KORONER
MK : KARDIOVASKULER
PSIK FIK UNIK
LOGO
TUJUAN PEMBELAJARAN
1 DEFINISI
2 PENYEBAB
3 KLASIFIKASI
4 PATOFISIOLOGI
www.themegallery.com
LOGO
TUJUAN PEMBELAJARAN
1 PATOGENESA
FAKTOR RESIKO
2
MANIFESTASI KLINIK
3
4 DIAGNOSIS
www.themegallery.com
LOGO
TUJUAN PEMBELAJARAN
1 PENTALAKSANAAN
2 PENGOBATAN
3 KOMPLIKASI
4 PENCEGAHAN
www.themegallery.com
LOGO
DEFINISI
Atherosclerosis (ath"er-o-skleh-RO'sis)
berasal dari bahasa Yunani: athero
(yang berarti bubur atau pasta) dan
sklerosis (pengerasan).
www.themegallery.com
LOGO
DEFINISI
Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan
istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana
dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang
lentur
www.themegallery.com
LOGO
DEFINISI
proses dimana deposit substansi lemak,
kolesterol, produk sampah seluler, kalsium dan
berbagai substansi lainnya terbentuk dalam
lapisan dalam dari arteri.
Pertumbuhan ini disebut dengan plak. Hal ini
biasanya mempengaruhi arteri ukuran sedang
dan besar.
Beberapa pengerasan dari arteri biasanya
terjadi ketika orang mulai tua
www.themegallery.com
LOGO
DEFINISI
LOGO
DEFINISI
LOGO
DEFINISI
Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan
istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana
dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang
lentur. (www.medicastore.com)
Aterosklerosis adalah arteriosklerosis plus
adanya ateroma (plak kekuningan) yang
mengandung lipid dan kolesterol pada dinding
arteri. Arteriosklerosis adalah proses
pengerasan dinding arteri dan penyempitan
lumen arteri. (www.kalbe.co.id)
www.themegallery.com
LOGO
DEFINISI
Aterosklerosis adalah perubahan dinding arteri
yang ditandai akumulasi lipid ekstrasel,
recruitment dan akumulasi lekosit, pembentukan
sel busa, migrasi dan proliferasi miosit, deposit
matriks ekstrasel, akibat pemicuan
patomekanisme multifaktor yang bersifat kronik
progresif, fokal atau difus, bermanifestasi akut
maupun kronis, serta menimbulkan penebalan
dan kekakuan arteri. (www.m3undip.org)
www.themegallery.com
LOGO
DEFINISI
Aterosklerosis adalah suatu keadaan pada arteri
besar dan kecil yang ditandai oleh penimbunan
endapan lemak, trombosit, makrofag, dan sel-
sel darah putih lainnya di seluruh kedalaman
tunika intima (lapisan endotel) dan akhirnya ke
tunika media (lapisan otot polos). Jika terjadi di
dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri
koroner), bisa terjadi serangan jantung.
(www.juraganmedis.com)
www.themegallery.com
LOGO
PENYEBAB
LOGO
PENYEBAB
LOGO
PENYEBAB
LOGO
PENYEBAB
LOGO
PENYEBAB
LOGO
PENYEBAB
Aterosklerotik dimulai dengan adanya
kerusakan endotel, adapun penyebabnya antara
lain adalah:
Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida
dalam darah
Tekanan darah yang tinggi
Tembakau
Diabetes
www.themegallery.com
LOGO
KLASIFIKASI
Berbagai Tipe Lesi Aterosklerotik.
Lesi aterosklerotik, terutama terjadi pada arteri
elastis berukuran sedang dan besar serta arteri
muskularis, dapat menimbulkan iskemi jantung,
otak atau ekstremitas yang menyebabkan
terjadinya infark.
www.themegallery.com
LOGO
KLASIFIKASI
The American Heart Association Committee on
Vascular Lesions menentukan klasifikasi baru
perkembangan lesi aterosklerotik menjadi 6
(enam) fase.
