Anda di halaman 1dari 34

Phantom 1

EKSTRAKSI FORCEPS
Oleh:
Cokorda Gede Bagus Pradnyana Sanjaya 16710021
I Made Mega Kencana Putra 16710034
Syndi Mayestikaning Dyas 16710040
Andronikus Wibowo Fallo 16710071

SMF ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RSUD Dr. MOHAMMAD SALEH PROBOLINGGO FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2017
2

SEJARAH EKSTRAKSI CUNAM/


FORCEPS

1920
(Joseph
1845 (Sir
DeLee)
James
Simpson) Membuat
1745 (William modifikasi dari
Smellie) Mengembangka cunam/forceps
n jenis obstetrik yang
Memberikan cunam/forceps telah ada dan
1600 (Peter penjelasan obstetrik yang menyarankan
rincian aplikasi seuai dengan Prophylactic
Chemberlen cunam/forceps lengkungan Forceps
) yang benar pada kepala dan Delivery
kepala janin lengkungan
Diperkenalkan dalam panggul panggul.
1500 SM cunam/forceps
obstetrik
Terdapat modern
tulisan pertama kali
dalam
bahasa
sansekerta
tentang
alat ini
3

PENDAHULUAN

Definisi

Ekstraksi cunam/forceps adalah suatu persalinan


buatan dimana janin dilahirkan dengan suatu
tarikan cunam yang dipasang pada kepalanya.

Tujuan

Mempercepat kala pengeluaran dengan jalan


menarik bagian bawah janin (kepala) dengan alat
cunam. (Tindakan ini dilakukan karena ibu tidak
dapat mengedan efektif untuk melahirkan janin.)
4

BAGIAN-BAGIAN CUNAM/
FORCEPS
5

KUNCI CUNAM/ FORCEPS

Kunci Perancis Kunci Jerman Kunci Norwegia Kunci Inggris

Kedua tangkai
Tangkai Kombinasi Bentuk kunci cunam
cunam/forceps bentuk Perancis cunam yang dapat disilangkan dan
disilangkan, dan Inggris diluncurkan dikunci dengan
kemudian Cth: (Sliding lock) cara interlocking.
diskrup. Forceps Cth: Cth:
Simpson Forceps Kielland Forceps Naegele
6

JENIS-JENIS FORCEPS

NAEGELE
7

FUNGSI CUNAM/ FORCEPS


8

MACAM EKSTRAKSI FORCEPS


Forceps rendah (low forceps= outer forceps)
Forceps dilakukan pada kepala didasar panggul (H-IV)

Forceps tengah (mid forceps)


Forceps dilakukan pdaa kepala di H-III+

Forceps tinggi (high forceps)


Menimbulkan
Forceps dilakukan pada kepala di HI-II trauma berat bagi
ibu maupun janin
Tidak dilakukan lagi
9
10
11

INDIKASI EKSTRAKSI CUNAM/


FORCEPS
Ibu tidak boleh
mengejan
pada:
Relatif Absolut
Penyakit
Menurut Le Dee Indikasi Ibu : ruptura uteri jantung
Kepala sudah masuk iminens, partus kasep, Penyakit
penyakit jantung-paru, paru
PAP
Putaran paksi edema vagina/ vulva, Anemia
infeksi intrauterin, berat 6g/dl
sempurna PEB
exhausted mother.
M. Levator ani
teregang Indikasi Janin : gawat
janin
Syarat ekstraksi cunam
lainnya terpenuhi Indikasi Waktu : kala II
lama
Menurut Pinard
s.d.a, namun ibu harus
sudah mengejan 2 jam
12

KONTRAINDIKASI EKSTRAKSI CUNAM/


FORCEPS
1. Dilatasi servik belum lengkap.
2. Jika lingkaran kontraksi patologi bandl sudah setinggi pusat atau lebih.
3. Adanya disproporsi cepalo pelvik.
4. Pasien bekas operasi vesiko vagina fistel.
5. Kepala masih tinggi.
6. Presentasi dan posisi kepala janin tidak dapat ditentukan dengan jelas.
7. Janin sudah lama mati sehingga sudah tidak bulat dan keras lagi
sehingga kepala sulit dipegang oleh cunam/forceps.
8. Anensefalus
9. Kegagalan ekstraksi vakum.
10. Fasilitas pemberian analgesia yang memadai tidak ada.
11. Fasilitas peralatan dan tenaga pendukung yang tidak memadai.
12. Operator tidak kompeten.
13. Pasien menolak tindakan ekstraksi cunam/forceps obstetrik.
13

