7
136.12%
112.63%
100.86%
99.27%
97.49%
97.08%
95.98%
94.08%
91.99%
91.79%
91.47%
87.61%
87.50%
86.85%
86.29%
84.65%
84.02%
83.75%
83.66%
79.89%
- Terdapat 7 Kab/kota yang sudah total coverage
79.83%
78.16%
77.37%
- Capaian Kunjungan PIS-PK di Jatim : 86,10 % dari taget 100 %
75.84%
74.63%
74.61%
74.05%
73.28%
69.34%
68.45%
68.24%
64.04%
52.92%
JATIM: 86,10 %
48.19%
DATA KUNJUNGAN KELUARGA DI JAWA TIMUR 2022
DATA PIS PK (INDIKATOR NO.7)
PROVINSI JAWA TIMUR
AGUSTUS 2022
Jumlah Kab/Kota yg melakukan pelayanan terpadu (Pandu) PTM
di ≥ 80% Puskesmas
120%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
62%
58%
60%
42%
40%
40%
33%
29%
27%
25%
22%
20%
18%
20%
13%
12%
9%
8%
8%
6%
6%
6%
5%
4%
3%
3%
0%
0%
0%
0%
0%
NGI SO DO AN NG JUK RO GO TO IUN YA TU ER WI NG AR NG RJO AN IRI EP NG NG IUN GO AN IRI GO AN SIK LEK AR NG AN TO AN AN AN UR
A WO ON RU BA AN GO NG KER AD ABA BA MB GA AJA LIT PA A RU KED EN LA LA AD NG C IT KED RO NG RE GA LIT GU UB KER ET KAL KAS IM
I O A A I O G G B GA T JO AG G E A T
U DO UB ASU JOM NG NE OL JO M UR OTA JE N UM TA B SAM SID ASU TA SUM M M M OL PA
W
NO AM N
Y
N O SN I T P O B O
J O M T A K A S L O P O T A B PO L RE UN O M BAN PAM AW
A O O K A K O T L M J
B B B PR T A K O T O T KO PR T U
K K
TA KO
KO
SPM Pelayanan Penderita Hipertensi (1)
SPM : Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah
Daerah Kabupaten/ Kota mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar kepada seluruh penderita hipertensi sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah
kerjanya
23
INTEGRASI KEGIATAN DENGAN LINTAS PROGRAM, seperti :
9
Indikator Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok
No. Hasil Tim Pembina Program Terkait Lintas Program/Lintas Sektor
Analisis Keluarga
1. Data anggota • Memastikan anggota • Memberikan tatalaksana kepada anggota • Pem. kecamatan :
keluarga keluarga keluarga yang berkeinginan mengikuti program - Advokasi LP/LS dalam penerapan KTR,
(semua sesuai memenuhi UBM kampanye bahaya merokok, edukasi
umur) yang • Melakukan edukasi bahaya merokok, Smoke Free berhenti merokok.
mempunyai kriteria merokok; jika Home dan Upaya Berhenti Merokok (UBM) pada
ya melakukan - Pengembangan peraturan KTR jika
perilaku saat kunjungan keluarga belum ada.
menghisap tatalaksana sesuai • Melakukan pembinaan keluarga untuk mengikuti
rokok/temba program dan • Pemerintah desa dan perangkat desa
advokasi lintas sektor layanan UBM di Puskesmas jika ada anggota (TW/RW) bersama Toma dan Toga
kau dengan keluarga yang merokok
frekuensi • Koord dengan mengembangkan Desa Tanpa Rokok
setiap hari, Program, UKBM, dan • Melakukan pembinaan komitmen bagi anggota melalui Perdes KTR (Ada tanda dilarang
sering, atau pemerintah desa keluarga perokok yang sedang dan telh merokok di setiap rumah, tidak ada
kadang- mengikuti program UBM warga yang merokok di 7 tatanan KTR,
• Memberikan warung/toko tidak mendisplay atau iklan
kadang. informasi terkait • Monitoring perubahan perilaku merokok rokok, tidak ada iklan rokok di media luar
Smoke Free Home, • Mengembangkan program layanan UBM di ruang)
dan Upaya Berhenti Puskesmas yang terintegrasi dengan PANDU • SKPD terkait 7 tatanan KTR (Dinkes,
Merokok (UBM) pada PTM Satpol PP, Dinas Pendidikan, Kanwil
saat kunjungan • Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan Agama, Dishub, Dinas Pariwisata)
keluarga layanan UBM melalui SI PTM menerapkan aturan KTR sesuai dengan
• Melakukan rujukan • Melaporkan data anggota keluarga yang telah wilayah binaanya dan melakukan
ke Puskesmas untuk monitoring.
