Anda di halaman 1dari 46

Fantom

EKSTRAKSI
FORCEPS
Oleh:
Subgrup A

Pembimbing:
dr. Hj. Fatimah Usman, SpOG

1
SEJARAH EKSTRAKSI CUNAM/ FORCEPS

1920 (Joseph
1845 (Sir DeLee)
• Membuat
James modifikasi dari
1745 (William Simpson) cunam/forceps
• Mengembangkan obstetrik yang
Smellie) telah ada dan
jenis
• Memberikan cunam/forceps menyarankan
1600 (Peter penjelasan obstetrik yang “Prophylactic
rincian aplikasi seuai dengan Forceps
Chemberlen) cunam/forceps lengkungan Delivery”
• Diperkenalkan yang benar pada kepala dan
cunam/forceps kepala janin lengkungan
obstetrik dalam panggul panggul.
1500 SM modern
• Terdapat pertama kali
tulisan
dalam
bahasa
sansekerta
tentang alat
ini
2
PENDAHULUAN
Definisi

• Ekstraksi cunam/forceps adalah suatu persalinan


buatan dimana janin dilahirkan dengan suatu tarikan
cunam yang dipasang pada kepalanya.

Tujuan

• Mempercepat kala pengeluaran dengan jalan


menarik bagian bawah janin (kepala) dengan alat
cunam. (Tindakan ini dilakukan karena ibu tidak
dapat mengedan efektif untuk melahirkan janin.)

3
BAGIAN-BAGIAN CUNAM/ FORCEPS

4
KUNCI CUNAM/ FORCEPS

Kunci Perancis Kunci Jerman Kunci Norwegia Kunci Inggris

Kedua tangkai
Tangkai Kombinasi Bentuk kunci cunam disilangkan
cunam/forceps bentuk Perancis cunam yang dapat dan dikunci
disilangkan, dan Inggris diluncurkan dengan cara
kemudian Cth: (Sliding lock) interlocking.
diskrup. Forceps Simpson Cth: Cth:
Forceps Kielland 5
Forceps Naegele
JENIS-JENIS FORCEPS

NAEGELE

6
FUNGSI CUNAM/ FORCEPS
Traksi/ Ekstraksi: Melahirkan kepala janin

Koreksi/ Rotasi: Merubah UUK samping/


belakang ke depan

Kompresi: Menambah molase kepala

7
MACAM EKSTRAKSI FORCEPS
Forceps rendah (low forceps= outer forceps)
• Forceps dilakukan pada kepala didasar panggul (H-IV)

Forceps tengah (mid forceps)


• Forceps dilakukan pdaa kepala di H-III+

Forceps tinggi (high forceps)


Menimbulkan
• Forceps dilakukan pada kepala di HI-II
trauma berat bagi
ibu maupun janin
Tidak dilakukan lagi 8
9
10
INDIKASI EKSTRAKSI CUNAM/ FORCEPS
Ibu tidak boleh
mengejan pada:
• Penyakit
Relatif Absolut jantung
• Penyakit
• Menurut Le Dee • Indikasi Ibu : ruptura paru
• Kepala sudah masuk uteri iminens, partus • Anemia
PAP kasep, penyakit jantung- berat ≤ 6g/dl
• Putaran paksi sempurna paru, edema vagina/ • PEB
• M. Levator ani teregang vulva, infeksi intrauterin,
exhausted mother.
• Syarat ekstraksi cunam
• Indikasi Janin : gawat
lainnya terpenuhi
janin
• Menurut Pinard
• Indikasi Waktu : kala II
• s.d.a, namun ibu harus
lama
sudah mengejan 2 jam

