PEMERINTAH DASAR HUKUM Pengaturan mengenai Keuangan negara didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945, khususnya dalam bab VIII amandemen IV pasal 23 mengatur tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Bunyi pasal 23:
ayat (1): Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan Undang- Undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. ayat (2): Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. ayat (3): Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu. Mekanisme Pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rangkaian kegiatan dalam proses penganggaran yang dimulai pada saat anggaran negara mulai disusun sampai dengan perhitungan anggaran disahkan dengan undang- undang. Ada 5 tahapan pokok dalam satu siklus APBN di Indonesia (UU No 10 Tahun 2010 tentang APBN), yaitu 1. Perencanaan dan penganggaran APBN 2. Penetapan/persetujuan anggaran 3. Pelaksanaan, 4. Pelaporan dan pencatatan, 5. Pemeriksaan dan pertanggungjawaban. Dari kelima tahapan itu, tahapan ke-2 (kedua) dan ke- 5 (kelima) dilaksanakan bukan oleh pemerintah yaitu masing-masing tahap kedua penetapan/persetujuan APBN dilaksanakan oleh DPR (lembaga legislatif), dan tahap kelima pemeriksaan dan pertanggungjawaban dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sedangkan tahapan lainnya dilaksanakan oleh pemerintah. Perencanaan
Tahapan ini dilakukan pada
tahun sebelum anggaran tersebut dilaksanakan (APBN t- 1), misal untuk APBN 2018 dilakukan pada tahun 2017 yang meliputi dua kegiatan yaitu, perencanaan dan penganggaran. Tahap perencanaan dimulai dari: 1. Penyusunan arah kebijakan dan prioritas pembangunan Penganggaran APBN nasional. Kementerian bersangkutan melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun berjalan, menyusun rencana inisiatif baru dan indikasi kebutuhan anggaran. Kementerian bersangkutan dan Kementerian
Keuangan mengevaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan yang sedang berjalan dan mengkaji usulan inisiatif baru berdasarkan prioritas pembangunan serta analisa pemenuhan kelayakan dan efisiensi. Kegiatan penetapan/persetujuan ini dilakukan pada APBN t-1. Kegiatan dalam tahap ini berupa pembahasan
rancangan APBN dan Rancangan Undang-
undang APBN serta penetapannya oleh DPR. Selanjutnya berdasarkan persetujuan DPR, Rancangan UU APBN ditetapkan menjadi UU APBN. Penetapan UU APBN ini diikuti dengan penetapan Keppres mengenai rincian APBN sebagai lampiran UU APBN dimaksud. Kegiatan pelaksanaan APBN dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian.
Kementerian mengusulkan konsep Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) berdasarkan Keppres mengenai rincian APBN dan menyampaikannya ke Kementerian Keuangan untuk disahkan.
PENETAPAN DAN PERSETUJUAN APBN
DIPA adalah alat untuk melaksanakan APBN. Berdasarkan DIPA para pengelola anggaran
Kementerian (Pengguna Anggaran, Kuasa
Pengguna Anggaran, dan Pembantu Pengguna Anggaran) melaksanakan berbagai macam kegiatan sesuai tugas dan fungsi instansinya. PELAPORAN DAN PENCATATAN APBN
Tahap pelaporan dan
pencatatan APBN dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan APBN. Laporan keuangan pemerintah dihasilkan melalui proses akuntansi, dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan pemerintah yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Laporan Arus Kas, serta catatan atas laporan keuangan. Tahap terakhir siklus APBN adalah tahap pemeriksanaan dan pertanggungjawaban yang dilaksanakan setelah tahap pelaksanaan berakhir
Tahap pemeriksaan dan pertanggungjawabannya dilakukan
pada tahun berikutnya. Pemeriksaan ini dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pemeriksaan dan Pertanggungjawaban
APBN Untuk pertanggungjawaban pengelolaan dan pelaksanaan APBN secara keseluruhan selama satu tahun anggaran Presiden menyampaikan rancangan undang-
undang tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah diperiksa BPK, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.