Anda di halaman 1dari 33

Bab 9

Biaya

02/26/23 Transi 1
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:

 Menjelaskan pengertian biaya.


 Menyebut dan menjelaskan karakteristik biaya.
 Menjelaskan landasan pikiran dan kriteria pengakuan
biaya.
 Menyebut dan menjelaskan basis asosiasi antara biaya
dan pendapatan.
 Menyebut dan menjelaskan saat pengakuan biaya.
 Menjelaskan masalah-masalah penandingan yang
berkaitan dengan: sediaan, fasilitas fisis, tanah, aset
takberwujud, dan sumber alam.
 Menyusun statemen laba-rugi dengan penyajian yang
layak.

02/26/23 Transi 2
Masalah Teoretis tentang Biaya

• Biaya berkaitan erat dengan penelusuran kos pada


tahap pembebanan.

• Kos harus dipecah menjadi bagian yang belum habis


(unexpired) yang melekat pada aset dan bagian yang
dibebankan ke perioda sebagai biaya (expired).

• Untuk mengukur laba yang tepat, pendapatan harus


ditandingkan dengan biaya yang secara ekonomik
telah menghasilkan pendapatan tersebut.

02/26/23 Transi 3
Makna yang terkandung dalam berbagai definisi:

1. Aliran keluar/penurunan aset


2. Operasi utama atau sentral
3. Kenaikan kewajiban
4. Penurunan ekuitas
5. Diukur atau dikaitkan dengan kos
6. Bukan berasal dari transaksi dengan pemilik
7. Untuk menghasilkan pendapatan

02/26/23 Transi 4
Aliran Fisis atau Moneter?

• FASB memaknai biaya sebagai kejadian fisis


karena tia terjadi akibat penyerahan barang atau
jasa.
• Kam (1990) memaknai biaya sebagai kejadian
moneter yaitu perubahan (penurunan) nilai aset,
kewajiban, dan ekuitas. Biaya merupakan aliran
moneter.
• Kam memasukkan perioda sebagai takaran
pengukuran biaya.

02/26/23 Transi 5
Beberapa Istilah yang Berkaitan

1. Kos (cost)
2. Kos terhabiskan (expired cost)
3. Kos takterhabiskan (unexpired cost)
4. Pengeluaran (expenditure)
5. Pengeluaran kas (disebursement)
6. Beban (charges)
7. Kos barang terjual (cost of goods sold)

Baca lebih lanjut pembahasan dalam Lampiran 1.

02/26/23 Transi 6
Biaya versus Rugi

• IAI/IASC tidak mendefinisi rugi (losses) sebagai


elemen yang terpisah dengan biaya (expenses).*

• Rugi dicakupi dalam satu definisi biaya (expenses).

• FASB memisahkan biaya dan rugi sebagai elemen


yang berdiri sendiri.

*IAI menyebut expense sebagai beban.

02/26/23 Transi 7
Makna yang terkandung dalam definisi Rugi:

1. Penurunan ekuitas bersih


2. Periferal atau insidental
3. Selain yang dicakupi biaya
4. Selain distribusi ke pemilik atau transaksi yang
berkaitan dengan pemilik

FASB perlu membedakan biaya dan rugi karena sumber rugi


berbeda dengan operasi utama.

02/26/23 Transi 8
Karakteristik Sumber Rugi:

1. Periferal atau insidental


2. Transfer nontimbal-balik
3. Penahanan aset
4. Faktor lingkungan

Pembedaan lebih diarahkan untuk tujuan penyajian daripada


untuk membedakan makna biaya dan rugi.

02/26/23 Transi 9
Pengakuan Biaya
Pencatatan jumlah rupiah biaya secara formal ke
dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut
terrefleksi dalam statemen keuangan.

Kriteria:
• Konsumsi manfaat (consumption of benefits)
• Lenyapnya manfaat (loss or lack of benefits)

• Keterhabisan kos (cost expiration)

02/26/23 Transi 10
Kaidah Pengakuan APB

1. Mengasosiasi sebab dan akibat


2. Alokasi sistematik dan rasional
3. Pembebanan arbitrer

02/26/23 Transi 11
Konsep Penandingan

Untuk mendapatkan laba periodik yang bermakna,


pendapatan yang diakui untuk suatu perioda harus
ditandingkan (diasosiasi) dengan biaya yang
dianggap telah menghasilkan pendapatan tersebut.