11
KONTRAINDIKASI EKSTRAKSI CUNAM/ FORCEPS
1. Dilatasi servik belum lengkap.
2. Jika lingkaran kontraksi patologi bandl sudah setinggi pusat atau lebih.
3. Adanya disproporsi cepalo pelvik.
4. Pasien bekas operasi vesiko vagina fistel.
5. Kepala masih tinggi.
6. Presentasi dan posisi kepala janin tidak dapat ditentukan dengan jelas.
7. Janin sudah lama mati sehingga sudah tidak bulat dan keras lagi
sehingga kepala sulit dipegang oleh cunam/forceps.
8. Anensefalus
9. Kegagalan ekstraksi vakum.
10. Fasilitas pemberian analgesia yang memadai tidak ada.
11. Fasilitas peralatan dan tenaga pendukung yang tidak memadai.
12. Operator tidak kompeten.
13. Pasien menolak tindakan ekstraksi cunam/forceps obstetrik.
12
SYARAT EKSTRAKSI CUNAM/ FORCEPS
Informed consent  Keluarga/ pasien setuju

DKP (-)

Kepala sudah engaged (penurunan≥2/5 atau HIII+)

Presentasi belakang kepala, letak muka dengan dagu di depan atau “after coming
head” pada persalinan sungsang pervaginam
Posisi kepala janin dalam jalan lahir dapat diketahu secara pasti oleh operator

Dilatasi serviks lengkap

Selaput ketuban sudah pecah

Kepala janin dapat dicekap dengan baik oleh kedua daun cunam
13
PROSEDUR EKSTRAKSI CUNAM/ FORCEPS
Persiapan pasien Persiapan Alat dan Bahan Persiapan untuk Janin
1. Berikan O2 2-4 l/m. 1. Larutan antiseptik: Povidon 1. O2 2-4 l/m
2. Infus terpasang. iodin 10% 2. Kain bersih
3. Uji fungsi dan perlengkapan 2. Uterotonika: Oksitosin 20 IU, 3. Alat resusitasi
peralatan resusitasi Ergometrin tab 1000 mg 4. Penghisap lendir dan
kardiopulmoner. 3. Prokain 1% 2 cc sudep/penekan lidah: 1.
4. Rambut vulva dicukur. 4. Set partus: 1 set 5. Kain penyeka muka dan
5. Siapkan alas bokong, sarung 5. Ekstraktor cunam/forceps: 1 badan: masing-masing 2 buah.
kaki, dan penutup perut set 6. Meja bersih, kering, dan
bawah. 6. Klem ovum: sebanyak 2 buah hangat (untuk tindakan): 1.
6. Posisi litotomi 7. Cunam tampon: 1. 7. Inkubator
7. Kandung kemih dikosongkan. 8. Tabung 5 ml dan jarum suntik 8. Pemotong dan pengikat tali
8. Perut bawah dan lipat paha no.23: sebanyak 2 buah. pusat: 1 set.
sudah dibersihkan dengan air 9. Spekulum Sim’s atau L dan 9. Semprit 10 ml dan jarum
sabun. kateter karet: masing-masing suntik No.23 (sekali pakai):
2 dan 1 buah. sebanyak 2 buah.
10. Gunting episiotomi 10. Kateter intravena atau jarum
11. Hecting set kupu-kupu: sebanyak 2 buah.
12. Cunam/ forceps 11. Popok dan selimut: 1.
12. Medikamentosa: Larutan
Bikarbonas Natrikus 7,5% atau
8,4% dan antibiotika
13. Akuabidestilata dan Dekstrose
10%

14
Lanjutan
Persiapan Penolong
1. Baju kamar tindakan,
pelapis plastik, masker,
dan kacamata pelindung:
sebanyak 3 set.
2. Sarung tangan DTT/steril:
sebanyak 4 pasang.
3. Alas kaki (sepatu/”boot”
karet): sebanyak 3 pasang.
4. Lampu sorot, monoaural
stetoskop, tensimeter:
masing-masing 1

15
PELAKSANAAN
8. Melepaskan 9. Melahirkan
1. Periksa Dalam
forceps badan janin

2. 7. Traksi definit/
10. Melahirkan
Membayangkan ekstraksi dan
Plasenta
/ Orientasi rotasi

3. Memasang 6. Traksi 11. Eksplorasi


sendok forcep percobaan Jalan Lahir

5. Periksa dalam
4. Mengunci
kontrol
16
Aturan Dasar Ekstraksi Cunam/Forceps

17
PERSALINAN CUNAM/FORCEPS OUT-LET DENGAN
UUK DI ANTERIOR (oksiput anterior)

18
Langkah- langkah:

1. Operator berdiri didepan pasien dengan


memegang cunam/forceps obstetrik dalam
keadaan terkunci dan membayangkan
bagaimana cunam/forceps kelak akan
dipasang dalam jalan lahir (“ghosting”).

2. Tangkai sendok kiri dipegang tangan kiri


seperti memegang pensil yaitu dengan
ujung ibu jari dan jari telunjuk, pegangan
pada tangkai cunam/forceps dalam keadaan
tegak lurus di depan vulva.

3. Dua (atau lebih) jari tangan kanan


operator dimasukkan pada sisi kiri belakang
vulva di samping kepala anak.

19
4. Ujung daun sendok kiri dimasukkan
vagina antara kepala anak dan sisi palmar
jari-jari tangan kanan operator; dengan
dorongan ibu jari tangan kanan dan
tuntunan jari-jari tangan kanan melalui
gerakan horizontal, sendok cunam/forceps
ditempatkan di samping kiri kepala anak.

5. Tangan kanan dikeluarkan dan sendok


kiri yang telah terpasang dipegang oleh
asisten.

20
6. Dengan cara yang sama, daun sendok
kanan ditempatkan di samping kanan kepala
anak.
Pemasangan sendok kanan; Sendok kiri
yang sudah terpasang dipegang oleh
asisten (atau ditahan dengan kelingking
tangan kiri). Ibu jari, jari telunjuk, dan
jari tengah tangan kanan menuntun
pemasangan sendok kanan yang
tangkainya dipegang tangan kanan.)

7. Dilakukan reposisi sendok cunam


bilamana diperlukan untuk memudahkan
penguncian cunam/forceps.
Penguncian; Masing-masing tangan
memegang tangkai cunam/forceps.
Kedua ibu jari saling berdekatan di atas
gagang cunam; Kunci harus dipasang
tanpa paksaan, bila perlu dapat
dilakukan reposisi daun cunam/forceps
untuk memudahkan penguncian.
21
8. Setelah penguncian, dilakukan pemeriksaan
ulangan untuk mengetahui apakah: (a)
Kedua daun cunam sudah dipasang secara
benar. (b) Terdapat bagian anak selain kepala
atau jalan lahir ibu yang terjepit.

9. Setelah cunam terpasang dan dikunci


dengan benar, dilakukan traksi percobaan.
Traksi Percobaan; Tangan kiri mencekap
cunam diatas kunci; Telunjuk kanan
digunakan untuk mengetahui apakah
kepala anak ikut tertarik saat melakukan
traksi percobaan.

10. Traksi Definit


Traksi definitif; Tangan kanan
ditempatkan di leher cunam dekap
dengan kepala janin. Tangan kiri
operator di sebelah distal tangan kanan.
22
11. Traksi definitif diawali dengan tarikan
horizontal secara intermiten sampai perineum
teregang. Episiotomi dikerjakan saat perineum
teregang.

12. Setelah oksiput meregang vulva, tangkai


cunam dielevasi dengan cara meletakkan
empat jari tangan di atas permukaan atas
“pegangan cunam” dan dorongan ibu jari dan
sisi belakang permukaan bawah “pegangan
cunam”.

13. Setelah vulva teregang dan dahi teraba pada


perineum, lahirnya kepala anak selanjutnya
dapat dilakukan dengan cunam yang masih
terpasang atau cunam yang sudah dibuka
(dilepas) dan selanjutnya kepala anak
dilahirkan dengan maneuver Ritgen.

23
14. Persalinan tubuh anak lebih lanjut dilakukan seperti
pertolongan persalinan presentasi belakang kepala
seperti biasanya.
15. Setelah bayi lahir, dilakukan plasenta manuil sambil
melakukan eksplorasi jalan lahir untuk melihat adanya
cedera pada jalan lahir.

