Anda di halaman 1dari 79

KONSEP DASAR DAN PENERAPAN PENDIDIKAN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI RIAU


INKLUSIF PADA JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH
DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2022

MATERI 4: ASESMEN, INTERVENSI, DAN AKOMODASI


KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN
Oleh : Drs. Dedy Kustawan, M.Pd. Mobile: 087825957359 E-mail: dedykardhita@yahoo.com
DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN DALAM LAYANAN PENDIDIKAN INKLUSIF PADA JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH (SMA DAN SMK)
PROVINSI RIAU TAHUN 2022
KONSEP DASAR DAN PENERAPAN PENDIDIKAN INKLUSIF
PADA SATUAN PENDIDIKAN SMA DAN SMK

1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif


(Pengertian, Tujuan, Landasan, Prinsip, Manfaat Pendidikan Inklusif, dan Peraturan Perundang-undangan tentang Pendidikan
Inklusif)
2. Keragaman Peserta Didik
(Pengertian Keragaman, Peserta Didik Berkebutuhan Khusus, Peserta Didik Penyandang Disabilitas, Jenis Kekhususan
Peserta Didik dan Ragam Penyandang Disabilitas Disabilitas)
3. Identifikasi (Menemukenali Anak Berkebutuhan Khusus)
4. Asesmen, Intervensi, Akomodasi Kurikulum, Pembelajaran, dan Penilaian

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI RIAU


DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2022
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI RIAU
DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2022 MATERI 4

ASESMEN, INTERVENSI,
AKOMODASI KURIKULUM,
PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN
HARI/TANGGAL : KAMIS, 3 NOVEMBER 2022
WAKTU : PUKUL 13.30-15.00
TEMPAT : HOTEL MUTIARA PEKAN
BARU RIAU

Sumber: Dedy Ardian


ASESMEN

Dokumen: Dedy Ardian


TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaaskan pengertian asesmen

Menjelaskan tujuan asesmen

Menjelaskan penggolongan dan jenis asesmen

Menjelaskan bentuk/model sesmen

Menyebutkan petugas/pelaksana asesmen

Menjelaskan prosedur asesmen

Memberikan contoh instrumen asesmen


SKENARIO PEMBELAJARAN

Dialog Interaktif tentang Penyampaian Materi


Asesmen Penyimpulan Materi dan
Keseluruhan/ Tayangan PPT
Penutup 5’
10’ 15’
ALUR PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF

PERENCANAAN
PPDB IDENTIFIKASI ASESMEN PROFIL ANAK
PEMBELAJARAN

PENILAIAN DAN
PELAKSANAAN LAPORAN HASIL
EVALUASI
PEMBELAJARAN BELAJAR
PEMBELAJARAN

PENYIAPAN LANJUTAN
STUDI/MASA TRANSISI
Semua peserta didik memiliki hak untuk mengakses pendidikan
yang responsif terhadap kebutuhan mereka.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus perlu fasilitasi
akomodasi yang layak dan sistem dukungan pendidikan inklusif
(ULD-Pusat Sumber)
JENIS ASESMEN TERHADAP PESERTA DIDIK?
Jenis asesmen terhadap peserta didik meliputi:

1. Asesmen medis (asesmen yang dilakukan oleh dokter)


2. Asesmen psikologis (asesmen yang dilakukan oleh psikolog)
33. Asesmen fungsional (Asesmen yang dilakukan oleh pendidik, yang
dikategorikan dalam dua bentuk yaitu asesmen akademik dan
nonakademik (al. asesmen perkembangan)

Asesmen yang akan dipelajari adalah asesmen fungsional atau asesmen yang
dilakukan secara informal yang menjadi kewenangan/dilaksanakan guru.
Ayo kita diskusikan!
Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah.

• Pasal 3 ayat (1) Standar Kompetensi Lulusan digunakan


sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan Peserta
Didik dari satuan pendidikan.
• Pasal 3 ayat (3) Dalam hal Peserta Didik berkebutuhan
khusus dengan hambatan intelektual, penggunaan
Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mempertimbangkan kondisi dan
kebutuhan Peserta Didik.
• Pasal 3 ayat (4) Kondisi dan kebutuhan Peserta Didik
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan melalui
asesmen yang dilakukan oleh ahli sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sumber: Dok. Dr. Yuli Ibu Sina
ASESMEN
• (602) SEKOLAH INKLUSIF TERBAIK DI INDONESIA !! – YouTube
PENGERTIAN ASESMEN Dalam Lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman
PENGERTIAN ASESMEN Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan
dalam Kondisi Khusus dijelaskan pengertian asesmen
dan asesmen diagnostik. “Asesmen adalah proses
TUJUAN ASESMEN sistematis dalam pengumpulan, pengolahan, dan
penggunaan data aspek kognitif dan non-kognitif
untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik.”
PENGGOLONGAN DAN “Asesmen diagnostik adalah asesmen yang
JENIS ASESMEN dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi
kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik,
BENTUK ASESMEN sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai
dengan kompetensi dan kondisi peserta didik.”
PETUGAS/PELAKSANA
ASESMEN • Asesmen adalah suatu proses pengumpulan
informasi tentang perkembangan peserta didik
PROSEDUR PELAKSANAAN dengan mempergunakan alat dan teknik yang
ASESMEN sesuai untuk membuat keputusan pendidikan
berkenaan dengan penempatan dan program bagi
peserta didik tersebut.
INSTRUMEN ASESMEN • Melalui asesmen dapat diketahui kemampuan apa yang
sudah dimiliki, apa yang belum atau kelemahannya, dan
apa yang menjadi kebutuhan peserta didik, sehingga
dapat dirancang program pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.”
Asesmen adalah suatu proses
ASESMEN
yang sistematis dan
komprehensif di dalam menggali  Hasil asesmen akan menentukan jenis dan bentuk
permasalahan lebih lanjut untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan.
mengetahui apa yang menjadi  Selanjutnya, hasil asesmen akan dituangkan dalam
masalah, hambatan, keunggulan, program pembelajaran berdasarkan modalitas (potensi)
dan kebutuhan individu. yang dimiliki setiap individu.
 Hasil asesmen ini juga digunakan untuk menentukan
jenis dan bentuk intervensi secara tepat bagi peserta
didik.
 Asesmen yang dilakukan meliputi fungsi area belajar
(learning), sosial emosi (socio-emotional), komunikasi
(communication), dan neuromotor.
 Asesmen dilakukan secara formal oleh para ahli
(psikolog, terapis, dokter spesialis: THT, mata, dan
Sumber: Panduan Pelaksanaan Pendidikan Inklusif lainnya).
BSKAP. Kemendikbudristek. 2022  Asesmen juga dapat dilakukan secara informal oleh guru,
baik oleh guru kelas, guru mata pelajaran, guru BK,
TUJUAN ASESMEN
Tujuan utama asesmen adalah untuk
PENGERTIAN ASESMEN memperoleh informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam merencanakan program
TUJUAN ASESMEN
pembelajaran bagi peserta didik
berkebutuhan khusus (PDBK). Asesmen
PENGGOLONGAN DAN JENIS dilakukan untuk lima keperluan, yaitu :
ASESMEN  penyaringan (screening)
 pengalihtanganan (referral)
BENTUK ASESMEN  klasifikasi (classification)
 perencanaan pembelajaran
(instructional planning), dan
PETUGAS/PELAKSANA ASESMEN
 pemantauan kemajuan belajar anak,
(monitoring pupil progress).
PROSEDUR PELAKSANAAN
ASESMEN

