Dampak Kolonialisme Dan Imperialisme Dalam

LOGO
Bidang Politik-pemerintahan, Ekonomi, Spaial
Budya, Dan Pendidikan

20NN
Nama kelompok 3
1. Lucke Gusti Ayu
2. Diah purnama Sari
3. SMarlia Widianti
4. Nova Sartika
5. Reski Sakut Wulandari
 Dampak dibidang politik

Sistem indirect rule dimana raja yang berkuasa asas nama

belanda jawa dijadikan pusat pemerintahan dan dibagi menjadi
beberapa perfektur hukum tradisional; diganti hukum barat.

Sistem pemerintahan di indonesia merupakan penerapan

ajaran trias politika
Dampak penjajahan di bidang sosial budaya

Adanya status sosial golongan timur jauh eropa

dan pribumi berkembangnya gay hidup
masyarakat indonesia mobilisasi sosial dengan
gelombang transmigrasi ke luar pulau jawa
 Dampak di bidang ekonomi

Monopoli perdagangan oleh pemerintah kolonial indonesia mengenai

sistem mata uang dan perbankan muculnya kota-kota baru di sekitar
perusahaan belanda, pertanian konvensional berubah menjadi
perkebunan
 Dampak di bidang Sosial ekonomi

Exploitasi ekonomi yang dilakukan bangsa barat

membawa berbagai dampak bagi bangsa indonesia.
Munculnya monopili dagang VOC menyebabkan
mundurnya perdagangan nusantara di panggung
perdagangan nusantara di panggung perdagangan
internasional. Peran para syah bandar digantikan para
pejabat belanda.
 Dampak di bidang Sosial ekonomi

Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal

menjadikan indonesia sobagai penghasil bahan mentah,
dengan belanda sebagai exportir, pedagang perantara
dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa cina
dan bangsa indonesia hanya menjadi pengecer sehingga
tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru sreta
cara memliharanya
 Dampak di bidang ekonomi

Masuknya kekuasaan bangsa asing di indonesia telah

meneyebablkan perubaha tatanan politi, sosial ekonomi
dan budaya bagi bangsa indonesia
 Dampak di bidang pendidikan

Pemerintahan kolonial berhasil memanfaatkan rakyat kita

untuk dijadikan pegawai administrasi yang terdidik,
terampil, tapi dihargai murah.
 Dampak di bidang pendidikan

Secara pendidikan formal, belanda mengajarkan

kurikulum pengajarannya sendiri sampai abad ke 19.
sehingga ada kecenderungan politik dan kebudayaan
yang dimasukkan melalui pendidikan. Masalahnya akses
untuk pendidikan ini dibatasi oleh mereka. Mereka
membatasi pendidikan di indonesia agar rakyat indonesia
“tidak terlalu pintar”