mengikuti Program berhenti merokok kepada surveyor • Melakukan pemantauan faktor risiko
UBM untuk dilakukan updating data PIS-PK. dan edukasi kelompok bagi perokok
• Melakukan pemantauanfaktor risiko dan melalui Posbindu PTM
edukasi kelompok bagi perokok
melalui
Posbindu PTM
10
Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/Lintas Sektor
2. Data anggota keluarga
(semua umur) yang • Cek data PISPK wilayah • Melakukan updating data program • Menyamakan DO indikator
mempunyai perilaku Puskesmas • Memastikan anggota keluarga merokok menggunakan
menghisap rokok/ • Melakukan kunjungan sesuai kriteria merokok; jika ya indikator PIS-PK
tembakau dengan keluarga (jika belum) melakukan tatalaksana sesuai program
frekuensi setiap hari, • Melakukan • Melakukan advokasi lintas sektor
sering atau kadang- editing/updating data • Melakukan pencatatan dan pelaporan
kadang yang tidak sama PIS-PK faktor risiko merokok dan kegiatan
dengan data program • Melakukan intervensi layanan UBM melalui SI PTM
lanjutan bagi anggota • Menyamakan DO indikator merokok
Data PISPK (-), data keluarga yang merokok menggunakan indikator PIS-PK
program (+), atau
Data PISPK (+), data
program (-)
11
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator Merokok
No. Analisis Intevensi
1. Data anggota keluarga (semua umur) • Mengembangkan dan meningkatkan program layanan UBM di
yang mempunyai perilaku menghisap FKTP di Kab/Kota
rokok/tembakau dengan frekuensi • Melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas Nakes tentang layanan UBM
setiap hari, sering, atau kadang-kadang. bersama lintas program dan organisasi profesi
Disebut merokok setiap hari, jika • Melibatkan FKTP dan FKRTL untuk intervensi lanjut bagi anggota keluarga yang
responden merokok minimal satu merokok
batang dalam satu hari • Meningkatkan pencatatan dan pelaporan layanan UBM melalui SI PTM sebagai
monitoring data capaian program
• Advokasi Pemerintah Daerah yang belum memiliki Peraturan
KTR,
dan mengeluarkan kebijakan terkait KTR dan UBM.
• Advokasi Pemerintah Daerah untuk penegakkan sanksi bagi daerah yang
memiliki Perda KTR
• Advokasi LP/LS dalam penerapan KTR, kampanye bahaya merokok, pelarangan
iklan rokok di lingkup kab/kota dan provinsi
2 Data anggota keluarga (semua umur) • Meningkatkan pencatatan dan pelaporan faktor risiko merokok dan layanan
yang mempunyai perilaku menghisap UBM di Puskesmas melalui SI PTM
rokok/ tembakau dengan frekuensi • Melakukan validasi pelaporan faktor risiko merokok melalui SI PTM
setiap hari, sering atau kadang-kadang • Melakukan validasi pelaporan kegiatan layanan UBM melalui SI PTM
yang tidak sinkron dengan data program • Membina FKTP dan FKTRL dalam sinkronisasi data dan pelaporan rutin.
