Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MUHTAR HUSAIN H

NIM : 220204602044

PRODI : D4 TEKNIK ELEKTRO

KELAS : 03
KESIMPULAN

1. Karakteristik gelombang bunyi serta efek Doppler


➢ Gelombang Bunyi
Bunyi perlu medium untuk merambat semakin rapat mediumnya semakin cepat
Bunyi merambat. Gelombang bunyi juga Memiliki λ, A, T, f, dan v
➢ EFEK DOPPLER
Efek Doppler atau pergeseran Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang
gelombang-gelombang dalam kaitannya dengan pengamat yang bergerak relatif
terhadap sumbergelombang.

F = Frekuensi yang teramati (Hertz)

V = Cepat rambat gelombang pada medium atau di udara (m/s)


𝑣 + 𝑣0
𝑓𝑜 = 𝑓𝑠
𝑣 + 𝑣𝑠 Vp = Kecepatan gerak pengamat (m/s)

Vs = Kecepatan gerak sumber (m/s)

2. SUPERPOSISI DAN GELOMBANG BERDIRI


➢ SUPERPOSISI adalah hasil penjumblahan dari dua gelombang atau lebih sehingga
menghasilkan gelombang baru dimana

Gabungan kedua gelombang ini bukan hanya menghasilkan gelombangnya makin


kuat tetapi juga bisa menghasilkan gelombang yang lemah. Untuk mecari
superposisi gelombang kita bisa menggunakan rumus

Ada pun kasus dimana kedua gelombang memiliki amplitude yang berbeda

Untuk mencari sudut fasa


➢ Gelombang Berdiri
inilah yang disebut dengan gelombang
berdiri

(frekuensi nada dasar/harmonik satu) :


(frekuensi nada atas pertama/harmonik dua) harus 2 kali lipat dari nada dasar :

(frekuensi nada atas kedua/harmonik ketiga)


Untuk mencari harmonica ke - .

3. Gelombang Cahaya dan Prinsip Huygens dan Dispresi


• Gelombang Cahaya
Gelombang cahaya merupakan gelombang transversal, yang arah rambatnya tegak
lurus dengan arah getarannya. Gelombang cahaya dapat dipantulkan jika
mengenai sebuah bidang, baik rata ataupun tidak. Gelombang cahaya dapat
diteruskan melalui medium gas, air, ataupun padat.

• Prinsip Huygens. Difraksi cahaya diterangkangkan oleh prinsip Huygens. Prinsip


Huygens menerangkan bahwa setiap muka gelombang dapat diasumsikan
menghasilkan wavelet atau gelombang-gelombang baru dengan panjang
gelombang yang sama dengan panjang gelombang sebelumnya.
• Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-
cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang.
• Sudut dispersi mempunyai rumus φ = Du – Dm atau φ = (nu – nm) β. Du
menunjukkan sudut deviasi sinar warna ungu, Dm = sudut deviasi sinar warna
merah, nu = indeks bias warna ungu dan nm = indeks bias sinar warna merah.

4. PEMBENTUKAN BAYANGAN LENSA & CERMIN


Pembentukan Bayangan pada Lensa
Lensa terbagi menjadi dua macam, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
➢ Proses Pembuatan bayangan lensa cembung
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung meliputi:
✓ Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus.
✓ Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.
✓ Sinar datang melalui titik pusat optik lensa tidak dibiaskan, tetapi
diteruskan.

➢ Pembentukan Bayangan Lensa Cekung


Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung adalah sebagai
berikut:
✓ Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal
dari titik fokus.
✓ Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.
✓ Sinar datang melalui titik pusat optik lensa, tidak dibiaskan tetapi
diteruskan

❖ Persamaan pada Lensa Cembung dan Lensa Cekung


Persamaan Pada Lensa cembung sama dengan persamaan pada lensa lensa cekung
hubungan antara jarak fokus (F), jarak bayangan (S‘), dan jarak benda (S), perbesaran
(M), tinggi benda (H),tinggi bayangan (H’) adalah sebagai berikut :

❖ Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar, Cekung, dan Cembung


➢ Cermin datar membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak, dan sama
besar dengan bendanya
➢ Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen).

➢ Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya (divergen) dengan sifat


bayangan maya, tegak, dan diperkecil

5. INTERFENSI CAHAYA
Interferensi cahaya adalah keadaan saat dua gelombang cahaya atau lebih berpadu dan
membentuk gelombang cahaya gabungan.
❖ Rumus Interferensi Konstruktif (Pola Terang)
dsinθ = m λ atau dp/L = m λ
❖ Rumus Interferensi Destruktif (Pola Gelap)
dsinθ = (m – ½ ) λ atau dp/L = (m – ½ ) λ
Keterangan: d = jarak antar celah m = orde
interferensi ke 1, 2, 3, ……. λ = panjang
gelombang
p = jarak antara garis terang/gelap ke-n dari pusat atau antara 2 garis
terang/gelap
L = jarak antara celah ke layar
❖ Rumus Interferensi Konstruktif (Pola Terang)
2nd Cos r = (m + ½ ) λ => dengan m = 0, 1, 2,

❖ Rumus Interferensi Destruktif (Pola Gelap) 2nd
Cos r = m λ => dengan m = 1, 2, 3, …
Keterangan:
n = indeks bias tipis d =
tebal lapisan tipis m =
orde interferensi r =
sudut bias λ = panjang
gelombang
Interferensi cahaya terjadi karena adanya perbedaan fase cahaya dari kedua cela yang
membentuk gelombang cahaya gabungan.

6. Difraksi Cahaya
❖ Difraksi Fresnell adalah gelombang pada titik (x,y,z) dengan persamaan

Dimana

❖ Difraksi Franhoufer
Celah Tunggal
Celah Ganda

7. Polarisasi cahaya
Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yakni jika cahaya
bergerak berosilasi dengan arah tertentu.
✓ Ketika cahaya tak terpolarisasi melewati polaroid 1 (Polarisator), maka arah getar
gelombangnya akan tereduksi menjadi satu arah saja. Sehingga, cahaya yang
melewati polarisator hanya setengah dari cahaya awalnya, sehingga bisa
dituliskan
I
✓ selanjutnya cahaya akan melewati polaroid 2 (Analisator)
𝐼2 = 𝐼1. cos∅
✓ rumus pemantulan θ + 90 + θ = 180 θ = 90 – θ sin θ = sin (90 – θ) sin θ = cos θ
Dengan menggunakan persamaan n sin θ = n sin θ , dengan n = n
(indeks bias medium sinar datang), n = n (indeks bias medium
sinar bias), θ = θ , maka n sin θ = n sin θ n sin θ = n cos θ tan
θ = nb/na
❖ Polarisasi Cahaya sederhananya adalah proses membuat cahaya tak polarisasi menjadi
terpolarisasi disebut dengan Polarisasi (Polarization). Cahaya tak berpolarisasi adalah
cahaya yang muatannya memiliki arah getar lebih dari satu (gelombang transversal),
misalnya seperti cahaya dari matahari, lampu dalam ruangan, atau nyala lilin. Cahaya
yang terpolarisasi adalah cahaya yang hanya memiliki satu arah getar tertentu.

Anda mungkin juga menyukai