Sistem klasifikasi ini mengkaitkan fase klinik
evolusi plak dengan tipe lesi yang tampak
secara patologis.
www.themegallery.com
LOGO
KLASIFIKASI
Lesi aterosklerotik tipe I
LOGO
KLASIFIKASI
Lesi aterosklerotik tipe II.
LOGO
KLASIFIKASI
Garis lemak mulanya terdiri atas makrofag, monosit, dan limfosit T
yang mengandung sel busa yang bergabung dengan sejumlah sel
miosit.
Tahapan pembentukan garis lemak (Gambar 2.) meliputi;
1) migrasi miosit yang distimulasi oleh PDGF, FGF 2 dan TGF-,
2) aktivasi sel T yang diperantarai oleh TNF-, IL-2 dan GMCSF,
3) pembentukan sel busa yang diperantarai oleh LDL-oks, MCSF,
TNF-, IL-1,
4) aderensi dan agregasi platelet yang dirangsang oleh integrin, P-
selektin, fibrin, tromboksan A2, faktor jaringan dan faktor lain yang
bertanggungjawab terhadap aderensi dan migrasi leukosit.
www.themegallery.com
LOGO
KLASIFIKASI
Lesi aterosklerotik tipe III.
Lesi tipe III (intermedia, transisional, preateroma)
merupakan jembatan morfologis dan kimiawi antara lesi
tipe II dan lesi tipe lanjut (tipe IV).
Gambaran histopatologinya khas, ditandai timbunan
butiran dan partikel lipid ekstrasel yang identik dengan lesi
tipe II, di sekitar lapisan miosit di era tertentu yang
mengalami penebalan adaptif tunika intimanya.
Timbunan lipid yang lebih banyak dan tebal terletak tepat
di bawah lapisan makrofag dan sel busa, menggantikan
matriks dan serabut proteoglikan intersel, serta
mendorong dan memisahkan miosit.
www.themegallery.com
LOGO
KLASIFIKASI
Lesi aterosklerotik tipe lanjut (IV, V dan VI).
Pada lesi lanjut yang terbagi menjadi tipe IV, V
dan VI, terdapat deposit lipid ekstrasel yang
cukup besar untuk merusak intima, juga terjadi
mekanisme trombotik yang lebih menonjol dalam
mempercepat terjadinya aterosklerosis.
Sedangkan pada stadiun yang amat lanjut,
deposit lipid memodifikasi tunika media dan
adventitia di bawahnya.
www.themegallery.com
LOGO
KLASIFIKASI
Lesi fase ini cenderung membentuk sumbat
fibrosa yang memisahkan lesi dengan lumen
arteri.
Sumbat fibrosa menutupi campuran lekosit,
lipid dan debris yang membentuk inti nekrotik.
Pinggiran lesi meluas akibat adesi dan
masuknya lekosit yang terus berlangsung.
Faktor utama yang berhubungan dengan
akumulasi makrofag meliputi; MCSF, MCP-1
dan LDL-oks
www.themegallery.com
LOGO
KLASIFIKASI
. Inti nekrotik merupakan akibat terjadinya
apoptosis dan nekrosis, peningkatan aktivitas
proteolitik dan akumulasi lipid.
Sumbat fibrosa terbentuk akibat meningkatnya
aktivitas PDGF, TGF-, IL-1, TNF- dan
osteopontin, serta berkurangnya degradasi
jaringan ikat.
www.themegallery.com
LOGO
PATOFISIOLOGI
Sistem kardiovaskuler bekerja secara terus-
menerus dan pada kebanyakan kasus, secara
efisien.
Tapi masalah dapat muncul ketika aliran darah
berkurang atau tersumbat.
Bila pembuluh darah ke jantung tersumbat total,
jantung tidak mendapatkan oksigen secara
cukup dan suatu serangan jantung dapat terjadi.
www.themegallery.com
LOGO
PATOFISIOLOGI
Hal ini dapat berakibat fatal, dan pada
kenyataannya, menghasilkan jumlah jutaan
kematian setiap tahun, membuat penyakit
kardiovaskuler adalah penyebab utama
kematian di Amerika Serikat.
