Anda di halaman 1dari 9

SILA KETIGA

PERSATUAN INDONESIA

D O S E N : FA R I D A S I N A G A , S H . , M H
KELOMPOK 2

 PATRICK NAIBAHO
 TUMIAR TAMPUBOLON
 WENDY SITORUS
 JOSUA SINAGA
 RATIMA SIHOMBING
 ALAN MANIK
 TOMI TARIGAN
 OTENIUS GULO
 YUNUS
 ELVYN SIK
TOPIK PEMBAHASAN

• PENGERTIAN SILA KE-3


• MAKNA SILA KE-3
• NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SILA KE-3
• PENERAPAN SILA KE-3 DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
• KASUS PELANGGARAN SILA KE-3
• PENGERTIAN SILA KE-3

Sila ketiga Pancasila mengandung nilai persatuan bangsa. Nilai ini mengandung
makna pengakuan atas bhineka tunggal ika yang melekat pada unsur bangsa Indonesia
seperti suku, agama, bahasa, hingga adat istiadat.

• MAKNA SILA KE-3

 Bahwa sifat dan keadaan negara Indonesia, harus sesuai dengan hakikat satu. Sifat dan keadaan
negara Indonesia yang sesuai dengan hakikat satu berarti mutlak tidak dapat dibagi, sehingga
bangsa dan negara Indonesia yang menempati suatu wilayah tertentu merupakan suatu negara
yang berdiri sendiri memiliki sifat dan keadaannya sendiri yang terpisah dari negara lain di
dunia ini. Sehingga negara Indonesia merupakan suatu diri pribadi yang memiliki ciri khas,sifat
dan karakter sendiri yang berarti memiliki suatu kesatuan dan tidak terbagi-bagi.
NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SILA KE-3

Menciptakan kerukunan antarsesama.


Mengutaakan kepentingan bangsa dan negara.
Mengakui keberagaan suku, ras, agama, dan budaya yang ada sebagai
kekayaan bangsa.
Saling bekerja sama dalam rangka mewujudkan ketertiban dan tujuan
nasional.
Menggunakan produk dalam negeri.
Mempelajari kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia.
Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Menghargai keberagaman di Indonesia untuk mewujudkan keutuhan NKRI
PENERAPAN SILA KE-3 DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI

o Mengembangkan perilaku hormat kepada anggota keluarga yang lebih tua dan
menghargai anggota keluarga yang lebih muda.
o Membantu berbagai kegiatan dalam keluarga.
o kepentingan bersama daripada kepentingan peribadi.
o Selalu menjaga kerukunan dengan sesama anggota keluarga.
CONTOH KASUS PELANGGARAN SILA KE-3

Kerusuhan di Kendari, Rektor Unhalu Nyatakan Bukan Perang Suku


Rektor Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Usman Rianse,
membantah jika kerusuhan yang terjadi di sekitar area kampus, Kamis, 8 September
2011, merupakan perang suku. "Ini bukan perang suku, tapi perang topeng.
Jumlahnya enggak banyak, hanya sekitar 50 orang dan bertopeng," kata Usman yang
ditemui di sela-sela Internasional Workshop Celebrating Diversity, Living Harmony,
dauditorium Universitas Haluoleo, Kendari, Jumat, 9 September 2011 siang .
Usman menampik jika kerusuhan yang terjadi Kamis malam tersebut merupakan
upaya dari pihak-pihak yang ingin menggagalkan seminar internasional dan deklarasi
perdamaian (Deklarasi Kendari). Deklarasi itu berisi ajakan kepada seluruh suku
bangsa di Indonesia yang beragam untuk menjaga perdamaian. "Kami semua benci
perkelahian, peperangan. Maka kita tidak boleh mundur, harus berani mengatasi
semua ini," ujarnya.
Kerusuhan berdarah di sekitar Kampus Unhalu pada Kamis malam itu telah menyebabkan
dua mahasiswa Unhalu, yakni Laode Muhammah Hijra dan Udin, tewas. Kepolisian masih
menelusuri kronologi kejadian dan motif kerusuhan tersebut. Serta berupaya mengidentifikasi
para pelaku kerusuhan.
Sebelumnya, Kamis siang di auditorium Unhalu diselenggarakan Internasional Workshop
Celebrating Diversity yang dirangkai dengan Deklarasi Kendari. Deklarasi Kendari
ditandatangani oleh perwakilan dari berbagai etnis, seperti Buton, Tolaki, Muna, Bajo, Toraja,
Jawa, Papua, NTT, Madura, Bima NTB, Manado, Makassar, Sunda, Bali, Batak, Banten, Bugis,
dan Flores. Internasional Workshop berlangsung pada 8-10 September 2011.
KESIMPULAN

Sila ketiga pancasila mengandung nilai persatuan bangsa. Nilai ini mengandung
makna pengakuan atas bhineka tunggal ika yang melekat pada unsur bangsa
Indonesia seperti suku,bangsa,agama,bahasa,hingga,adat istiadat.
Perbedaan bisa menjadi renungan agar saling menghargai sesama. Saat berinteraksi
dengan sesama manusia,kemungkinan besar akan menemui beragam latar belakang.
Perbedaan latar belakang tersebut bisa berupa agama,ras,suku,budaya,status
sosial,dan perbedaan lain.Jadi, apapun jenis perbedaannya,jangan sampai membuat
kita terpecah belah hingga berbuat rasialisme.

Anda mungkin juga menyukai