 Kelebihan Asam
o Pembentukan asam di lambung penting untuk mengaktifkan enzim pencernaan lambung. Asam hidroklorida (HCl)
dihasilkan oleh sel-sel parietal sebagai respons terhadap makanan tertentu, hormon (termasuk gastrin), histamin, dan
stimulasi parasimpatis.
o Aspirin bersifat asam, yang dapat langsung mengiritasi atau mengerosi lapisan lambung.

 Peningkatan Penyaluran Asam


o Perpindahan isi lambung yang terlalu cepat ke duodenum dapat memperberat kerja lapisan mukus protektif di
duodenum pada iritasi lambung oleh makanan tertentu atau mikroorganisme, serta sekresi gastrin yang berlebihan
atau distensi abnormal

 Penurunan Produksi Mukus


o mukosa usus tidak menghasilkan produksi mukus yang adekuat sebagai perlindungan terhadap asam lambung
o penurunan produksi mukus menurunkan aliran darah ke usus, menyebabkan hipoksia lapisan mukosa dan cedera
atau kematian sel-sel penghasil mukus
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
 Nyeri abdomen seperti terbakar (dispepsia) sering terjadi di malam hari. Nyeri biasanya terletak di area
tengah epigastrium, dan sering bersifat ritmik
 Nyeri yang terjadi ketika lambung kosong (sebagai contoh di malam hari) sering menjadi tanda ulkus
duodenum, dan kondisi ini adalah yang paling sering terjadi
 Nyeri yang terjadi segera setelah atau selama malam adalah gastritis erosif. Kadang, nyeri dapat menyebar
ke punggung atau bahu.
 Nyeri sering hilang-timbul: nyeri sering terjadi setiap hari selama beberapa minggu kemudian menghilang
sampai periode perburukan selanjutnya
 Penurunan berat badan juga biasanya menyertai ulkus gaster. Penambahan berat badan dapat terjadi
bersamaan dengan ulkus duodenum akibat makan dapat meredakan rasa tidak nyaman.
PENEGAKAN DIAGNOSTIK

 Endoskopi (gastroskopi) dengan biopsi dan sitologi. Gambaran endoskopi yang


dapat dijumpai adalah kongesti mukosa, erosi-erosi kecil kadang-kadang disertai
perdarahan kecil-kecil.
 Pemeriksaan dengan barium
 Pemeriksaan radiologi pada abdomen
 Analisis lambung
 Pemeriksaan laboratorium kadar Hb, Ht, dan pepsinogen
PENATALAKSANAAN
Stabilisasi hemodinamika
1. Jaga patensi jalan napas
2. Suplementasi oksigen
3. Pemberian cairan normal saline atau ringer laktat
4. Transfusi Packed Red Cell (PRC) apabila kehilangan darah sirkulasi >30% atau Ht <78% (atau menurun >6%) sampai
target Ht 20- 25% pada dewasa muda atau 30% pada usia tua.

Non Farmakologis
 Edukasi mengenai penyakit (definisi, faktor risiko, maupun penyebab), dan berhenti konsumsi obat-obatan, serta jamu
yang dapat menimbulkan erosi lambung.
 Balon tamponade untuk menghentikan perdarahan varises esophagus

Farmakologis
 Transfusi PRC
 Penghambat pompa proton (omeprazole)
 Sitoprotektor: Sukralfat 3-4xL gram atau Teprenon 3x1 tab atau Rebamipide 3x100 mg
 njeksi Vitamin K 3x1 ampul, untuk pasien dengan penyakit hati kronis atau sirosis hati.
ILUSTRASI KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
 No. RM : 00328534
 Nama : Tn. H
 Tempat/tanggal lahir : Palembang, 12 April 1969
 Usia : 53 tahun 6 hari
 Jenis kelamin : laki-laki
 Agama : Kristen
 Alamat : komplek sasana patra, Palembang
 Pendidikan : S1
 Pekerjaan : wiraswasta
 Status perkawinan : kawin
 Tanggal MRS : 18 April 2022
ANAMNESIS
1. Keluhan utama
 Muntah darah sebanyak 3 x 30 menit SMRS dan BAB hitam sejak 4 bulan yang lalu.

2. Riwayat penyakit sekarang


 Pasien mengeluh muntah berdarah 3-4 kali kurang lebih 30 menit SMRS. Muntah disertai darah segar dan kehitaman. Sebelumnya pasien sedang
makan dan tiba-tiba mual dan muntah. Volume muntah banyak kira-kira setengah gelas belimbing. Pasien juga mengeluh BAB berwarna kehitaman
selama 4 bulan ini. Selain itu pasien juga mengeluh nyeri pada perut terutama dibagian ulu hati, perut terasa kembung dan mual, kepala pusing seperti
melayang. Sakit di lambung dirasa sejak 3 bulan yang lalu namun pasien tidak berobat ke RS dan hanya minum obat warung obat yang dibeli adalah
asprin. Pasien selalu minum obat aspirin yang dibelinya diwarung jika badan pasien terasa tidak nyaman sejak pasien masih muda.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


 Keluhan serupa tidak pernah dirasakan. Riwayat penyakit kencing manis, jantung, hipertensi tidak ada.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


 Keluarga pasien tidak pernah mengalami penyakit yang sama dengan
 pasien. Pasien mengaku tidak ada riwayat kencing manis, jantung dan tekanan darah tinggi di keluarga.