90.00%
67.21%
80.00%
64.42%
60.58%
59.52%
59.39%
57.50%
56.60%
70.00%
55.84%
49.38%
55.22%
54.32%
53.55%
52.26%
52.02%
52.02%
49.18%
48.97%
48.76%
48.57%
47.51%
47.24%
46.64%
46.51%
60.00%
45.69%
45.68%
45.46%
44.73%
43.27%
42.60%
41.52%
40.99%
40.40%
38.97%
37.37%
50.00%
36.19%
36.14%
36.08%
30.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
00.00%
I I I I
AYA IUN RTO AN TAR AN DIR RO RJO TAN NEP NG IUN AW ESIK TIM NG LAN GO DIR LEK GO NG TAR JUK RTO TAN BAN NG AN SAN ATU NG DO SO NG GO BER NG
G I U O A U G A O A I I U A N O A G A
R AB AD OKE ON BL SUR KE EG DOA AGE ME AL AD NG GR JA AG GKA LIN KE GG OR MB BL GAN OKE AC TU WA SUR EKA A B AL BO OW AJ LIN JEM MP
M A U M N OJ P YU PA AM KOT M ITU ND LUM BO
SU TA OJ LAM OTA PA OT JON SI M S TA M UNG AN BO
B R EN PON JO N S
SA
A K TA K O M A P O
T KO A M BO KO TU
L
PR
T B BO PR
KO O T KO A
K T
KO
Capaian Skrining FR
Merokok
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) DATA PISPK Untuk indikator merokok, data
90.00% 79.49%
pispk dan data program tidak
67.21% bisa semata-mata
64.42%
60.58%
59.52%
59.39%
80.00%
57.50%
56.60%
55.84%
55.22%
54.32%
53.55%
52.26%
52.02%
52.02%
dibandingkan karena
49.38%
49.18%
48.97%
70.00%
48.76%
48.57%
47.51%
47.24%
46.64%
46.51%
45.69%
45.68%
45.46%
44.73%
43.27%
42.60%
41.52%
40.99%
40.40%
38.97%
60.00%
37.37%
36.19%
36.14%
sasarannya bertolak belakang.
36.08%
30.00%
50.00%
40.00%
30.00% Sasaran PISPK :
20.00%
10.00% Jumlah keluarga tidak merokok
00.00%
A G I U
I
O A
I
U G
I
A I
I
YA IUN RTO AN TAR AN DIR RO RJO TAN NEP NG IUN AW ESIK TIM NG LAN GO DIR LEK GO NG TAR JUK RTO TAN BAN NG AN SAN ATU NG DO SO NG GO BER NG
I U A N O A G A
(semua umur)
D E E D E A O N A
RAB MA OKE ON BL SUR A K EG DOA AGE UM AL MA NG GR JA AG GKA LIN K GG OR MB BL GA OKE AC TU W SUR EKA TA B AL BO OW AJ LIN JEM MP
J A N I M G J P U M M
T
SU A O M T A T O S M S TA
A OT M LA KO TA P KO BOJ
K A KO TU
N N BO
LU BA RO
P
TR P
N
EN O JO N O
M B
Y A M O
A N P PA K
U
B
D
SIT ON LU ROB
P
O SA
Sasaran Program :
KO T KO TA
KO
KO
Jumlah individu merokok (usia
>15th)
Chart Title DATA PROGRAM
Namun apabila kita lihat di
20%
25%
18%
grafik, ada beberapa kab/kota
17%
17%
15%
15%
20%
14%
14%
13%
13%
yg data PISPK dan data
12%
12%
12%
11%
11%
11%
11%
10%
10%
10%
15% 10%
9%
9%
9%
9%
9%
9%
10%
6%
6%
5%
5%
4%
4%
5%
Kab. Ponorogo
Kab. Mojokerto
Kab. Bondowoso
Kab. Probolinggo
Kab. Bojonegoro
Kab. Situbondo
Kab. Madiun
Kab. Pacitan
Kota Madiun
Kab. Tuban
Kab. Sumenep
Kab. Bangkalan
Kab. Pamekasan
Kab. Lamongan
Kota Mojokerto
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kab. Magetan
Kota Batu
Kab. Gresik
Kab. Nganjuk
Kab. Trenggalek
Kota Surabaya
Kab. Malang
Kab. Kediri
Kab. Sampang
Kab. Ngawi
Kota Kediri
Kab. Blitar
Kab. Banyuwangi
Kab. Jember
Kab. Jombang
Kab. Tulungagung
Kab. Lumajang