INSTRUMEN ASESMEN
PENGGOLONGAN DAN JENIS ASESMEN

PENGERTIAN ASESMEN Penggolongan Asesmen:


1. Asesmen yang bersifat formal
TUJUAN ASESMEN 2. Asesmen yang bersifat informal

PENGGOLONGAN DAN
JENIS ASESMEN

BENTUK ASESMEN Jenis Asesmen:


1. Asesmen perkembangan
PETUGAS/PELAKSANA 2. Asesmen akademik (Pembelajaran)
ASESMEN

PROSEDUR PELAKSANAAN
ASESMEN Asesmen perkembangan merupakan Asesmen akademik adalah asesmen
seperangkat asesmen yang dipakai untuk yang dilakukan untuk mengungkap
mengungkap kondisi perkembangan kemampuan atau kompetensi peserta
INSTRUMEN ASESMEN
anak. Proses pengumpulan informasi didik dalam bidang akademik atau
tentang aspek-aspek perkembangan anak pembelajaran
dianggap penting, karena hasilnya
diduga memiliki pengaruh yang cukup
bermakna terhadap prestasi akademik
anak.
BENTUK ASESMEN
Assessmen For Learning (AfL), yaitu asesmen
PENGERTIAN ASESMEN yang digunakan untuk kepentingan proses
belajar. Asesmen ini bersifat asesmen yang
TUJUAN ASESMEN berorientasi pada kurikulum

PENGGOLONGAN DAN
JENIS ASESMEN Assessmen As Learning (AaL), yaitu asesmen
yang dilakukan dalam proses belajar
BENTUK ASESMEN berlangsung untuk melihat respon atau
perilaku yang terjadi pada saat pembelajaran
PETUGAS/PELAKSANA berlangsung
ASESMEN

PROSEDUR PELAKSANAAN
ASESMEN Assessmen Of Learning (AoL), yaitu asesmen
yang dilakukan diakhir pelajaran untuk melihat
INSTRUMEN ASESMEN tingkat penguasaan setelah intervensi
dilakukan.
PETUGAS DAN PROSEDUR PELAKSANAAN ASESMEN
Setiap guru pada satuan pendidikan selayaknya dapat
melaksanakan asesmen perkembangan yang sifatnya informal
PENGERTIAN ASESMEN dan melaksanakan asesmen akademik dan nonakademik
lainnya ( kompensatoris, bakat, minat) sesuai dengan tujuan
TUJUAN ASESMEN yang ditetapkan. Asesmen dapat dilakukan oleh tim asesmen
yang dibentuk oleh satuan pendidikan, dengan melibatkan
PENGGOLONGAN DAN guru pendidikan khusus atau guru pembimbing khusus, guru,
JENIS ASESMEN
orangtua, dan/atau tenaga ahli lain sesuai dengan kebutuhan.
BENTUK ASESMEN
1. Merencanakan/menyusun instrumen asesmen
PETUGAS/PELAKSANA 2. Melaksanakan asesmen (pengumpulan data)
ASESMEN
3. Analisis hasil asesmen, pemetaan hambatan dan
PROSEDUR PELAKSANAAN potensi, dan analisis skala prioritas
ASESMEN
4. Menggambarkan profil; sebagai kesimpulan yang
INSTRUMEN ASESMEN menggambarkan hambatan, potensi, dan kebutuhan
5. Laporan hasil asesmen
6. Tindak lanjut hasil asesmen (rekomendasi)
PROSEDUR PELAKSANAAN ASESMEN

MENGGAMBARKA
MERENCANAKAN/ N PROFIL PESERTA
MENYUSUN MELAKSANAKAN ANALISIS HASIL DIDIK LAPORAN HASIL TINDAK LANJUT
INSTRUMEN ASESMEN ASESMEN ASESMEN HASIL ASESMEN
AESESMEN (PROFIL BELAJAR
SISWA)
 Apa yang sudah
Menjadi kewajiban GPK dikuasai
untuk memberikan
ASESMEN PROFIL PDBK  Apa yang
layanan PKKh
belum dikuasai
 Apa yang
PROGRAM KEBUTUHAN PERKEMBANGAN dibutuhkan
KHUSUS

MINAT/BAKAT
EKSKUL/VOKASI

AKADEMIK
Menjadi kewajiban Menjadi kewajiban semua guru
pembina ekskul dan untuk memberikan pembelajaran
PEMBELAJARAN
guru keterampilan sesuai dengan kapasitas dan
dalam memberikan kebutuhan peserta didik
pembelajaran
INSTRUMEN ASESMEN
INSTRUMEN ASESMEN PERKEMBANGAN
Model atau contoh instrumen asesmen perkembangan
PENGERTIAN ASESMEN bagi peserta didik berkebutuhan khusus sudah banyak
disusun oleh para ahli atau praktisi. Guru bisa
menggunakannya dan menyesuaikannya dengan
TUJUAN ASESMEN kebutuhan dari setiap aspek perkembangan yang akan
diasesmen. Guru juga bisa menyusun instrumen
PENGGOLONGAN DAN
JENIS ASESMEN asesmen sesuai dengan kebutuhan.

BENTUK ASESMEN

PETUGAS/PELAKSANA INSTRUMEN ASESMEN AKADEMIK


ASESMEN Guru menyusun instrumen asesmen
PROSEDUR PELAKSANAAN akademik (pembelajaran) sesuai
ASESMEN
dengan kebutuhan/tujuan/ capaian
INSTRUMEN ASESMEN pembelajaran
Kebutuhan Instrumen Asesmen
o Banyak contoh instrumen asesmen nonakademik yang dibuat oleh pakar pada bidangnya, namun guru
dapat membuat instrumen asesmen nonakademik sesuai kebutuhan
o Instrumen asesmen akademik dibuat oleh guru sesuai dengan kebutuhan/tujuan pembelajaran/capaian
pembelajaran
o Contoh kebutuhan instrumen asesmen untuk PDBK tunarungu/PDDR:

Fungsi indera o Pemahaman terhadap bunyi & irama


dengar hilang Program o Kondisi motorik mulut
Kebutuhan o Kemampuan produksi bunyi
Penguasaan Khusus o Kemampuan berbahasa lisan/tulisan
Bahasa lambat o Kemampuan komunikasi verbal/non verbal
Dampak o Analisis KD/CP setiap mapel
Ketunarunguan o Buat indikator capaian KD/CP
Perkembangan
kognitif kurang Program
o Susun soal berdasarkan indikator capaian KD/CP
optimal Pembelajara
n
o Laksanakan asesmen pada setiap mapel
o Analisis hasil asesmen, buat rekomendasi
Perkembangan
sosial terhambat
Contoh Analisis Hasil Asesmen
Asesmen
Komunikasi dan
Berbahasa
Nama : Bulan
Kelas : V
SDN
Merdeka
Jaya
Usia : 13
tahun

J
:: Contoh Instrumen Asesmen Terbuka
Indikator
Aspek Sub Aspek Keterangan
Mampu Tidak Mampu
Pemahaman Bulan mampu membedakan bunyi Bulan belum mampu
terhadap bunyi pendek dan bunyi panjang membedakan birama
:: Contoh Instrumen Asesmen Akademik
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Nama : Bulan SatuanPendidikan : SD Negeri Merdeka Jaya
Usia : 13 Tahun Kelas : V
Jenis Kekhususan : Tunarungu Tanggal Asesmen : 22 Juni 2022
Hasil Asesmen
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Pernyataan/Pertanyaan Keterangan
M MB TM

3.1 Menentukan pokok pikiran 3.1.1 Menyebutkan kata-kata yang tidak diketahui artinya ………………………………………….
dalam teks lisan dan tulis
3.1.2 Menyebutkan informasi penting pada kalimat pertama dan ………………………………………….
kalimat terakhir
3.1.3 Menunjukkan pokok pikiran pada setiap paragraph ………………………………………….