Penyakit jantung dapat bersiklus fatal, karena
pembuluh darah terbatas, tidak hanya dapat
merusak jantung, tapi juga membuatnya bekerja
lebih keras untuk memompa darah melalui
sistem sirkulasi.
www.themegallery.com
LOGO
PATOFISIOLOGI
kerusakan jantung menjadikan jantung kurang
efisien dan harus bekerja walaupun dengan
keras untuk tetap melanjutkan suplai oksigen ke
seluruh tubuh.
Dari waktu ke waktu, penyakit jantung
memimpin masalah utama penglibatan jantung,
paru-paru, ginjal, dan segera keseluruhan
sistem, sebab setiap organ dalam tubuh
mempercayakan kecukupan oksigen dan
nutrisinya pada jantung.
www.themegallery.com
LOGO
PATOFISIOLOGI
Secara khusus, sumbatan yang menyebabkan
masalah dibentuk oleh suatu pertumbuhan
lekatan yang dikenal sebagai plak aterosklerotik
Arterosklerosismerupakan suatu proses yang
kompleks. Secara tepat bagaimana
arterosklerosis dimulai atau apa penyebabnya
tidaklah diketahui, tetapi beberapa teori telah
dikemukakan.
www.themegallery.com
LOGO
PATOFISIOLOGI
Kebanyakan peneliti berpendapat aterosklerosis
dimulai karena lapisan paling dalam arteri,
endotel, menjadi rusak. Sepanjang waktu,
lemak, kolesterol, fibrin, platelet, sampah seluler
dan kalsium terdeposit pada dinding arteri.
LOGO
PATOFISIOLOGI
Namun perubahan patologis yang terjadi pada
pembuluh yang mengalami kerusakan dapat
diringkaskan sebagai berikut:5
Dalam tunika intima timbul endapan lemak dalam jumlah kecil yang
tampak bagaikan garis lemak.
Penimbunan lemak, terutama betalipoprotein yang mengandung
banyak kolesterol pada tunika intima dan tunika media bagian
dalam.
Lesi yang diliputi oleh jaringan fibrosa menimbulkan plak
fibrosis.
Timbul ateroma atau kompleks plak aterosklerotik yang terdiri
dari lemak, jaringan fibrosa, kolagen, kalsium, debris seluler dan
kapiler.
Perubahan degeneratif dinding arteria.
www.themegallery.com
LOGO
CON’T.......
Meskipun penyempitan lumen berlangsung
progresif dan kemampuan vascular untuk
memberikan respon juga berkurang, manifestasi
klinis penyakit belum nampak sampai proses
aterogenik sudah mencapai tingkat lanjut.
Fase preklinis ini dapat berlangsung 20-40
tahun.
www.themegallery.com
LOGO
CON’T.......
Lesi yang bermakna secara klinis, yang dapat
mengakibatkan iskemia dan disfungsi
miokardium biasanya menyumbat lebih dari
75% lumen pembuluh darah.
Banyak penelitian yang logis dan konklusif baru-
baru ini menunjukkan bahwa kerusakan radikal
bebas terhadap dinding arteri memulai suatu
urutan perbaikan alami yang mengakibatkan
penebalan tersebut dan pengendapan zat kapur
deposit dan kolesterol
www.themegallery.com
LOGO
CON’T.......
Sel endotel pembuluh darah mampu
melepaskan endothelial derived relaxing factor
(EDRF) yang menyebabkan relaksasi pembuluh
darah, dan endothelial derived constricting
factor (EDCF) yang menyebabkan kontraksi
pembuluh darah.
Pada keadaan normal, pelepasan ADRF
terutama diatur oleh asetilkolin melalui
perangsangan reseptor muskarinik yang
mungkin terletak di sel endotel
www.themegallery.com
LOGO
CON’T.......
Berbagai substansi lain seperti trombin,
adenosine difosfat (ADP), adrenalin, serotonin,
vasopressin, histamine dan noradrenalin juga
mampu merangsang pelepasan EDRF, selain
memiliki efek tersendiri terhadap pembuluh
darah
Pada keadaan patologis seperti adanya lesi
aterosklerotik, maka serotonin, ADP dan asetil
kolin justru merangsang pelepasan EDCF.