24
PERSALINAN CUNAM/FORCEPS RENDAH DENGAN UUK
KIRI DEPAN (posisi oksipitalis kiri depan)
• Dengan tangan kanan, operator menentukan posisi telinga kiri janin yang berada di sebelah kiri posterior.
1

• Dengan tuntunan jari-jari kanan dalam vagina, tangan kiri memasang cunam/forceps kiri setinggi telinga kiri
janin.
2

• Sendok cunam/forceps kiri yang sudah terpasang ditahan oleh asisten atau dibiarkan saja dan hendaknya berada
pada kedudukannya tanpa paksaan.
3
• Dua jari tangan kiri masuk pada sisi kanan belakang vagina dan sendok cunam/forceps kanan yang dipegang
dengan tangan kanan dimasukkan vagina dengan tuntunan jari-jari tangan kiri tersebut dan segera digeser ke
depan untuk ditempatkan setinggi telinga depan janin, sehingga sendok cunam/forceps kanan berada pada posisi
4 yang tepat berhadapan dengan sendok cunam/forceps kiri yang sudah terpasang sebelumnya.

• Setelah kedua sendok cunam/forceps dikunci, maka posisi masing-masing sendok cunam/forceps berada di depan
dan di belakang (pada diameter oblique pelvik).
5
25
PERSALINAN CUNAM/FORCEPS RENDAH DENGAN UUK
KANAN DEPAN (posisi oksipitalis kanan depan)

1. Pemasangan sendok cunam/forceps


dilakukan dengan cara yang sama, tetapi
dengan arah yang berbeda.

2. Pada keadaan ini, telinga kanan janin adalah


telinga posterior dan sendok cunam/forceps
kanan harus dipasang lebih awal .

3. Penguncian hanya dapat dilakukan setelah


tangkai sendok cunam kanan disilangkan dan
ditempatkan di atas tangkai sendok kiri.

26
PERSALINAN CUNAM/FORCEPS RENDAH
DENGAN UUK MELINTANG
• Jenis cunam/forceps obstetrik yang tepat

1 digunakan adalah cunam/forceps Tucker Mc


Lane atau cunam/forceps Kielland.

• Pemasangan tidak berbeda, sendok cunam/forceps pertama yang

2
dipasang adalah sendok cunam/forceps yang akan ditempatkan
setinggi telinga posterior dan sendok cunam/forceps kedua
dipasang setinggi telinga depan (setelah digeser ke depan).

• Dengan pemasangan di atas, satu sendok

3
cunam/forceps akan berada di depan
sakrum dan satu sendok lagi di belakang
simfisis pubis.

27
PERSALINAN CUNAM RENDAH DENGAN UUK
POSTERIOR (posisio oksipitalis posterior persisten)

Teknik yang dilakukan, ialah:


1. Persiapan persalinan dengan ekstraksi cunam/forceps.
2. Tangan yang sesuai dimasukkan vagina dan mencekap sinsiput, jari-jari berada
pada satu sisi telinga dan ibu jari pada sisi telinga yang lain.
3. Tangan luar mencari bahu depan anak dan menghelanya ke depan bersamaan
dengan gerakan tangan untuk memutar kepala dari dalam.
4. Tangan dalam memutar kepala sehingga oksiput berada di sebelah depan.
5. Pada posisi kepala seperti itu diharapkan dapat terjadi persalinan spontan atau
dengan ekstraksi cunam/forceps (dengan cunam Kielland).

Rotasi manual dari posisio oksipitalis posterior kiri dengan cara:


6. Tangan kiri operator ditempatkan di atas abdomen dan menarik bahu kanan ke
arah kanan ibu. Secara serentak, tangan kanan operator memegang kepala janin
pada diameter biparietal dan memutarnya dengan gerak pronasi sejauh 180 0
7. Pada akhir tindakan, oksiput janin berada di sebelah anterior.