………………………………………….
3.1.4 Mengidentifikasi pokok pikiran pada setiap paragraf
………………………………………….
3.1.5 Menyimpulkan pengertian pokok pikiran
4.1 Menyajikan hasil ………………………………………….
4.1.1 Membaca kalimat pada setiap paragraf
identifikasi pokok pikiran
dalam teks tulis dan lisan ………………………………………….
secara lisan, tulis, dan 4.1.2 Menjelaskan maksud kalimat pada setiap paragraf
visual ………………………………………….
4.1.3 Menceritakan kembali isi bacaan

4.1.4 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran ………………………………………….


:: Contoh Instrumen Asesmen Perkembangan PDBK Autis
Aspek Kompetensi Indikator M MB TM
1. Memiliki perilaku Duduk dengan tenang selama 5 – 10 menit
yang kooperatif
Memperhatikan/focus pada kegiatan belajar di kelas
Perilaku Mengikuti/melakukan kegiatan sederhana (pasang puzzle, mewarnai, dsb)
2. Mampu menirukan Menirukan gerakan motorik kasar (angkat tangan, tepuk tangan, lompat, dsb)
gerakan
Menirukan gerakan dengan benda (kibarkan bendera, mainkan mobil, dsb)
3. Mampu Menunggu giiliran/antrian
bersosialisasi
Mematuhi aturan sederhana (boleh/tidak boleh dilakukan)
Inter
aksi 4. Mampu mengikuti Memilih kegiatan sendiri
Sosial permainan dengan Bermain dengan sebaya
baik
Melakukan permainan terstruktur
5. Melakukan Melakukan kontak mata pada saat komunikasi
komunikasi awal
dengan benar Menirukan verbal vokal
Komuni
kasi dan Menjawab “Ya” setiap kali namanya dipanggil
bahasa
Menjawab kabar sesuai dengan kondisi saat itu
Memberi salam pada saat bertemu orang lain
Aspek Kompetensi Indikator M MB TM
6. Mampu Memanggil orang di sekitarnya/ temannya
mengungkapkan
perasaan dan pikiran Menyatakan keinginan secara lisan: mau ke toilet, makan dan minum
Menjawab pertanyaan sederhana mengenai apa
7. Mengidentifikasi Mengidentifikasi diri sendiri
orang-orang atau
Mengidentifikasi keluarga inti
tempat-tempat
Komuni yang ada di sekitar Mengidentifikasi teman sekelas
kasi dan
bahasa Mengidentifikasi guru-guru
8. Memahami Menunjukkan alat makan; sendok dan piring
objek/benda yang Menunjukkan alat minum; gelas
ada di sekitar
Menunjukkan binatang; ayam, bebek, kucing dsb
9. Memahami perintah Menunjukkan alat transportasi; mobil, motor, pesawat
Melakukan perintah satu tahap duduk, berdiri, ke sini dan ambil
10. Dapat melakukan Berdiri dengan satu kaki
kegiatan
(merespon) Melakukan kegiatan melompat
Sensori dengan baik terkait
dengan Melakukan gerakan menggantung/ bergelayut
keseimbangan
Meniti di atas papan titian
Aspek Kompetensi Indikator M MB TM
Berdiri di atas papan keseimbangan
Main ayunan
Bermain prosotan
Bermain jungkat-jungkit
Sensori
11. Dapat melakukan Bermain pasir
kegiatan/merespon
Melem
dengan baik terkait
dengan sentuhan Bermain lilin
Bermain dengan media tanah liat
12. Mampu melakukan Memasang puzzle 1 keping
latihan motorik halus
Memasukkan benda ke dalam botol
Memegang alat tulis
Motorik Meronce manik-manik dengan tepat
Meremas kertas, plastisin atau kain dengan menggerakkan semua jari
Menyobek
Melem dan menempel
Aspek Kompetensi Indikator M MB TM
13. Mampu melakukan Melempar dan menangkap bola dengan benar
latihan motorik kasar
Menarik suatu benda

Motorik Melompat dengan dua kaki dari lingkaran satu ke lingkaran lainnya
Berguling di atas matras
Mengangkat beban
14. Mampu merawat diri Melakukan kegiatan buang air kecil
sendiri
Melakukan kegiatan buang air besar (BAB)
Pengem 15. Kemandirian terkait Membuka makanan kemasan
bangan diri sendiri Mengambil nasi dan lauk sendiri
Diri
Makan menggunakan tangan/sendok dan garpu

Minum menggunakan gelas atau cangkir


:: Contoh Instrumen Asesmen Terbuka
Indikator
Aspek Sub Aspek Keterangan
Mampu Tidak Mampu
Motorik Bintang mampu menangkap dan
melempar bola
INSTRUMEN ASESMEN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK AUTIS
Aspek Kompetensi Indikator Mampu Tidak Mampu
1. Memiliki perilaku yang  Duduk dengan tenang selama 5-10 menit    
kooperatif Dapat memperhatikan/fokus pada kegiatan belajar di kelas    

 Dapat mengikuti/melakukan kegiatan sederhana; pasang puzzle, mewarnai bebas dsb.    
Perilaku
2. Mampu menirukan  Dapat menirukan gerakan motorik kasar; angkat tangan, tepuk tangan, lompat dsb.    
gerakan/ aktivitas  Dapat menirukan gerakan dengan benda (kibarkan bendera, memainkan mobil, pukul kendang, bunyikan    
lonceng dsb)
3. Mampu bersosialisasi di  Dapat menunggu giliran/ antrian    
lingkungan sekitar Mematuhi aturan sederhana (boleh/ tidak boleh di lakukan)    

Interaksi Sosial 4. Mampu mengikuti  Memilih kegiatan sendiri    
permainan dengan baik Dapat bermain dengan teman sebaya    

 Melakukan permainan terstruktur    
5. Melakukan komunikasi  Melakukan kontak mata pada saat berkomunikasi    
awal dengan benar Menirukan verbal vokal    

 Menjawab” iya” setiap kali namanya di panggil    
 Menjawab kabar sesuai dengan kondisi pada saat itu    
 Memberi salam pada saat bertemu orang lain    
6. Mampu mengungkapkan  Memanggil orang di sekitarnya/ temannya    
Komunikasi dan perasaan dan pikiran
Bahasa  Menyatakan keinginan secara lisan: mau ke toilet, makan dan minum    
   menjawab pertanyaan sederhana mengenai apa    
  7. Mengidentifikasi orang  Mengidentifikasi diri sendiri    
  -orang atau tempat-tempat Mengidentifikasi keluarga inti    

  yang ada di sekitar
   Mengidentifikasi teman sekelas    
   Mengidentifikasi guru-gurunya    
 
8. Memahami objek/benda  Dapat menunjukkan alat makan; sendok dan piring    
yang ada di sekitar Dapat menunjukkan alat minum; gelas    

 Dapat menunjukkan binatang; ayam, bebek, kucing dsb.    
 Dapat menunjukkan alat transportasi; mobil, motor, pesawat    
9. Memahami kata perintah  Dapat melakukan perintah satu tahap duduk, berdiri, ke sini dan ambil    
10. Dapat melakukan  Berdiri dengan satu kaki    
kegiatan (merespon)  Melakukan kegiatan melompat    
dengan baik terkait  Melakukan gerakan menggantung/ bergelayut    
dengan  Meniti di atas papan titian    
keseimbangan  Berdiri di atas papan keseimbangan    
 
