Anda di halaman 1dari 7

DMO Batubara

Syarat untuk denda dan kompensasi DMO


Batubara
• Dana kompensasi batubara (DMO Batubara) disalurkan ke seluruh badan usaha pertambangan Izin Usaha
Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk PLN kecuali Industri Smelter, dengan
syarat:
• Pemegang IUP atau IUPK yang punya kewajiban pemenuhan batubara ke dalam negeri namun tidak mengikat kontrak dengan industri
dalam negeri dan menjual seluruh hasil produksinya ke luar negeri (misalnya mengingat spesifikasi batubara yang diproduksi
pemegang IUP atau IUPK tidak sesuai dengan kebutuhan industri dalam negeri) akan dikenakan kompensasi.

• Sedangkan denda diberikan dengan kondisi:


• Dalam hal pemegang IUP atau IUPK tidak melaksanakan pemenuhan batubara sesuai kontrak dengan industri dalam negeri,
pemegang IUP atau IUPK akan dikenakan denda.
Proses/alur kompensasi DMO Batubara
• Badan Layanan Umum (BLU) DMO batu bara akan melakukan proses pemungutan, dan penyaluran dana kompensasi serta melakukan monitoring dana
dan bukti pembayaran dana kompensasi DMO batu bara lewat aplikasi DMO batu bara dan menerbitkan invoice apabila terjadi kurang bayar.

• Terhadap dana kompensasi yang dipungut, BLU DMO batu bara akan menyalurkannya kepada badan usaha pemasok PLN, dan industri domestik
lainnya berdasarkan potensi selisih pembayaran penyaluran sesuai harga batu bara acuan aktual.

• BLU akan menyalurkan dana kompensasi kepada pelaku usaha (perusahaan pertambangan):

1. Perusahaan akan mengeluarkan 2 invoice yaitu:


a. Invoice pada HBA 70 kepada PLN dan Industri; dan
b. Invoice selisih HBA pasar dengan HBA 70 kepada BLU.

2. Verifikasi data untuk menetapkan besaran dana kompensasi dilakukan oleh Ditjen Minerba dengan menggunakan:
a. Data pemasok batubara dari Ditjen Minerba;
b. Laporan realisasi penerimaan batubara dari pengguna batubara

3. Waktu Penyaluran:
a. 14 hari jika penarikan dana kompensasi ditarik bersamaan dengan royalti;
b. 45 hari jika penarikan dana kompensasi ditarik di akhir bulan.

4. Pengguna batubara dalam negeri menyampaikan laporan rencana kebutuhan batubara untuk 1 tahun yang di review per 3 bulan.
Contoh Kasus
1. Perusahaan IUP mengekspor batubara sebesar 40 juta ton dan menjual 40 juta
ton dalam negeri, namun tidak memenuhi kewajiban pemenuhan kebutuhan
batubara dalam negeri sebesar 45 juta ton. Sehingga denda yang dibayarkan
sebesar:
• Denda = A x V

• A: Tarif Denda (USD/ton) ditentukan:

a. berdasarkan selisih antara rata-rata harga jual batubara ke luar negeri berdasarkan kualitas yang ditentukan dalam
kontrak penjualan pada titik serah Free on Board Vessel selama periode laporan pemenuhan batubara dari pengguna
batubara dalam negeri dengan rata-rata harga patokan batubara selain untuk penyediaan tenaga listrik untuk
kepentingan umum berdasarkan kualitas yang ditentukan dalam kontrak penjualan; atau
b. berdasarkan selisih antara rata-rata harga patokan batubara berdasarkan kualitas yang ditentukan dalam kontrak
penjualan dengan rata-rata harga patokan batubara selain untuk penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum
berdasarkan kualitas yang ditentukan dalam kontrak penjualan dalam hal harga jual batubara ke luar negeri tidak tersedia

• V: Volume kekurangan pasokan batubara (misal 5 juta ton)

• Berdasarkan laporan pemenuhan kontrak penjualan dari pengguna batubara dalam negeri yang telah diklarifikasi kepada
Badan Usaha Pertambangan atau pemegang Izin Pengangkutan dan Penjualan Batubara.
2. Perusahaan IUP mengekspor batubara sebesar 40 juta ton dan menjual 40 juta
ton dalam negeri, dengan kewajiban pemenuhan kebutuhan batubara dalam
negeri sebesar 35 juta ton. Sehingga kompesansi yang dibayarkan BLU DMO ke
Perusahaan IUP sebesar:
Kompensasi = A x (P – R)
• Keterangan : R = Realisasi pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri per tahun (ton),
• P = Kewajiban pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri per tahun (ton),
• A = Tarif kompensasi sebagai fungsi dari kualitas batubara dan harga Batubara Acuan (HBA),
• Kompensasi pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri wajib dibayar apabila R<P
• tarif kompensasi (A) pada masing-masing kelas kualitas batubara
Referensi
• PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2022 TENTANG
JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK KEBUTUHAN MENDESAK
BERUPA DENDA DAN DANA KOMPENSASI PEMENUHAN KEBUTUHAN BATUBARA DALAM NEGERI
PADA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Anda mungkin juga menyukai