Kota Malang
Kota Blitar
Jawa Timur:
• 971 Puskesmas
• 226 (23,3%) Puskesmas UBM
KELUARG
A
Indikator Penderita gangguan jiwa berat,
diobati dan tidak ditelantarkan
DUKUNGAN TERHADAP SPM
2,
3,
4,
8,
10,
11
Memantau pertumbuhan dan perkembangan
balita tiap bulan KEL
UA SE
RG HA
A T
SPM
SPM PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT TAHUN 2022
TARGET : 100%
PASURUAN 61.12%
TULUNGAGUNG 48.03%
KEDIRI 42.92%
TRENGGALEK 42.00%
PACITAN 40.16%
NGANJUK 39.13%
MOJOKERTO 39.07%
PONOROGO 38.88%
BLITAR 38.76%
SIDOARJO 37.03%
BANYUWANGI 34.78%
MADIUN 33.89%
LAMONGAN 27.87%
PAMEKASAN 26.29%
GRESIK 23.93%
SITUBONDO 23.68%
SAMPANG 21.29%
CAPAIAN PISPK AGUSTUS 2022
TUBAN 20.15%
BONDOWOSO 19.72%
NGAWI 19.55%
JEMBER 19.22%
17.98%
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan
BANGKALAN
JOMBANG 17.54%
JATIM 12.97%
MAGETAN 12.50%
MALANG 11.55%
LUMAJANG 11.07%
PROBOLINGGO 09.23%
SUMENEP 03.18%
BOJONEGORO 01.33%
INDIKATOR PIS-PK DAN DO (BARU)
KELUARGA TERDAPAT PENDERITA GANGGUAN JIWA DIOBATI DAN
TIDAK DITELANTARKAN
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/Lintas Sektor
1. Data adanya • Melakukan KIE kepada keluarga • Melakukan pemantauan • Kesling untuk kesehatan lingkungannya
anggota terkait ODJG Berat rutin Melakukan rujukan • Gizi untuk memantau asupan gizi
keluarga yang • Menganjurkan untuk melakukan untuk terapi lanjutan jika • Gigi dan Mulut, untuk memastikan
terdiagnosa pemeriksaan dan pengobatan diperlukan • kesehatan gigi dan mulut tidak terganggu
ODGJ berat teratur • Melakukan edukasi • Perkesmas, untuk kemandirian dan
tidak minum • Memastikan tida dilakukan kepada anggota keluarga pemantauan
obat secara pemasungan lain dalam hal • Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan
teratur • Memastikan obat pasien tersedia kemandirian Jiwa Masyarakat (TPKJM) dengan lintas
di keluarga • Melakukan pemantauan sektor sesuai dengan KMK No. 220 Tahun
• Melakukan koordinasi dengan Tim ketersediaan obat di 2002
Program Kesehatan Jiwa Puskesmas • P2M untuk memantau penyakit penyerta
• Melakukan updating data setelah pada ODGJ berat
dilakukan intervensi
5
Indikator Penderita ODGJ Mendapatkan Pengobatan dan Tidak Diterlantarkan
No. Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Program Terkait Lintas Program/Lintas Sektor
2. Data ART • Melakukan edukasi terkait • Melakukan penegakan • Kesling untuk kesehatan lingkungannya
dipasung, tapi ODGJ Berat dan diganosa • Gizi untuk memantau asupan gizi
belum pencegahannya • Melakukan pencatatan • Gigi dan Mulut, untuk memastikan kesehatan gigi dan
terdiagnosa • Menganjurkan untuk dan pelaporan mulut tidak terganggu
ODGJ Berat melakukan pemeriksaan • Melakukan pemantauan • Perkesmas, untuk kemandirian dan pemantauan
lebih lanjut rutin bagi yang • Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
