Anda di halaman 1dari 17

Kemampuan dasar yang akan

anda miliki setelah mempelajari


bab ini adalah sebagai berikut.
• Dapat mendeskripsikan gejala
dan ciri-ciri gelombang cahaya
• Dapat menerapkan konsep dan
prinsip gelombang cahaya
dalam teknologi

1. Pemantulan
2. Pembiasan
3. Difraksi
4. Interferensi
Ciri-ciri Gelombang Cahaya

Maxwell berhasil menetukan cepat rambat gelombang


elektromagnetik c,

c= 1 = 3 x 10⁸ m/s
√µ₀ε₀

µ₀ = permeabilitas vakum = 4π 10⁻⁷ Wb A⁻¹ m⁻¹ dan ε₀

E= cB
Pemantulan Cahaya
 Hukum Pemantulan Cahaya atau Hukum Snellius yaitu:
Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

 Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).


Keterangan:
- garis normal adalah garis yang tegak lurus permukaan cermin
- sudut datang adalah sudut yang dibentuk antara sinar datang dengan garis normal
- sudut pantul adalah sudut yang dibentuk antara sinar pantul dengan garis normal
Pemantulan Sempurna
 Jika sudut sinar datang lebih besar
daripada sudut batas, maka sinar akan
dipantulkan seluruhnya oleh
permukaan air kembali ke dalam air.
 Contoh terjadinya pemantulan total
adalah kemilau berlian, fatamorgana,
dan serat optik.
Pemantulan pada cermin
Pembiasan Cahaya
Hukum Snellius, yaitu:
• Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu
bidang datar.
• Jika sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium yang
kurang rapat, maka sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal.

Jika sinar datang dari medium


kurang rapat menuju medium
yang lebih rapat, maka sinar
akan dibiaskan mendekati
garis normal.
Indek bias
1. Indeks bias mutlak.
Indeks bias mutlak adalah suatu ukuran
kemampuan medium itu untuk membelokkan
cahaya.
 2. Indeks bias relatif
Adalah ukuran perbadingan indeks bias
madium satu terhadap medium lainnya.

Secara umum ditulis dalam sebuah


persamaan 
n1 sin i = n2 sin r 
dimana
n1 = indeks bias mutlak medium 1,
n2= indeks bias mutlak medium 2,
i= sudut datang dan
r =- sudut bias.
Dispersi Cahaya
 Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih
(polikromatik) menjadi cahaya berwarna-warni
(monokromatik).
Sudut deviasi minimum
Menurut hukum snellius:

Karena :

Sudut deviasi minimum :

Sudut dispersi dihitung dengan :


𝟏
𝐧 𝐩 𝐬𝐢𝐧 (𝐢) 𝐬𝐢𝐧( (𝛅 𝐦+𝛃))
𝟐
= =
𝐧𝐦 𝐬𝐢𝐧(𝐫 ) 𝟏
𝐬𝐢𝐧 ( 𝛃)
𝟐
Jika sangat kecil maka sudut deviasi minimum:
Interferensi Cahaya (celah ganda)
 Interferensi cahaya merupakan perpaduan dua gelombang cahaya atau lebih yang
dapat menimbulkan terbentuknya gelombang baru. (dua gelombang koheren)
 Interferensi akan menghasilkan penguatan (konstruktif) dan pelemahan (destruktif)
Pola terang dan gelap
Jika sudut nya sangat kecil ( )
sehingga nilai   sebesar , maka :

Terang (konstruktif):

Untuk menentukan panjang gelombang,


persamaannya dapat ditulis sebagai Gelap (destruktif) :
d sin  = n λ
Difraksi Celah tunggal
 Difraksi cahaya adalah peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang
oleh celah sempit sebagai penghalang.
 Gelombang terdifraksi selanjutnya berinterferensi satu sama lain sehingga
menghasilkan daerah penguatan dan pelemahan.
Pola terang dan gelap

Untuk menentukan panjang gelombang,


Gelap (Destruktif):
persamaannya dapat ditulis sebagai

d sin  = m λ
Gelap (Konstruktif) :
Kisi Difraksi

Terang (konstruktif): Gelap (destruktif) :


Polarisasi Cahaya
 Polarisasi adalah proses pembatasan gelombang vektor yang membentuk
suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah.
 Polaris cahaya adalah terserapnya sebagian arah getar cahaya
 Polarisasi dapat terjadi karena pemantulan, absorpsi selektif dari bahan
polaroid, dan bias kembar oleh kristal.
1. Polarisasi karena pemantulan 2. Polarisasi karena bias kembar

𝑛2 /𝑛1=𝑡𝑎𝑛𝑖𝑃
3. Polarisasi karena Absorpsi Selektif

Menurut hukum malus


𝟏
𝑰 𝟏= 𝑰 𝟎
𝟐
𝟏
𝑰 𝟐= 𝑰 𝟎 cos 𝟐 𝜽
𝟐

Anda mungkin juga menyukai