 Main ayunan    
 Bermain prosotan    
 Bermain jungkat-jungkit    
Sensori

11. Dapat melakukan  Bermain pasir    


kegiatan (merespon)  Melem    
dengan baik terkait  Bermain lilin    
dengan sentuhan  Bermain dengan media tanah liat    
12.Mampu melakukan  Memasang puzzle 1 keping    
latihan motorik halus  Memasukkan benda ke dalam botol    
   Memegang alat tulis    
   Meronce manik-manik dengan tepat    
Motorik    Meremas kertas, plastisin atau kain dengan menggerakkan seluruh jari    
   Menyobek    
   Melem dan menempel    
  13. Mampu melakukan  Melempar dan menangkap bola dengan benar    
  latihan motorik
kasar  Menarik suatu benda    
 Melompat dengan dua kaki dari lingkaran satu ke lingkaran lainnya    
14. Mampu merawat  Dapat
Dapat berguling
melakukandikegiatan
atas matras
buang air kecil      
diri sendiri  Mengangkat beban    
 Melakukan kegiatan buang air besar (BAB)    

Pengem- 15. Kemandirian terkait  Membuka makanan kemasan    


bangan diri dengan  Mengambil nasi dan lauk sendiri    
diri sendiri Makan menggunakan tangan/sendok dan garpu    

 Minum menggunakan gelas atau cangkir    
CONTOH FORMAT INSTRUMEN ASESMEN AKADEMIK

No Aspek Sub-Aspek Indikator Catatan/Keterangan


1        
2        
3        
4        
CONTOH FORMAT INSTRUMEN
ASESMEN AKADEMIK/PEMBELAJARAN

No Kompetensi Indikator Pertanyaan/ Hasil Asemen Ket


Dasar/ Pernyataan Mampu Mampu Tidak
Capaian dengan Mampu
Pembelajaran Bimbingan

1              
2              
3              
4              
CONTOH KESIMPULAN HASIL ASESMEN PERKEMBANGAN

No  Aspek Perkembangan Deskripsi Catatan/Keterangan


1 Motorik    

2 Kognitif    

3 Bahasa    

4 Sosial Emosi    
CONTOH KESIMPULAN HASIL ASESMEN AKADEMIK (MATA PELAJARAN)

  Mata Pelajaran, KI-KD,    Catatan/


No dan Indikator/Capaian Deskripsi Keterangan
Pembelajaran
1      
2      
3      
4      
CONTOH FORMAT PEMETAAN HAMBATAN DAN POTENSI ASPEK
PERKEMBANGAN

 No  Aspek*) Yang Telah Dikuasai Yang Belum Dikuasai Yang Dibutuhkan
1        
2        
3        
4        

*) Diisi sesuai kebutuhan (misal aspek koginitf, aspek sosial, aspek emosi, aspek sensorik, aspek motorik,
aspek kemandirian, aspek perilaku adaptif, dll).
CONTOH FORMAT PEMETAAN HAMBATAN DAN POTENSI ASPEK
AKADEMIK (MATA PELAJARAN)

  Mata Pelajaran, KI-KD, Yang Telah Yang Belum Yang


No dan Indikator/ Capaian Dikuasai Dikuasai Dibutuhkan
Pembelajaran
         
         
         
         
         
CONTOH FORMAT PEMETAAN HAMBATAN DAN POTENSI ASPEK
AKADEMIK (MATA PELAJARAN)

  KI-KD/        
No Capaian Indiktor Tidak Dibutuhkan Prioritas
Pembelajaran Dibutuhkan
1          
2          
3          
4          
5          
Dst          
LEMBAR KERJA
Setelah mempelajari modul asesmen peserta didik berekbutauhan khusus pada
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Bapak ibu dimohon menyelesaikan
evaluasi dan tugas berikut.
a. Jelaskan pengertian asesmen diagnostik dan nondiagnostik
b. Jelaskan tujuan asesmen
c. Jelaskan penggolongan dan jenis asesmen
d. Jelaskan bentuk asesmen
e. Jelaskan petugas/pelaksana asesmen
f. Jelaskan prosedur asesmen
g. Buatlah contoh instrumen asesmen perkembangan dan akademik
INTERVENSI
INTERVENSI

PENGERTIAN TUJUAN
INTERVENSI INTERVENSI

FASE-FASE
PRINSIP LAYANAN
PELAKSANAAN
INTERVENSI
INTERVENSI

RUANG LINGKUP
LAYANAN
INTERVENSI
INTERVENSI
Layanan intervensi dilakukan untuk menangani hambatan
belajar dan hambatan perkembangan anak
berkebutuhan khusus (ABK) agar dapat berkembang secara
optimal. Intervensi dapat dilakukan berdasarkan hasil
asesmen.

Hal penting yang perlu dilakukan oleh pendidik dalam


layanan intervensi pembelajaran untuk peserta didik ABK
adalah:
a. Memaksimalkan akomodasi kebutuhan individu peserta
didik
b. Evaluasi kemampuan dan ketidakmampuan peserta didik
c. Mengobservasi perilaku dan kebiasaan peserta didik yang
diduga memiliki kebutuhan khusus.
d. Berpartisipasi dalam pertemuan dengan para ahli
e. Berpartisipasi dalam perancangan program individu
(Kaufman dan Hallahan. 2006: 19)
INTERVENSI
PENGERTIAN
INTERVENSI Intervensi secara harfiah diartikan sebagai “ikut
campur atau keterlibatan”. Jadi Intervensi dapat
dipandang sebagai keterlibatan seseorang
TUJUAN
INTERVENSI (someone's involvement) di dalam memberikan
bantuan. Stimulasi diartikan sebagai
“rangsangan”. yaitu keterlibatan seseorang di
FASE-FASE
PELAKSANAAN dalam memberikan rangsangan-ransangan.”
INTERVENSI

