Anda di halaman 1dari 6

Konflik & Kekerasan dalam

Masyarakat
Pengertian

Konflik berasal dari bahasa Latin, yaitu con dan


fligere.
Con artinya bersama dan fligere berarti benturan
atau tabrakan.

Dengan demikian, secara etimologis konflik


berarti benturan antar orang perorangan, individu
dan kelompok serta kelompok dengan kelompok
dengan maksud mencapai tujuannya.
Konflik Sosial Menurut Para Ahli
Gillin dan Gillin : Konflik merupakan proses sosial
yang dilakukan individu atau kelompok untuk
menantang pihak lain melalui kekerasan atau ancaman
Bernstein : Konflik merupakan suatu pertentangan
atau perbedaan yang tidak dapat dicegah.
Soerjono Soekanto: Konflik merupakan proses sosial
ketika orang perorangan atau kelompok manusia
berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman
atau kekerasan.
Ciri-ciri Konflik Sosial

1. Melibatkan dua pihak atau lebih


2. Dilatarbelakangi oleh perbedaan
3. Adanya pencapaian tujuan tertentu
4. Bertentangan dengan integrasi
Bentuk-bentuk Konflik dalam
Masyarakat
Berdasarkan Skala Wilayahnya
1. Konflik Lokal : melibatkan individu/kelompok dalam ruang lingkup yang
relatif sempit. Contohnya: konflik dengan teman sekelas.
2. Konflik Nasional : konflik yang terjadi antarkelompok dengan satu
negara. Contohnya konflik Dayak dan Madura.
3. Konflik Internasional : Konflik yang terjadi antara dua negara atau lebih.
Contohnya Indonesia dan Malaysia.

Berdasarkan Dampaknya
1. Konflik Destruktif : Konflik yang bertujuan untuk mengalahkan atau
menghancurkan salah satu pihak. Contohnya: tawuran antar pelajar.
2. Konflik Konstruktif : Konflik yang bersifat positif, karena bertujuan untuk
mendapatkan kesepakatan/keuntungan bagi seluruh pihak yang terlibat
dalam konflik (win-win solution)
Berdasarkan Subjeknya
1. Konflik Interpersonal: konflik antara seseorang dengan orang lain
2. Konflik Intrapersonal : konflik yang terjadi pada dirinya sendiri (konflik
batin)
3. Konflik Individu dan Kelompok: Contohnya konflik seorang pendatang
dengan masyarakat asli suatu daerah.
4. Konflik Antarkelompok: Contohnya konflik antar suporter bola.

Berdasarkan Cakupannya
1. Konflik Horizontal : Konflik yang terjadi antarindividu maupun
antarkelompok yang memiliki derajat/status yang sama, seperti agama,
ras, suku. Contohnya konflik antar suku.
2. Konflik Vertikal : Konflik yang terjadi antarindividu maupun
antarkelompok yang memiliki kedudukan berbeda, seperti tingkat
ekonomi, pendidikan dan kekuasaan. Contohnya konflik antara
pemerintah dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai