Anda di halaman 1dari 8

I m p l e m e n t a s i Te o l o g i I s l a m D a l a m K e h i d u p a n

Berbangsa dan Bernegara

Dosen Pengampu: Dwi Putra Syahrul Muharom, M.Ag


Kelompok 13

DEWI TRI NURAINI DANANG BAGUS P.P M. ILMAN KHOIRUDDIN


(22401097) (22401114) (22401117)
Sejarah Hubungan Islam dan Negara di Indonesia

Silang perdebatan dalam menerapkan syari`at Islam secara total dalam


menata kehidupan sosial-politik, setidaknya dapat ditengok sejak mula
Indonesia mendapatkan anugerah kemerdekaan.Dengan belum tersedianya
seperangkat aturan dan sistem yang dimiliki oleh bangsa indonesia, beberapa
pemimpin umat Islam berupaya mendesakkan syari`at Islam untuk
diterapkan.Usai pemilu 1955, konstitusi menemui jalan buntu serius. Di tengah
kebuntuan itu, Soekarno sebagai penguasa yang didukung militer lalu
melakukan intervensi. Soekarno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959.Dengan
dikeluarkan dekrit tersebut Indonesiamengukuhkan sistem politik baru yang
dikenal dengan Demokrasi Terpimpin, sehingga tertutup pintu untuk

menjadikan Islam sebagai dasar negara.


Sifat Hubungan Agama dan Negara di Indonesia

1. Hubungan agama dan negara yang bersifat antagonistik

Hubungan antagonistik merupakan sifat hubungan yang mencirikan adanya ketegangan antara negara dengan
agama. Akar antagonisme hubungan antara Islam dan negara tak dapat dilepaskan dari konteks
kecenderungan pemahaman keagamaan yang berbeda.

2. Hubungan agama dan negara yang bersifat akomodatif

Hubungan akomodatif lebih dipahami sebagai sifat hubungan dimana negara dan agama satu sama lain saling
mengisi bahkan ada kecenderungan memiliki kesamaan untuk mengurangi konflik. Munculnya sikap
akomodatif negara terhadap Islam lebih disebabkan oleh adanya kecenderungan bahwa umat Islam Indonesia
dinilai telah semakin memahami kebijakan negara, terutama dalam konteks pemberlakuan dan penerimaan
asas tunggal Pancasila.
Sikap Negara atau Pemerintah terhadap Islam

Sebetulnya sikap preventif terhadap usaha penerapan syariat sebagai landasan


hukum tidak hanya pemerintah melainkan juga dari sikap pemeluk agama. Inilah
yang disebut hubungan agama dan Negara unik
dan aneh. Ternyata masyarakat kita tidak setuju jika masalah agama di bawa ke
wilayah negara. Bahkan di era orde baru sikap preventif terhadap ormas atau
organisasi agama begitu rajin. Pemerintah berusaha mengkerdili umat Islam yang
ingin memperjuangkan ajarannya lewat jalur sturktural.
Hubungan Islam dan Negara pada Era Reformasi

Memasuki era reformasi di Indonesia pada tahun 1997/1998 salah satunya


ditandai dengan pelaksanaan amandemen UUD 1945.Sejalan dengan itu
mengemuka diskursus mengenai hubungan Islam dan negara.Diskursus
ini juga menerapkan syariat islam
Penegakan syariat Islam didukung oleh pergerakan pergerakan dan
sebagian Ormas Islam yang melakukan upaya dengan caranya Masing-
masing.
Konsep Islam dalam negara Indonesia

Islam adalah faktor penting dalam bangunan


kebangsaan Indonesia. Sumber daya budaya, sosial
dan politik serta ekonominegara ini secara
potensial berada dan melekat dalam tubuh
warganya yang mayoritas muslim.Demikian halnya
para tokoh pergerakan nasional dari kalangan
muslim, meskipun mereka kelihatan berbeda-beda
penekanan dan perspektifnya tentang nasionalisme
Indonesia, tak diragukan lagi kecintaan dan
komitmen mereka pada perjuangan terwujudnya
negara bangsa Indonesia yang merdeka dan
berdaulat.
thank you for everything

Anda mungkin juga menyukai