5. Riwayat Sosial
 Pekerjaan pasien adalah wiraswasta. Pasien mengonsumsi makanan dengan gizi yang cukup dan lebih sering makan buatan istri dirumah. Pasien tidak
merokok, menggunakan narkoba dan minum alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
1. STATUS GENERALIS
a. Keadaan umum : Tampak sakit sedang
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tekanan darah : 130/80 mmHg
d. Frekuensi nafas : 20 x/menit
e. Frekuensi nadi : 78x/menit
f. Suhu : 36.30C
g. Kepala : Normosefal, rambut hitam, sebagian beruban, tidak mudah dicabut. rambut licin, , alopesia
(-), deformitas tulang kepala (-)
h. Mata :Konjungtiva anemis +/+, sclera ikterik -/-
i. Hidung : Normosepta, secret -/-, hiperemis -/-
j. Telinga :Normotia
k. Mulut :Oral hygiene baik
l. Leher : Pembesaran KGB -/-, massa-/-
PEMERIKSAAN FISIK
m. Thoraks
Paru
Inspeksi : pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : vocal fremitus teraba simetris di kedua lapang paru.
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
n. Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternalisdekstra
Batas jantung kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra
Pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi: bunyi jantung I, II regular, murmur (-), gallop (-)
o. Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) pada regio epigastric
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Auskultasi : Bising usus (+)
p. Ekstremitas
Akral hangat, crt <2 detik, edema (-), sianosis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG LABOR
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Radiologi
Rontgen thorax pasien pada tanggal 18 April 2022
Kesan:
-Tidak tampak kelainan signifikan pada paru dan jantung.

USG Upper abdomen pasien tanggal 19 April 2022


Kesan :
-Tidak tampak tanda-tanda sirosis hepatis
-Fatty liver
DIGNOSIS

E. Diagnosis sementara
perdarahan salran cerna bagian atas ec suspek gastritis erosive

F. Diagnosis Banding
o Perdarahan saluran cerna bagian atas ec suspek ulkus
peptikum
o Perdarahan salura cerna bagian atas ec suspek hipertensi portal
TATALAKSANA
G. Terapi
 Non-Farmakologis
o Bed rest
o O2 3-5 l/m via nasal kanul
o Diet lambung I

 Farmakologis
o IVFD Asering gtt XX/menit
o Inj. Asam traneksamat 3x500 mg iv
o Inj. omeprazol 2x40 mg iv
o Sukralfat syrup 3x1 C p.o
o Transfusi PRC 2x200 cc
TATALAKSANA
 Monitoring
o Tanda vital
o Tanda-tanda syok
 Edukasi
o Memberi informasi pada pasien dan keluarga mengenai penyebab gastritis pada pasien dan
disarankan untuk menghindarinya.
o Membantu pasien menjaga asupan nutrisi yang baik.
o Mengajak kerja sama kepada keluarga untuk rajin kontrol kesehatan pasien pascaperawatan.
H. Rencana Pemeriksaan
Endoskopi

I. Prognosis
 Quo ad Vitam: Dubia ad bonam
 Quo ad Functionam: Dubia ad bonam
 Quo ad Sanationam: Dubia ad bonam
FOLLOW UP
FOLLOW UP
PEMBAHASAN
1. Berdasarkan anamnesis ditemukan keluhan utama muntah darah atau hematemesis dan riwayat BAB
kehitaman yang menandakan adanya perdarahan saluran cerna bagian atas. Adanya riwayat pasien sering
minum obat-obatan warung bila merasa tidak enak badan yang terus menerus dapat menyebabkan erosif
lambung sehingga pasien ini dapat dicurigai menderita gastritis erosif.
2. Untuk menegakkan diagnosa pastinya disarankan untuk endoskopi.
3. Terapi yang diberikan untuk gastritis erosif berupa
 Omeprazole dengan memblokir enzim K+H+- ATP ase yang akan memecah K+H+- ATP menjadi energi yang
digunakan sel parietal untuk mengeluarkan asam lambung
 Kalnex, berisi asam tranesamic yang mempunyai aktivitas antiplasminik dengan menghambat aktivitas dari
plasminogen dan plasmin. Secara klinis mempunyai efek mengurangi perdarahan, berkurangnya waktu perdarahan
dan lama perdarahan.
 Inpepsa syrup, berisi sukralfat yang dibentuk dari sukrosa oktasulfat dan polialumunium sebagai pelindung mukosa
dari asam lambung, pepsin dan garam empedu.
 Vitamin K, sebagai koenzim yang mensintesa faktor pembekuan darah, yakni faktor II (protrombin), VII
(prokonvertin), IX (christmas faktor) dan X (Stuart-Power faktor).
 Laxadin syrup, merupakan obat pencahar yang digunakan untuk memudahkan pelintasan dan pengeluaran tinja dari
kolon ke rektum.

Anda mungkin juga menyukai