02/26/23 Transi 12
Saat Pengakuan Biaya

1. Adanya hubungan dengan pendapatan


2. Diakui pada perioda yang sama dengan perioda
diakuinya pendapatan
3. Penandingan didasarkan pada kelayakan
ekonomik
4. Menandingkan tidak berarti mengkompensasi

02/26/23 Transi 13
Asosiasi Sebab dan Akibat
Penyerahan produk menimbulkan pendapatan
sehingga kos yang melekat pada produk yang
diserahkan merefleksi biaya.

Disebut juga penandingan langsung (direct matching)


atau penandingan produk (product matching).

Asumsi/syarat:

• Semua komponen kos (produksi, pemasaran, dan


administratif) dapat dilekatkan pada produk.

02/26/23 Transi 14
Masalah Berkaitan dengan Penandingan Produk

• Identifikasi kos produk


• Produk usang atau musiman
• Barang rusak
• Identifikasi kos nonproduk (tersediaankan atau
tidak)
• Biaya antisipasian
• Imputasi pendapatan

02/26/23 Transi 15
Alokasi Sistematik dan Rasional
Tidak selalu mudah untuk melekatkan semua kegiatan
ke produk. Alokasi sistematik merupakan alternatif.

Argumen:
• Ada hubungan walaupun tidak langsung
• Sulit mencari asosiasi langsung secara fisis
• Penundaan kurang tepat
• Bila regular/normal, terjadi tepat-tanding secara rupiah
sehingga tidak mempengaruhi laba (lihat Gambar 9.2)
• Secara teknis suatu kos harus dipecah/dialokasi

02/26/23 Transi 16
Salah-tanding kegiatan, tepat-tanding rupiah

Produk

Nonproduk

Panel A
Tepat-tanding
kegiatan

Panel B
Salah-tanding
kegiatan

Salah-tanding kegiatan
Tepat-tanding jumlah rupiah

02/26/23 Transi 17
Masalah Berkaitan dengan Alokasi Sistematis

• Penangguhan (alokasi antarperioda)


• Kos bergabung (joint cost) dan bersama
(common cost)
• Sarana pemerataan laba
• Pendekatan nonalokasi sebagai alternatif

02/26/23 Transi 18
Masalah Penangguhan Kos
Alokasi sistematik tidak hanya dilakukan antarobjek
tetapi juga antarperioda.

Pada prinsipnya, semua kos merupakan beban


tangguhan (deferred charges). P&L tidak
menganjurkan penggunaan beban tangguhan.

Diperlukan kriteria penangguhan yang jelas.

Gambar 6.8 melukiskan kriteria penangguhan.

02/26/23 Transi 19
Kos Bergabung dan Kos Bersama
Kos bergabung
Kos kegiatan
Objek 1
Objek 1 dan 2 menikmati


Objek 1
titik pisah kegiatan secara gabungan
Objek 2 dan takterpisahkan sampai
titik pisah (split point).
Objek 2

Kos bersama
Kos kegiatan

Objek 1 Objek 1 Objek 1 dan 2 menikmati


kegiatan secara terpisah dan
independen serta tidak ada
titik pisah (split point).
Objek 2 Objek 2

Kos bergabung dan kos bersama menuntut alokasi.

02/26/23 Transi 20
Pendekatan Nonalokasi
Dikemukakan Arthur L Thomas (1987)

Syarat alokasi:
1. Ketertambahan (additivity)
2. Ketakraguan (ketakraguan)
3. Ketepertahankanan (defensibility)

Hanya syarat 1 dan 2 dapat dipenuhi, sehingga alokasi tidak tidak dapat didukung
secara teoretis.