Hipoksia akibat aterosklerotik pembuluh darah
juga merangsang pelepasan EDCF
www.themegallery.com
LOGO
CON’T.......
8 Langkah akhir proses patologis yang
menimbulkan gangguan klinis dapat terjadi
dengan cara berikut:5
Penyempitan lumen progresif akibat pembesaran
plaque
Perdarahan pada plak ateroma
pembentukan thrombus yang diawali agregasi
trombosit
Embolisasi thrombus atau fragmen plak
Spasme arteria koronaria
www.themegallery.com
LOGO
PATOGENESA
Patogenesis aterosklerosis (aterogenesis)
dimulai ketika terjadi jejas (akibat berbagai
faktor risiko dalam berbagai intensitas dan lama
paparan yang berbeda) pada endotel arteri,
sehingga mengaktivasi atau menimbulkan
disfungsi endotel
www.themegallery.com
LOGO
PATOGENESA
Paparan jejas pada endotel, memicu berbagai
mekanisme yang menginduksi dan mempromosi
lesi aterosklerotik
www.themegallery.com
LOGO
PATOGENESA
mekanisme;
1) untuk menghasilkan efek sitopatik pada sel
endotel dan miosit,
2) pembentukan toksin yang bersirkulasi atau
kompleks imun yang berdeposit pada dinding
pembuluh darah,
3) untuk menimbulkan respon inflamasi,
4) untuk menginduksi perubahan prostaglandin
serum dan metabolisme lipid, atau
5) untuk menimbulkan keadaan hiperkoagulan
yang dapat meningkatkan risiko trombosis.
www.themegallery.com
LOGO
FAKTOR RESIKO
LOGO
FAKTOR RESIKO
LOGO
FAKTOR RESIKO
LOGO
GEJALA (MANIFESTASI KLINIK)
LOGO
GEJALA (MANIFESTASI KLINIK)
LOGO
GEJALA
LOGO
GEJALA
LOGO
DIAGNOSIS
LOGO
DIAGNOSIS
LOGO
KOMPLIKASI
1. Stroke
2. Penyakit Jantung Koroner
3. Angina Pektoris
www.themegallery.com
LOGO
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan aterosklerosis secara
tradisional tergantung pada modifikasi faktor
risiko, obat-obatan, prosedur bedah tandur
(penggabungan dua pembuluh darah yang
masih memiliki aliran bagus) dan cara
perawatan telah didiskusikan sebelumnya.
Prosedur bedah tandur dilakukan berdasarkan
pada angiogram yang dapat memperlihatkan
tingkat obstruksinya
www.themegallery.com
LOGO
CON’T..................
Prosedur bedah vaskuler dibagi menjadi dua
kelompok; prosedur inflow yang menyuplai
darah dari aorta ke arteri femoralis, dan
prosedur outflow yang menyuplai darah ke
pembuluh di bawah arteri femoralis.
Bila obstruksi terletak setinggi aorta atau arteri
iliaka, diperlukan inflow darah yang baru.
Prosedur bedah pilihan adalah tandur aorta-bi-
iliaka
www.themegallery.com
LOGO
CON’T..................
. Bila mungkin, anastomosis bagian distalnya
disambungkan pada arteria iliaka, sehingga
seluruh prosedur pembedahan dapat dikerjakan
seluruhnya dalam abdomen.
Namun, bila arteri iliaka mengalami
penyumbatan atau aneurisma, anastomosis
distalnya hanis disambungkan ke arteri
femoralis (aorta bifemoral
www.themegallery.com
LOGO
CON’T........
Bila dilakukan inflow pada pasien namun kondisi
pasien tersebut tidak memungkinkan untuk
pembedahan abdomen, yang dapat
menyebabkan berbagai variasi tekanan darah
dan memerlukan waktu pembedahan yang
lama, maka dapat dilakukan prosedur inflow dari
arteri aksilaris ke arteri femoralis.
www.themegallery.com
LOGO
CON’T........
