Anda di halaman 1dari 38

PRODUKSI

MASSAL
(Mass Production)
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat memahami perencanaan
produksi massal
2. Menjelaskan indikator keberhasilan produksi
massal
3. Melakukan produksi massal
Tahukah Anda
apa itu Produksi
Massal ?
“ Produksi massal Apa sih
merupakan suatu perbedaannya
dengan prototipe ?
kegiatan
memproduksi atau
membuat produk
kreatif dengan
jumlah yang banyak “
Produksi massal Jumlah produksi Banyak

Prototipe Jumlah produksi Sedikit


(hanya untuk contoh)
A. Memahami Produksi Massal
Produksi massal dikenal juga
dengan istilah produksi mengalir /
produksi terus menerus, dimana
produk yang dibuat dalam jumlah
besar.
1. Awal mula munculnya produksi massal

Sistem produksi massal mulai dikenal pada


tahun 1926 lewat artikel dalam
Encyclopediae britannica. Artikel tersebut
di tulis oleh seseorang yang bekerja di
perusahaan Ford Motor.
Dan disinilah REVOLUSI INDUSTRI
dimulai !!!
Revolusi Industri
• Revolusi Industri 1.0
Revolusi Industri yang pertama terjadi pada abad ke-18
ditandai dengan penemuan mesin uap yang digunakan untuk
proses produksi barang. Saat itu, di Inggris, mesin uap digunakan
sebagai alat tenun mekanis pertama yang dapat meningkatkan
produktivitas industri tekstil. Peralatan kerja yang awalnya
bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan
dengan mesin tersebut.
• Revolusi Industri 2.0
Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20. Revolusi
industri ini ditandai dengan penemuan tenaga listrik. Tenaga
otot yang saat itu sudah tergantikan oleh mesin uap,
perlahan mulai tergantikan lagi oleh tenaga listrik. Walaupun
begitu, masih ada kendala yang menghambat proses
produksi di pabrik, yaitu masalah transportasi. 
Di akhir 1800-an, mobil mulai diproduksi secara massal.
Produksi massal ini tidak lantas membuat proses produksinya
memakan waktu yang cepat karena setiap mobil harus dirakit
dari awal hingga akhir di titik yang sama oleh seorang perakit
mobil. Artinya, untuk merakit banyak mobil, proses perakitan
harus dilakukan oleh banyak orang yang merakit mobil dalam
waktu yang bersamaan.
Pada masa ini, revolusi terjadi dengan
terciptanya "lini produksi" atau assembly line yang
menggunakan "ban berjalan" atau conveyor
belt pada 1913. Hal ini mengakibatkan proses
produksi berubah total karena untuk
menyelesaikan satu mobil, tidak diperlukan satu
orang untuk merakit dari awal hingga akhir. Para
perakit mobil dilatih untuk menjadi spesialis yang
mengurus satu bagian saja.
Revolusi Industri 3.0
Setelah revolusi industri kedua, manusia masih
berperan sangat penting dalam proses produksi
berbagai macam jenis barang. Tetapi, setelah revolusi
industri yang ketiga, manusia tidak lagi memegang
peranan penting. Setelah revolusi ini, abad industri
pelan-pelan berakhir dan abad informasi dimulai.
Jika revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi
kedua dipicu oleh ban berjalan dan listrik, revolusi
ketiga ini dipicu oleh mesin yang dapat bergerak dan
berpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot.
• Revolusi Industri 4.0

Nah, inilah revolusi industri yang saat ini sedang


ramai diperbincangkan. Bahkan, diangkat menjadi
salah satu topik dalam debat CAPRES 2019. Industri
4.0 adalah tren di dunia industri yang
menggabungkan teknologi otomatisasi dengan
teknologi siber. Istilah industri 4.0 berasal dari sebuah
proyek dalam strategi teknologi canggih Pemerintah
Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik.
• Revolusi Industri 4.0

Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah


masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data.
Hal tersebut mencakup sistem siber-fisik, internet of
things (IoT), cloud computing, dan cognitive
computing.

Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan


manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya
hidup. Singkatnya, revolusi industri 4.0 menanamkan
teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan
berbagai bidang kehidupan manusia.
Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul
dan menjadi inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang
sangat besar. Contoh terdekatnya, munculnya transportasi
dengan sistem ride-sharing seperti Go-Jek dan Grab. Kehadiran
revolusi industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru,
lapangan kerja baru, dan profesi baru yang tak terpikirkan
sebelumnya.

Tidak dapat dipungkiri, berbagai aspek kehidupan manusia


akan terus berubah seiring dengan revolusi dan perkembangan
teknologi yang terjadi. Memang perubahan seringkali diiringi
banyak dampak negatif dan menimbulkan masalah-masalah
baru. Namun, perubahan juga selalu bisa membawa masyarakat
ke arah yang lebih baik.
Simpulannya, revolusi industri 4.0 bukanlah
suatu kejadian yang menakutkan, justru
membuka peluang yang semakin luas bagi
anak bangsa untuk berkontribusi terhadap
perekonomian nasional.
Karakterisktik produksi masal
1. Standarisasi urutan dan proses
2. Besar volume produk
3. Shorter waktu siklus produksi
4. Perencanaan dan kontrol produksi mudah
5. Penanganan material dapat sepenuhnya otomatis
Keuntungan produksi masal
a).Produksi massal adalah proses otomatis, yakni hanya
dijalankan oIeh mesin.
b).Menekan biaya pengeluaran untuk pegawai.
c).Tingkat produksi menjadi meningkat.
d).Banyak modal yang dapat ditingkatkan dengan mengurangi
beban biaya pegawai.
Kerugian Produksi Massal
a).Mesin untuk produksi massal biasanya berharga mahal.
b).Karena sifatnya yang berulang-ulang, maka pekerja akan
kehilangan rasa semangat.
c).Merupakan produksi yang dianggap kurang fleksibel.
d).Jika ada salah satu bagian yang rusak, maka divisi lain harus
berhenti sampai mesin tersebut diperbaiki lagi.
THANK YOU ~
Materi 2
B. PERENCANAAN
PRODUKSI
MASSAL
Menganalisis Perencanaan
Produksi Massal
Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan:
1.     Menetapkan Skala Proses Produksi
2.     Tahapan-tahapan dalam penetapan skala proses produksi
barang dan jasa
Perencanaan
produk

Sebuah proses menciptakan ide produk dan


menindaklanjuti sampai produk
diperkenalkan kepada para
pemesan/pembeli/konsumen.
Secara umum, perencanaan produksi
berkaitan dengan 2 aspek, yaitu :
1. PENJADWALAN & PERENCANAAN TUGAS
Secara umum, perencanaan produksi berkaitan
dengan 2 aspek, yaitu :
2. Tata Letak/ Hubungan Antar Sumberdaya
1.     Menetapkan Skala
Proses Produksi
Langkah-langkah dalam menetapkan skala proses produksi dan
jasa, yaitu sebagai berikut. 
a.  Produk apa yang akan diproduksi.
b.  Bilamana kegiatan proses produksi akan dimulai.
c.  Berapa jumlah produk yang akan diproduksi.
d.  Berapa besarnya jumlah dana yang akan dibutuhkan.
e.  Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan.
f.   Peralatan apa yang diperlukan.
g.  Berapa tingkat persediaan bahan baku yang diperlukan.
h. Syarat-syarat dalam penetapan skala prioritas produksi.
i. Tujuan usaha dan analisi usaha.
a. Syarat Dalam penetapan
skala prioritas
 Syarat-syarat dalam penetapan skala proses produksi dan
jasa, antara lain:
 
Penetapan skala produksi barang dan jasa harus
disesuaikan dengan tujuan usaha.

