PEDOMAN HIDUP ORANG KATOLIK SEANDAINYA TIDAK ADA PERATURAN Anak-anak kelas IV SD Antah Berantah merasa bosan dengan segala peraturan sekolah.
Mereka merasa jengkel, tiap hari mesti
bangun pagi-pagi, pukul tujuh harus sudah berada di kelas. Bila terlambat, tidak boleh masuk kelas dan mendapat sanksi. Mereka juga tidak senang karena di dalam kelas mereka tidak boleh berisik atau berbuat sesuka hati. Maka mereka beramai-ramai mendatangi wali kelas dan mengusulkan agar segala peraturan itu dihapuskan. Wali kelas berkata,” Baiklah, kalau itu kemauan kalian. Besok kalian boleh masuk kelas sesuka hati dan boleh membawa apa saja. Saya juga tak akan melarang, apa saja boleh kalian lakukan di kelas.” Mereka pun setuju Apa yang terjadi keesokan harinya? Mendekati pukul tujuh, beberapa anak mulai berdatangan. Tetapi beberapa anak datang terlambat. Mereka sungguh menikmati kebebasan hari itu. Apalagi Bu Guru belum juga datang. Mereka bisa ngobrol dan bermain sesuka hati. Satu jam sudah mereka menunggu, tapi guru belum juga muncul. Dua jam kemudian Guru masuk kelas dan mulai mengajar. Dia mempersilahkan mereka berbuat sesuka hati selama dia mengajar. Mereka menanggapi tawaran itu dengan senang hati. Maka selama Bu Guru menerangkan, ada yang terus ngobrol, main HP, main kapal-kapalan, baca komik, makan snack di kelas, bahkan ada yang mendengarkan radio yang sudah dibawa dari rumah. Mereka senang bisa berbuat sesuka hati. Tetapi di akhir hari itu, adakah mereka mendapatkan sesuatu? Yang mau belajar serius justru terganggu oleh ulah teman-temannya. Yang iseng main-main, akhirnya merasa bosan dan sama sekali tidak mendapatkan ilmu. Akhirnya mereka sadar bahwa peraturan tetap diperlukan. Adik-adik mari kita jawab pertanyaan- pertanyaan ini :
1. Apa akibatnya kalau tidak ada
peraturan ? 2. Apa manfaat peraturan ? 3. Apa akibatnya bila kita melanggar peraturan ? 4. Mengapa orang kerap melanggar peraturan ? MENGGALI AJARAN GEREJA SEPULUH PERINTAH ALLAH a. Untuk menjamin hidup bersama sebagai umat-Nya, Tuhan menurunkan sepuluh perintah Allah kepada bangsa Israel melalui Nabi Musa di Gunung Sinai (Kej 20:1-7)
b. Sepuluh Perintah Allah ini bukanlah syarat supaya
mereka diselamatkan, sebab Tuhan Allah sudah terlebih dahulu menyelamatkan bangsa Israel, sudah terlebih dahulu membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Maka sebelum disebutkan kesepuluh perintah-Nya, mereka diingatkan Tuhan dengan pernyataan “Akulah Tuhan, Allahmu”, artinya Akulah Yahwe, Allahmu yang telah menyelamatkan engkau, yang telah membebaskan engkau dari perbudakan Mesir. c. Sebagai konsekuensi sudah diselamatkan oleh Tuhan, bangsa Israel harus hidup dalam kasih terhadap Tuhan dan sesama. Maka disebutlah kesepuluh perintah itu. SEPULUH PERINTAH ALLAH 1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu 2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat 3. Kuduskanlah hari Tuhan 4. Hormatilah ibu-bapamu 5. Jangan membunuh 6. Jangan berzinah 7. Jangan mencuri 8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu 9. Jangan mengingini istri sesamamu 10. Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil Contoh-contoh pelanggaran 10 perintah Allah yang kita buat :
• Berhala : apa saja yang membuat kita
menomorduakan Tuhan. Misal : lebih suka nonton TV, bermain-main, main play station, dll daripada ke gereja.
• Tidak menguduskan hari Tuhan : bolos tidak ke
gereja pada hari Minggu, terlambat datang Misa Kudus, atau ngobrol terus selama Misa Kudus berlangsung.
• Tidak hormat pada orangtua : tidak
mendengarkan nasihat mereka, suka membantah, tidak mau membantu pekerjaan-pekerjaan rumah, nakal, mengolok-olok nama orangtua teman dsb. • Membunuh : maksudnya di sini membunuh manusia dan bukan membunuh binatang. Termasuk di sini : membenci dan marah kepada orang lsin (Mat 5:22; 1 Yoh 3:15), sebab bila kita membenci seseorang, kita cenderung enggan bertemu, kita menganggap dia tidak ada.
• Mencuri : mengambil milik orang lain tanpa izin,
tidak mengembalikan barang pinjaman, mencontek waktu ulangan, dsb.
• Bersaksi dusta : berbohong, memfitnah, tidak mau
mengakui kesalahan sendiri dsb. HUKUM KASIH • Kesepuluh perintah Allah itu diringkas oleh Tuhan Yesus dalam Hukum Kasih kepada Tuhan (perintah ke-1 sampai perintah ke-3) dan sesama (perintah ke-4 sampai ke-10). Kedua perintah itu sama pentingnya. Tidak mungkin kita mengasihi Tuhan, kalau tidak mengasihi sesama yang kelihatan (1 Yoh 4:20),
• Sesama yang harus kita cintai bukan saja anggota
keluarga dan teman kita, tetapi juga mereka yang hina dan menderita sebab dalam diri mereka Tuhan hadir (Mat 25:40), mereka yang berbeda agama (bdk. Orang Samaria yang baik hati, Luk 10:25-37), bahkan mereka yang memusuhi kita (Luk 6: 10: 25-37). LIMA PERINTAH GEREJA LIMA PERINTAH GEREJA 1. Rayakan hari raya yang disamakan dengan hari Minggu. 2. Ikutilah perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan pada hari raya yang diwajibkan; dan janganlah melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu. 3. Berpuasa dan berpantanglah pada hari yang ditentukan. 4. Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali setahun. 5. Sambutlah Tubuh Tuhan pada Masa Paskah. • Hari Raya yang disamakan dengan hari Minggu sehingga kita wajib pergi ke gereja adalah Hari Raya Penampakan Tuhan (6 jan), Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah, Hari Raya Kenaikan Tuhan, Hari Raya Maria diangkat ke surga (15 Agustua) dan Hari Raya Kemerdekaan RI. Hari Raya Penampakan Tuhan dan Hari Raya Maria diangkat ke surga biasanya digeser ke hari Minggu yang terdekat.
• Puasa : yang wajib berpuasa adalah mereka yang
genap berusia 18 tahun sampai awal 60 tahun. Puasa wajib dijalankan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Caranya : makan kenyang satu kali, dua makan lainnya dikurangi porsinya. • Pantang ialah mengurangi apa saja yang kita sukai. Kita bisa memilih pantang daging, garam, rokok, jajan, main games, main HP. Pantang wajib dijalankan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama masa Prapaskah. Yang wajib berpantang adalah mereka yang sudah berusia 14 tahun. Meskipun belum diwajibkan, ada baiknya kamu ikut belajar berpantang selama masa Prapaskah.
Buatlah Paper Tentang Pengalaman Anda Atau Pengalaman Keluarga Ataupun Pengalaman Orang Lain Yang Anda Kenal Yang Berhubungan Dengan Tema Atau Materi Tentang Pelanggaran Larangan Tuhan