Kedua arteri aksilaris dapat dipakai untuk inflow. Hal ini
penting karena kebanyakan pasien tersebut juga
meng¬alami penyumbatan pembuluh darah seperti
gagal ginjal kronis yang memerlukan cuci darah.
Misalnya, bila digunakan arteri aksilaris kanan, maka
dapat disambung¬kan ke tandur yang disambungkan ke
arteri femoralis kiri (bila arteria femoralis ini adekuat)
untuk menyuplai kedua tungkai.
Jadi pasien menerima tandur aksiler-femoral dan
femoral-femoral dari kanan ke kiri. Apabila kedua sisi
memerlukan darah, maka tandur aksiler-bifemoral lebih
diutamakan.
www.themegallery.com
LOGO
CON’T........
Apabila penyumbatan aterosklerotik terletak di
bawah ligamen inguinalis di arteri femoralis
superfisialis, pembedahan pilihannya adalah
tandur femoral-popliteal.
Bila anastomosis distal dilakukan di atas lutut,
mungkin perlu dipakai bahan prostesis untuk
tandur.
Namun bila, anastomosis distalnya di bawah
lutut, yang diperlukan adalah tandur vena
safena agar tetap paten.
www.themegallery.com
LOGO
CON’T........
Pembuluh darah yang tersumbat di daerah tungkai bawah dan
pergelangan kaki juga memerlukan tandur.
Terkadang seluruh arteria poplitea tersumbat dan hanya terdapat
sirkulasi kolateral.
Oleh sebab itu, tandur dibuat dari femoral ke arteri tibialis atau
arteri peroneal.
Tandur memerlukan vena asli agar tetap paten. Vena asli adalah
vena autolog, biasanya vena safena magna atau parva atau
kombinasi keduanya untuk memperoleh panjang yang diperlukan.
Kepatenan tandur ditentukan oleh berbagai hal mencakup ukuran
tandur, lokasi tandur dan terjadinya hiperplasi lapisan intima pada
tempat anastomosis.
www.themegallery.com
LOGO
CON’T........
Berbagai teknik sinar X terbukti sebagai terapi yang
dianjurkan pada prosedur pembedahan.
Angioplasti laser adalah teknik dimana gelombang
cahaya yang kuat disalurkan melaiui kateter serat optik.
Gelombang laser akan memanaskan ujung kateter
perkutan dan menguapkan plak aterosklorosis.
Alat artektomi rotasional dapat mengangkat lesi dengan
mengabrasi plak yang telah menyumbat arteri secara
total.
Kelebihan laser, angioplasti dan artektomi adalah waktu
untuk dirawat di rumah sakit menjadi singkat.
www.themegallery.com
LOGO
PENGOBATAN
LOGO
PENGOBATAN
Angioplasti balon dilakukan untuk
meratakan plak dan meningkatkan aliran
darah yang melalui endapan lemak.
LOGO
PENCEGAHAN
Tujuan utama dalam mengidentifikasi dan
mengurangi faktor risiko adalah untuk
mencegah aterosklerosis. Pencegahan bisa
bersifat primer atau sekunder. Pencegahan
primer meliputi segala usaha yang dilakukan
sebelum timbulnya gejala proses penyakit;
sedang pencegahan sekunder meliputi segala
usaha yang dilakukan untuk mengurangi
perkembangan atau mencegah kekambuhan
proses penyakit.
www.themegallery.com
LOGO
PENCEGAHAN
Untuk membantu mencegah aterosklerosis yang
harus dihilangkan adalah faktor-faktor
resikonya. Jadi tergantung kepada faktor resiko
yang dimilikinya, seseorang hendaknya:
1. Menurunkan kadar kolesterol darah.
2. Menurunkan tekanan darah.
3. Berhenti merokok.
4. Menurunkan berat badan.
5. Berolah raga secara teratur
www.themegallery.com
LOGO
PENCEGAHAN
Untuk membantu mencegah aterosklerosis
yang harus dihilangkan adalah faktor-faktor
resikonya.