Penetapan skala produksi barang dan jasa harus


sederhana dan mudah dilaksanakan. 
B. FAKTOR PERTIMBANGAN
PENETAPAN SKALA PRIORITAS

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan


dalam penetapan skala proses produksi dan jasa.
Berikut ini faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menetapkan skala proses
produksi dan jasa.

1. Sifat Proses Produksi


2. Jenis & Mutu Produk Yg Akan Di Produksi
1).  Sifat proses produksi dan jasa

Sifat proses produksi dan jasa dapat dibedakan sebagai berikut.

1)  Proses produksi dan jasa yang terputus-putus


Proses produksi dan jasa yang terputus-putus, dilakukan
atas dasar jumlah pesanan (order) produk yang diterima
perusahaan. Di sini, jumlah produksi yang dibuat perusahaan
pada umumnya sedikit. Sehingga untuk menetapkan. skala
produksi dan jasa yang diproduksi, semata-mata
tidak berdasarkan pada ramalan penjualan.

Contoh : Usaha Percetakan & Usaha Meubeul


1).  Sifat proses produksi dan jasa

2)  Proses produksi barang dan jasa yang terus-


menerus
Proses produksi dan jasa yang terns menerus,
dilakukan berdasarkan pada ramalan produk. Di sini,
penetapan skala produksi dan jasa tidak dilakukan atas
dasar pesanan, akan tetapi dilakukan untuk memenuhi
pasar clan dalam jumlah produksi yang besar.

Contoh : Pabrik Gula, Produksi kertas, dll


2).  JENIS DAN MUTU PRODUK
YANG AKAN DIPRODUKSI
Untuk menetapkan skala proses produksi dan jasa ada beberapa jenis
dan mutu, serta sifat produk yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan, yakni sebagai berikut.

1)  Apakah produk yang akan diproduksi itu tahan lama?


2)  Apakah produk yang akan diproduksi itu mempunyai
sifat permintaan musiman atau tidak?
3) Apakah produk yang akan diproduksi itu costumer's
goods atau producer's goods?
3).  Jenis produk baru dan
lama
Seorang wirausahawan perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan jenis produk baru,
disertai penelitian tentang:

1)  Lokasi; apakah perusahaan perlu berdekatan


dengan sumber-sumber bahan baku atau
dekat dengan pasar konsumen?
2)  Berapajumlah produk yang akan diproduksi?
3)  Bagaimana sifat permintaan terhadap produk,
apakah musiman atau sepanjang masa?
Buatlah rencana
kerja/penjadwalan
kegiatan kamu selama
TUGAS !! satu minggu di buku
tulismu !
(Senin-Minggu)
• Link contoh tugas :
https://www.youtube.com/watch?v=xMa6waahPM8
2.     Tahapan-tahapan dalam penetapan
skala proses produksi barang dan jasa

a.  Routing

 Routing adalah menetapkan dan menentukan


urutan-urutan proses produksi dari bahan
mentah sampai menjadi produk akhir. Di
dalam menentukan urutan-urutannya, harus
sudah termasuk penyusunan alat-alat yang
akan dipergunakan.
 b.  Scheduling
 Scheduling adalah menetapkan dan

menentukan jadwal kegiatan operasi proses


produksi yang disenergikan sebagai suatu
kesatuan. Dari scheduling, nantinya akan
dapat diketahui dan diawasi penggunaan
waktu pada setiap saat pemrosesan produksi,
sesuai dengan urutan-urutannya.
 c.  Dispatching
 Dispatching adalah menetapkan dan

menentukan proses pemberian perintah


untuk mulai melaksanakan operasi proses
produksi yang sudah direncanakan di
dalam routing dan scheduling.
 d.  Follow-up
 Follow-up adalah menetapkan dan

menentukan berbagai kegiatan agar tidak


terjadi penundaan dan mendorong
terkoordinasinya seluruh perencanaan
operasi proses produksi.

Anda mungkin juga menyukai