Intervensi bertujuan untuk meminimalisir atau


PRINSIP meredakan masalah, bahkan jika mungkin dapat
LAYANAN
INTERVENSI menghilangkannya. Stimulasi bertujuan untuk
mengantisipasi atau mencegah agar terhindar dari
RUANG masalah yang tidak diharapkan. Akan tetapi
LINGKUP
LAYANAN keduanya memiliki ujung yang sama yaitu sebagai
INTERVENSI
upaya untuk menghilangkan atau meredakan
INTERVENSI
PENGERTIAN 1. Fase pertama; pada fase ini, seorang intervensionis (guru ahli intervensi) melakukan
INTERVENSI
intervensinya secara khusus dan langsung kepada anak (child-focused intervenstion)
tanpa melibatkan pihak manapun. Treatment atau di-remedial langsung agar
kelemaham dan hambatan itu dapat diatasi (Dunst, 2005).
2. Fase kedua; ahli intervensi mulai melibatkan pihak lain, yaitu orang tua (familily base
TUJUAN early intervenstion). Ahli intervensi pada fase ini, mulai memberikan intervensinya
INTERVENSI
dengan melibatkan orang tua untuk melakukan tindakan tertentu atas rekomendasi-
rekomendai yang diberikan oleh intervionis. Fase kedua ini dipandang sebagai
kemajuan luar biasa dalam melakukan intervensi dimana orang tua mulai terlibat,
FASE-FASE namun asumsi yang digunakan masih sama seperti pada fase pertama. Pada fase dua
PELAKSANAAN ini dipandang belum membangun kompetensi pihak yang dilibatkan, tetapi masih
INTERVENSI sebatas berpartisifasi aktif untuk ikut melakukan tindakan berdasarkan rekomendasi
yang diberikan oleh ahli intervensi.
3. Fase ketiga; Seorang intervionis (ahli intervensi) tidak lagi melakukan intervensi
PRINSIP langsung kepada anak, melainkan adanya pengalihtanganan kepada keluarga agar
LAYANAN memilki kompetensi. Ahli intervensi bersama keluarga melakukan intervensi kepada
INTERVENSI
anak (family base intervenstion). Intervensi pada fase ketiga ini melihat bahwa faktor
utama dalam perkembangan anak adalah penciptaan lingkungan keluarga
(microsystem). Tugas intervensionis pada fase ini adalah membangun kompetensi
RUANG
LINGKUP keluarga (orang tua) untuk dapat melakukan intervensi pada anaknya. Jadi sasaran
LAYANAN intervensionis adalah keluarga. Urie Brofenbrenner (Dunt, 2005).
INTERVENSI
INTERVENSI
1. Spesifik; yang dimaksud prinsip spesifik dalam dalam intervensi adalah apa yang
PENGERTIAN akan diselesaikan benar-benar fokus pada satu perilaku tertentu. Apakah terkait
INTERVENSI dengan soal perkembangan yang menjadi inti masalah dan menimbulkan
terjadinya hambatan belajar pada individu itu atau focus dalam pengertian pada
prilaku negative tertentu yang menimbulkan terjadinya hambatan dalam belajar.
TUJUAN
Misalnya; perilaku hiperaktif dengan menunjukkan perilaku meninggalkan tempat
INTERVENSI duduk (focus perilaku) pada saat individu belajar dengan frekuensi yang tinggi.
Jika perilaku ini muncul, maka harus dicari cara secara spesifik untuk meredakan
tingkah laku tersebut agar individu itu dapat menyelesaikan tugas-tugasnya
FASE-FASE
dengan tenang.
PELAKSANAAN 2. Cermat; yang dimaksud cermat dalam intervensi adalah tindakan-tindakan
INTERVENSI intervensi yang dilakukan didasarkan atas pertimbangan yang tepat dan matang.
Ketepatan dan kematangan dalam tindakan intervensi didasarkan atas data-data
perilaku yang ditunjukkan.
PRINSIP
LAYANAN
3. Inten dan berkelanjutan; yang dimaksud inten dan berkelanjutan adalah tindakan-
INTERVENSI tindakan intervensi dilakukan secara konsisten, terjadwal dan terstruktur
berdasarkan tahapa-tahapan dan berkesinambungan.
4. Keterlibatan pihak lain; melibatkan pihak lain yang dimaksud adalah pihak-pihak
RUANG
LINGKUP
yang dekat dengan individu, misalnya keterlibatan orang tua (keluarga).
LAYANAN Keterlibatan keluarga menjadi dasar dalam melakukan tindakan-tindakan dalam
INTERVENSI intervensi agar setiap tindakan yang diharapkan sejalan dengan tindakan-tindakan
yang dilakukan guru (sekolah).
INTERVENSI
PENGERTIAN
INTERVENSI

 Pemberian intervensi pada anak berkebutuhan khusus akan terjadi dalam banyak hal, baik
intervensi yang berkaitan dengan masalah akademik, perkembangan atau perilaku spesifik.
TUJUAN Intervensionis (guru) yang menangani anak berkebutuhan khusu dalam memberikan
INTERVENSI intervensinya tidak hanya satu aspek secara terpisah, melainkan seringkali harus
menghadapi pada aspek yang berbeda tetapi dilakukan tindakan-tindakannya dalam waktu
bersamaan atau paling tidak jarak antara masalah yang diintervensi yang satu memiliki
rentang yang pendek pada masalah lainnya. Misalnya; pada saat yang hampir bersamaan
FASE-FASE
PELAKSANAAN
guru menyelesaikan masalah membaca, tapi pada saat itu pula guru meredakan perilaku
INTERVENSI meludah, atau mengepak-ngepak tangan (streotif).
 Secara umum aspek-aspek intervensi yang sangan mendasar dan paling awal dilakukan
dalam masalah akademik terkait dengan ketemapilan dasar Tree-Art yaitu kemampuan
akademik dalam bahasa; mendengar (listening), bicara (speak) membaca (reading), menulis
PRINSIP
LAYANAN (pre-writing dan writing) dan berhitung (arithmatic) ; komputasi, bilangan, oprasi hitung,
INTERVENSI geometri, waktu dan uang).
 Dalam aspek perkembangan mencakup; Kognitif (klasifikasi, seriasi, korespondensi dan
konservasi. Dalam Aspek Motorik (gross motor, fine motor, balance, locomosi dan
RUANG koordinasi), Dalam aspek persepsi visual (diskriminasi, spasial, figure and ground, memory),
LINGKUP persepsi auditori (keadaran fonem, morfem, semantic dan sintaksis)
LAYANAN
INTERVENSI
 Perilaku-peilaku spesifik seperti; stereotif fisik (memukul-mukul bagian anggoota badan)
stereotif verbal (membunyikan kata-kata terentu tanpa arti), echolalia (mengikuti ucapan
orang lai), hipoaktif (tidak mau merespon), Hiperaktif (tidak maudiam tanpa arah),
AKOMODASI
KURIKULUM,
PEMBELAJARAN,
DAN PENILAIAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Akomodasi Kurikulum
Menjelaskan pengertian akomodasi dalam pengembangan kurikulum

Menjelaskan peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar dalam melakukan


akomodasi kurikulum

Menjelaskan pentingnya melakukan akomodasi pengembangan kurikulum

Menjelaskan bentuk akomodasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik

Menjelaskan ruang lingkup akomodasi kurikulum

Memberi contoh akomodasi kurikulum (modifikasi dan penyesuaian/adaptasi) yang


sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
TUJUAN PEMBELAJARAN
2. Akomodasi Pembelajaran
Menjelaskan pengertian akomodasi pembelajaran

Menjelaskan pengertian modifikasi dan penyesuaian/adaptasi dalam pembelajaran

Menjelaskan pentingnya melakukan akomodasi pembelajaran

Memberi contoh akomodasi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik.

Memberi contoh bentuk/format RPP yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus
tanpa hambatan intelektual

Menjelaskan cara menyusun RPP yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus

Menjelaskan akomodasi strategi pembelajaran sesuai jenis kekhususan atau ragam disabilitas
peserta didik
TUJUAN PEMBELAJARAN
3. Akomodasi Penilaian
Menjelaskan pengertian akomodasi penilaian

Memberi contoh akomodasi penilaian hasil belajar untuk setiap jenis kekhususan/ragam disabilitas
peserta didik.
Menjelaskan pentingnya penilaian hasil belajar yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan
khusus
Menjelaskan alasan pentingnya penyusunan instrumen penilaian hasil belajar untuk peserta didik
yang memiliki hambatan intelektual dan yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa

Menjelaskan penyesuaian penilaian hasil belajar sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.

Memberi contoh akomodasi penilaian hasil belajar untuk peserta didik berkebutuhan
khusus/penyandang disabilitas sesuai dengan kebutuhannya.
SKENARIO PEMBELAJARAN

Penyampaian Materi Penyimpulan Materi dan


Keseluruhan/ Tayangan PPT Tanya Jawab 5 menit
Penutup 5’
30’
Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang
mengakomodasi semua peserta didik, menghargai
keberagaman dan dilaksanakan dengan tidak
diskriminasi.

Peserta didik berkebutuhan khusus yang belajar di


satuan pendidikan umum, kejuruan, dan keagamaan
menggunakan kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan tersebut. Namun demikian, karena
memiliki kondisi dan kebutuhan yang beragam, maka
perlu dilakukan akomodasi terhadap kurikulum
dimaksud.

