Anda di halaman 1dari 6

KONSEP HARTA

OLEH : M. WAHID SYAFIUDDIN,


M.Ag
Ayat tentang Konsep Harta ; Qs. At-Thaghabun ; 14-15,
Ali Imran ; 14 dan An-Nisa ; 5

1. Qs. At-Thaghabun ; 14-15,

‫اح َذ ُرْو ُه ۚ ْم‬ ‫ف‬ ‫م‬ ‫ك‬ َّ


‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ك‬ ِ
‫د‬ ‫و‬ ‫ا‬‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫اج‬ِ ‫و‬ ‫ز‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫ا‬ ‫ا‬‫و‬ ٰ ِ َّ
َ
ْ ْ ُ ًّ ُ َ ُ
ْ َْ ْ َ ْ‫اَل‬ َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ‫ٰي اَيُّ َها ال‬
‫ن‬
ُ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ذ‬
ٰ ‫واِ ْن َت ع ُفوا وتَص َفح وا وَت ْغ ِف روا فَاِ َّن‬
 ‫اللّهَ َغ ُف ْوٌر َّر ِح ْي ٌم‬ ُْ َ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ
ٰ ‫اِمَّنَا اَموالُ ُك م واَواَل ُد ُك م فِْت نةٌ ۗو‬
  ‫اللّهُ ِع ْن َده اَ ْج ٌر َع ِظ ْي ٌم‬ َ َ ْ ْ َ ْ َْ
Artinya : Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-
isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan
tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu),
dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, penjelasan ayat ke 14

Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang istri-istri dan


anak-anak, bahwa di antara mereka ada yang menjadi musuh
suaminya dan orang tuanya. Dikatakan demikian karena di
antara mereka ada yang melalaikannya dari amal saleh, seperti
yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman Allah Swt.
yang mengatakan:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan


anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang
siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-
orang yang rugi. (Al-Munafiqun: 9)
Karena itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
maka berhati-hatilah kamu. (At-Taghabun: 14)
Lanjutan . . .

Menurut Ibnu Zaid, disebutkan bahwa maka berhati-hatilah


terhadap agamamu. Mujahid mengatakan sehubungan dengan
makna ayat ini:
sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang
menjadi musuh bagimu. (At-Taghabun: 14)
karena mendorong seseorang untuk memutuskan tali
persaudaraan atau berbuat suatu maksiat terhadap Tuhannya,
karena cintanya kepada istri dan anak-anaknya terpaksa ia
menaatinya dan tidak kuasa menolaknya.
Dalam Tafsir Kemenag mengenai penjelasan ayat ke 15

Allah menerangkan bahwa cinta terhadap harta dan anak


adalah cobaan. Jika tidak berhati-hati, akan mendatangkan
bencana. Tidak sedikit orang, karena cintanya yang berlebihan
kepada harta dan anaknya, berani berbuat yang bukan-bukan
dan melanggar ketentuan agama. Dalam ayat ini, harta
didahulukan dari anak karena ujian dan bencana harta itu
lebih besar, sebagaimana firman Allah:

Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar


melampaui batas, apabila melihat dirinya serba cukup.
(al-'Alaq/96: 6-7)
Selanjutnya . . .

Dijelaskan pula dalam sabda Nabi saw.


Sesungguhnya bagi tiap-tiap umat ada cobaan dan
sesungguhnya cobaan umatku (yang berat) ialah harta,
(Riwayat Ahmad, at-Tirmidhi, ath-thabrani, dan al-hakim, dari
Ka'ab bin 'Iyadh)

Kalau manusia dapat menahan diri, tidak akan berlebihan


cintanya kepada harta dan anaknya, jika cintanya kepada
Allah lebih besar daripada cintanya kepada yang lain, maka ia
akan mendapat pahala yang besar dan berlipat ganda.

Anda mungkin juga menyukai