LOGO
PENCEGAHAN
LOGO
CON’T......
LOGO
CON’T.....
LOGO
PENCEGAHAN
LOGO
PENCEGAHAN
LOGO
Any
question....??????
????
Add your company slogan
www.themegallery.com
LOGO
www.themegallery.com
LOGO
LOGO
JAWABAN
Gambar diatas menunjukkan ilustrasi arteri
normal dengan aliran darah (A) dan sebuah
arteri yang mengalami pertumbuhan plak
aterosklerotik (B)
ATHEROSKLEROSIS
KORONER
www.themegallery.com
LOGO
www.themegallery.com
LOGO
Definisi
Merupakan istilah umum untuk beberapa
penyakit dimana dinding arteri menjadi lebih
tebal dan kurang lentur.
Etiologi
Penyakit aterosklerosis disebabkan akibat
kelainan metabolisme lipid, koagulasi darah dan
keadaan biofisika serta biokimia dinding arteri.
www.themegallery.com
LOGO
Patofisiologi
Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak terimbun di
intima arteri besar. Timbunan ini dinamakan ateroma atau plak
yang akan mengganggu absorbsi nutrient oleh sel endotel yang
menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan
menyumbat aliran darah karena timbunan ini menonjol ke lumen
pembuluh darah.
Endotel pembuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik
dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi sempit
dan aliran darah terhambat. Pada lumen yang menyempit dan
berdinding kasar akan cenderung terjadi bekuan darah.
www.themegallery.com
LOGO
LOGO
Pemeriksaan diagnostic
ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran
tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan
Pemeriksaan Doppler didaerah yang terkena
Skening ultrasonic Duplex
CT scan di daerah yang terkena
Arteriografi resonansi magnetic
Arteriografi di daerah yang terkena
IVUS (intravaskuler ultrasound)
www.themegallery.com
LOGO
Penanganan
Sampai tingkat tertentu tubuh akan melindungi dirinya sendiri
dengan cara membentuk pembuluh darah baru didaerah yang
terkena.
Bisa diberikan obat – obatan untuk menurunkan kadar lemak
dan kolesterol dalam darah ( kolestiramin, kolestipol, asam
nikotinat, gemfibrosil, probukol, lovastatin). Aspirin, tiklopidin
dan klopidogrel atau anti koagulan bisa digunakan untuk
mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah.
Angioplastin balon dilakukan untuk meratakan plak dan
meningkatkan aliran darah yang melalui endapan lemak.
Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk
mengangkat endapan
www.themegallery.com
LOGO
Komplikasi
Sebelum terjadi komplikasai aterosklerosis tidak
akan terdiagnosis, sebelum terjadi komplikasi
terjadi bruit pada pemeriksaan dengan stetoskop
bisa merupakan petunjuk aterosklerosis.
Jika aterosklerosis terjadi didalam arteri yang
menuju ke otak (arteri karotid) maka bisa terjadi
stroke.
Jika terjadi di arteri koroner maka akan terjadi
serangan jantung.
www.themegallery.com
LOGO
ANY QUESTION.........????????????????????
www.themegallery.com
LOGO
www.themegallery.com
LOGO
ASUHAN
KEPERAWATAN
www.themegallery.com
LOGO
www.themegallery.com
LOGO
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
www.themegallery.com
LOGO
PENGKAJIAN
1. Aktivitas dan istirahat
Kelemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk
tidur (mungkin di dapatkan Tachycardia dan
dispnea pada saat beristirahat atau pada saat
beraktivitas).
www.themegallery.com
LOGO
PENGKAJIAN
2.Sirkulasi
a. Mempunyai riwayat IMA, Penyakit jantung
koroner, CHF, Tekanan darah tinggi, diabetes
melitus.
b. Tekanan darah mungkin normal atau
meningkat, nadi mungkin normal atau
terlambatnya capilary refill time, disritmia.
c. Suara jantung, suara jantung tambahan S3 atau
S4 mungkin mencerminkan terjadinya kegagalan
jantung/ ventrikel kehilangan kontraktilitasnya.
www.themegallery.com
LOGO
PENGKAJIAN
d. Murmur jika ada merupakan akibat dari insufisensi katub
atau muskulus papilaris yang tidak berfungsi.