Akomodasi kurikulum, pembelajaran, dan penilaian


merupakan suatu proses modifikasi dan atau
penyesuaian/adaptasi komponen kurikulum yang
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik
berdasarkan hasil asesmen kebutuhan khusus
PENGANTAR (diagnostik).
Keragaman peserta didik
Mengenal Kurikulum dalam
Pembelajaran - Ujione.id - Aplikasi Ujian Kebijakan saat ini satuan yang ada di kelas memiliki
Berbasis Cloud pendidikan diberi kewenangan kemampuan dan kebutuhan
sepenuhnya untuk yang berbeda. Dalam rangka
mengembangkan kurikulum pemenuhan kebutuhan
sebagai kurikulum operasional tersebut maka perlu
satuan pendidikan. dilakukan akomodasi
kurikulum.
Pasal 1 ayat 9 UU No 8 tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas
Akomodasi yang Layak adalah modifikasi
dan penyesuaian yang tepat dan diperlukan
untuk menjamin penikmatan atau pelaksanaan
semua hak asasi manusia dan kebebasan
fundamental untuk Penyandang Disabilitas
berdasarkan kesetaraan.

• Kurikulum di satuan pendidikan


penyelenggara pendidikan inklusif (SPPPI)
adalah kurikulum satuan pendidikan yang
berlaku di satuan pendidikan tersebut.
• Bagi peserta didik dengan berkebutuhan
khusus (PDBK) perlu dilakukan
penyesuaian atau akomodasi terhadap
kurikulum sehingga sesuai dengan potensi,
bakat, minat dan keunikan PDBK.
Akomodasi Kurikulum Menurut Para
Ahli
• Akomodasi kurikulum (Lerner & Kline, 2006) adalah
adaptasi/penyesuaian dan modifikasi
kurikulum/program pendidikan untuk memenuhi
kebutuhan anak dengan kebutuhan khusus.
• Torey (2004) memaknai akomodasi sebagai
perubahan yang dilakukan supaya siswa berkebutuhan
khusus dapat belajar di ruang kelas reguler/ inklusif.
• Jadi akomodasi dapat diartikan sebagai perubahan
berupa penyesuaian dan modifikasi yang diberikan
untuk siswa berkebutuhan khusus sesuai dengan
kondisi dan kebutuhannya.
PERMENDIKNAS NOMOR 70 TAHUN 2009
TENTANG PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI
PESERTA DIDIK YANG MEMILIKI KELAINAN
DAN MEMILIKI POTENSI KECERDASAN
DAN/ATAU BAKAT ISTIMEWA

• Pasal 7 Satuan pendidikan penyelenggara


pendidikan inklusif menggunakan kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang
mengakomodasi kebutuhan dan kemampuan
peserta didik sesuai dengan bakat dan
minatnya.
• Pasal 8 Pembelajaran pada pendidikan inklusif
mempertimbangkan prinsip-prinsip
pembelajaran yang disesuikan dengan
karakteristik belajar peserta didik.
• Pasal 9 (1) Penilaian hasil belajar bagi peserta
didik pendidikan inklusif mengacu pada jenis
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Amanah Peraturan
Perundang-undangan
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2020 tentang Akomodasi yang
Layak untuk Peserta Didik Penyandang
Disabilitas dijelaskan bahwa penyediaan
akomodasi yang layak pada kurikulum
dilakukan dengan pengembangan pada
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
Standar Proses, dan Standar Penilaian
yang sesuai dengan kebutuhan Peserta
Didik Penyandang Disabilitas.
1 Modifikasi 2 Adaptasi kurikulum
kurikulum melakukan
merupakan kegiatan penyesuaian pada salah
mengubah pada satu atau beberapa
AKOMODASI salah satu atau komponen kurikulum
KURIKULUM beberapa komponen salah satunya
kurikulum sesuai menaikkan atau
kebutuhan peserta menurunkan
didik dengan tujuan kompetensi Inti dan
terjadinya proses kompetensi dasar agar
pembelajaran tercipta pembelajaran
bermakna bermakna
Kurikulum 2013 KD-RPP/PPI
Kurikulum Merdeka CP-MA&/RPP/PPI

AKOMODASI KURIKULUM
Akomodasi merupakan perubahan yang berupa penyesuaian/adaptasi dan modifikasi yang dilakukan untuk
ABKsesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
• Penyesuaian/Adaptasi Kurikulum merupakan penyesuaian pada salah satu atau beberapa komponen
kurikulum pada standar isi (KD). Penyesuaian/adaptasi berupa penambahan, perluasan, atau pendalaman
muatan pembelajaran bagi peserta didik cerdas dan berbakat istimewa. Penyederhanaan, pengurangan,
penggantian, bahkan sampai kepada penghilangan muatan pembelajaran yang tidak bermanfaat bagi peserta
didik dengan hambatan intelektual.
• Modifikasi kurikulum merupakan penyesuaian pada media pembelajaran sebagai salah satu komponen
kurikulum dengan menggunakan standard isi (KD) yang tersedia dalam dokumen kurikulum. Program
pembelajaran inklusif bagi ABK di SMA menggunakan kurikulum akomodatif yang merupakan hasil analisis
dari kurikulum reguler yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik belajar ABK. Dengan kurikulum
akomodatif akan memberikan peluang terhadap peserta didik untuk mengaktualisasikan segala potensi yang
mereka miliki sesuai dengan bakat, kemampuan dan perbedaan yang ada pada setiap peserta didik.

(Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di SMA. Dit SMA. Ditjen PAUD Dikdasmen.2021)


AKOMODASI PEMBELAJARAN
Membantu peserta didik dalam
mengembangkan potensi dan
mengatasi hambatan belajar yang
dialami

Membantu pendidik dan orang tua


TUJUAN AKOMODASI PEMBELAJARAN dalam mengembangkan program
DALAM PENGEMBANGAN pendidikan bagi ABKbaik yang
KURIKULUM diselenggarakan di sekolah maupun
di rumah

Menjadi pedoman bagi sekolah, dan


masyarakat dalam mengembangkan,
menilai dan menyempurnakan
program pendidikan inklusif.
Dalam akomodasi pembelajaran meliputi : 1) Adaptasi Tujuan; 2) Adaptasi Isi; 3)
Adaptasi Proses; dan 4) Penilaian.

Akomodasi Tujuan

Akomodasi Materi Akomodasi


RPP/Modul Ajar,
Akomodasi
dan Program
Pembelajaran
Pembelajaran
Akomodasi Proses Individual (PPI)

Akomodasi Penilaian
Adaptasi tujuan berarti tujuan yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran yang ada dalam kurikulum umum diubah untuk
disesuaikan dengan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus.
1 Adaptasi Tujuan Hal ini memungkinkan ABK akan memiliki rumusan kompetensi
sendiri yang berbeda dengan peserta didik pada umumnya,
yang berkaitan dengan standar kompetensi lulusan (SKL).