28
Pemutaran dengan cunam/forceps Kielland
Bila tak dapat melakukan rotasi manual, maka persalinan pervaginam
dapat diusahakan dengan bantuan ekstraksi cunam.
Persalinan dengan cunam dapat dilakukan dengan oksiput tetap di
posterior atau oksiput di anterior.
Teknik yang dilakukan, ialah:
1. Dikerjakan traksi horizontal sampai pangkal hidung berada di bawah simfisis.
2. Dilakukan gerakan elevasi pada “pegangan” cunam secara perlahan sampai
oksiput secara bertahap muncul di depan perineum.
3. Mengarahkan “pegangan” cunam ke bawah dan lahirlah pangkal hidung,
muka dan dagu di depan vulva.
4. Tindakan ini memerlukan episotomi yang cukup luas.
 

29
Persalinan cunam/forceps rendah pada
posisi oksipitalis posterior persisten;
Gambar ”panah” menunjukkan titik saat
kepala mengalami fleksi setelah bregma
melewati arcus pubis; Pada saat ini harus
dicegah terjadinya ruptur perinei yang luas
dengan episiotomi luas.
30
PERSALINAN CUNAM/FORCEPS RENDAH
PADA PRESENTASI MUKA

Hanya dapat dikerjakan pada kasus


presentasi muka mento anterior.

Pada awalnya dilakukan traksi


cunam/forceps bawah sampai dagu
nampak di bawah simfisis.

Kemudian dilakukan traksi elevasi ke atas,


setelah dagu nampak di bawah simfisis
maka secara berurutan lahir hidung,
mata, dahi dan oksiput di tepi anterior
perineum.

31
Catatan:

Forceps Gagal Seksio


Sesarea

• Pemasangan forceps 3 kali gagal


• Penguncian 3 kali gagal
• Traksi percobaan 3 kali gagal
• Rotasi gagal
• Traksi difinitif berat

32
Forceps Percobaan (Trial forceps)

• Dari awal diperkirakan akan terjadi kesulitan dalam


menyelesaikan persalinan dengan ekstraksi forceps
• Sebaiknya dilakukan di kamar operasi karena kalau forceps
percobaan tidak berhasil maka dilakukan seksio sesarea
• Forceps percobaan dinyatakan tidak berhasil bila :
• Pemasangan forceps 3 kali gagal
• Penguncian 3 kali gagal
• Traksi percobaan 3 kali gagal
• Rotasi gagal
• Traksi difinitif berat

33
CONTOH KASUS

34
IDENTIFIKASI
Nama pasien : Ny. CN
Umur : 26 tahun
Alamat : Komp. Azhar Blok BE 1 No. 03
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
No. Med. Rec. : 820584
Datang ke IGD : 18 Mei 2014 Pukul 19.14 WIB

35
ANAMNESIS
Keluhan Utama

• Mau melahirkan dengan anak tidak lahir-lahir dan darah


tinggi

RPP:
±1 Hari SMRS
Os dirujuk ke
±9 Jam SMRS RS
Perut mulas menjalar
ke pinggang (+) ±5 Jam SMRS Muhammadiyah
Keluar air-air dan
semakin lama darah lendir
semakin sering dan Perut makin mulas, R/sakit kepala(-)
kuat Os kemudian R/pandangan

Os hamil cukup dipimpin bidan Os.


kabur (-)
R/mual,muntah(-)
bulan selama ±2 jam darah R/nyeri ulu hati (-)
tinggi R/hipertensi (-)

Os dirujuk ke
RSMH
36
Riwayat Perkawinan
• 1 kali, lamanya 1 tahun

Status sosial,ekonomi, dan gizi


• Sedang

Riwayat Obstetri
• Hamil ini

Riwayat Kehamilan Sekarang


• Haid : teratur
• Siklus : 28 hari
• Menarche : 15 tahun
• Banyaknya : 2x ganti pembalut
• HPHT : 14 Agustus 2013
• Taksiran tanggal persalinan : Mei 2014
• Lama hamil : 39 minggu
• Gerakan anak dirasakan : setiap hari
• Periksa hamil : di bidan

Riwayat Persalinan
• -

37
PEMERIKSAAN FISIK
Status present
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 112 kali/menit
Pernafasan : 24 kali/menit
Suhu : 37,2 0C
Berat badan : 82 Kg
IMT=35,49 kg/m2
Tinggi badan : 152 cm
Gizi : sedang
38
Status Lokalis

Kepala Abdomen
Bentuk :simetris Hepar : sulit dinilai
Konjungtiva pucat : -/- Limpa: sulit dinilai
Sklera Ikterik : -/- Ekstremitas
Leher Edema : -
Pembesaaran KGB : - Varises : -
JVP : (5-2) cmH2O Refleks :
Pembesaran tiroid : - fisiologis +/+ , patologis -/-
Thorax +/+ -/-
Payudara : dalam batas normal
Jantung : murmur(-), gallop(-) Lain-lain : -
Paru : vesikuler (+) N, wheezing (-),
ronkhi (-)

39
PEMERIKSAAN OBSTETRI
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN LUAR PEMERIKSAAN DALAM
PANGGUL

• Fundus uteri :2 jbpx • Portio : tak teraba • Promontorium:sulit


• Lingkar perut :36 cm dinilai
• DJJ :158 x/m • Konsistensi : - • KD : sulit dinilai
• Letak janin : • Posisi : - • KV : sulit dinilai
memanjang, punggung • Pendataran : • Linea innominata :
kiri 100% sulit dinilai
• Terbawah :kepala • Pembukaan :lengkap • Sakrum : konkaf
• Penurunan :2/5 • Ketuban :(-), jernih, • Spina ischialika:
• His :4x/10’/35” bau (-) tidak menonjol
• TBJ :3720 gram • Terbawah :Kepala • Arcus pubis : > 90°
• Lingkaran Bandl: - • Penurunan :H III • Dinding samping : lurus
• Tanda Osborne: - • Penunjuk :UUK kiri • Kesan panggul: luas
depan • Bentuk PAP :ginekoid
• Caput : - • DKP : -

40
DIAGNOSIS KERJA
 

41
PROGNOSIS
Ibu dan Janin: dubia

42
PENATALAKSANAAN
Observasi tanda vital, His, DJJ
Stabilisasi 1 jam
Inj. MgSO4 40% 8 gr (boka-boki) dilanjutkan inj MgSO4 40% 4
gr boka/boki setiap 6 jam
IVFD RL gtt xx/m
Nifedipin tab 3x10 mg
Kateter menetap
Cek lab DR, UR,DK
Konsul PDL, Mata
Akselerasi Kala II dengan forcep
Persiapan tindakan

43
LAPORAN PERSALINAN
 

Pukul 20.50 WIB, tindakan dimulai.


1. Penolong membayangkan posisi forcep di depan vulva.
2. Biparietal terhadap kepala, miring terhadap panggul. UUK Anterior
3. Dilakukan pemasangan forcep kanan di posterior, lalu
dilakukan wondering ke anterior.
4. Forcep kiri dipasang di anterior.
5. Dilakukan penguncian secara tidak langsung.
6. Dilakukan pemeriksaan dalam ulang, tidak ada jepitan
dalam lahir.
7. Dilakukan traksi percobaan, setelah berhasil dilakukan
traksi definitif. 44
Pukul 20.55 WIB,
Janin lahir spontan dengan ekstraksi forcep, neonatus
hidup perempuan dengan berat badan 3700 gram,
panjang badan 50 cm, A/S 8/9 FTAGA, dilakukan
manajemen aktif kala III. Injeksi oksitosin 10 IU (IM),
masase fundus uteri, peregangan tali pusat terkendali.

Pukul 21.00 WIB,


Plasenta lahir lengkap. Dilakukan eksplorasi, tidak
ditemukan perluasan luka episiotomi. Luka episiotomi
dijahit secara selujur subkutikuler dengan chromic catgut
2.0. Keadaan ibu post partum baik.

45
TERIMA KASIH

46

Anda mungkin juga menyukai