1. Alquran dan Sistem Politik Sjadzali memulai pembahasannya tentang Islam dan administrasi public menetapkan batasan makna politik atau sistem politik. Benda Ini penting agar tidak ada kebingungan dalam alur pemikiran dengan sistem politik, terutama dalam kaitannya dengan pidato Islam dan pemerintahan. Menurut Syadzal, sistem politik konsep yang mencakup mis Siapa sumber kekuasaan negara? Siapa yang menjalankan kekuasaan negara? Apa dasarnya dan bagaimana menentukan untuk siapa? wewenang untuk melaksanakan wewenang ini diberikan; Dan siapa Pelaksana kekuasaan bertanggung jawab.11 Pembatasan ini menjadititik tolak untuk mengkaji hubungan antara Islam dan pemerintah. Artinya Islam dan ketatanegaraan, Sjadzalisumber utamanya dari Al Quran. Mengapa Anda harus mengambilnya? dari Alquran? Bagi umat Islam, Alquran adalah firman Allah(Firman Allah). 2. Histori dan Pemikiran tentang Ketatanegaraan Islam. Gagasan banyak pemikir tentang administrasi negara dan Sains Islam mungkin berasal dari sejarah Bai'at pertama dan Aqabah pertama Bai'at Aqabah Kedua. Dalam Bai'at Aqabah pertama dikatakan: dalam satu musim, pada tahun kedua belas sejak awal nubuatan, dua belas orang Orang-orang Yathrib menemui Nabi di tempat ini: Aqaba, Minas. Pada pertemuan itu, dua belas orang setuju jabatan rasul Nabi atau masuk Islam, termasuk sumpah setia kepada Nabi bahwa mereka tidak boleh memberikan pasangan kepada Tuhan, tidak boleh mencuri, tidak melakukan perzinahan, tidak berbohong atau menipu Nabi Syadzali menyebut momen ini sebagai sumpah setia yang pertama. 3. Pelaksanaan Hukum Islam di Indonesia Sebagai tokoh bangsa, Sjadzali mencoba membantah gagasan penerapan syariat Islam di negara tersebut sebagian besar Islam pertama-tama membandingkan konteksnya Polisi di negara-negara Muslim lainnya. Dari Itu ada baik dalam sistem politik maupun dalam sistem hokum Kesamaan antara Rhodes dan sebagian besar negara Muslim di seluruh dunia sekarang: keduanya mengikuti model politik barat dengan adaptasi dan adaptasi dan dengan cara serupa, kecuali di Bidang pernikahan, pembagian warisan dan hadiah, system Hukum negara-negara ini tidak sepenuhnya diadopsi hukum Islam. 37 Satu-satunya perbedaan ketatanegaraan antara Republik Indonesia dengan negara-negara lain secara jelas disebutkan sebagai Islam dalam konstitusinya agama negara, sedangkan negara Indonesia berdasarkan Pancasila Perintah pertama adalah: Percaya pada satu-satunya Tuhan. B. kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas social Menghadapi kenyataan seperti itu, umat Islam Indonesia dihadapkan pada dua pilihan. pada dasarnya antara penggunaan Syariah yang ada, yang mengakibatkan umat Islam terpinggirkan di tengah masyarakat modern yang sangat kompleks, berkembang, atau tunduk total pada hukum sekuler, yang berarti penolakan terhadap doktrin Al-Qur. a dan al-Hadits. Cara lain adalah dengan membawa Alquran dan Hadits sejalan dengan semangat pembangunan sosial dengan tetap konsisten tanpa mengubah identitas dasar Islam. Di Indonesia modern, hubungan antara Islam dan kekuasaan mengalami perkembangan yang menarik. Pada tahap awal kemerdekaan, umat Islam bebas untuk mengimplementasikan ide-ide politik Islam mereka, tetapi tertinggal oleh kondisi sosial politik saat itu. Di era selanjutnya, Islam dianggap sebagai kekuatan yang mencurigakan. Itulah yang ditakuti penguasa jika mereka memberi kesempatan kepada politik Islam. Di Indonesia, meskipun Islam bukan agama formal yang dominan, Islam merupakan sumber hukum bagi pembentukan hukum nasional. Belakangan ini, penerapan hukum perdata Islam secara substantif dan formal diatur berdasarkan hukum Islam yang bersumber dari Syariat Islam. C. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar Bagi umat Islam Indonesia yang hidup dalam lingkungan budaya dan agama yang beragam, empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia) merupakan pilihan terbaik dan oleh karena itu keempat pilar tersebut harus dipertahankan, diperkuat dan diwariskan. turun temurun. Sistem pemerintahan Indonesia didasarkan pada konstitusi (1945) dalam semangat ideologi Pancasila. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang sangat beragam, baik dari segi adat maupun agama. Oleh karena itu, ketentuan-ketentuan yang dituangkan dalam konstitusi bersifat menyeluruh dan mengikat bagi seluruh bangsa Indonesia. Menilik sistem pemerintahan Indonesia dari perspektif siyasah syar'iyah (politik Islam), kurang lebih sesuai dengan semangat Islam, meskipun secara formal tidak dijadikan landasan hukum, namun isinya mencerminkan UUD dan Pancasila. Karena hakikat Siyasah Syar'iyah adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat demi persatuan dan kesatuan bangsa. Karena pemerintahan Indonesia dijalankan secara demokratis, memberikan hak yang sama kepada seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam kemudi dan ikut menentukan masa depan bangsa (pemimpin).