Adaptasi isi berarti materi pelajaran yang diberikan oleh


pendidik kepada peserta didik umum disesuaikan dengan
kondisi peserta didik berkebutuhan khusus.
 Dengan demikian, ABK mendapat sajian materi yang sesuai
dengan kemampuannya.
2 Adaptasi  Adaptasi materi bisa berkaitan dengan keluasan, kedalaman
Isi/Materi dan atau tingkat kesulitan.
 Artinya, ABKmendapat materi pelajaran yang tingkat
kedalaman, keluasan dan kesulitannya berbeda (lebih
rendah/sederhana) dibandingkan dengan materi yang
diberikan kepada peserta didik lainnya.
 Adaptasi proses berarti ada perbedaan dalam kegiatan
pembelajaran yang dijalani oleh peserta didik berkebutuhan
khusus (PDBK) dengan yang dialami oleh peserta didik pada
umumnya.
 Metode atau strategi pembelajaran umum yang diberikan kepada
3 Adaptasi Proses peserta didik pada umumnya tidak dapat diterapkan untuk PDBK.
 Mereka memperoleh strategi pembelajaran khusus yang sesuai
dengan kemampuannya.
 Adaptasi proses atau kegiatan pembelajaran bisa berkaitan dengan
penggunaan metode mengajar, lingkungan belajar, waktu belajar,
media belajar, sumber belajar dan lain-lain

 Akomodasi Penilaian berarti ada perubahan dalam perangkat


penilaian yang disesuaikan dengan kondisi ABK.
4 Adaptasi  Dengan kata lain, ABK menggunakan perangkat penilaian yang
Penilaian berbeda dengan peserta didik lainnya.
 Perubahan tersebut dapat berkaitan dengan perubahan dalam soal
ujian, waktu penilaian, teknik/cara penilaian , atau tempat
penilaian dan lain-lain.
Pendekatan ini cocok untuk memperkenalkan berbagai topik. Pendidik
menyiapkan beberapa pertanyaan untuk dijawab peserta didik sesuai dengan
kemampuannya. Pendidik dapat menggunakan kelas untuk bercerita atau
PEMBELAJARAN menunjukkan karya mereka seperti membuat puisi, lagu, bercerita atau membuat
permainan secara bersama-sama. Pendidik harus berupaya menciptakan strategi
LANGSUNG PADA pembelajaran dengan materi yang sesuai yang dapat mengakomodasi semua
SELURUH KELAS keragaman. Untuk mendorong semua peserta didik aktif, pendidik dapat
RANCANGAN PENDEKATAN

memberikan tugas yang berbeda pada setiap kelompok atau memberikan tugas
yang sama dengan hasil yang diharapkan berbeda.
PEMBELAJARAN

Pembelajaran individual diberikan pada peserta didik tertentu untuk


PEMBELAJARAN membantu mereka menyelesaikan masalahnya seperti pada peserta didik
berbakat dengan mendorong mereka memberikan tugas yang lebih
INDIVIDUAL menantang.
Pendidik membagi peserta didik dalam kelompok kecil dengan
PEMBELAJARAN menggunakan strategi efektif yang dapat memenuhi semua
KELOMPOK KECIL kebutuhan peserta didik. Pendidik dapat mendorong peserta didik
agar dapat bekerja lebih kooperatif.
Pembelajaran yang kooperatif terjadi ketika peserta didik berbagi tanggungjawab untuk
mencapai tujuan bersama. Pendidik hendaknya berupaya menghindari pembelajaran yang
kompetitif. Dalam pembelajaran kooperatif, pendidik memegang peranan penting untuk
PEMBELAJARAN menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas belajar sehingga peserta didik merasa
mampu mengatasi permasalahan mereka sendiri dan merasa dihargai. Pembelajaran yang
KOOPERATIF kooperatif dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman dan rasa senang memiliki
sikap positif terhadap diri sendiri, kelompoknya, dan pekerjaannya. Setiap peserta didik
hendaknya diberi kesempatan untuk mengembangkan berbagai keterampilannya, seperti peserta
didik perempuan menjadi presenter, peserta didik laki-laki menjadi notulis dan kegiatan lainnya
sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari aktivitas kerja kelompok yang kooperatif
 Pendidik dapat memberikan bantuan saat anak mengerjakan tugas
atau guru memberikan tugas soal dengan urutan tingkat kesulitan
Penilaian dan dari yang rendah ke tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
a  Hal ini dilakukan secara bertahap.
Laporan Hasil  Pemberian tugas dengan peningkatan urutan tingkat kesulitan dapat
Pembelajaran menuntun peserta didik dalam membangun konsep yang matang,
yang pada akhirnya diharapkan dapat mengupayakan peserta didik
dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya.

Penilaian ABK pada kelas inklusif dapat dilakukan melalui


beberapa alternatif:
1. Penilaian sesuai dengan standar dan dengan cara yang sama
dengan peserta didik lain
2. Penilaian sesuai dengan standar namun disertai dengan
akomodasi tertentu,evaluasi ini disesuaikan dengan
kebutuhan spesifik anak
3. Penilaian alternatif dengan standar kesulitan yang sama
dengan peserta didik lain; dan
4. Penilaian alternatif dengan standar kesulitan yang disesuaikan
dengan kemampuan anak
b Akomodasi dalam Proses
Penilaian
Akomodasi dalam proses penilaian
dikelompokkan menjadi empat macam,
yaitu:
1. Penyampaian soal, pendidik
menyampaikan soal dengan mengulang
intruksi, membacakan;
2. Cara menjawab soal, misal: peserta
didik tidak harus menuliskan jawaban
namun ia dapat menandai jawaban
sesuai di buku;
3. Tempat, misal untuk peserta didik
dengan perhatian terbatas, dapat
mengikuti ulangan di ruangan terpisah
yang agak sepi; dan
4. Waktu pemberian waktu yang lebih
banyak dengan jeda untuk istirahat
Manajemen Kelas dalam Pelaksanaan Pendidikan Inklusi di SMA
Penataan ruang kelas bertujuan untuk memudahkan aksesibilitas dalam
aktivitas pembelajaran bagi semua peserta didik, termasuk di dalamnya
VISIBILITAS ABK. Terdapat lima prinsip penataan lingkungan yang yang perlu
diperhatikan (Winataputra, 2003). Prinsip tersebut adalah:
1. Visibilitas
LINGKUNGAN KELAS

Prinsip visibilitas mengacu pada penempatan dan penataan barang-


PRINSIP PENATAAN

barang di dalam kelas tidak menganggu pandangan peserta didik dan


AKSESIBILITAS guru pada saat proses pembelajaran
2. Aksesibilitas
Prinsip aksesibilitas mengacu pada penataan ruang kelas yang
memudahkan peserta didik untuk meraih atau mengambil barang-
barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.
FLEKSIBILITAS 3. Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas (keluwesan) mengacu pada penataan barang-barang
di dalam kelas harus mudah ditata dan dipindahkan, serta disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
KENYAMANAN 4. Kenyamanan
Prinsip kenyamanan mengacu pada kondisi ruang belajar yang nyaman
dalam proses pembelajaran seperti temperatur, cahaya, suara, dan
kepadatan kelas.
5. Keindahan.
KEINDAHAN Prinsip keindahan mengacu pada penataan ruang kelas yang
menyenangkan dan kondusif saat proses pembelajaran. Ruangan kelas
yang indah dan menyenangkan juga terlihat dalam performa kelas dan
diri peserta didik yang antusias mengikuti proses pembelajaran
Kegiatan pembelajaran hendaknya dirancang sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan kemampuan peserta didik serta
mengacu kepada kurikulum yang dikembangkan
1. Guru menyediakan kondisi kelas yang ramah, hangat, menerima keragaman, dan menghargai perbedaan
2. Satuan pendidikan siap mengelola kelas yang heterogeny dengan menerapkan kurikulum dan pembelajaran yang bersifat
individual
3. Guru mampu menerapkan pembelajaran yang interaktif, kolaboratif, dan memberikan stimulasi bagi terjadinya interaksi
sosial di antara peserta didik yang beragam
4. Guru dituntut mau dan mampu berkolaborasi dengan profesi atau pihak lainnya dalam merencanakan, melaksanakan,
dan menilai pembelajaran
5. Guru dituntut mampu melibatkan orang tua peserta didik secara bermakna dalam proses pendidikan.
:: Proses Perancangan Pembelajaran
PESERTA MODIFIKASI
DIDIK
PENETAPAN
SE KKM
P KD/CP & IPK
E TA
IDENTIFIKASI RA
M o Minggu
B
KURI Efektif
ASESMEN 2
PROFIL
PDBK
E
L
KULUM TDK
SE
o Silabus
o Prota
KBM
A TA dan
J RA Promes
AR o RPP
PERKEMBANGAN/ A PENILAIAN
KOMPENSATORIS N
ADAPTASI o PH
o PTS
o o PAS/PAT
Addisi
AKADEMIK o US
o Subtitusi
o Simplifikasi
P o
BAKAT & Omisi
K
Kh MINAT
LAPORAN HASIL
EKSKUL & VOKASI BELAJAR
Bagaimana Cara
Mengakomodasi
Pembelajaran?
Cermati muatan KD
Cermati
(kompetensi dan
kemampuan dan
materi)/capaian
karakteristik PDBK
pembelajaran