SYARAT EKSTRAKSI CUNAM/


FORCEPS
Informed consent Keluarga/ pasien setuju

DKP (-)

Kepala sudah engaged (penurunan2/5 atau HIII+)

Presentasi belakang kepala, letak muka dengan dagu di depan atau after
coming head pada persalinan sungsang pervaginam
Posisi kepala janin dalam jalan lahir dapat diketahu secara pasti oleh operator

Dilatasi serviks lengkap

Selaput ketuban sudah pecah

Kepala janin dapat dicekap dengan baik oleh kedua daun cunam
14

PROSEDUR EKSTRAKSI CUNAM/ FORCEPS


Persiapan pasien Persiapan Alat dan Bahan Persiapan untuk Janin
1. Berikan O2 2-4 l/m. 1. Larutan antiseptik: Povidon 1. O2 2-4 l/m
2. Infus terpasang. iodin 10% 2. Kain bersih
3. Uji fungsi dan perlengkapan 2. Uterotonika: Oksitosin 20 IU, 3. Alat resusitasi
peralatan resusitasi Ergometrin tab 1000 mg 4. Penghisap lendir dan
kardiopulmoner. 3. Prokain 1% 2 cc sudep/penekan lidah: 1.
4. Rambut vulva dicukur. 4. Set partus: 1 set 5. Kain penyeka muka dan
5. Siapkan alas bokong, sarung 5. Ekstraktor cunam/forceps: 1 badan: masing-masing 2
kaki, dan penutup perut set buah.
bawah. 6. Klem ovum: sebanyak 2 buah 6. Meja bersih, kering, dan
6. Posisi litotomi 7. Cunam tampon: 1. hangat (untuk tindakan): 1.
7. Kandung kemih dikosongkan. 8. Tabung 5 ml dan jarum suntik 7. Inkubator
8. Perut bawah dan lipat paha no.23: sebanyak 2 buah. 8. Pemotong dan pengikat tali
sudah dibersihkan dengan air 9. Spekulum Sims atau L dan pusat: 1 set.
sabun. kateter karet: masing-masing 9. Semprit 10 ml dan jarum
2 dan 1 buah. suntik No.23 (sekali pakai):
10. Gunting episiotomi sebanyak 2 buah.
11. Hecting set 10. Kateter intravena atau jarum
12. Cunam/ forceps kupu-kupu: sebanyak 2 buah.
11. Popok dan selimut: 1.
12. Medikamentosa: Larutan
Bikarbonas Natrikus 7,5%
atau 8,4% dan antibiotika
13. Akuabidestilata dan
Dekstrose 10%
15

Lanjutan
Persiapan Penolong
1. Baju kamar tindakan,
pelapis plastik, masker,
dan kacamata pelindung:
sebanyak 3 set.
2. Sarung tangan DTT/steril:
sebanyak 4 pasang.
3. Alas kaki (sepatu/boot
karet): sebanyak 3
pasang.
4. Lampu sorot, monoaural
stetoskop, tensimeter:
masing-masing 1
16

PELAKSANAAN
1. Periksa 8. Melepaskan 9. Melahirkan
Dalam forceps badan janin

2. 7. Traksi definit/
10. Melahirkan
Membayangkan ekstraksi dan
Plasenta
/ Orientasi rotasi

3. Memasang 6. Traksi 11. Eksplorasi


sendok forcep percobaan Jalan Lahir

5. Periksa
4. Mengunci
dalam kontrol
17

Aturan Dasar Ekstraksi Cunam/Forceps


18

PERSALINAN CUNAM/FORCEPS OUT-LET DENGAN


UUK DI ANTERIOR (oksiput anterior)
19

Langkah- langkah:
1. Operator berdiri didepan pasien
dengan memegang cunam/forceps
obstetrik dalam keadaan terkunci dan
membayangkan bagaimana
cunam/forceps kelak akan dipasang
dalam jalan lahir (ghosting).

2. Tangkai sendok kiri dipegang tangan kiri


seperti memegang pensil yaitu dengan
ujung ibu jari dan jari telunjuk, pegangan
pada tangkai cunam/forceps dalam
keadaan tegak lurus di depan vulva.

3. Dua (atau lebih) jari tangan kanan


operator dimasukkan pada sisi kiri
belakang vulva di samping kepala anak.
20

4. Ujung daun sendok kiri dimasukkan


vagina antara kepala anak dan sisi
palmar jari-jari tangan kanan operator;
dengan dorongan ibu jari tangan kanan
dan tuntunan jari-jari tangan kanan
melalui gerakan horizontal, sendok
cunam/forceps ditempatkan di samping
kiri kepala anak.

5. Tangan kanan dikeluarkan dan sendok


kiri yang telah terpasang dipegang oleh
asisten.
21

6. Dengan cara yang sama, daun sendok


kanan ditempatkan di samping kanan
kepala anak.
Pemasangan sendok kanan; Sendok kiri
yang sudah terpasang dipegang oleh
asisten (atau ditahan dengan kelingking
tangan kiri). Ibu jari, jari telunjuk, dan jari
tengah tangan kanan menuntun
pemasangan sendok kanan yang
tangkainya dipegang tangan kanan.)

7. Dilakukan reposisi sendok cunam


bilamana diperlukan untuk memudahkan
penguncian cunam/forceps.
Penguncian; Masing-masing tangan
memegang tangkai cunam/forceps.
Kedua ibu jari saling berdekatan di atas
gagang cunam; Kunci harus dipasang
tanpa paksaan, bila perlu dapat
dilakukan reposisi daun cunam/forceps
untuk memudahkan penguncian.
22
8. Setelah penguncian, dilakukan
pemeriksaan ulangan untuk mengetahui
apakah: (a) Kedua daun cunam sudah
dipasang secara benar. (b) Terdapat bagian
anak selain kepala atau jalan lahir ibu yang
terjepit.

9. Setelah cunam terpasang dan dikunci


dengan benar, dilakukan traksi percobaan.
Traksi Percobaan; Tangan kiri mencekap
cunam diatas kunci; Telunjuk kanan
digunakan untuk mengetahui apakah
kepala anak ikut tertarik saat melakukan
traksi percobaan.

10. Traksi Definit


Traksi definitif; Tangan kanan
ditempatkan di leher cunam dekap
dengan kepala janin. Tangan kiri
operator di sebelah distal tangan kanan.
23

11. Traksi definitif diawali dengan tarikan


horizontal secara intermiten sampai
perineum teregang. Episiotomi dikerjakan
saat perineum teregang.

12. Setelah oksiput meregang vulva, tangkai


cunam dielevasi dengan cara meletakkan
empat jari tangan di atas permukaan atas
pegangan cunam dan dorongan ibu jari dan
sisi belakang permukaan bawah pegangan
cunam.

13. Setelah vulva teregang dan dahi teraba


pada perineum, lahirnya kepala anak
selanjutnya dapat dilakukan dengan cunam
yang masih terpasang atau cunam yang
sudah dibuka (dilepas) dan selanjutnya
kepala anak dilahirkan dengan maneuver
Ritgen.
24

14. Persalinan tubuh anak lebih lanjut dilakukan seperti


pertolongan persalinan presentasi belakang kepala
seperti biasanya.
15. Setelah bayi lahir, dilakukan plasenta manuil sambil
melakukan eksplorasi jalan lahir untuk melihat adanya
cedera pada jalan lahir.
25

PERSALINAN CUNAM/FORCEPS RENDAH DENGAN


UUK KIRI DEPAN (posisi oksipitalis kiri depan)

Dengan tangan kanan, operator menentukan posisi telinga kiri janin yang berada di sebelah kiri posterior.
1

Dengan tuntunan jari-jari kanan dalam vagina, tangan kiri memasang cunam/forceps kiri setinggi telinga kiri
janin.
2

Sendok cunam/forceps kiri yang sudah terpasang ditahan oleh asisten atau dibiarkan saja dan hendaknya
berada pada kedudukannya tanpa paksaan.
3
Dua jari tangan kiri masuk pada sisi kanan belakang vagina dan sendok cunam/forceps kanan yang dipegang
dengan tangan kanan dimasukkan vagina dengan tuntunan jari-jari tangan kiri tersebut dan segera digeser ke
depan untuk ditempatkan setinggi telinga depan janin, sehingga sendok cunam/forceps kanan berada pada
4 posisi yang tepat berhadapan dengan sendok cunam/forceps kiri yang sudah terpasang sebelumnya.

Setelah kedua sendok cunam/forceps dikunci, maka posisi masing-masing sendok cunam/forceps berada di
depan dan di belakang (pada diameter oblique pelvik).
5
26

PERSALINAN CUNAM/FORCEPS RENDAH DENGAN


UUK
KANAN DEPAN (posisi oksipitalis kanan depan)
1. Pemasangan sendok cunam/forceps
dilakukan dengan cara yang sama, tetapi
dengan arah yang berbeda.

2. Pada keadaan ini, telinga kanan janin


adalah telinga posterior dan sendok
cunam/forceps kanan harus dipasang lebih
awal .
3. Penguncian hanya dapat dilakukan
setelah tangkai sendok cunam kanan
disilangkan dan ditempatkan di atas tangkai
sendok kiri.
27

PERSALINAN CUNAM/FORCEPS RENDAH


DENGAN UUK MELINTANG

Jenis cunam/forceps obstetrik yang tepat


digunakan adalah cunam/forceps Tucker
1 Mc Lane atau cunam/forceps Kielland.

Pemasangan tidak berbeda, sendok cunam/forceps pertama


yang dipasang adalah sendok cunam/forceps yang akan
2 ditempatkan setinggi telinga posterior dan sendok
cunam/forceps kedua dipasang setinggi telinga depan (setelah
digeser ke depan).

Dengan pemasangan di atas, satu sendok


cunam/forceps akan berada di depan
3 sakrum dan satu sendok lagi di belakang
simfisis pubis.
28

PERSALINAN CUNAM RENDAH DENGAN UUK


POSTERIOR (posisio oksipitalis posterior persisten)

Teknik yang dilakukan, ialah:


1. Persiapan persalinan dengan ekstraksi cunam/forceps.
2. Tangan yang sesuai dimasukkan vagina dan mencekap sinsiput, jari-jari
berada pada satu sisi telinga dan ibu jari pada sisi telinga yang lain.
3. Tangan luar mencari bahu depan anak dan menghelanya ke depan
bersamaan dengan gerakan tangan untuk memutar kepala dari dalam.
4. Tangan dalam memutar kepala sehingga oksiput berada di sebelah depan.
5. Pada posisi kepala seperti itu diharapkan dapat terjadi persalinan spontan
atau dengan ekstraksi cunam/forceps (dengan cunam Kielland).

Rotasi manual dari posisio oksipitalis posterior kiri dengan cara:


1. Tangan kiri operator ditempatkan di atas abdomen dan menarik bahu kanan
ke arah kanan ibu. Secara serentak, tangan kanan operator memegang
kepala janin pada diameter biparietal dan memutarnya dengan gerak pronasi
sejauh 1800
2. Pada akhir tindakan, oksiput janin berada di sebelah anterior.
29

Pemutaran dengan cunam/forceps Kielland


Bila tak dapat melakukan rotasi manual, maka persalinan
pervaginam dapat diusahakan dengan bantuan ekstraksi cunam.
Persalinan dengan cunam dapat dilakukan dengan oksiput tetap
di posterior atau oksiput di anterior.
Teknik yang dilakukan, ialah:
1. Dikerjakan traksi horizontal sampai pangkal hidung berada di bawah
simfisis.
2. Dilakukan gerakan elevasi pada pegangan cunam secara
perlahan sampai oksiput secara bertahap muncul di depan
perineum.
3. Mengarahkan pegangan cunam ke bawah dan lahirlah pangkal
hidung, muka dan dagu di depan vulva.
4. Tindakan ini memerlukan episotomi yang cukup luas.
30

Persalinan cunam/forceps rendah pada


posisi oksipitalis posterior persisten;
Gambar panah menunjukkan titik saat
kepala mengalami fleksi setelah bregma
melewati arcus pubis; Pada saat ini harus
dicegah terjadinya ruptur perinei yang luas
dengan episiotomi luas.
31

PERSALINAN CUNAM/FORCEPS RENDAH


PADA PRESENTASI MUKA

Hanya dapat dikerjakan pada kasus


presentasi muka mento anterior.

Pada awalnya dilakukan traksi


cunam/forceps bawah sampai dagu
nampak di bawah simfisis.

Kemudian dilakukan traksi elevasi ke


atas, setelah dagu nampak di bawah
simfisis maka secara berurutan lahir
hidung, mata, dahi dan oksiput di tepi
anterior perineum.
32

Catatan:

Forceps Gagal Seksio


Sesarea

Pemasangan forceps 3 kali gagal


Penguncian 3 kali gagal
Traksi percobaan 3 kali gagal
Rotasi gagal
Traksi difinitif berat
33

Forceps Percobaan (Trial forceps)

Dari awal diperkirakan akan terjadi kesulitan dalam


menyelesaikan persalinan dengan ekstraksi forceps
Sebaiknya dilakukan di kamar operasi karena kalau
forceps percobaan tidak berhasil maka dilakukan
seksio sesarea
Forceps percobaan dinyatakan tidak berhasil bila :
Pemasangan forceps 3 kali gagal
Penguncian 3 kali gagal
Traksi percobaan 3 kali gagal
Rotasi gagal
Traksi difinitif berat
34

TERIMA KASIH

SMF ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RSUD Dr. MOHAMMAD SALEH PROBOLINGGO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
2017

Anda mungkin juga menyukai