● Nukleus
Nukleus atau inti adalah bagian terpenting yang diperlukan untuk mempertahankan
hidup dan untuk reproduksi serta untuk mengatur metabolisme. Nukleus terdiri dari
membran inti (selaput inti) yang meliputi serabut inti (retikulum) halus yang berisi cairan
dan kariosom. Dalam nukleus yang berbentuk vesikel, butir-butir kromatin berkumpul
membentuk butiran tunggal. Struktur inti, terutama susunan kromatin dan kariosom
berperan dalam membedakan spesies dari protozoa.
KLASIFIKASI PROTOZOA
01
02
Diplodonium Ostracodinium
(Protozoa pencerna selulosa, hemiselulosa,
dan pati)
Ophryoscolex Caudatus
(Protozoa Pencerna Protein)
KLASIFIKASI PROTOZOA
03
04
Isotrichaintestinalis
(Protozoa pencerna gula, glukosa, pati dan
pectin)
Diplodinium Polyplastron
(Protozoa pencerna selulosa, glukosa, pati
dan sukrosa)
KLASIFIKASI PROTOZOA
05
06
Lainentodinnium Caudatum
(Protozoa pencerna maltosa, pati dan sukrosa )
Dasytricharuminantrium
(Protozoa pencerna maltosa, glukosa,
selobiose)
FUNGSI PROTOZOA
Protozoa mempunyai andil dalam proses fermentasi karena memiliki kemampuan
mendegradasi komponen utama pakan. Salah satu protozoa bersilia yang memiliki peran
penting dalam rumen adalah Diploplastron affine. Protozoa tersebut umum terdapat pada
hewan ternak dan memiliki kemampuan mencerna selulosa serta karbohidrat asal bijian
(Wereszka and Michałowski, 2012).
Protozoa berkontribusi secara langsung pada proses pencernaan dan pemecahan materi
organik dalam rumen. Salah satu dampak protozoa dalam rumen yang dianggap merugikan
adalah sifat protozoa yang menggunakan bakteri dalam rumen sebagai sumber pakannya.
Protozoa bersilia dalam rumen memakan bakteri rumen sehingga mengakibatkan peningkatan
daur ulang mikroba N dalam rumen dan penurunan suplai asam amino ke usus sebesar 20-
28%. Miresan et al. (2006) menyatakan bahwa protozoa berperan penting sebagai penghasil
protein karena mengonsumsi bakteri sehingga menjadi protein protozoa yang lebih mudah
dicerna serta memiliki nilai biologis yang lebih tinggi.
02
FUNGI
FUNGI
Di dalam dunia mikrobia, jamur termasuk divisio Mycota (fungi). Mycota
berasal dari kata mykes (bahasa Yunani), disebut juga fungi (bahasa Latin). Ada
beberapa istilah yang dikenal untuk menyebut jamur, (a) mushroom yaitu jamur
yang dapat menghasilkan badan buah besar, termasuk jamur yang dapat dimakan,
(b) mold yaitu jamur yang berbentuk seperti benang-benang, dan (c) khamir yaitu
jamur bersel satu.
Jamur merupakan jasad eukariot, yang berbentuk benang atau sel tunggal,
multiseluler atau uniseluler. Sel-sel jamur tidak berklorofil, dinding sel tersusun
dari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan. Jamur bersifat
khemoorganoheterotrof karena memperoleh energi dari oksidasi senyawa organik.
Jamur memerlukan oksigen untuk hidupnya (bersifat aerobik).
MORFOLOGI FUNGI
Jamur benang terdiri atas massa benang yang bercabang-cabang yang
disebut miselium. Miselium tersusun dari hifa (filamen) yang merupakan
benang-benang tunggal. Badan vegetatif jamur yang tersusun dari filamen-
filamen disebut thallus.
Berdasarkan fungsinya dibedakan dua macam hifa :
1. Hifa fertil adalah hifa yang dapat membentuk sel-sel reproduksi atau
spora-spora. Apabila hifa tersebut arah pertumbuhannya keluar dari media
disebut hifa udara.
2. Hifa vegetatif adalah hifa yang berfungsi untuk menyerap makanan dari
substrat.
MORFOLOGI FUNGI
Berdasarkan bentuknya dibedakan pula menjadi dua macam hifa
yaitu :
1. Hifa tidak bersepta Hifa yang tidak bersepta merupakan ciri
jamur yang termasuk Phycomycetes (Jamur tingkat rendah). Hifa
ini merupakan sel yang memanjang, bercabang-cabang, terdiri atas
sitoplasma dengan banyak inti (soenositik).
2. Hifa yang bersepta merupakan ciri dari jamur tingkat tinggi,
atau yang termasuk Eumycetes.
FUNGI PADA RUMEN SAPI
Fungi memiliki peran dalam fermentasi rumen yaitu sebagai pencerna
pakan berserat karena fungi membentuk koloni pada jaringan selulosa
pakan. Rizoid fungi tumbuh jauh menembus dinding sel tanaman sehingga pakan
lebih terbuka untuk dicerna oleh enzim bakteri rumen (Kamra, 2005)
Fungi merupakan organisme yang bersifat heterotrof. Organisme ini
mendapatkan nutrisi dengan menyerap zat-zat makanan dari medium disekitarnya.
Fungi atau jamur merupakan jenis mikroba rumen yang paling sedikit populasinya
sekitar 8% dari total biomassa mikroba dalam rumen (Dayyani, et al. 2013). Fungi
tersebut dikelompokkan ke dalam fungi fakultatif anaerob yang hidup tanpa atau
sedikitnya membutuhkan oksigen dalam rumen. Kemampuan fungi dalam
mendegradasi polisakarida pada dinding sel tanaman lebih baik bila dibandingkan
dengan protozoa dan bakteri
FUNGI PADA RUMEN SAPI
Rumen merupakan kompartemen lambung ruminansia terbesar yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara dan di dalamnya
terjadi proses fermentasi oleh berbagai mikroba. Fungi membantu degradasi
serat pakan yang terjadi dalam rumen.
Rumen merupakan kompartemen lambung terbesar yang memiliki fungsi
sebagai tempat penampung makanan sementara yang didalamnya terjadi
proses fermentatif oleh berjuta-juta mikroorganisme hidup. Mikroorganisme
atau mikroba ini memiliki peran yang penting bagi ternak karena dapat
memfermentasikan nutrisi tanaman secara efisien sebagai sumber energi, baik
pakan yang berkualitas rendah sekalipun. Beberapa mikroba penting yang
berfungsi dalam proses fermentatif ini diantaranya bakteri, protozoa, archaea,
dan fungi.
THANKS!
Sumber Gambar
● https://images.app.goo.gl/Apz97MTU8QapP32cA
● https://images.app.goo.gl/Xqh2Ac9qhVDkL13ZA
● https://images.app.goo.gl/EZZPY97xgsZ67PWf7