Pilih tingkatan Tentukan metode,


kompetensi/materi alat, dan media
yang sesuai dengan pembelajaran yang
kemampuan PDBK tepat

Buat perangkat
pembelajaran yang
mengakomodir
kemampuan PDBK
PROGRAM
PENDIDIKAN/
PEMBELAJARAN
INDIVIDUAL

Dokumen: Dedy Ardian


Program Pendidikan/Pembelajaran
Individu (PPI)
o Program Pembelajaran Individu diadopsi dari istilah Individualized
Educational Program (IEP) yang diprakarsai oleh Samuel Gridley Howe
(1871), sebagai salah satu bentuk layanan pendidikan bagi PDBK.
o Program Pembelajaran Individu berdasarkan kesepakatan para pakar
pendidikan khusus Indonesia disingkat PPI.
o PPI dimaksudkan sebagai bentuk pembelajaran yang dapat melayani
perbedaan peserta didik, dan sesuai dengan kemampuan, tempo
belajar, minat, dan keinginan belajar peserta didik.
o PPI bertolak dari suatu pandangan yang mengakui bahwa manusia
merupakan mahluk individu. Individu mengandung arti suatu kesatuan
dari jiwa dan raga (a whole being) yang tidak terpisahkan satu sama
lain yang dikenal sebagai organisme. Pandangan ini pada dasarnya
menghendaki agar kegiatan proses pembelajaran lebih bersifat
individual (individualisasi)
Tujuan dan Prosedur PPI

• Tujuan
Mengakomodasi kebutuhan layanan pendidikan/pembelajaran bagi
peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki hambatan intelektual
(akademik)
• Prosedur
1. Pembentukan TIM PPI;
2. Menganalisis/Menilai Kebutuhan;
3. Mengembangkan Tujuan Pembelajaran;
4. Merancang Metode & Prosedur Pembelajaran; dan
5. Menentukan Evaluasi Kemajuan
Fungsi PPI
• Memberi arah pembelajaran dengan mengetahui kekuatan, kelemahan, dan minat peserta
didik.
• Menjamin setiap PDBK memiliki program yang disesuaikan dengan kebutuhannya
• Meningkatkan keterampilan guru
• Harmonisasi hasil asesmen tentang karakteristik kebutuhan belajar spesifik peserta didik
masing masing dengan tujuan pembelajaran.
• Meningkatkan komunikasi antar anggota tim untuk keberhasilan peserta didik berkebutuhan
khusus dalam pendidikan.
• Menjadi sarana bagi peningkatan usaha untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih
efektif.
Perbedaan PPI dan RPP
Aspek PPI RPP/MA
Waktu Dibuat untuk waktu yang lebih lama Dibuat untuk satu atau beberapa kali tatap muka
(pada kisaran 3 – 6 bulan)

Subyek Satu peserta didik/kelompok setara Semua peserta didik dalam satu kelas

Dasar Penyusunan Kurikulum dan hasil asesmen (profil Kurikulum


peserta didik)

Pihak yang Terlibat Kepala sekolah, Guru, GPK, Peserta Guru


didik, orang tua/ keluarga, tenaga
profesional
Ruang lingkup Bidang studi tertentu, program kebutuhan Semua bidang studi pada KTSP
khusus, aspek perkembangan
Tahap Perancangan PPI

Identifikasi
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi

 Pembentukan tim  Pilih strategi yang  Evaluasi program


 Melakukan asesmen tepat  Tindak lanjut
 Penyusunan program  Rancangg
lingkungan belajar
yang sesuai
 Tentukan setting
o Individual
o Kelompok kecil
o Kelompok besar
Contoh PPI
Nama Peserta Didik : AB
Nama Guru : Ranti
Kelas/Semester : VI/1
Hari/Tanggal : Senin, 23 Januari 2022

KI/KD
(Capaian Tujuan Kegiatan Pembelajaran Penilaian/Evaluasi/ Catatan/Komentar
Pembelajaran)/ Pembelajaran Asesmen
Indikator

KD: Siswa mampu • Guru menunjukkan kata yang mengandung “br” • Tulislah 10 kata! Siswa lebih termotivasi
Siswa dapat menulis menulis kata yang dan “pr”, siswa membaca dengan kartu kata. Pramuka, zebra, untuk menulis dengan
permulaan melalui kegiatan mengandung • Guru menutup beberapa kartu kata dan pramugari, protokol, metode tebak gambar
melengkapi cerita dan dikte fonem “br” dan mendiktekan kata per kata secara acak. brawijaya, pramuniaga, yang dilakukan bersama-
“pr” dan kata • Siswa menuliskan beberapa kata yang didiktekan. Brunai, kotapraja, pria, sama di dalam kelas
Indikator: ulang berimbuhan • Ketika siswa membaca salah, siswa mengulang prajurit.
Siswa dapat menulis 10 dengan benar. membaca tulisan sampai siswa menyadari • Tulislah 10 kata
kata yang mengandung “br” kesalahannya. berimbuhan! Berlari-lari,
dan “pr” dengan 80% benar   • Guru mengulang untuk mendiktekan kembali bermain-main, kejar-
dalam waktu 1 bulan secara perlahan-lahan, siswa mengganti tulisan kejaran, melompat-
dengan cara dikte. yang salah dan menuliskan kembali. lompat, bernyanyi-
Siswa dapat menulis 10 • Kegiatan di atas dilakukan selama 1 bulan setiap nyanyi, menari-nari,
kata ulang yang berimbuhan hari sekitar 15 menit sebelum atau sesudah bercakap-cakap, bersama-
dengan 80% benar dalam belajar di kelas. Dan di rumah dilakukan sebelum sama, berkata-kata,
waktu 2 bulan dengan cara dan sesudah belajar. berjalan-jalan.
dikte. • Kegiatan di atas dilakukan juga untuk kata
berimbuhan dalam waktu 2 bulan.
Link CP, Kamus
SIBI, dan Program
Kebutuhan Khusus
https://drive.google.com/driv
e/folders/1OA-MUBMioLOf
W9C5BK4Drqh9XXWzm9A
x

Keputusan Kepala BSKAP No. 033_H_KR_2022 tentang


Perubahan Atas Keputusan Kepala BSKAP No. 008_KR_2022
tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Jenjang Dikdas
, dan Jenjang Dikmen pada Kurikulum Merdeka.pdf
Link CP, Kamus
SIBI, dan Program
Kebutuhan Khusus

Kamus SIBI (kemdikbud.go.id)


Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr Wb.

Anda mungkin juga menyukai