LOGO
PENGKAJIAN
3.Eliminasi
Bising usus mungkin meningkat atau juga normal.
4.Nutrisi
Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor
kulit, berkeringat banyak, muntah dan perubahan
berat badan.
5.Hygiene perseorangan
Dispnea atau nyeri dada atau dada berdebar-
debar pada saat melakukan aktivitas.
www.themegallery.com
LOGO
PENGKAJIAN
6.Neoru sensori
Nyeri kepala yang hebat, Changes mentation.
7.Kenyamanan
a. Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang
tidak hilang dengan beristirahat atau dengan
nitrogliserin.
b. Lokasi nyeri dada bagian depan substerbnal
yang mungkin menyebar sampai ke lengan,
rahang dan wajah.
www.themegallery.com
LOGO
PENGKAJIAN
7.C. Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai
rasa nyeri yang sangat yang pernah di alami.
Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di
dapatkan wajah yang menyeringai, perubahan
postur tubuh, menangis, penurunan kontak
mata, perubahan irama jantung, ECG, tekanan
darah, respirasi dan warna kulit serta tingkat
kesadaran.
www.themegallery.com
LOGO
8. Respirasi
Dispnea dengan atau tanpa aktivitas, batuk
produktif, riwayat perokok dengan penyakit
pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin
di dapatkan peningkatan respirasi, pucat atau
cyanosis, suara nafas crakcles atau wheezes
atau juga vesikuler. Sputum jernih atau juga
merah muda/ pink tinged.
www.themegallery.com
LOGO
9. Interaksi sosial
Stress, kesulitan dalam beradaptasi dengan
stresor, emosi yang tak terkontrol.
10.Pengetahuan
Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita
penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi,
perokok.
www.themegallery.com
LOGO
PENGKAJIAN
Nyeri
Biasanya dirasakan setelah 75 % darah
tersumbat, tapi hilang saat istirahat.
Denyut nadi
Aliran darah dapat terganggu bisa menurunkan
atau menghilangkan denyut nadi ekstremitas
www.themegallery.com
LOGO
CON’T.....................
Perubahan
penampakan dan sianosis
temperature kulit rambut hilang
aliran darah yang tidak kuku rapuh
memadai mengakibatkan
ekstremitas dingin kulit kering
rubor terlihat dalam 20 atropi dan ulserasi
menit sampai 2 menit
setelah ektremitas edema bilateral
tergantung dan merupakan
petunjuk adanya kerusakan
atau unilateral
arteri dimana pembuluh
darah tidak mampu
berkonstruksi.
www.themegallery.com
LOGO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
www.themegallery.com
LOGO
DIAGNOSA
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan iskemia jaringan jantung atau sumbatan
pada arteri koronaria.
LOGO
CON’T................
3.Resiko terjadinya penurunan cardiac output
berhubungan dengan perubahan dalam rate,
irama, konduksi jantung, menurunya preload atau
peningkatan SVR, miocardial infark.
4. Resiko terjadinya penurunan perfusi jaringan
berhubungan dengan penurunan tekanan darah,
hipovolemia.
5. Resiko terjadinya ketidakseimbangan cairan
excess berhubungan dengan penurunan perfusi
organ (renal), peningkatan retensi natrium,
penurunan plasma protein.
www.themegallery.com
LOGO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
resiko terhadap kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan melemahnya sirkulasi
nyeri berhubungan dengan iskemi otot
resiko cedera berhubungan dengan penurunan
sensasi
resiko infeksi berhubungan dengan sirkulasi
yang melemah
www.themegallery.com
LOGO
PLANING
memperbaiki sirkulasi perifer
1. menaikkan kepala tempat tidur 15 cm dengan kedua kaki
diletakan di lantai
2. berjalan isometric ringan dan bertahap
mengusahakan vasodilatasi dan mencegah
kompresi vaskuler
1. mempertahankan suhu hangat
2. hindari merokok
3. hindari stress
4. hindari pakaian ketat
5. hindari melipat tungkai
www.themegallery.com
LOGO
PLANNING KEPERAWATAN
www.themegallery.com
LOGO
LOGO
Rencana:
a. Monitor dan kaji karakteristik dan lokasi nyeri.
b. Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi,
kesadaran).
c. Anjurkan pada pasien agar segera melaporkan bila terjadi nyeri
dada.
d. Ciptakn suasana lingkungan yangtenang dan nyaman.
e. Ajarkan dan anjurkan pada pasien untuk melakukan tehnik
relaksasi.
f. Kolaborasi dalam : Pemberian oksigen dan Obat-obatan (beta
blocker, anti angina, analgesic).
g. Ukur tanda vital sebelum dan sesudah dilakukan pengobatan
dengan narkosa.
www.themegallery.com
LOGO
LOGO
Rencana:
a. Catat irama jantung, tekanan darah dan nadi sebelum, selama
dan sesudah melakukan aktivitas.
b. Anjurkan pada pasien agar lebih banyak beristirahat terlebih
dahulu.
c. Anjurkan pada pasien agar tidak “ngeden” pada saat buang air
besar.
d. Jelaskan pada pasien tentang tahap- tahap aktivitas yang boleh
dilakukan oleh pasien.
e. Tunjukan pada pasien tentang tanda-tanda fisiki bahwa aktivitas
melebihi batas.
www.themegallery.com
LOGO
LOGO
Rencana:
a. Lakukan pengukuran tekanan darah (bandingkan kedua lengan
pada posisi berdiri, duduk dan tiduran jika memungkinkan).
b. Kaji kualitas nadi.
c. Catat perkembangan dari adanya S3 dan S4.
d. Auskultasi suara nafas.
e. Dampingi pasien pada saat melakukan aktivitas.
f. Sajikan makanan yang mudah di cerna dan kurangi konsumsi
kafeine.
g. Kolaborasi dalam: pemeriksaan serial ECG, foto thorax,
pemberian obat-obatan anti disritmia.
www.themegallery.com
LOGO
LOGO
Rencana:
a. Kaji adanya perubahan kesadaran.
b. Inspeksi adanya pucat, cyanosis, kulit yang dingin dan
penurunan kualitas nadi perifer.
c. Kaji adanya tanda Homans (pain in calf on dorsoflextion),
erythema, edema.
d. Kaji respirasi (irama, kedalam dan usaha pernafasan).
e. Kaji fungsi gastrointestinal (bising usus, abdominal distensi,
constipasi).
f. Monitor intake dan out put.
g. Kolaborasi dalam: Pemeriksaan ABG, BUN, Serum ceratinin dan
elektrolit.
www.themegallery.com
LOGO
LOGO
PLANNING
penghilangan nyeri, dengan diberi analgetik
menjaga integritas jaringan
memakai sandal,alas kaki. Memakai kaos kaki,
dan hindari garukan yang kuat
penyuluhan pasien perawatan dirumah dalam
perawatan kaki dan tungkai
www.themegallery.com
LOGO
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
www.themegallery.com
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
EVALUASI
www.themegallery.com
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito J.L. (1998). Buku Saku Diagnosa
Keperawatan. Edisi 8. EGC: Jakarta.
Doengoes, Marylin E. (2000). Rencana Asuhan
Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 3. EGC:
Jakarta.
Hudack & Galo. (1996). Perawatan Kritis.
Pendekatan Holistik. Edisi VI, volume I EGC:
Jakarta.
www.themegallery.com
LOGO
DAFTAR PUSTAKA
Junadi, Purnawan. (1982). Kapita Selekta
Kedokteran. Media aesculapius Universitas
Indonesia: Jakarta.
Kaplan, Norman M. (1991). Pencegahan
Penyakit Jantung Koroner. EGC: Jakarta.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. (1993).
Proses Keperawatan Pada Pasien Dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Departemen
Kesehatan: Jakarta.