• Melakukan koordinasi terdiagnosa ODGJ Berat Masyarakat (TPKJM) dengan lintas sektor sesuai dengan
dengan Tim Program • Melakukan KMK No. 220 Tahun 2002
Kesehatan Jiwa rujukan untuk terapi • P2M untuk memantau penyakit penyerta pada ODGJ
• Melakukan updating lanjutan jika diperlukan Berat
data • Melakukan edukasi
3. Terdiagnosa • Melakukan edukasi terkait • Melakukan sinkronisasi • Kesling untuk kesehatan lingkungannya
ODGJ Berat ODGJ Berat dan data program • Gizi untuk memantau asupan gizi
pencegahannya • Melakukan pencatatan • Gigi dan Mulut, untuk memastikan kesehatan gigi dan
• Menganjurkan untuk dan pelaporan mulut tidak terganggu
melakukan pemeriksaan lebih • Melakukan pemantauan • Perkesmas, untuk kemandirian dan pemantauan
lanjut rutin • Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
• Melakukan • Melakukan rujukan untuk Masyarakat (TPKJM) dengan lintas sektor sesuai dengan
koordinasi dengan Tim terapi lanjutan jika KMK No. 220 Tahun 2002
Program Kesehatan Jiwa diperlukan • P2M untuk memantau penyakit penyerta pada ODGJ
• Melakukan updating data • Melakukan edukasi Berat
Indikator Penderita ODGJ Mendapatkan Pengobatan dan Tidak Diterlantarkan
4
Intervensi Tingkat Dinas Kesehatan: Indikator ODGJ
1. Data riwayat atau menunjukkan gejala • Melakukan mapping hasil IKS di tiap-tiap wilayah Puskesmas/Kecamatan/
gangguan jiwa Kabupaten/Kota dan melakukan analisis data faktor risiko di wilayah kerjanya.
• Melakukan pembinaan dan updating pengetahuan nakes di Puskesmas/Dinkes
Kab/Kota terkait tatalaksana ODGJ bersama lintas program dan organisasi
profesi
• Memberikan rekomendasi intervensi lanjut bagi keluarga dengan masalah
2. Data adanya anggota keluarga yang ODGJ maupun secara kewilayahan berdasarkan hasil analisis data PIS-PK dan
ODGJ data program
• Melibatkan FKTP dan FKRTL untuk melakukan intervensi lanjut terhadap
penyandang ODGJ dan melakukan pencatatan dan pelaporan sebagai data
surveilans program dan capaian SPM bidang Kesehatan
• Memberikan feedback ke Puskesmas/Dinkes Kabupaten/Kota
• Melakukan monev pelaksanaan PIS-PK secara berkala
• Melakukan bimbingan teknis pada Puskesmas/Dinkes Kabupaten/Kota
• Koordinasi lintas program di Dinkes
• Advokasi pemda, lintas sektor dalam penanggulangan ODGJ (mulai penemuan
terduga sd pengobatan) dan melakukan monitoring
• Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) dengan lintas
sektor sesuai dengan KMK No. 220 Tahun 2002
• Membuat kebijakan terkait pemberian rewards and punishment
9
Peran dan Tanggung Jawab Lintas Sektor
Integrasi Data
Data Antar Indikator PIS-PK yang terkait
18
Data PIS-PK dengan Data Program/Lintas Sektor yang Terkait
Indikator PIS-PK Indikator Non PIS-PK
19
Data Antar Indikator PIS-PK yang terkait
11
Keluarga sehat
Untuk Indonesia Sehat