02/26/23 Transi 21
Sanggahan Terhadap Argumen Thomas

1. Objektivitas akuntansi bersifat relatif


2. Kelayakan ekonomik cukup menjadi basis
alokasi
3. Alternatif terhadap penandingan sebab-akibat
4. Adanya berbagai metoda akan mendorong
penyajian yang paling menggambarkan
realitas perusahaan
5. Metoda alokasi tetap valid bila tidak dapat
dibuktikan sebaliknya (prinsip ketersalahan)

02/26/23 Transi 22
Pembebanan Arbitrer

• Basis sebab-akibat atau alokasi sistematik


tidak dapat ditentukan
• Penangguhan tidak layak
• Alasan kepraktisan
• Tidak harus merupakan rugi

02/26/23 Transi 23
Penandingan dan Penyajian Biaya

Bahan Baku Produk Pendapatan Produk

kos kos kos


Biaya
kos kos
TK langsung product matching
kos kos
kos

Overhead Pemasaran Pemasaran


Biaya
kos kos kos
period matching

Adm./Umum Adm./Umum
Biaya
kos kos
period matching
Lain-lain Lain-lain
Biaya
Kos baru
kos kos
arbitrary matching

02/26/23 Transi 24
Masalah Penandingan Pos-Pos Tertentu

• Sediaan (aliran kos mana yang paling tepat?)


• Fasilitas fisis (apakah makna depresiasi?)
• Tanah (haruskah didepresiasi?)
• Sumber alam (apa basis deplesi?)
• Aset takberwujud (bagaimana diamortisasi?)

02/26/23 Transi 25
Metoda Asosiasi Sediaan

1. Identifikasi khusus
2. Masuk pertama keluar pertama (MPKP)
3. Rata-rata berbobot
4. Sediaan normal
5. Masuk terakhir keluar pertama (MTKP)

Metoda asosiasi mempunyai implikasi terhadap laba.

Metoda MPKP adalah paling logis dalam merefleksi aliran fisis


yang sesungguhnya atau paling sesuai dengan realitas kegiatan
pada umumnya (lihat halaman 430).

02/26/23 Transi 26
Metoda MPKP

• Menandingkan pendapatan sekarang dengan


kos sekarang
• Mengurangi laba dalam kondisi harga menaik
• Di AS, diperbolehkan untuk kepentingan pajak
• Mengundang kritik (tidak sejalan dengan aliran
fisis)
• Mempunyai beberapa variasi

02/26/23 Transi 27
Asosiasi Fasilitas Fisis
Variasi istilah:
• Aset tetap (fixed assets)
• Aset tetap berwujud (fixed tangible assets)
• Aset berwujud (tangible assets)
• Aset operasi (operating assets)
• Aset berumur panjang (long-lived assets)
• Aset jangka panjang (long-term assets)
• Tanah, bangunan, dan perlengkapan (property
plant, and equipment)
• Fasilitas fisis (plant assets), digunakan dalam buku ini

02/26/23 Transi 28
Depresiasi

• Bagian dari kos fasilitas fisis yang dianggap telah


diserap manfaatnya menjadi biaya perioda.
• Hasil pertimbangan/kebijaksanaan (judgment).

• Alokasi kos secara sistematik dan rasional.

• Secara konseptual tidak berbeda dengan pos


biaya lainnya.

02/26/23 Transi 29
Makna Depresiasi Lain

• Akumulasi dana

• Pemulihan investasi

• Proses penilaian (penurunan nilai ekonomik)

02/26/23 Transi 30
Tanah
• Sebagai tempat (site) usaha dan hak milik
permanen, fungsi tanah bersifat permanen
sehingga tidak didepresiasi.
• Tanah bukan hak milik permanen dapat
didepresiasi.
• Bagian kos tanah yang merepresentasi manfaat
produktif dapat didepresiasi.
• Akuntansi tanah diatur dalam PSAK No. 47.

02/26/23 Transi 31
Aset Takberwujud
• Dari segi asosiasi dengan pendapatan, sama seperti
fasilitas fisis.
• Kos aset takberwujud harus dialokasi secara
sistematis sepanjang umur yuridis/ekonomik.
• Umur ekonomik lebih unggul/layak untuk meng-
amortisasi aset takberwujud daripada umur yuridis.
• Goodwill: melekat pada perusahaan secara
keseluruhan atau melekat pada atribut spesifik?
• Kos organisasi: permanen atau perlu didepresiasi?
02/26/23 Transi 32
PR

Kebiasaan jelek sulit ditinggalkan.

02/26/23 Transi 33

Anda mungkin juga menyukai