Anda di halaman 1dari 15

RESENSI

Oleh:
Albertus Purwaka

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2019
1. Pengertian Resensi
• Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai
nilai sebuah hasil karya atau buku.
• Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada
pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu
patut mendapat sambutan dari masyarakat atau
tidak.
• Penulisan resensi betolak dari tujuan untuk
membantu pembaca dalam menentukan perlu
tidaknya membaca buku tertentu atau perlu atau
tidak menikmati suatu karya seni tertentu.
• Resensi dibuat juga untuk memberikan
pertimbangan-pertimbangan terhadap karya-karya
seni lainnya, seperti drama, film, sebuah
pementasan, dsb.
• Karena resensi harus disesuaikan dengan selera
pembaca, maka sebuah resensi yang dipublikasikan
pada sebuah koran/majalah tidak sama dengan
koran/majalah lain.
• Di samping itu, pertimbangan-pertimbangan buku
harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan para
pembacanya. Pembaca-pembaca merupakan
pendengar yang akan dihadapi secara langsung
oleh penulis.
2. Dasar Resensi

• Untuk memberi pertimbangan atau penilaian


secara objektif atas sebuah karya atau buku,
penulis harus memperhatikan dua faktor:
• 1. Penulis resensi harus memahami sepenuhnya
tujuan dari pengarang aslinya.
• 2. Penulis harus menyadari sepenuhnya apa
maksudnya membuat resensi itu.
• Tujuan pengarang buku yang dibuat resensinya
itu dapat diketahui dari kata pengantar atau
bagian pendahuluan buku itu.
• Apakah tujuan pengarang buku itu betul-betul
direalisasi dalam seluruh isi buku itu.
• Dengan menilai tujuan penulisan seperti yang
ditulis dalam kata pengantar dan pendahuluan
serta realisasinya dalam seluruh karangan,
penulis resensi akan memiliki bahan yang cukup
kuat untuk menyampaikan sesuatu kepada
pembaca.
• Resensi harus dibuat dengan
memperhatikan kualitas pembacanya.
• Pembaca adalah pelanggan setia majalah
atau koran yang memuat resensi itu.
• Penulis resensi harus menganalisis sejauh
mana pengetahuan pembaca mengenai
pokok persoalan yang akan dibahas itu,
bagaimana selera mereka, bagaimana
tingkat pendidikan mereka dsb.
3. Sasaran-sasaran Resensi
• Untuk membuat resensi yang baik, perlu
menetapkan sasaran-sasaran yang harus
dicapai.
• Tidak ada ketentuan yang dapat memuaskan
semua orang bagaimana resensi yang baik.
• Namun demikian, dapat diberikan beberapa
pokok untuk dijadikan sasaran penilaian itu.
A. Latar Belakang
• Akan bermanfaat jika penulis memulai dengan
menyajikan latar belakang.
• Penulis dapat memulai dengan tema karangan.
Penyajian tema secara singkat dapat dilengkapi dengan
deskripsi isi buku. Dalam hal ini terdapat titik singgung
antarresensi dan ringkasan atau ikhtisar.
Deskripsi buku bukan hanya tentang isi, tetapi juga
penerbit, kapan, dan di mana diterbitkan, berapa
tebalnya (jumlah bab dan halaman), kalau perlu
formatnya.
Dapat juga diperkenalkan pegarangnya, nama, ketenaran,
karya-karyanya, atau mengapa sampai menulis buku itu.
B. Macam atau Jenis Buku
• Meskipun selera pembaca berbeda, umumnya pembaca
semua ingin mengetahui sesuatu bila ada sebuah buku
baru diterbitkan.
• Mereka ingin tahu buku itu macam apa? Penulis yang
mengabaikan pertanyaan ini—sengaja atau tidak–sudah
gagal dalam membuat resensi. Penulis harus menjelaskan
buku yang baru tersebut termasuk buku golongan yang
mana?
• Dengan kata lain ia harus mengadakan klasifikasi buku
itu. Dengan demikian dapat dengan mudah menunjukkan
perbedaan atau persamaan dengan buku lain yang satu
kelompok.
C. Keunggulan Buku
• Faktor kedua yang digunakan untuk mengevaluasi
adalah mengemukakan hal-hal yang menarik.
• Mengenai hal-hal yang menarik dapat dikemukakan:
• (1) organisasinya; (2) bagaimana isinya; (3)
bagaimana bahasa yang digunakan dalam buku itu;
(4) teknik, buku yang baik ditampilkan dengan wajah
yang baik. Hal ini menyangkut perwajahan (lay out),
kebersihan, dan lebih-lebih pencetakannya.
• Kesalahan pencetakan, tanda-tanda baca sangat
mengganggu pembaca.
• Penulis resensi harus berusaha dengan tepat
menunjukkan keunggulan buku dengan memberi
penilaian langsung. Dengan memberi kutipan-
kutipan yang tepat dan menunjukkan pertalian
yang kompak antara bagian-bagiannya.
• Menilai sebuah buku berarti memberi saran
kepada pembaca untuk menolak atau menerima
kehadiran sebuah buku.
• Jangan pula menolak sebuah buku hanya dengan
menyoroti sebagian saja dari sebuah buku. Sebuah
buku harus dinilai secara keseluruan. Suatu bagian
boleh sebagai ilustrasi keunggulannya.
• Akan tetapi, sebagian yang jelek
jangan digunakan sebagai ilustrasi
bahwa keseluruhan buku itu jelek.
• Penulis resensi harus tetap berusaha
memberi kesan kepada pembaca
bahwa penilaiannya telah diberikan
secara jujur dan objektif.
D. Nilai Buku
• Dengan memberi gambaran tentang latar
belakang dan pokok-pokok yang menjadi sasaran
penilaian, penulis resensi sebenarnya telah
memberikan pendapatnya mengenai buku itu.
• Mengeritik berarti memberi pertimbangan,
menilai, dan menunjukkan kelebihan dan
kekurangan buku secara penuh tanggung jawab.
• Tugas pokok penulis resensi adalah memberi
sugesti kepada pembaca sebuah buku patut
dibaca atau tidak.
• Keempat sasaran penilaian (organisasi, isi,
bahasa, dan teknik) di atas tidak dapat
diterapkan secara mekanis. Sering satu unsur lebih
mendapat penekanan daripada unsur yang lain.
• Nilai sebuah buku baru akan lebih jelas bila
dibandingkan dengan karya-karya lainnya, baik
yang ditulis pengarang sendiri maupun pengarang
yang lain.
• Sebagai penulis resensi, pengarang harus tetap
mengingat tujuannya, mengemukakan pendapat-
pendapatnya dengan jelas, secara khusus, dan
selektif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai