Anda di halaman 1dari 18

PERTEMUAN III

PEDOMAN HIDUP
ORANG KATOLIK
SEANDAINYA TIDAK ADA PERATURAN
Anak-anak kelas IV SD Antah Berantah
merasa bosan dengan segala peraturan
sekolah.

Mereka merasa jengkel, tiap hari mesti


bangun pagi-pagi, pukul tujuh harus
sudah berada di kelas. Bila terlambat,
tidak boleh masuk kelas dan mendapat
sanksi. Mereka juga tidak senang karena
di dalam kelas mereka tidak boleh berisik
atau berbuat sesuka hati.
Maka mereka beramai-ramai
mendatangi wali kelas dan mengusulkan
agar segala peraturan itu dihapuskan.
Wali kelas berkata,” Baiklah, kalau itu
kemauan kalian. Besok kalian boleh
masuk kelas sesuka hati dan boleh
membawa apa saja. Saya juga tak akan
melarang, apa saja boleh kalian lakukan
di kelas.” Mereka pun setuju
Apa yang terjadi keesokan harinya?
Mendekati pukul tujuh, beberapa anak
mulai berdatangan. Tetapi beberapa anak
datang terlambat. Mereka sungguh
menikmati kebebasan hari itu. Apalagi Bu
Guru belum juga datang. Mereka bisa
ngobrol dan bermain sesuka hati. Satu jam
sudah mereka menunggu, tapi guru belum
juga muncul. Dua jam kemudian Guru
masuk kelas dan mulai mengajar. Dia
mempersilahkan mereka berbuat sesuka hati
selama dia mengajar. Mereka menanggapi
tawaran itu dengan senang hati. Maka
selama Bu Guru menerangkan, ada yang
terus ngobrol, main HP, main kapal-kapalan,
baca komik, makan snack di kelas, bahkan
ada yang mendengarkan radio yang sudah
dibawa dari rumah. Mereka senang bisa
berbuat sesuka hati.
Tetapi di akhir hari itu, adakah
mereka mendapatkan sesuatu? Yang
mau belajar serius justru terganggu
oleh ulah teman-temannya. Yang iseng
main-main, akhirnya merasa bosan
dan sama sekali tidak mendapatkan
ilmu. Akhirnya mereka sadar bahwa
peraturan tetap diperlukan.
Adik-adik mari kita jawab pertanyaan-
pertanyaan ini :

1. Apa akibatnya kalau tidak ada


peraturan ?
2. Apa manfaat peraturan ?
3. Apa akibatnya bila kita melanggar
peraturan ?
4. Mengapa orang kerap melanggar
peraturan ?
MENGGALI AJARAN GEREJA
SEPULUH PERINTAH ALLAH
a. Untuk menjamin hidup bersama sebagai umat-Nya,
Tuhan menurunkan sepuluh perintah Allah kepada
bangsa Israel melalui Nabi Musa di Gunung Sinai (Kej
20:1-7)

b. Sepuluh Perintah Allah ini bukanlah syarat supaya


mereka diselamatkan, sebab Tuhan Allah sudah
terlebih dahulu menyelamatkan bangsa Israel, sudah
terlebih dahulu membebaskan mereka dari
perbudakan Mesir. Maka sebelum disebutkan
kesepuluh perintah-Nya, mereka diingatkan Tuhan
dengan pernyataan “Akulah Tuhan, Allahmu”, artinya
Akulah Yahwe, Allahmu yang telah menyelamatkan
engkau, yang telah membebaskan engkau dari
perbudakan Mesir.
c. Sebagai konsekuensi sudah diselamatkan oleh Tuhan,
bangsa Israel harus hidup dalam kasih terhadap
Tuhan dan sesama. Maka disebutlah kesepuluh
perintah itu.
SEPULUH PERINTAH ALLAH
1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah
kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari
segala Sesuatu
2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu
dengan tidak hormat
3. Kuduskanlah hari Tuhan
4. Hormatilah ibu-bapamu
5. Jangan membunuh
6. Jangan berzinah
7. Jangan mencuri
8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
9. Jangan mengingini istri sesamamu
10. Jangan mengingini milik sesamamu secara
tidak adil
Contoh-contoh pelanggaran 10 perintah Allah yang
kita buat :

• Berhala : apa saja yang membuat kita


menomorduakan Tuhan. Misal : lebih suka nonton
TV, bermain-main, main play station, dll daripada
ke gereja.

• Tidak menguduskan hari Tuhan : bolos tidak ke


gereja pada hari Minggu, terlambat datang Misa
Kudus, atau ngobrol terus selama Misa Kudus
berlangsung.

• Tidak hormat pada orangtua : tidak


mendengarkan nasihat mereka, suka membantah,
tidak mau membantu pekerjaan-pekerjaan
rumah, nakal, mengolok-olok nama orangtua
teman dsb.
• Membunuh : maksudnya di sini membunuh
manusia dan bukan membunuh binatang.
Termasuk di sini : membenci dan marah kepada
orang lsin (Mat 5:22; 1 Yoh 3:15), sebab bila kita
membenci seseorang, kita cenderung enggan
bertemu, kita menganggap dia tidak ada.

• Mencuri : mengambil milik orang lain tanpa izin,


tidak mengembalikan barang pinjaman,
mencontek waktu ulangan, dsb.

• Bersaksi dusta : berbohong, memfitnah, tidak mau


mengakui kesalahan sendiri dsb.
HUKUM KASIH
• Kesepuluh perintah Allah itu diringkas oleh Tuhan
Yesus dalam Hukum Kasih kepada Tuhan
(perintah ke-1 sampai perintah ke-3) dan sesama
(perintah ke-4 sampai ke-10). Kedua perintah itu
sama pentingnya. Tidak mungkin kita mengasihi
Tuhan, kalau tidak mengasihi sesama yang
kelihatan (1 Yoh 4:20),

• Sesama yang harus kita cintai bukan saja anggota


keluarga dan teman kita, tetapi juga mereka yang
hina dan menderita sebab dalam diri mereka
Tuhan hadir (Mat 25:40), mereka yang berbeda
agama (bdk. Orang Samaria yang baik hati, Luk
10:25-37), bahkan mereka yang memusuhi kita
(Luk 6: 10: 25-37).
LIMA PERINTAH GEREJA
LIMA PERINTAH GEREJA
1. Rayakan hari raya yang disamakan dengan hari
Minggu.
2. Ikutilah perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan
pada hari raya yang diwajibkan; dan janganlah
melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari
itu.
3. Berpuasa dan berpantanglah pada hari yang
ditentukan.
4. Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali
setahun.
5. Sambutlah Tubuh Tuhan pada Masa Paskah.
• Hari Raya yang disamakan dengan hari Minggu
sehingga kita wajib pergi ke gereja adalah Hari
Raya Penampakan Tuhan (6 jan), Rabu Abu,
Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah, Hari
Raya Kenaikan Tuhan, Hari Raya Maria diangkat
ke surga (15 Agustua) dan Hari Raya
Kemerdekaan RI. Hari Raya Penampakan Tuhan
dan Hari Raya Maria diangkat ke surga biasanya
digeser ke hari Minggu yang terdekat.

• Puasa : yang wajib berpuasa adalah mereka yang


genap berusia 18 tahun sampai awal 60 tahun.
Puasa wajib dijalankan pada hari Rabu Abu dan
Jumat Agung. Caranya : makan kenyang satu kali,
dua makan lainnya dikurangi porsinya.
• Pantang ialah mengurangi apa saja yang kita
sukai. Kita bisa memilih pantang daging, garam,
rokok, jajan, main games, main HP. Pantang
wajib dijalankan pada hari Rabu Abu dan tujuh
Jumat selama masa Prapaskah. Yang wajib
berpantang adalah mereka yang sudah berusia 14
tahun. Meskipun belum diwajibkan, ada baiknya
kamu ikut belajar berpantang selama masa
Prapaskah.

Anda mungkin juga menyukai